Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat mayoritas ibu mempunyai pengetahuan yang kurang tentang gizi sebanyak 41 orang 47,1, dan minoritas ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang gizi sebanyak 19 orang 21,8. Penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil karena konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan gizi. Tingkat pengetahuan yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil selama kehamilannya Depkes RI, 2003. Hal ini sesuai dengan teori Kristyanasari 2010 yang menyatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga berpengaruh pada prilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya. Hal ini terlebih lagi kalau seorang ibu tersebut memasuki masa ngidam, dimana perut rasanya tidak mau diisi, mual dan rasa yang tidak karuan. Walaupun dalam kondisi yang demikian jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka ia akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya. Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang hubungan konsumsi makanan dengan kesehatan tubuh. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi baik diharapkan dapat memilih asupan makanan yang bernilai gizi baik dan seimbang bagi dirinya sendiri beserta janin dan keluarga, dengan pengetahuan gizi yang cukup dapat membantu seseorang belajar bagaimana Universitas Sumatera Utara menyimpan, mengolah serta menggunakan bahan makanan yang berkualitas untuk dikonsumsi menurut kebutuhannya Hastuti, 1996. Hasil penelitian ini dikuatkan dengan hasil penelitian Sri Wahyuni 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil. 2. Status Gizi Ibu hamil Trimester III Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat mayoritas status gizi ibu hamil adalah overweight+obesitas sebanyak 38 orang 43,7, dan minoritas ibu memiliki status gizi kurus sebanyak 20 orang 23,0. Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang baik dan gizi lebih Almatsier, 2004. Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seorang wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Pada masa kehamilan trimester III penatalaksanaan gizi pada ibu hamil bertujuan mencapai status gizi ibu sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental Murti, 2003. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil, diantaranya adalah kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi, pengetahuan, status kesehatan, aktifitas, suhu lingkungan, berat badan dan umur Ellya, 2010. Menurut Mitayani dan Sartika 2010 kebutuhan gizi ibu hamil akan berbeda pada tiap perkembangannya. Kehamilan memberikan kontribusi Universitas Sumatera Utara yang sangat penting bagi proses dan output persalinan. Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko persalinan Small Gestational Age SGA atau preterm. Kebutuhan peningkatan berat badan untuk tiap-tiap wanita berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang atau lebih sebelum kehamilan. Adapun metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat badan dan tinggi badan adalah body mass index BMI. Formula yang digunakan untuk menghitung BMI adalah : BMI = BeratTinggi 2 . Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Anastasia 2013 yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik 67,5 dan sebagian besar ibu hamil memiliki status gizi baik yaitu 62,5. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan status gizi. 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di RSUD Kota Langsa Tahun 2014 Berdasarkan hasil uji chie square didapatkan P Value yaitu 0,002 p0,05 Ho di tolak, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi ibu hamil trimester III. Menurut Paryanto 1997, salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah pengetahuan gizi, kurangnya pengetahuan dan salah persepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan juga dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Selain itu lebih muda umur ibu hamil maka energi yang dibutuhkan semakin banyak, semakin banyak aktivitas Universitas Sumatera Utara yang dilakukan maka semakin banyak pula asupan gizi yang diperlukan. Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu juga merupakan faktor yang menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil. Suhu lingkungan yang baik untuk ibu hamil yaitu 36,5ºC-37ºC Francin, 2005, lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang diperlukan. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Retnaningsih 2010 yang menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 34 orang 61,8, sebagian besar responden mempunyai status gizi dalam kelompok tidak KEK yaitu ukuran lila lebih 23,5 cm sebanyak 29 orang 52,7. Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan status gizi ibu hamil. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Asriah 2006 yang menunjukkan bahwa dari 20 orang ibu hamil yang berstatus gizi kurang paling banyak terdapat pada ibu yang berpengetahuan rendah 63,2 sehingga dapat dilihat presentase ibu dengan gizi kurang paling sedikit pada ibu yang berpengetahuan tinggi 32. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil. Menurut asumsi peneliti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi ibu hamil dikarenakan pengetahuan akan mempengaruhi prilaku ibu. Ibu dengan pengetahuan gizi baik diharapkan akan memberikan gizi yang baik untuk menjaga kesehatan bayinya. Namun jika dilihat dari data yang telah diolah maka dari 24 responden yang memiliki pengetahuan baik hanya 9 orang 37,5 yang memiliki status gizi normal. Hal ini bisa saja disebabkan beberapa faktor seperti kebiasaan dan Universitas Sumatera Utara pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi, status kesehatan, aktifitas, suhu lingkungan, berat badan dan umur sehingga akan sangat mempengaruhi status gizi seorang ibu hamil. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu mempunyai pengetahuan yang kurang tentang gizi sebanyak 41 orang 47,1, dan minoritas ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang gizi sebanyak 19 orang 21,8. 2. Berdasarkan status gizi ibu hamil dapat dilihat mayoritas status gizi ibu hamil adalah overweight+obesitas sebanyak 38 orang 43,7, dan minoritas ibu memiliki status gizi kurus sebanyak 20 orang 23,0. 3. Berdasarkan hasil uji chi square dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan status gizi ibu hamil trimester III dengan P Value 0,002 p0,05.

B. Saran

1. Bagi peneliti Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peneliti tentang gizi seimbang pada ibu hamil dan status gizi yang baik bagi ibu hamil. 2. Bagi praktek kebidanan Diharapkan petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi kepada ibu hamil khususnya dan Wanita Usia Subur pada umumnya dengan lebih mendetail lagi sehingga dapat dicegah adanya Universitas Sumatera Utara