BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN
ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN
STATUS GIZI
Aisyah Susanti1, Rusnoto2, Nor Asiyah3

Abstrak
Kurang energi kronik merupakan salah satu penyebab tak langsung yang berhubungan dengan asupan gizi. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009, ibu hamil dengan kurang energi kronik yaitu 24,6%. Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2010 terdapat 13,91% ibu hamil dengan kurang energi kronik, data dari Dinas
Kesehatan Kota Jepara pada tahun 2011 terdapat 30% ibu hamil dengan kurang energi kronik. Penelitian ini bertujuan
untuk hubungan antara budaya pantang makan, status ekonomi dan pengetahuan zat gizi ibu hamil dengan status gizi
pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Welahan I. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi, 83 ibu hamil trimester III pada bulan Januari 2013. Sampel sebanyak 45 orang.
Uji statistik dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara budaya pantang makan dengan
status gizi pada ibu hamil trimester III, tidak ada hubungan antara status ekonomi dan pengetahuan zat gizi dengan
status gizi pada ibu hamil trimester III (p= 0,002; p= 0,097; p= 0,097; α= 0,05).
Kata Kunci

: Pantang Makan, Status Ekonomi, Pengetahuan, Status Gizi Ibu Hamil.

Abstract

Chronic Energy Deficiency is one of the teared cause related to nutrient input. According to health department
Indonesian at 2009th, pregnancy with Chronic Energy Deficiency there is 24,6%. From duty health on Central Java at
2010th there is 13,91% pregnancy with Chronic Energy Deficiency, and from duty health on Jepara’s City at
2011ththere is 30% pregnancy with Chronic Energy Deficiency. Knowing the correlation between culture taboo food,
economyc status and nutrient knowledge of pregnancy with nutrient status of pregnancy in 3th trimester at region work
Puskesmas Welahan I. Type of research is analytic survey with approach of sectional cross. Population, 83 pregnancy
3th trimester in January 2013. Sample counted 45 people. Statistical test with Chi Square test. There is correlation
between culture taboo food with nutrient status of pregnancy in 3th trimester. There are not correlation between
economyc status and nutrient knowledge with nutrient status of pregnancy in 3th trimester (p= 0,002; p= 0,097; p=
0,097; α= 0,05).
Keywords

: Taboo Food, Economyc Status, Knowledge, Nutrient Status Of Pregnancy

JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1-9

1

adalah


Pendahuluan

buruknya

gizi

perempuan,

yang

dikenal dengan Kekurangan Energi Kronik
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu
indikator

dalam

mengukur

status


(KEK), dan anemia (Sadli, 2010:286).

gizi

masyarakat. Jika masukan gizi untuk ibu

Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil

hamil dari makanan tidak seimbang dengan

yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan

kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi

anemia gizi. Menurut Depkes RI tahun 2009,

zat gizi. Angka Kematian Ibu menjadi salah

prevalensi ibu hamil KEK yaitu 24,6%.


satu indikator penting dalam menentukan

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi

derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan

Jawa Tengah tahun 2010 terdapat 13,91% ibu

data World Health Organization (WHO) pada

hamil KEK, sedangkan data dari Dinas

tahun 2005 di negara-negara maju angka

Kesehatan Kota Jepara menunjukkan pada

kematian maternal berkisar antara 5-10 per

tahun 2011 terdapat 30% orang ibu hamil


100.000

di

KEK. Adapun faktor penyebab terjadinya

negara-negara sedang berkembang berkisar

status gizi kurang (KEK) pada ibu hamil

antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup

sangat

(Winkjosastro, 2005:23).

seimbangan

kelahiran


hidup,

sedangkan

kompleks
asupan

diantaranya
zat-zat

gizi,

ketidak
faktor

penyakit pencernaan, absorsi dan penyakit
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan

infeksi. Sedangkan ada beberapa faktor yang


Indonesia (SDKI) 2007, Angka Kematian Ibu

mempengaruhi gizi ibu hamil, diantaranya

(AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran

adalah berat badan, budaya pantang makan,

hidup (Depkes, 2010). Angka kematian ibu

status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam

Provinsi

2011

makanan, umur, suhu lingkungan, aktivitas,

kabupaten/kota


serta status kesehatan (Proverawati, 2009:51).

