commit to user 73
d Jangka waktu kredit sesuai kebutuhan. e Digunakan untuk biaya operasional.
7 Kredit Investasi
Keuntungan dan manfaat : a Jangka waktu kredit umunnya 1 tahun.
b Tersedia dalam mata uang IDR dan UD. Ketentuan :
a Diperuntukkan bagi nasabah perorangan dan badan usaha.
b Melampirkan proyeksi arus kas c Melampirkan data laporan keuangan.
d Jangka waktu kredit sesuai kebutuhan. e Digunakan untuk biaya operasional.
B. PEMBAHASAN MASALAH
Prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan
memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu depertemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Prosedur berkaitan dengan suatu langkah bertahap yang
berhubungan satu sama lain. Dalam melaksanakan kegiatan organisasi diatur melalui prosedur kerja yang pasti.
commit to user 74
Dalam pemberian kredit, pihak kreditur memberikan kontraprestasi perjanjian kontrak kepada pihak debitur sesuai persetujuan yang telah
disepakati bersama
dan debitur
mempunyai kewajiban
untuk mengembalikan pada masa tertentu sesuai dengan perjanjian. Resiko
kredit yang tidak dibayar kembali sangat dipengaruhi oleh ketepatan debitur menggunakan pinjaman yang mereka terima. Kredit yang
digunakan secara tidak tepat atau menyimpang dari yang tercantum dalam perjanjian kredit dapat membahayakan kelangsungan kredit debitur, oleh
karena itu fokus evaluasi pertama setiap permintaan kredit yang diajukan adalah kelayakan rencana penggunaan kredit yang diajukan oleh calon
debitur.
1. Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank
Bukopin, Tbk cabang Surakarta
Dalam pemberian kredit pemilikan rumah KPR PT. Bank Bukopin cabang Surakarta melakukan berbagai tahapan yang sudah
menjadi ketentuan Bank Bukopin. Terdiri dari permohonan kredit, proses kredit, keputusan kredit, pengikatan kredit dan jaminan,
dropping yang dapat dilihat dari alur dibawah ini :
commit to user 75
Gambar 3.2 Alur prosedur pemberian kredit
Sumber :BCS PT. Bank Bukopin, Tbk Dari gambar diatas prosedur pemberian kredit yang dilakukan
oleh PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta dapat dijelaskan sebagai berikut :
commit to user 76
a. Permohonan kredit
Alur pemberian kredit yang pertama pihak debitur mengajukan permohonan kredit dengan wajib melengkapi dokumen-dokumen
yang telah ditentukan dibawah ini : Tabel 3.4
Dokumen kelengkapan pengajuan kredit Bank Bukopin Cabang Surakarta
No. Jenis Dokumen
Karyawan Profesional
Wiraswasta 01. Copy KTP Kartu Identitas
02. Copy Surat nikah 03. Copy Kartu keluarga
04. Surat ijin praktek SK Profesi
- -
05. Salinan Rekening Koran Tabungan 3 bulan terakhir
06. Slip gaji asli bulan terakhir -
- 07. Salinan
rek. PLNPAMTelp
08. Surat keterangan
Perusahaan Copy
SK Pengangkatan Pegawai -
- 09. NPWP atau SPT PPh 21
Sumber : www.bukopin.co.id
Dalam Pemberian kredit pada PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta terdapat beberapa kriteria dasar permohonan
kredit, diantaranya adalah : a. Jenis pekerjaan calon debitur yang dianggap beresiko adalah
pekerjaan yang berpotensi menyulitkan bank dalam hal proses penagihan.
b. Lama bekerja diatas 2 tahun dan status karyawan adalah karyawan tetap.
commit to user 77
c. Penghasilan per bulannya minimal 3 kali UMR. d. Saldo tabungan rata-rata yaitu diatas Rp 10.000.000,00
e. Jenis-jenis agunan yang dijaminkan adalah Sertifikat Hak Guna Bangunan SHGB, Sertifikat Hak Milik SHM, Bukti
Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB. f. Plafond kredit, jangka waktu, dan uang muka yang diberikan
sesuai dengan ketentuan produk.
b. Proses Kredit
Setelah calon debitur melengkapi dokumen-dokumen tersebut, kemudian langkah kedua pihak bank melakukan proses kredit
diantaranya yaitu melakukan analisis kredit yang terdiri dari analisis yuridis yang terdiri dari 7P, analisis ekonomis yang terdiri
dari 5C, serta melakukan bank cheking. Kemudian melakukan peninjauan kelapangan dimana lokasi agunan berada untuk
melakukan agunan serta melakukan penggalian informasi tentang kebenaran pemilik agunan. Hal tersebut dilakukan guna
mengetahui layak atau tidaknya seorang calon debitur menerima kredit. Analisis ekonomis dilakukan oleh seorang Account Officer.
