22
B. Metode Penelitian
Berdasarkan model sekuensial linier yang dipaparkan oleh Pressman di atas, maka peneliti dapat membuat metode penelitian yang disesuaikan dengan
kebutuhan penelitian. Penyesuaian metode ini ditujukan agar motode yang digunakan untuk penelitian sesuai dengan keperluan dari pengembangan sistem
informasi akademik. Gambar berikut merupakan metode penelitian yang telah disesuaikan dengan model dari Pressman :
Gambar 5. Model Pengembangan Sistem Informasi Akademik
Desain
1Perancangan database 2Perancangan Tampilan
Analisis Kebutuhan
Pengumpulan informasi dari user
Pengembangan
1Pembuatan database 2Pembuatan tampilan 3Pengkodean
Pengujian
1Pengujian Fungsionalitas 2Pengujian unjuk kerja sistem
23 Berdasarkan gambar 5, terdapat empat tahapan yang masing-masing
memiliki prosedur kerja. Keempat tahapan tersebut adalah 1Analisis kebutuhan, 2Desain, 3Pengembangan dan 4Pengujian. Penjelasan dari masing-masing
tahap pengembangan akan diuraikan sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan
Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan pengembangan produk sistem informasi akademik. Informasi-
informasi ini didapatkan dari studi pustaka dan studi lapangan. Analisis kebutuhan penting dilakukan karena dengan analisis kebutuhan maka produk
yang dihasilkan diharapkan akan sesuai dengan kebutuhan dari pemakai.
2. Desain
Berdasarkan dari hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, maka dapat didesain sistem informasi akademik yang sesuai dengan kebutuhan
pemakai. Pada tahap desain ini, terdapat dua prosedur yang dilakukan yaitu perancangan
database dan perancangan tampilan sistem.
a. Perancangan database
Perancangan database dilakukan dengan mengumpulkan semua data
pendukung dari sistem informasi akademik. Data yang diperlukan oleh sistem, kemudian disusun secara rapi sehingga nantinya mudah dibuat
database yang dapat dibaca oleh sistem informasi akademik berbasis komputer.