Jawa

berdasarkan
sebesar

Tengah

laporan

dari

116,01/100.000

tahun

kelahiran

hidup,


mengalami peningkatan bila dibandingkan

Gizi

dengan AKI pada tahun 2010 sebesar

menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu

104,97/100.000

antara lain : anemia, pendarahan, berat badan

kelahiran

hidup

(Profil

kurang


pada

ibu

hamil

dapat

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2011).

ibu tidak bertambah secara normal, dan

Enam penyebab tingginya angka kematian ibu

terkena penyakit infeksi. Pengaruh gizi

di Indonesia adalah perdarahan, eklampsia,

kurang terhadap proses persalinan dapat


aborsi tidak aman (unsafe abortion), partus

mengakibatkan persalinan sulit dan lama,

lama, dan infeksi. Faktor yang lain yang

persalinan sebelum waktunya (premature),

meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI)

pendarahan

setelah

persalinan,

Hubungan Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi....Aisyah Susanti, Rusnoto, Nor Asiyah

serta
2

persalinan

dengan

cenderung

penyakit penyerta dan bersedia menjadi

meningkat. Kekurangan gizi pada ibu hamil

responden. Kriteria eksklusi adalah ibu hamil

juga

trimester I dan II, mempunyai penyakit

dapat

operasi

mempengaruhi

proses

pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan

penyerta,

keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

responden.

dan

tidak

bersedia

menjadi

neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan),

Penelitian ini menggunakan pita ukur Lingkar

lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

Lengan Atas (LILA) yang digunakan untuk

(Kristiyanasari, 2010:66).

mengukur status gizi pada ibu hamil trimester
III,

dan

kuisioner

yang

berisi

daftar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pertanyaan mengenai data demografi, budaya

hubungan antara budaya pantang makan,

pantang

status ekonomi dan pengetahuan zat gizi pada

pengetahuan zat gizi ibu hamil yang sudah

ibu hamil trimester III di wilayah kerja

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan

Puskesmas Welahan I, Kabupaten Jepara,

menggunakan

Tahun 2013.

moment.

Metode

Data pada penelitian ini dianalisis dengan

makan,

status

korelasi

ekonomi,

Pearson

dan

product

menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

Analisis univariat dilakukan pada variabel

dengan menggunakan metode survei analitik

usia, pekerjaan, pendidikan, budaya pantang

dengan

desain

cross

sectional.

Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan

non

teknik

probability

makan, status ekonomi, dan pengatahuan zat
gizi ibu

hamil. Analisis

bivariat yang

digunakan adalah analisis Chi Square.

sampling dengan pendekatan quota sampling.
Hasil
Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu
hamil

trimester

III

di

wilayah

kerja

Penelitian ini membuktikan dan menjawab

Puskesmas Welahan I, Kabupaten Jepara pada

pertanyaan penelitiaan yang diajukan bahwa

bulan Januari hingga April 2013. Sampel

apakah ada hubungan antara budaya pantang

penelitian ini adalah ibu hamil trimester III

makan, status ekonomi, dan pengetahuan zat

dengan jumlah 45 orang. Kriteria inklusi

gizi ibu hamil dengan status gizi pada ibu

adalah ibu hamil trimester III, dalam wilayah

hamil trimester III.

kesehatan yang sama, tidak mempunyai
JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1-9

3

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Rumah Tangga (IRT) yaitu sebanyak 29

Karakteristik Responden

responden (64,4%) dan yang paling sedikit

Karakteristik

Frekuensi

Responden

n

mempunyai pekerjaan sebagai Swasta dan
%

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu masingmasing 1 responden (2,2 %) (Lihat pada

Umur
35 tahun

3

6,7

Tabel 1).
Hasil penelitian didapatkan bahwa status gizi
responden sebagian besar dalam kategori baik

Pendidikan
SD

2

4,4

yaitu tidak KEK sebanyak 33 responden

SLTP

19

42,2

(73,3%) (Lihat dalam Diagram 1).

SLTA

22

48,9

Sarjana

2

4,4

Diagram 1. Gambaran Status Gizi pada Ibu Hamil

IRT

29

64,4

Status Gizi

Pedagang

5

11,1

Karyawan

9

20,0

Swasta

1

2,2

PNS

1

2,2

Total

45

100

Pekerjaan

Trimester III

12
(26,3%)
33
(73,3%)

Tidak
KEK
KEK

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

karakteristik responden berdasarkan umur

status gizi pada ibu hamil trimester III yang

sebagian besar kategori umur antara 20-35

paling baik ditunjukkan paling besar dengan

tahun yaitu sebanyak 32 responden (71,1%),

kategori tidak KEK yaitu sebanyak 33

karakteristik

berdasarkan

responden (73,3%) dan yang masih kurang

berpendidikan

pada kategori KEK yaitu sebanyak 12

pendidikan

responden
paling banyak

terakhir Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

responden (26,7%).

(SLTA) yaitu sebanyak 22 responden (48,9%)

Pada analisis bivariat menggunakan Chi

dan

Square didapatkan bahwa ada hubungan

yang

paling

sedikit

berpendidikan

Sekolah Dasar (SD) dan sarjana masingmasing 2 responden (4,4%), sedangkan untuk
karakteristik

responden

berdasarkan

pekerjaan paling banyak adalah sebagai Ibu
Hubungan Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi....Aisyah Susanti, Rusnoto, Nor Asiyah

4

Tabel 2. Hubungan Antara Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi, dan Pengetahuan Zat Gizi Ibu
Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III.
Variabel Penelitian

Kategori

Status Gizi
KEK

Budaya Pantang Makan
Status Ekonomi
Pengetahuan Zat Gizi

Total

p

Tidak KEK

n

%

n

%

Melakukan

8

61,5 5

38,5 13

100

Tidak Melakukan

4

12,5 28

87,5 32

100

Tidak Sesuai UMK

8

42,1 11

57,9 19

100

Sesuai UMK

4

15,4 22

84,6 26

100

Kurang

8

42,1 11

57,9 19

100

Cukup

3

21,4 11

78,6 14

100

Baik

1

8,3

91,7 12

100

11

n

%
0.002*
0,097
0,097

antara budaya pantang makan dengan status

makanan adanya hubungan dengan kejadian

gizi pada ibu hamil trimester III (p= 0,002; α=

Kurang Energi Kronis (KEK).

0,05). Sedangkan tidak ada hubungan antara
status ekonomi dan pengetahuan zat gizi ibu

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

hamil dengan status gizi pada ibu hamil

yang dilakukan oleh Surasih (2006), yang

trimester III (p= 0,097, p= 0,097; α= 0,05).

mengemukakan bahwa pantang makanan
bukan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keadan Kurang Energi Kronis

Pembahasan

pada ibu hamil, karena jenis makanan yang di
pantang tidak mengandung zat gizi tinggi

Budaya Pantang Makan

yang dapat mempengaruhi status gizi pada ibu
Pantang makanan adalah bahan makanan atau

hamil. Jadi meskipun berpantang makanan,

masakan yang tidak boleh dimakan oleh para

ibu hamil masih berstatus gizi baik.

individu dalam masyarakat karena alasan
yang

bersifat

Kartasapoetra,
faktor-faktor

budaya

(Marsetya

&

2002:11). Penelitian tentang
yang

berhubungan

dengan

Menurut

Kristiyanasari,

menjelaskan

bahwa

(2010:65-66),

dampak

komplikasi

kekurangan gizi pada ibu hamil diantaranya

kekurangan energi kronis pada ibu hamil

adalah

pernah dilakukan oleh Rahmaniar (2011)

pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah

dengan hasil bahwa pada faktor pantang

secara normal, terkena penyakit infeksi.

kurang

energi

kronis,

anemia,

persalinan sebelum waktunya (premature),
JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1-9

5

pendarahan

setelah

persalinan,

abortus,

Status Ekonomi

kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam

Status ekonomi adalah suatu kedudukan yang

kandungan), lahir dengan berat badan lahir

diatur

rendah (BBLR).

seseorang pada posisi tertentu (Adi, 2004:38).

secara

Menurut

sosial

dan

(Proverawati,

menempatkan

2009:51)

status

Beberapa pola pantang makanan hanya dianut

ekonomi adalah salah satu faktor yang

oleh suatu golongan masyarakat atau oleh

mempengaruhi status gizi pada ibu hamil.

bagian yang lebih besar dari penduduk. Pola

Penelitian Najoan, et al. (2010), yang

lain hanya berlaku untuk kelompok dalam

mengungkapkan

suatu penduduk tertentu dan pada waktu

ekonomi tidak berpengaruh dengan kejadian

tertentu. Bila pola pantangan berlaku bagi

kurang energi kronik.

bahwa

tingkat

sosial

seluruh penduduk dan sepanjang hidupnya,
kekurangan zat gizi cenderung tidak akan

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

berkembang seperti jika pantangan itu hanya

yang pernah dilakukan Asriningtyas (2010)

berlaku bagi sekelompok masyarakat tertentu

dan Surasih (2006), yang mengemukakan

selama satu tahap dalam siklusnya.

bahwa status sosial ekonomi berpengaruh
dengan status gizi pada ibu hamil. Ekonomi

Upaya yang perlu dilakukan oleh petugas

seseorang mempengaruhi dalam pemilihan

kesehatan untuk menanggulangi kejadian

makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari.

berpantang

Maka seseorang dengan ekonomi yang tinggi

makanan

adalah

dengan

memberikan pengertian serta penyuluhan

maka

dengan sebaik-baiknya, bahwa berpantang

dibutuhkan akan tercukupi serta adanya

makanan yang mengandung gizi adalah dapat

pemeriksaan kehamilan membuat gizi ibu

menyebabkan gizi ibu hamil terganggu.

semakin terpantau.

kemungkinan

besar

gizi

yang

Perbaikan gizi untuk ibu hamil dengan KEK
adalah dengan memperbanyak konsumsi jenis

Hasil penelitian ini adalah sebagian besar

makanan

mempunyai pendapatan sesuai UMK dan

seperti

yang
nasi,

mengandung
mie

dan

karbohidrat

kentang.

Yang

mempunyai gizi baik. Akan tetapi responden

mengandung protein protein hewani yaitu :

yang mempunyai pendapatan tidak sesuai

daging, ikan, ayam, telur. Sumber protein

dengan UMK juga mempunyai gizi yang

nabati yaitu : tempe, tahu, kacang-kacangan.

baik. Pada ibu hamil yang mempunyai
pendapatan kurang dari UMK akan tetapi
mempunyai gizi yang baik kemungkinan ibu

Hubungan Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi....Aisyah Susanti, Rusnoto, Nor Asiyah

6

mempunyai pengetahuan yang baik tentang

hamil trimester III, yang mengungkapkan

kandungan zat gizi pada makanan sehingga

bahwa pengetahuan mempengaruhi status gizi

ibu dapat memilih dan membeli bahan

pada ibu hamil trimester III. Penelitian yang

makanan yang murah tapi masih mengandung

pernah dilakukan Asriningtyas (2010) tentang

gizi yang baik.

hubungan tingkat pengetahuan gizi dan status
sosial ekonomi ibu hamil dengan status gizi

Upaya yang perlu dilakukan oleh petugas

ibu hamil primigravida trimester II, yang

kesehatan untuk meningkatkan gizi ibu hamil

mengungkapkan

adalah

penyuluhan

pengetahuan mempengaruhi status gizi ibu

tentang pemenuhan gizi yang seimbang

hamil primigravida trimester II. Penelitian

dengan membeli makanan yang murah tapi

oleh Rahmaniar (2011) tentang faktor-faktor

masih tetap mengandung gizi yang baik.

yang berhubungan dengan kekurangan energi

dengan

memberikan

bahwa

untuk

variabel

kronis pada ibu hamil, yang mengungkapkan
bahwa faktor pengetahuan mempengaruhi

Pengetahuan Zat Gizi

kejadian KEK pada ibu hamil.
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia,
yang sekedar menjawab pertanyaan “what”,

Adanya

pengetahuan

menjawab

kurang namun mempunyai gizi yang baik,

pertanyaan apa sesuatu itu (Notoatmodjo,

dikarenakan mungkin responden mempunyai

2005:3). Pada penelitian ini mengungkapkan

daya beli tinggi terhadap makanan yang

bahwa

mengandung

tidak

hanya

ada

dapat

hubungan

antara

responden

gizi

yang

berpengetahuan

tinggi,

meskipun

pengetahuan zat gizi dengan status gizi pada

pengetahuannya kurang. Teori Green dan

ibu hamil trimester III. Pengetahuan kurang

Notoatmodjo (2007), menyatakan perilaku

tidak selalu diikuti oleh perilaku yang buruk.

dipengaruhi

Dikarenakan pada penelitian ini ibu yang

variabel

mempunyai pengetahuan kurang sebagian

kebudayaan,

masih

baik.

terdapatnya faktor pencetus isyarat untuk

Pengetahuan bukan merupakan faktor utama

bertindak. Dimana pengetahuan merupakan

terjadinya perubahan perilaku.

perlu

mempunyai

gizi

yang

kepercayaan

sosial,

tetapi

atau

demografi,

ancaman,

belum

tentu

persepsi,

pengetahuan,
manfaat

cukup

dan

untuk

terjadinya perubahan perilaku.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

Pengetahuan tentang kandungan zat gizi

yang pernah dilakukan oleh RAJ. Budiani

dalam berbagai bahan makanan, kegunaan

Retnaningsih (2010), tentang pengetahuan ibu

makanan bagi kesehatan keluarga dapat

hamil tentang gizi dengan status gizi ibu

membantu ibu memilih bahan makanan yang

JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1-9

7

harganya tidak begitu mahal akan tetapi nilai

aktivitas berhubungan dengan status gizi pada

gizinya begitu tinggi. Memiliki pengetahuan

ibu hamil.

gizi tidak berarti seseorang mau mengubah
kebiasaan makanannya. Seseorang mungkin
paham tentang protein, karbohidrat, vitamin

Referensi

dan zat gizi lainnya yang diperlukan untuk
keseimbangan

diit

mengaplikasikan

tetapi

tidak

pengetahuan

pernah

gizi

ini

Adi, Rianto. (2004). Metodologi Penelitian Sosial
Dan Hukum; Edisi 1. Jakarta: Granit.
Asriningtyas, Rizki. (2010). Hubungan tingkat

kedalam kehidupan sehari-hari.

pengetahuan

gizi

dan

status

sosial

ekonomi ibu hamil dengan status gizi ibu
hamil

Kesimpulan

besar

termasuk

kategori

baik.

Terdapat hubungan antara budaya pantang
makan, namun tidak ada hubungan antara
status ekonomi dan pengetahuan zat gizi ibu
hamil dengan status gizi pada ibu hamil

hal-hal yang perlu ditingkatkan oleh perawat
kesehatan

lain

dalam

meningkatkan status gizi pada ibu hamil.
Perawat perlu menyusun program untuk
meningkatkan status gizi pada ibu hamil.
Perawat

juga

di

Bangkalan.

Skripsi:

Universitas

Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2011).
Profil Kesehatan Provinsi JawaTengah.
Kristiyanasari, Weni. (2010). Gizi ibu hamil.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Marsetya dan Kartasapoetra. 2003. Ilmu Gizi.
Najoan, dkk. (2010). Hubungan tingkat sosial

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
tenaga

II

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

trimester III.

maupun

trimester

Puskesmas Pembantu Tunjung Burneh

Status gizi pada ibu hamil trimester III
sebagian

primigravida

bisa

membantu

dalam

menurunkan angka gizi buruk pada ibu hamil.
Penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang tidak dapat dibuktikan dalam penelitian
ini, misalnya status kesehatan dan aktivitas,
perlu dilakukan karena secara kepustakaan
didapatkan bahwa status kesehatan dan

ekonomi dengan kurang energi kronik
pada ibu hamil di Kelurahan Kombos
Barat, Kecamatan Singkil Kota Manado.
Laporan Penelitian IPTEK dan SENI
(Lembaga Penelitian): Universitas Sam
Ratulangi, Manado-Indonesia.
Notoatmodjo,

Soekidjo.

(2005).

Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Proverawati,

Atikah.

(2009).

Gizi

Untuk

Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmaniar, Andi. (2011). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kekurangan energi
kronis pada ibu hamil di Tampa Padang,

Hubungan Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi....Aisyah Susanti, Rusnoto, Nor Asiyah

8

Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Tesis: Universitas Hasanuddin Makasar.

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah: Universitas

Retnaningsih,

Budiani.

(2010).

Hubungan

pengetahuan ibu hamil tentang gizi

Sebelas Maret Surakarta.
Sadli, Saparinah. (2010). Berbeda tetapi Setara
“Pemikiran Tentang Kajian Perempuan”.

dengan

Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
status gizi ibu hamil trimester III di

Winkjosastro, dkk. (2005). ILMU Kebidanan.

Puskesmas Colomadu II, Karanganyar.

Jakarta:

Program

Prawirohardjo.

D

IV

Kebidanan

JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1-9

Fakultas

Yayasan

Bina

Pustaka

Sarwono

9

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25