Analisis yuridis dilakukan oleh Legal officer, dan untuk Bank checking dilakukan oleh Credit Investigator officer. Dari analisis
ekonomis dan yuridis pihak kreditur menyiapkan proposal kredit untuk diajukan ke komite kredit.
commit to user 78
c. Keputusan Kredit
Setelah pihak kreditur menyiapkan proposal kredit untuk diajukan ke komite kredit, anggota komite kredit kemudian
memutuskan apakah permohonan kredit tersebut disetujui atau ditolak. Jika disetujui maka staff legal officer melakukan
pemeriksaan kelengkapan seluruh dokumen yang diperlukan dan dokumen yang harus dilengkapi untuk pengikatan kredit dan
pengikatan agunan. Kemudian mencetak Surat Persetujuan Pemberian Kredit SPPK dengan mencantumkan kelengkapan
dokumen kredit yang harus dilengkapi oleh nasabah dan menyerahkannya kepada Relationship Officer RO untuk
diteruskan kepada nasabah. Setelah itu pihak bank mengeluarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit SPPK. Untuk permohonan
kredit yang tidak lolos pre-screening atau tidak disetujui, RO mencetak Surat Penolakan Kredit dan disampaikan ke calon
nasabah.
d. Pengikatan kredit dan jaminan
Setelah disetujui untuk dilakukan pemberian kredit kepada calon debitur langkah selanjutnya staff legal officer melakukan
koordinasi dengan RO untuk melakukan penjadwalan pengikatan kredit dan pengikatan agunan dengan notaries atau PPAT khusus
pengikatan notariil,
apabila SPPK
telah disetujui
dan ditandatangani oleh nasabah serta asli dokumen agunan dan
commit to user 79
dokumen pendukung telah diterima oleh staff legal. Bersama-sama dengan RO mendampingi nasabah untuk melakukan pengikatan
kredit dan pengikatan agunan sesuai dengan SPPK yang telah disetujui. Disini debitur menyerahkan surat pernyataan, surat
persetujuan kepada pihak bank sehubungan penandatanganan perjanjian kredit serta pengikatan agunan.
e. Droping pencairan kredit
Jika sudah dilakukan pengikatan langkah yang terakhir dilakukan dalam penyaluran kredit yaitu melakukan dropping atau
pencairan kredit oleh Bagian Credit Support BCS. Sebelum melakukan droping langkah yang dilakukan diantaranya memeriksa
kelengkapan dokumen, pengikatan kredit dan pengikatan agunan pemohon. Kemudian melakukan konfirmasi ketersediaan dana
dalam rangka pencairan kredit, memberikan persetujuan droping.
Selanjutnya melakukan droping kerekening nasabah. 2.
Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta sudah menggunakan prinsip 5C
PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta dalam melakukan pemberian kredit sudah memenuhi 5C. Hal ini dapat dilihat dari
penjelasan dibawah ini :
a. Character karakter
Perusahaan perbankan dalam memberikan kredit harus memperhatikan prinsip character calon debitur yaitu melakukan
commit to user 80
penilaian mengenai kepribadian calon debitur. PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta dalam melakukan pemberian kredit sudah
melakukan prinsip character. Hal ini dapat dilihat setelah calon debitur mengajukan permohonan kredit, bagian Account Officer
melakukan survey lapangan, mencari informasi dengan cara bertanya kepada masyarakat sekitarnya mengenai sifat calon
debitur, apakah calon debitu tersebut berperilaku baik atau tidak, kejujuran calon debitur apakah dapat dipercaya atau tidak. Selain
itu Bank Bukopin dapat melihat dari Sistem Informasi Debitur SID dari Bank Indonesia apakah calon debitur ada dalam catatan
hitam. Jika calon debitur sudah terlihat mempunyai kepribadian baik maka Bank Bukopin langsung melakuka pencairan kredit.
b. Capacity kapasitas
Kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman sesuai dengan jumlah kredit yang diberikan. PT. Bank Bukopin,
Tbk Cabang Surakarta dalam melakukan pemberian KPR memperhatikan
aspek capacity
dengan membandingkan
pendapatan calon debitur dengan biaya hidup sehingga akan memperoleh pendapatan bersih. Selain itu melihat perkembangan
dari bentuk fisik usaha yang didirikan oleh calon debitur. Dari data tersebut Bank Bukopin dapat mengetahui mampu tidaknya calon
debitur membayar angsuran.
commit to user 81
Bank Bukopin sudah melakukan prinsip capacity. Hal ini dapat dilihat dari tingkat NPL tahun 2010-2011. Non Performing Loan
NPL Bank Bukopin terjadi penurunan karena sebagian besar debiturnya mampu dan lancar untuk mngembalikan pinjaman
setiap bulannya.
