Computer Self Efficacy Deskripsi Teori

dapat mengambil formulir pajak di kantor pajak maka wajib pajak dapat merasakan keunggulan dari aplikasi ini karena dengan aplikasi E SPT ini wajib pajak dapat membuat suatu laporan pajak di mana saja, sehingga kepercayaan akan aplikasi ini akan meningkat. Penelitian ini menganggap kepercayaan adalah keyakinan atas kemampuan dari aplikasi E SPT dalam pelaporan pajak dan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan suatu tolak ukur, yaitu bahwa aplikasi E SPT dapat dipercaya, data dapat dikirim dengan mudah, percaya akan keandalan aplikasi, menjaga janji dan komitmen pengguna, dan juga pengguna memiliki kepercayaan untuk mempercayainya. Menurut Pavlou 2003 terdapat tiga macam indikator dalam mengukur tingkat kepercayaan, yaitu dapat dipercaya, menjaga janji dan komitmen, terdapat pemikiran untuk mempercayainya. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah aplikasi E SPT dapat dipercaya, menjaga janji dan komitmen dan pemikiran untuk mempercayai aplikasi E SPT tersebut.

7. Computer Self Efficacy

Pengertian dari self efficacy sendiri menurut Wilhite 1990 adalah keadaan di mana seseorang yakin dan percaya bahwa dia dapat mengontrol hasil dari usaha yang telah dilakukanya. Menurut Banduran 1982 dalam Davis 1989: 321 dalam Reipita Sari 2013 self efficacy adalah sebagai kepercayaan diri seseorang atas kemampuan untuk menampilkan perilaku tertentu. Disimpulkan self efficacy adalah keyakinan seseorang atas kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan suatu usaha dan dapat mengontrol hasil dari tindakan yang dilakukannya. Menurut Indriantoro 2000: 1 mendefinisikan keahlian berkomputer seseorang adalah kemampuan dalam menggunakan aplikasi komputer, sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard. Adamson dan Shine 2003 dalam Reipita Sari 2013 mendefinisikan self efficacy adalah kepercayaan individu tentang kemampuan untuk melaksanakan tugas secara spesifik, memberikan derajat mengenai usaha yang dilakukan, dan kegigihan dalam menghadapi situasi yang menantang. Menurut Sri Mahasari dan Yuliani Mulyadi 2007 mendefinisikan computer self efficacy sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer. Computer self efficacy dapat disimpulkan adalah keyakinan akan kemampuan seseorang dalam menggunakan aplikasi komputer, sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik. Compeau dan Higgins 1995 dalam Irmadhani 2012 menjelaskan terdapat tiga dimensi computer self efficacy, yaitu: 1 magnitude 2 strength dan 3 general ability. Magnitude ini merupakan tingkatan level kemampuan seseorang dalam berkomputer, di mana seseorang yang memiliki level magnitude computer self efficacy yang tinggi diharapkan akan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang lebih spesifik yang berkaitan dengan komputer dan tidak atau kecil kemungkinan membutuhkan bantuan dari orang lain, dibandingkan seseorang yang level magnitude computer self efficacy rendah . Strength mengacu pada tingkatan level keyakinan seseorang dalam kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer dengan baik. General ability mengacu level keahlian seseorang dalam hardware dan software, jika seseorang yang memiliki level general ability yang tinggi dianggap mampu menggunakan perangkat software dan suatu sistem komputer yang berbeda-beda, dibandingkan seseorang yang memiliki level general ability rendah. Maka dapat disimpulkan jika seseorang yang memiliki keyakinan akan kemampuan atau level computer self efficacy yang tinggi akan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan komputer dengan baik bahkan tanpa atau sedikit bantuan dari orang lain. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tiga dimensi yang disebutkan di atas sebagai dasar untuk membuat butir-butir pertanyaan yang akan dicantumkan dalam kuesioner penelitian.

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Pengaruh citra merek, periklanan, dan persepsi terhadap minat menabung nasabah

6 55 154

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus pengguna sepeda motor Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)

0 11 190

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP NIAT BELI PRODUK PAKAIAN NEVADA PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP NIAT BELI PRODUK PAKAIAN NEVADA (Studi Pada Mahasiswa

1 4 16

PENGARUH PERSEPSI NILAI, PERSEPSI HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK MEREK TOKO (Studi kasus pada konsumen Supermarket Super Indo di Yogyakarta).

0 1 171

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT PEMBELIAN PADA PRODUK MEREK TOKO (Studi Kasus pada Konsumen Bio Organik di Supermarket SuperIndo Yogyakarta).

1 4 171

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK MOTOR MEREK YAMAHA NMAX DI KOTA PALU

1 1 12

Peran Citra Merek, Persepsi Harga, Persepsi Risiko Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Merek Xiaomi

0 1 18

PENGARUH CITRA MEREK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN GADGET DI TOKO SURYAPHONE SAMARINDA

1 2 11

KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN HONDA MOBILIO

0 1 8