c. Capital modal
PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta melakukan penilaian dilihat dari jumlah dana yang dimiliki oleh calon debitur. Penilaian
ini diperoleh dari keterangan yang diberikan oleh calon debitur. Selain itu untuk perusahaan yang dalam bentuk badan usaha, pihak
bank melihat besar kecilnya capital dari neraca perusahaan yang dianalisa apakah dapat berkembang ditahun yang akan datang atau
tidak, serta dilihat dari laba yang diperoleh apakah selalu meningkat atau tidak. Untuk perusahaan perorangan, pihak bank
melihat dari
kekayaan perusahaan
kemudian melakukan
perbandingan antara total kewajiban dengan total modal sendiri.
d. Collateral jaminan
Collateral adalah barang jaminan yang diserahkan oleh calon debitur kepada pihak bank sebagai jaminan kredit yang akan
diterimanya. Penilaian yang dimaksud yaitu apabila calon debitur tidak mampu membayar kewajibannya maka jaminan itu yang
menjadi penggantinya.
commit to user 82
Penilaian ini dilakukan oleh pihak Bank Bukopin dengan melakukan pengecekan legalitas jaminan yang akan diberikan.
Legalitas tersebut berupa tanah atau bangunan, jaminan yang diberikan dalam persengketaan atau tidak, dan untuk jaminan
kendaraan bermotor dilakukan dengan pengecekan BPKP. Pengukuran penilaian jaminan biasanya Bank Bukopin
menggunakan pendekatan harga pasar dan pendekatan biaya. Pendekatan harga pasar yaitu melakukan penilaian dengan cara
menafsir nilai jual barang agunan dengan menafsir biaya yang diperlukan untuk membangun suatu bangunan atau biaya yang
dikeluarkan untuk produksi barang yang dijaminkan dikurangi dengan biaya penyusutan barang jaminan tersebut.
e. Condition of Economic kondisi ekonomi
Kelancaran usaha suatu perusahaan debitur kemungkinan dapat dipengaruhi oleh situasi yang akan terjadi dimasa yang akan datang
seperti kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Bank Bukopin menilai kondisi perekonomian yang akan terjadi, misalnya apabila
terjadi inflasi apakah bisnis debitur tersebut mampu bertahan dan berkembang dimasa yang akan datang. Selain itu kebijakan dari
pemerintah daerah yang kemungkinan akan mempengaruhi perkembangan usaha calon debitur tersebut.
Bank Bukopin melakukan penilaian terhadap kepastian pasokan bahan baku barang dagangan, keberadaan pemasok apakah
commit to user 83
ada alternatif lain jika pemasok utama bermasalah, kondisi pembeli dari usaha tersebut. Penilaian mengenai kondisi ekonomi
perusahaan dilakukan oleh Bank Bukopin dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan usaha calon debitur agar kelak tidak
terjadi kredit macet.
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. Bank Bukopin, Tbk
cabang Surakarta dalam memberikan kredit pemilikan rumah
Dalam memberikan Kredit Pemilikan Rumah KPR PT. Bank Bukopin, Tbk cabang Surakarta tentu saja mengalami hambatan-
hambatan, diantaranya yaitu :
a. Kurangnya promosi mengenai produk KPR
Promosi yang dilakukan oleh pihak Bank Bukopin mengenai produk KPR masih kurang genjar sehingga masyarakat belum
begitu mengenal dan mengetahui produk KPR Bank Bukopin serta keunggulan-keunggulan yang diberikan oleh produk tersebut.
Kebanyakan masyarakat lebih memilih produk KPR bank lain yang lebih dikenalnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut pihak Bank Bukopin lebih meningkatkan kualitas promosi dengan cara peningkatan
periklanan, lebih gencar memberikan promosi seperti undian berhadiah kepada masyarakat agar tertarik untuk mengambil
produk KPR di Bank Bukopin.
commit to user 84
b. Kurangnya kerjasama antara pihak Bank Bukopin dengan
pihak Developer
Selain itu kendala yang dihadapi Bank Bukopin dalam memberikan kredit adalah kurangnya kerjasama dengan pihak
developer sehingga Bank Bukopin kesulitan untuk mencari nasabah pengguna KPR.
Dari kendala diatas pihak Bank Bukopin tetap berupaya untuk menjalin kerjasama yang baik dengan para developer agar produk
KPR Bank Bukopin tetap laku.
c. Persaingan antar bank
Persaingan antar bank disini adalah persaingan dalam hal tingkat suku bunga kredit. Dalam melakukan pencairan kredit
pihak Bank Bukopin dianggap tingkat suku bunga yang diberikan kepada calon debitur terlalu tinggi, sehingga calon debitur merasa
enggan untuk melakukan permohonan kredit di Bank Bukopin dan memilih mengajukan permohonan kredit di bank lain yang
memberikan tingkat suku bunga kredit lebih rendah. Untuk mengatasi hambatan tersebut maka pihak bank
melakukan kesepakatan dengan baik mengenai besarnya tingkat suku bunga yang diharapkan agar calon debitur tetap mau
melakukan permohonan kredit di Bank Bukopin.
commit to user 85
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN