Gambaran Umum Perusahan PEMBAHASAN

commit to user 18

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. INDO VENEER UTAMA adalah sebuah perusahaanyang bergerak di bidang furniture. Perusahaan initerdiri dari dua line produksi yaitu Solid Door yang memproduksi pintu yang dipasarkan lokal maupun non lokal, dan Garden Furniture GF yang memproduksi meja, kursi dan produk lainnya yang biasa digunakan di luar ruangan outdoor. Perusahaan ini beralamatkan di Jl. LU Adisucipto no 1 POBOX 229 Colomadu Surakarta. Berdiri tanggal 10 November 1975 berdasarkan akte pendirian No. 37 Notaris Maria Theresia Budi Susanto oleh tiga bersaudara yaitu Bapak Andi Sutanto, Bapak Gunawan Sutanto, dan Bapak Agus Sutanto. Sebelum PT. INDO VENEER UTAMA berdiri, tiga bersaudara tersebut sebelumnya membangun perusahaan yang bernama CV. INDO JATI pada tahun 1970 di Jl. Nusukan Surakarta. CV. INDO JATI bergerak di bidang penggergajian kayu dan furniture. Karena adanya peluang besar dalam industry perkayuan maka didirikanlah PT. INDO VENEER UTAMA dan CV. INDO JATI yang menjadi satu lokasi, baik pabrik maupun kantor. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan kegiatan perusahaan commit to user 19 oleh pihak atasan. Namun tidak lama kemudiaan terjadi musibah dimana CV. INDO JATI terbakar, dan hingga sekarang ini CV ini tidak melakukan kegiatan produksi lagi. Pada tahun 1991, sesuai akte notaris Sugiri Kadarsiman, SR. No. 31 tanggal 11 Juli 1994 diadakan perubahan pengurusan menjadi Bapak Andi Sutanto, Bapak Andhy Pratiknyo, Bapak Agus Sutanto. Setelah mengalami pergantian kepemilikan, kemudia membangun pabrik di desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar, Propensi Jawa Tengah yaitu di Jl. Adisucipto No. 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran kota Surakarta dengan lahan seluas 140000 2 m dan luas bangunan 70000 2 m .

2. Lokasi Perusahaan

PT. INDO VENEER UTAMA terletak di desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah yaitu di Jl. Adisucipto no 1 POBOX 229 yang terletak di pinggiran kota Surakarta dengan lahan seluas 140000 2 m dan luas bangunan 7000 2 m . Hal–hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini adalah: 1 Masih terbukanya kesempatan untuk memperluas area 2 Ketersediaan transportasi yang mudah dan lancar karena terletak di jalan raya commit to user 20 3 Tenaga kerja yang mudah diperoleh karena berasal dari sekitar area pabrik 4 Dekat dengan sumber bahan baku dan derah pemasaran 5 Keberadaan pabrik dapat diterima masyarakat sekitar 6 Tersedianya fasilitas–fasilitas seperti listrik, air, dan jaringan telepon

3. Tujuan Umum Didirikannya Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya, PT. INDO VENEER UTAMA tidak terlepasa dari tujuannya antara lain: 1. Membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran 2. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan meja, kursi, pintu, dan peralatan kayu lainnya 3. Mengembangkan industri dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya masyarakat Karanganyar 4. Untuk perusahaan sendiri agar dapat memperoleh keuntungan yang layak bagi pemilik perusahaan guna menunjang kelangasungan hidup perusahaan

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Bagi perusahaan struktur organisasi perusahaan merupakan unsur penting untuk memudahkan pembagian wewenang serta tanggung jawab dan tugas serta anggota organisasi. Setiap commit to user 21 perusahaan mempunyai bentuk dan model setruktur organisasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing–masing dan antara bagian–bagian tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan yang lainnya. Struktur organisasi di PT. INDO VENEER UTAMA adalah struktur organisasi garis. Dalam struktur ini, kekuatan dan tanggung jawab mengalir dalam suatu garis lurus dan bagian puncak ke bagian terbawah dengan tanggung jawab tertinggi dipegang oleh CEO. CEO dibantu empat orang kepala divisi yaitu : Kepala Produksi, Kepala Logistik, Kepala Administrasi. Struktur organisasi PT. INDO VENEER UTAMA terlampir. Berikut penjabaran tugas dan wewenang beberapa bagian dalam organisasi antara lin: 1. CEO Memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan agar tercapai internal kontrol yang baik. 1 Tugas CEO meliputi: a Memimpin karyawan dan perusahaan ke arah kemajuan yang terarah dan terpadu dengan mengantisipsi jauh ke depan tentang prospek perusahaan, pangsa pasar, dan sebagainya commit to user 22 b Melakukan perencanaan strategis dan pengendalian operasional c Menurunkan perintah tentang kebijakan– kebijakan yang harus dilaksanakan setelah dikaji, diperhitungkan dan dibahas terhadap kemungkinan kendala yang akan dihadapi jika terjadi di lapangan kepada jenjang dibawahnya. d Membuat rancangan tentang rencana anggaran pendapatan dan belanja perusahaan dengan proyeksi satu tahun anggaran e Melaksanakan evaluasi kerja dengan seluruh jenjang di bawahnya 2 Wewenang CEO meliputi a Menentukan segala keputusan untuk perusahaan b Menentukan arah dan tujuan perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang c Meminta dan memeriksa laporan pertanggung jawaban dari setip kepala divisi d Mengangkat dan memberhentikan pengurus peusahaan yang diputuskan dalam rapat dengan suara tertentu 3 Tanggung jawab CEO a Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan dan karyawan commit to user 23 b Bertanggung jawab atas segala kegiatan dalam perusahaan c Bertanggung jawab atas segala surat maupun laporan pihak ekstern perusahaan d Bertanggung jawab atas segala kerugian yang terjadi dalam perusahaan 2. Kepala Produksi 1 Tugas dan tanggung jawab: a. Mengatur dan melaksanakan kebijakan dalam bidang produksi b. Bertanggung jawab atas laporan produksi c. Mengatur, mengetahui dan menyetujui semua pengeluaran uang untuk keperluan pabrik 2 Divisi Produksi Membawai: 1. Bagian produksi Tugas dan tanggung jawab: a. Mengatur jalannya serta lancarnya proses produksi b. Bertanggung jawab atas proses pembuatan suatu produksi commit to user 24 2. Bagian elektrik a Mengatur dan mengawasi mesin – mesin dan disel atau listrik yang digunakan untuk keperluan produksi b Memeliharan serta memperbaiki mesin - mesin yang rusa 3. Bagian PPIC Tugas dan tanggung jawab: Mengawasi dan merencanakan segala sesuatu yang besangkutan dengan aktivitas produksi yang bertanggung jawab di dalam pabrik 4. Bagian quality control pengendalian kualitas Tugas dan tanggung jawab: 1 Menjaga kualitas kayu–kayu dan material pendukung yang akan digunakan dalam produksi 2 Menjaga dan memelihara kualitas hasil produksi atau produksi atau produk agar selalu memenuhi selera konsumen 3. Kepala Marketing Pemasaran Tugas dan tanggung jawabnya adalah melayani atau menerima pesanan dari konsumen, baik untuk konsumen domestic maupun luar negri.Divisi pemasaran salah satunya commit to user 25 membawahi bagian eksport – impor dimana tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1 Mengeksport hasil produksi ke luar negeri 2 Menampung barang jadi dari bagian produksi 3 Memasarkan produk kepada konsumen domestic atau luar negeri 4 Mengawasi kegiatan pemasaran dan kelancaran pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan 4. Kepala Logistik Divisi Logistik membawahi: 1. Bagian Logistik Tugas dan tanggung jawab: Menerima dan melakukan pengecekan terhadap material yang datang serta jumlah persediaan material yang tersisa 2. Bagian pembelian Tugas dan tanggung jawab: 1 Melaksanakan pengadaan barang atau pembelian barang yang diperlukan perusahaan baik kayu maupun bahan – bahan 2 Bertanggung jawab terhadap keberhasilan tugas yang diberikan kepada bagian pembelian 3. Kepala Administrasi Tugas dan tanggung jawab: commit to user 26 1 Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan rutin non produksi seperti administrasi perkantoran dan personalia 2 Bertanggung jawab dalam ketertiban dan ketepatan administrasi keuangan, akuntansi dan pembuatan laporan 3 Menyediakan fasilitas – fasilitas umum kepada karyawan sesuai dengan batas – batas wewenang yang telah ditetapkan Divisi administrasi membawahi: 1. Bagian Human Research andDevelopment HRG Tugas dan tanggung jawab: a Menyelesaikan dan melatih karyawan baru b Melaksanakan kebijakan perusahaan yang berkenaan dengan jam kerja, gaji karyawan serta penempatan karyawan c Mengawasi kerja karyawan Menyusun, merumuskan program kerja untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan d Mengadakan hubungan dengan masyarakat, menyelenggarakan penelitian beserta pengembangan commit to user 27 sumber daya manusia untuk kemajuan perusahaan 2. Bagian Akuntansi Keuangan Tugas dan tanggung jawab: 1 Mencatat, membukukan, serta mengadakan perhitungan kekayaan dan transaksi – transaksi perusahaan Menjaga keseimbangan kas masuk dan kas masuk keluar 2 Membuat laporan keuangan perusahaan 3 Menerima setoran – setoran baik berupa uang tunai maupun cek 4 Melakukanpembayaran, mengirimkan uang kepada bank yang memberikan kredit kepada perusahaan

5. Kebijakan Perusahaan

Dalam aktivitas sebagai perusahaan, PT. INDO VENEER UTAMA melakukan beberapa kebijakan perusahaan, antara lain kebijakan kepada: 1. Customer Pelanggan 1 Perusahaan menjaga pelayanan baik kualitas maupun pelayanan terhadap pelanggan commit to user 28 2 Menjalin kerja sama yang mengutamakan kepercayaan 2. Instansi 1 Bersama pemerintah menjalin kerja sama yang saling menguntungkan 2 Bersama pengurus tinggi dan sekolah, menjalin kerja sama dalam penelitian dan kerja praktek 3 Bersama aparat keamanan atau kepolisian setempat menjalin dalam pengamann preventif patrol 3. Masyarakat 1 Perusahaan memperhatikan dinamika yang ada di masyarakat sekitar tentang social, budaya, serta ekonomi dan pembangunan 2 Menjalin keakraban dengan masyarakat sekitar misalnya memberikan dana bagi pemohon dengan mengajukan proposal, menjalin silahturahmi pada bulan puasa 4. Karyawan 1 Memperhatikan jenjang karir kepada karyawan 2 Selain memberikan gaji juga memperhatikan kesejahteraan karyawan, yaitu memberikan makan siang, asuransi, THR 3 Adanya suatu kegiatan pada hari khusus misalnya 17 Agustus dengan mengadakan upacara bendera, lomba– commit to user 29 lomba dan pembagian hadiah bagi yang menang. Acara ini bertujuan untuk menjalin keakraban antara karyawan staff dan non staff 4 Adanya kegiatan rutin untuk satpam yaitu olaraga yudo pada hari jum’at sore dan olahraga lari pada hari selasa sore 5. Kepegawaian 1. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam proses produksi, disamping bahan baku dan mesin. Tanpa tenaga kerja, meskipun bahan baku dan mesin telah tersedia, proses produksi tidak dapat berlangsung karena tenaga kerja merupakan tenaga pelaksana proses produksi. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki PT. INDO VENEER UTAMA adalah 400 orang yaitu 258 orang pria dan 142 orang wanita. Selain tenaga kerja tetap, perusahaan juga mempunyai karyawan borongan yaitu karyawan yang dipekerjakan pada pemotongan kayu log dengan line saw, perakitan meja dan kursi pada garden furniture. 2. Penempatan Tenaga Kerja Penempatan tenaga kerja di PT. INDO VENEER UTAMA berdasarkan tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian masing – masing karyawan. Sebelum perekrutan tenaga kerja, maka sebelumnya diadakan commit to user 30 training atau pelatihan selama tiga bulan. Karyawan yang ditempatkan harus lulus seleksi. 3. Jam Kerja PT. INDO VENEER UTAMA menetapkan hari kerja dari Senin sampai Sabtu enam hari kerja. Untuk hari Senin – Jum’at bekerja selama 8 jam yaitu dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu bekerja selama 5 jam yaitu dari pukul 08.00 – 13.00 WIB tanpa istirahat. Kerja lembur pada perusahaan tersebut dilakukan jika ada order yang mendesak untuk segera diselesaikan dan dikirim. Untuk jam lembur dapat dipastikan karena jam kerja lembur mengikuti waktu target yang telah ditentukan dan juga tergantung banyaknya order yang diterima. 4. Pengupahan Pengupahan untuk karyawan PT. INDO VENEER UTAMA didasarkan dengan Upah Minimum Kabupaten UMK Karanganyar yang dibayarkan pada karyawan sebagai upah bulanan. Pengupahan dilakukan setiap akhir bulan baik untuk karyawan staff kantor maupun non staff lantai produksi. Pemotongan upah dilakukan jika karyawan tersebut, tidak masuk kerja tanpa memohon ijin commit to user 31 dari perusahaan, masuk kerja tidak penuh pada jam kerja yang telah ditetapkan dan besarnya pemotongan upah ditentukan oleh kebijakan perusahaan. Jika terjadi kerja lembur, maka karyawan juga akan mendapatkan upah lembur sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan. 5. Sarana dan Fasilitas Bagi Tenaga Kerja Untuk menunjang kesejahteraan karyawannya, perusahaan memberikan beberapa sarana dan fasilitas karyawannya antara lain: 1 Bonus tahunan Idul Fitri dimana besarnya bonus satu kali gaji 2 Adanya musola bagi karyawan beragama islam 3 Dibentuk Koperasa Tunas Inti untuk membantu karyawan yang membutukan barang ataupun pinjaman uang dengan harga dan bunga yang layak 4 Mendapatkan asuransi Jamsostek Jaminan Sosial Tenaga Kerja 5 Diberikan mess atau rumah dinas dekat pabrik bagi karyawan yang berasal dari luar kota. 6 Kantin bagi karyawan 7 Politeknik bagi karyawan yang luka ataupun sakit 8 Upah pada waktu sakit commit to user 32 9 Cuti tahunan selama 12 hari per tahun dan tidak boleh diambil pada waktu sakit 10 Cuti hamil selama tiga bulan yang diberikan sebelum dan sesudah melahirkan 11 Tunjangan kelahiran maupun kematian bagi karyawan 12 Transportasi bus untuk antar jemput 6. Pemberhentian Tenaga Kerja PT. INDO VENEER UTAMA melakukan pemberhentian karyawan jika karyawan tersebut sering melakukan kesalahan atau melakukan pelanggaran berat yang tercantum dalam peraturan perusahaan dan sering kali tidak masuk kerja tanpa memnta ijin kepada pimpinan mangkir. Karyawan yang diberhentikan tidak langsung di PHK Pemutusan Hubungan Kerja melainkan diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dan biasanya diberikan waktu dua minggu untuk memperbaiki hasil kerjanya. Jika karyawan tersebut tetap tidak ada perubahan, maka atas kesepakatan bersama karyawan tersebut dikeluarkan. Pemberhentian juga dapat terjadi karena permintaan karyawan itu sendiri, kesepakatan antara karyawan dengan pemimpin dan keputusan dari pimpinan. commit to user 33 7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dalam suatu industri, masalah kesehatan kerja harus mendapat perhatian yang utama. PT. INDO VENEER UTAMA dalam menjalankan produksinya menggunakan mesin – mesin dan peralatan yang beresiko tinggi terhadap keselamatan kerja. Guna menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan yang menyangkut keselamatan kerja, PT. INDO VENEER UTAMA membekali pengetahuan mengenai keselamatan kerja kepada para karyawannya. Alat – alat pelindung kesehatan kerja perorangan antara lain adalah sebagai berikut : 1 Masker 2 Sarung tangan 3 Sepatu Selain itu terdapat fasilitas kesehatan di tempat kerja seperti tabung pemadam kebakaran karena bahaya utama dalam industri furniture adalah bahaya kebakaran. Perusahaan juga memberikan slogan – slogan yang ditempel di dinding area kerja seperti: “Mulailah keselamatan dan kesehatan kerja dari diri Anda”, “Kebodohan dan kelalaian merupakan sebab utama kecelakaan kerja”, dan lain – lain. commit to user 34 Selain itu perusahaan juga membentuk P2K3 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja karena jumlah pekerja perusahaan ini lebih dari 50 orang. 8. Sasaran umum usaha Keselamatan dan Kesehatan kerja: 1 Perlindungan terhadap tenaga kerja yang ada di tempat kerja agar selalu terjamin keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat diwujudkan peningkatan produktivitas kerja 2 Perlindungan setiap orang lainnya yang ada di tempat kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat 3 Perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat dipakai secara aman dan efisiensi 9. Sasaran khusus usaha kesehatan dan keselamatan kerja: 1 Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja 2 Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat kerja, bahan baku dan bahan hasil produksi 3 Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuian antara pekerjaan dengan manusia \ commit to user 35

6. Tata Tertib Perusahaan

Tata tertib PT. INDO VENEER UTAMA adalah sebagai berikut: 1 Karyawan wajib bekerja di perusahaan selama enam hari kerja selama satu minggu 2 Karyawan wajib mengisi kartu presensi sewaktu masuk kerja dan selesai kerja 3 Karyawan wajib menjaga peralatan, serta sarana dan prasarana perusahaan 4 Karyawan wajib menjaga kebersiaan di lingkungan tempat kerja 5 Karyawan wajib berkonsultasi setiap menghadapi permasalahan dalam bekerja kepada penanggung jawab divisi atau atasannya 6 Karyawan wajib mengajukan surat ijin apabila tidak msuk kerja maupun akan meninggalkan pekerjaan selama jam kerja 7 Karyawan wajib menjaga nama baik perusahaan didalam maupun diluar lingkungan perusahaan 8 Karyawan wajib memakai seragam dan sepatu selama berada di perusahaan commit to user 36

7. Pemasaran

Pemasaran produk merupakan salah satu bagian terpenting bagi perusahaan. Karena dari pemasaran, perusahaan akan memperoleh pendapatan yang akan digunakan perusahaan untuk membiayai kelangsungan dan kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Jika dalam pemasaran produk – produk, perusahaan tidak mempunyai pasar yang luas maka hal ini juga akan menghambat kemajuan perusahaan. Daerah pemasaran produk PT. INDO VENEER UTAMA diorientasikan ke luar negeri yaitu: Inggris, Australia, Singapur, Jepang, Philipina, Hongkong, Belanda, Italia, Arab Saudi, Jerman, Prancis. Pemasaran dilakukan melalui bayer agent. Bayer agent berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen.

8. Jenis Produk

Jenis produk yang dihasilkan PT. INDO VENEER UTAMA sangat bervariasi, karena perusahaan ini memproduksi berdasarkan order based on order. Jenis produk yang dihasilkan antara lain: 1 Pintu Balcony, alam sutra 2 Bangku Bench 3 Meja Table commit to user 37 4 Kursi Chair 5 Kursi malas Sunlounger 6 Dipan Daybed Bahan baku yang digunakan antara lain kayu merbau, kayu meranti, kayu kamfer, kayu bangkirai, kayu jati, kayu keruing

9. Departeman – Departemen Produksi dan Mesin – Mesin yang

Dimiliki Divisi Produksi PT. INDO VENEER UTAMA terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian – bagian tersebut adalah Cutting Log Saw Mill, Kiln Day, Pembahanan Forming, Joinery, Sanding, Assembly dan Finishing. Tiap – tiap bagian tersebut mempunyai fungsi – fungsi ataupun tugas – tugas tertentu dalam jalinan proses produksi pada bagian furniture PT. INDO VENEER UTAMA. A. Saw Mill Saw mill ditujukan untuk membentuk kayu besar yang berupa kayu gelondonganlog atau kayi kotak square menjadi bentuk yang nantinya akan dikerjakan pada lantai produksi. Pada bagian ini terdapat beberapa mesin yang digunakan, yaitu commit to user 38 1. Band Saw Mesin ini digunakan untuk memotong kayu gelondongan atau log menjadi kayu – kayu dengan ukuran dan ketebalan tertentu: 1 Band Saw 48: untuk membelah kayu log menjadi dua bagian 2 Band Saw 44 : untuk memotong belahan kayu log menjadi bagian – bagian yang lebih kecil 3 Band Saw 42 : untuk memotong kayu log yang telah terbagi menjadi RST Raw Sawn Timbel 2. Cut Saw Mesin ini melanjutkan proses yang sudah dilakukan oleh mesin Band Saw yaitu memotong kayu untuk produksi garden furniture sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan batas toleransi tertentu. B. Kiln Dry Kiln Day adalah suatu proses pengeringan yang menjadikan kayu tidak dapat terpengaruh oleh perubahan cuaca. Kayu dengan kendungan air antara 70 – 80 Mc jika dikerjakan pada cuaca dingin atau pada tingkat kelembaban tinggi,ukuran kayunya dapat berubah pada cuaca panas karena kandungan air di dalamnya telah menguap akibat sambungan antar kayunya menjadi commit to user 39 longgar sehingga produk seperti meja dan kursi dapat menjadi goyang karena sambungan antar kayunya menjadi kurang kuat. Kandungan air pada kayu kering sekitar 12 MC, padakondisi tersebut serat – seratnya sudah tidak dapat lagi berkembang. Pada proses Kiln Dry, kayu dipotong dalam bentuk lembaran RST atau Raw Sawn Timber untuk mempercepat waktu pengeringan. Jika kayu masih dalam bentuk gelondongan, maka proses pengeringannya akan menjadi lebih lama. Untuk mengukur kadar MC digunakan alat yang disebut Wagner. Proses yang terjadi dalam Kiln dry adalah sebagai berikut: 1 penyusunan komponen ke dalam ruangan Kiln Dry dengan sistem rak dengan jarak 2 – 3 cm, hal ini bertujuan agar sirkulasi udara panas dalam Kiln Dry bisa masuk dengan baik ke dalam sela - sela kayu. Suhu awal kayu adalah 55 C dengan kelembaban 89Hg. 2 Proses pengeringan kayu dengan Kiln Dry ini dapat diatur dengan peningkatan suhu secara bertahap waktu dan kenaikan suhu berdasarkan ketebalan kayu, ketebalan kayu merbau 60 mm dan kayu meranti 30 – 60 mm. Secara umum commit to user 40 ketentuan suhu untuk pengeringan kayu adalah sebagai berikut: 1. Setelah suhu mencapai 60 C maka suhu tersebut akan ditahan selama 24 jam, kemudian suhu dinaikkan 5 C 2. Setelah suhu mencapai 70 C maka akan ditahan sampai kadar air dalam kayu mencapai 9 – 12 MC 3. Untuk pengeringan kayu diperlukan sirkulasi udara dalam ruangan maka setiap 6 jam akan disemprot dengan maksud menjaga agar kayu tetap lurus dan tidak kusut. Proses Kiln Dry harus dilakukan perlahan – lahan supaya kayu tidak pecah 3 Tahapan dalam proses Klin Dry: 1 Warming up Ruang mulai diberi panas sehingga suhu dalam ruangan mulai hangat yang dapat merangsang keluarnya kandungan air pada kayu 2 Heating up Ruang Kil Dry diberi kelembaban tinggi dengan suhu tertentu sesuai jadwal pengeringannya. Fase ini untuk membantu commit to user 41 membuka pori – pori kayu dan meratakan MC awal kayu yang ada dalam ruangan. Lama tahapan 2 jam per 1 cm tebal kayu yang dihitung setelah setting suhu dan kelembaban tercapai. Misal ketebalan 50 mm maka waktu heating 10 jam 3 Drying Kayu mengalami penyusutan setelah MC kayu ada dibawah titik jenuh serat yaitu MC 25 – 30 4 Conditioning Jika MC kayu yang diinginkan telah tercapai, maka ruangan Kiln Dry perlu diberikan kelembaban yang cukup agar saat kayu dikeluarkan mempunyai MC akhir yang lebih rata dan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan kayu 5 Cooling Down Penyesuaian suhu dalam ruangan dengan s uhu udara lingkungan sekitar. Heating, spray, damper ditutup. Fan harus hidup sampai suhu dalam ruangan mencapai 40 C kemudian fan dapat dimatikn dan kayu dikeluarkan commit to user 42 C. Pembahanan Forming Bagian pembahanan meminta bahan baku dari bagian logistik untuk nantinya dipotong menjadi bentuk yang lebih kecil, penghalusan dua sisi S2S dan empat sisi S4S serta melakukan pembentukan. Hasil dari bagian forming ini adalah berupa bahan jadi. Bagian pembahanan juga bertugas untuk mengecek bahan baku yang diterima dari bagian logistik, misalnya apakah bahan baku yang diterima dari bagian logistik sudah sesuai dengan prmintaan pemesan untuk pintu Balcony adalah kayu merbau, ada tidaknya cacat pada kayu dan sebagainya. Jika setelah dilakukan pengecekan ditemukan hal – hal yang tidak sesuai maka bagian pembahanan juga bertugas melakukan afkir atau tukar pada bagian logistik. Bahan baku yang telah diinspeksi maka disimpan di gudang elemen. Mesin – mesin yang digunakan adalah: 1 Mesin Moulding Enam Spindle Mesin ini digunakan untuk menghaluskan keempat sisi kayu atau pembentukan kayu. Mesin ini dapat langsung membentuk keempat sisi kayu tetapi memerlukan waktu set – up yang lama minimal 30 menit. Tetapi commit to user 43 umumnya kayu diproses dahulu di mesin Planner untuk membentuk siku kayu kemudian baru menggunakan moulding enam spindle maka kualitas kayu akan terbaikan. 2 Mesin Gergaji Double End Mesin ini digunakan untuk memoton dua sisi kayu. Cara kerjanya dengan meletakkan benda pada ban berjalan mirip dengan beltconveyor. Pada ban berjalan ini sudah terdapat mal atau pola kayu seperti yang telah diingnkan. Ban berjalan ini terdapat dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Ban bawah berjalan kemudian dijepit ban berjalan bagian atas dan akan dimakankan pada gergaji ganda yang berputar mendatar dengan ketinggian tertentu sesuai mal. 3 Mesin Gergaji Double Saw Mesin ini digunakan untuk memotong kayu dengan menggunakan gergaji ganda dan memotong kedua sisi kayu. Cara kerja mesin ini adalah potongan – potongan kayu yang akan dipotong diletakkan pada tempat untuk meletakkan benda kerja. Operator menginjak pedal untuk menggerakkan meja kerja menuju ke gergaji ganda sehingga sisi kiri dan sisi kanan kayu langsung terpotong. commit to user 44 4 Mesin Gergaji Arm Saw Mesin ini dijalankan dengan menarik pegangan gergaji untuk memotong benda kerja sesuai ukuran yang diinginkan. Selain itu, Arm Saw juga untuk melakukan pembentukan bentuk – bentuk yang sederhana. 5 Mesin Gergaji Line Saw Mesin gergaji line saw mempunyai fungsi yang sama dengan mesin – mesin gergaji lainnya yang ada di bagian forming yaitu memotong kayu. Mesin ini mempunyai gergaji lengkung yang terletak pada bagian tengah mesin. Pada waktu mesin ini tidak bekerja, gergaji yang ada pada mesin ini harus kendor supaya mesin tidak rusak 6 Mesin Gergaji Jump Saw Mesin ini digunakan untuk membelah benda kerja, gergajinya berbentuk lingkaran 7 Mesin Gergaji Jump Saw Mesin ini digunakan untuk memotong kayu sama seperti gergaji – gergaji lain yang ada di bagian forming. Cara kerjanya adalah kayu dipotong satu sisi terlebih dahulu sampai bagian tengah kayu, kemudian baru sisi yang satunya lagi dipotong. Hal ini dilakukan untuk keselamatan kerja operator. commit to user 45 Selain itu jika mesin mati dalam artian gergaji tidak digunakan maka gergaji harus kendor supaya mesin tidak rusak 8 Mesin Planner dan Thicknasser Mesin Planner dan Thicknasser merupakan mesin yang mempunyai enam spindle yaitu membentuk keempat sisi kayu atau membentuk kayu RST menjadi kayu S4S. Untuk membentuk keempat sisi kayu, kayu harus melewati mesin Thicknasser. Kayu RST pertama – tama dikerjakan dengan mesin Planner, cara kerjanya adalah kayu dilewtkan bagian mesin seperti meja yang terdapat penghantar sikunya. Maka pahat terletak di tengah bagian mendatar seperti meja yang nantinya akan mengerjkan bagian kayu yang tidak rata. Mesin ini dioperasikan oleh satu operator. Setelah keluar dari mesin Planner, kayu yang masih belum benar –benar rata kemudian dikerjakan dengan mesin Thicknsser. Cara kerjanya adalah kayu – kayu dimasukkan ke dalam mesin Thicknsser, baru setelah keluar dari mesin ini kayu – kayu tersebut telah menjadi kayu S4S yang siap dikerjakan. Bagian dalam mesin Thicknasser ini terdapat pahat yang berbentuk seperti gergaji – gergaji. commit to user 46 D. Joinery Setelah dari bagian forming berupa bahan jadi maka dilanjutkan pada bagian joinery. Bagian ini bertugas membuat konstruksi samping yang dapat berupa alur, profil, lubang. Hasil dari bagian joinery adalah elemen siap rakit. Mesin – mesin yang termasuk pada bagian Joinery: 1 Mesin Copy Shapper Mesin ini digunakan untuk membuat lengkungan atau pembentukan lengkungan sesuai mal atau Jig. Jig adalah alat khusus yang berfungsi memegang, menahan atau diletakkan pada benda kerja yang berfungsi untuk menjaga prosisi benda kerja dan membantu mengarahkan pergerakan pahat. Jig atau mal ini biasanya dibuat sendiri oleh perusahaan sesuai dengan pola produk pesanan. Waktu set – up untuk mesin ini adalah tiga jam dan disesuaikandengan tingkat kesulitan pengerjaan. Pada mesin ini terdapat enam buah jig yang masing–masing benda kerja yang akan dikerjakan dijepit oleh dua buah jig sehingga kapasitas pengerjaan untuk mesin ini adalah tiga potong kayu dengan maksimal tebal kayu commit to user 47 adalah 7,2 cm. Enam buah jig ini letaknya membentuk suatu lingkungan. Pada saat berkerja, jig ini bergerak berputar menuju pahat yang letaknya di bagian samping. 2 Mesin Moulding Satu Spindle Mesin ini digunakan untuk pembentukan lengkung, membuat profil sesuai pisau. Prinsip kerja mesin ini adalah sebuah mata pahat berputar diam pada suatu posisi tertentu pada meja mendatar. Benda kerja yang kedua bagiannya telah dijepit pada sebuah mal atau jig dimakankan pada pahat degan lintasan tertentu sehingga nantinya akan membentuk profil. Sebuah mal atau jig mempunyai empat penjepit sehingga dapat digunakan untuk menjepit dua benda kerja. waktu set – up mesin ini adalah sekitar lima menit. 3 Mesin Tenoner Mesin Tenoner dan Mortiser merupakan mesin yang berpasangan. Mesin Tenon berfungsi untuk membuat pen, poros atau pasak sambungan antar komponen. Mesin Tenon ini juga digunakan untuk membentuk bagian yang commit to user 48 disebut kip, kip ini ada pada elemen frama sampaing dudukan dan frame samping sandaran. Prinsip kerja mesin Tenoner adalah adanya mata pahat yang berperan pada arah tertentu. Mesin Tenoner dibagi dua jenis yaitu Single dan Double Tenoner: 1. Mesin Single Tenoner Mesin ini mempunyai pahat yang berbentuk tabung bulat yang berputar. Prinsip kerjanya adalah setiap benda kerja akan dijepit oleh penahan benda kerja yang berbentuk seperti besi bulat yang bekerja secara otomatis, kemudian pahat akan memotong benda kerja. Dalam sebuah mesin Tenoner terdapat dua buah penahan benda kerja dan dua buah pahat, sehingga pada sebuah mesin terdapat dua orang operator. Mekanisme kerjanya adalah operator 1 menyelesaikan sebuah sisi kemudian langsung dioper kepada operator 2 untuk mengerjakan sisi yang lainnya. Fungsi dan mesin ini adalah untuk membuat commit to user 49 pen, pada mesin ini tebal dan lebar pen dapat diatur. 2. Mesin Double Tenoner Benda kerja diletakkan pada bagian mesin yang mempunyai fungsi sebagai tempat peletakan benda kerja yang akan dikerjakan oleh mesin kemudian ada bagian mesin yang yang berfungsi membawa benda kerja satu persatu ke atas untuk dipotong, benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak memotong dengan memutar pada arah tertentu. Benda kerja yang telah selesai dipotong secara otomatis bergerak pada tempat penumpukan benda kerja yang selesai dikerjakan. Yang membedakan mesin Double Tenoner dengan Single Tenoner adalah pada Double Tenoner dapat langsung memotong kedua sisi benda kerja dan potongan yang dihasilkan oleh mesin ini juga lebih pendek. commit to user 50 4 Mesin Mortise Merupakan pasangan dari mesin Tenoner, jika mesin Tenoner berfungsi untuk membuat pen atau pasak sambungan antar komponen maka mesin Mortise berfungsi untuk membuat lubang yang berbentuk bulat lonjong yang nantinya akan disambungkan dengan benda kerja hasil dari mesin Tenoner. Gerak pemakanan pada mesin ini adalah bolak – balik. Sama seperti mesin Tenoner , mesin mortise juga ada dua jenis yaitu Single Mortise dan Multi Mortise. Multi Mortise digunakan untuk produksi diatas 3000 set karena jika dibawah 3000 set akan rugi karena waktu setup dari Multi Mortise bisa mencapai satu hari. Karena itu untuk pesanan dibawah 3000 set digunakan Single Mortise yang waktu setup nya antara 20 – 30 menit. Semakin otomatis suatu mesin maka akan semakin lama waktu setup nya. 5 Mesin Router Mesin ini digunakan untuk membuat alur yaitu biasanya berupa lubang yang besar dan untuk membuat pingul R. prinsip kerjanya adalah benda kerja diletakkan pada bagian mesin yang commit to user 51 pada ujung – ujung telah diberikan penahan. Kemudian operator menginjak pedal yang terletak pada bagian bawah mesin sehingga nantinya meja kerja tempat diletakkannya benda kerja akan melakukan gerak pemakanan setelah sampai pada pahat tersebut, operator memutar penjepit kea rah tertentu sehingga nantinya akan dihasilkan lubang yang cukup besar. Biasanya mesin ini digunakan untuk pembuatan meja. 6 Mesin Bor Mesin bor digunakan untuk membuat lubang dengan diameter tertentu. Mata bor yang sering digunakan oleh mesin bor ini adalah 4mm, 5mm 7mm, 8mm, 9mm, 10mm, 5mm, 20mm. Pada bagian Joinery ini terdapat empat macam mesin Bor yang digunakan yaitu: 1. Mesin Double Bor Horisontal Mesin ini menggunakan dua bor yaitu yang terletak di sisi kiri dan kanan. Prinsip kerjanya benda kerja diletakkan pada tempat yang digunakan untuk meletakkan benda kerja, kemudian penjepit akan menjepitnya sehingga benda kerja diam dan bor yang ada di commit to user 52 sisi kiri dan sisi kanan bergerak maju untuk melakukan pengeboran. 2. Mesin Multi Bor Horisontal Mesin ini mempunyai dua fungsi yaitu melakukan pengeboran pada bagian bawah benda kerja. berbeda dengan Doubel Bor Horisontal, prinsip kerja mesin ini adalah bor berputar diam sedangkan benda kerja bergerak menuju bor. 3. Mesin Single Bor Vertikal Prinsip kerja mesin ini adalah benda kerja diletakkan pada bagian mesin yang berbentuk seperti meja mendatar. Gerak pemakanan oleh bor dilakukan dengan cara menurunkan tuas. Untuk mempermudah pengerjaan oleh operator, maka pada tempat meletakkan benda kerja telah terdapat mal yang membentuk pola tertentu. Pada mal ini terdapat garis–garis cekungan yang nantinya diberikan stopper yang terbuat dari triplek atau kayu. Jarak antar commit to user 53 cekungan ini menunjukkan jarak antar lubang bor pada benda kerja. Stopper yang digunakan ini sebetulnya cukup beresiko karena hanya terbuat dari triplek. Seringkali stopper panahan ini menjadi melengkung saat menahan benda kerja yang sedang dikerjakan, sehingga jarak antar lubang bor menjadi tidak tepat. 4. Mesin Multi Bor Vertikal Prinsip kerja mesin ini adalah kerja bergerak diam, sedangkan benda kerja bergerak menuju bor dengan cara menekan pedal yang terletak dibawah mesin. Mesin ini dapat digunakan untuk melubangi beberapa benda kerja. mata bor yang digunakan sekitar 20 buah. 7 Mesin Hand Trimer Seperti mesin pada bagian Joinerylainnya, Trimer juga berfungsi untuk membuat konstruksi sampig atau radius 3mm, 5mm, 8mm, dan 10mm. Pisau atau pahat yang digunakan dapat disesuaikan dengan keperluan. commit to user 54 E. Sanding Setelah pembuatan berbagai konstruksi samping pada bagian Joinery, maka bagian sander bertugas untuk menghaluskan elemen – elemen jadi siap rakit tersbut. Berikut iniadalahmesin – mesin yang termasuk pada sanding ini adalah 1 Mesin Brush dan Drum Sander Mesin ini digunakan untuk mengamplas benda kerja. Drum Sander berbentuk seperti tabung yang berputar, sedangkan Brush Sander hampir mirip dengan Drum Sander hanya saja pada permukaan Brush Sander terdapat sikat – sikat. Urutan penggunaanya adalah elemen produk dihaluskan dulu dengan menggunakn Drum Sander baru kemudian elemen produk tersebut dihaluskan lagi dengan menggunakan Brush Sander. 2 Mesin Hand Sanding Mesin Hand Sanding biasanya digunakan untuk meratakan atau menghaluskan kayuelemen produk sampai dengan 0,3mm. 3 Mesin Sanding Master Mesin ini sama seperti mesin Sander, hanya saja pada mesinSanding Master bisa digunakan untuk meratakan sampai dengan max 1mm. Dalam mesin ini terdapat commit to user 55 dua macam alat penghalus yaitu yang kasar 80 – 100mm dan yang halus 180 – 240mm. F. Assembly Setelah elemen – elemen produk telah jadi dan siap dirakit maka akan masuk area assembly untuk dirakit menjadi komponen – komponen dan akan dirakit lagi menjadi satu produk. Mesin – mesin yang dimiliki pada area assembly antara lain: 1. Mesin Press Mesin press digunakan untuk mengepres pintu dimana kekuatan press untuk masing – masing bahan berbeda yaitu untuk merbau 125 kgm 2 2. Msin Double Cut Mesin ini digunakan untuk memotong panjang pintu sebanyak 3 cm 1,5 cm untuk sisi atas dan 1,5 cm untuk sisi bawah G. Finishing Setelah produk yang terdiri dari berbagai komponen telah dirakit menjadi satu maka produk tersebut telah dirakit menjadi satu maka produk tersebut telah siap untuk diproses akhir. Untuk pintu Balcony ada yang dicat warna commit to user 56 putih, abu – abu atau tanpa cat tergantung dari pesanan. Proses painting menggunakan spray gun. Mesin yang digunkan untuk proses finishing pintu packing adalah mesin laminating yang memerlukan waktu setup 20 menit untuk udara panas dan 30 menit untuk udara dingin. Dan waktu pendinginan 1 jam.

10. Pengembangan

Rencana pengembangan yang dilakukan oleh bagian Research and Development RD PT. INDO VENEER UTAMA untuk tahun – tahun yang akan datang adalah : 1 Pengembangan dalam sistem kerja yang aplikatif 2 Desain baru untuk semua produk agar perusahaan dapat terus bersaing di pasaran dan konsumen tidak merasa bosan dengan desain – desain produk yang lama 3 Standarisasi material handling 4 Pemberlakuan equolabeling

11. Uraian Proses Produksi

Proses adalah cara, metode maupun ternik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Sedangkan produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud commit to user 57 dengan proses produksi adalah suatu cara, metode, maupun teknik bagaimana kegiatan penciptaan faedah baru atau penambahan faedah. PT. INDO VENEER UTAMA memproduksi berbagai macam produk antara lain door pintu, table meja, chair kursi, bench bangku, sunlounger, trolly, daybed. PT. INDO VENEER UTAMA dalam memproduksi tergantung pesanan make to order, jadi hanya ada sedikit stok untuk produk jadi. Pada uraian proses produksi ini yang akan di bahas adalah pintu balcony putih. 1. Bahan Baku PT. INDO VENEER UTAMA bergerak dibidang industry furniture atau perkayuan, karena itu bahan baku utama untuk produksinya adalah kayu. Secara umum kayu ada dua jenis yaitu kayu basah dan kayu kering. Kayu basah adalah kayu yang tingkat kandungan airnya moisture contain berkisar antar 70 - 80 MC, sedangkan kayu kering tingkat kandungan airnya berkisar antara 7 – 8 MC. Jenis kayu yang biasa digunakan perusahaan ini sebagaian besar adalah kayu merbau. Sedangkan jenis lain adalah kayu ranting dan kayu kamfer. Daerah perolehan bahan baku berasal dari luar kota yaitu Semarang, Kalimantan, Papua yang commit to user 58 umumnya masih berbentuk gelondongan log ataupun kayu balok. Pemilihan jenis kayu tersebut berdasarkan permintaan atau pesanan konsumen sehingga tidak menutup kemungkinan menggunakan jenis kayu lainnya. Secara umum spesifikasi kayu yang dipesan antara lain: 1 Tidak ada mata kayu mata kayu adalah bekas dahan yang dipotong dan biasanya terlihat dari luar 2 Bukan kayu yang berduri 3 Tidak ada doreng alur warna gelap pada permukaan kayu 4 Berserat lurus memanjang 5 Tidak busuk 6 Tanpa Shothole lubang paku 7 Tanpa kantong dammar kaput 8 Tanpa pinhole lubang jarum 9 Tidak pecah retak 10 Tidak pulur hati 2. Proses Produksi 1 Order Flow Order Flow adalah aliran yang menunjukkan pesanan awal atau Order masuk dari konsumen sampai pengantaran produk jadi ke konsumen. commit to user 59 Berikut adalah gambaran sederhana dari order flow: TIDAK YA YA TIDAK Gambar 1.5 Arus order produksi di PT. INDO VENEER UTAMA ORDER MASUK MARKETING MARKETING OK MANAGEMEN PRODUK R D PPIC PURCHASIN PRODUCTIO N QUALITY CONTROL WAREHOUS E commit to user 60 Untuk lebih detailnya akan diuraikan seperti tahap- tahapnya, sebagai berikut: 1. Marketing Order produk tertentu dari konsumen, kemudian diterima oleh marketing. Order dapat berupa pemesan produk jadi maupun pemrofilankayu. Setelah order masuk ke bagian marketing, maka bagian marketing bertugas membuat Bill of Material untuk mengetahui komponen – komponen apa saja yang dibutuhkan untuk memproduksi satu produk dan apakah komponen tersebut harus dibuat atau dibeli. Order tersebut disampaikan ke bagian PPIC sebagai PurchasingOrder PO in dan masuk ke bagian manajemen. Jika pesanan berupa produk baru maka marketing memberikan tugas kepada bagian penelitian dan pengembangan RDuntuk membuat gambar kerja dari produk baru tersebut untuk dikonfirmasikan ke customer. Cost penetapan harga ditentukan oleh: 1 Biaya material 2 Biaya tenaga kerja commit to user 61 3 Biaya pengiriman ditentukan dari hasil negosiasi antara marketing dengan konsumen 4 Biaya proses berdasark dari mesin yang dipakai biaya masing – masing mesin dan biaya waktu proses yang digunakan 5 Biaya desain ditentukan tingkat kerumitan desain dan konstrksi, semakin rumit suatu produk memerlukan waktu yang semakin lama untuk proses produksi dan membutuhkan tingkat pengerjaan yang rumit pula sehingga harga produk tersebut juga semakin mahal 2. PPIC Production Planning Inventory Control Jika semuanya sudah disetujui semua pihak antara marketing dan konsumen, maka marketing memberikan gambar kerja yang sudah selesai dikerjakan oleh R D kepada PPIC. Kemudian PPIC membuat Marketing Requiremen Planning MRP untuk perencanaan kebutuhan material dalam pembuatan suatu produk, Marketing Production Schedule MPS dan Surat Perintah Kerja SPK. Selain itu juga PPIC mengatur penggunaan material dan ukurannya untuk membuat produk pesanan, dan pembelian material dilakukan oleh commit to user 62 bagian Purchasing dan pengecekan material yang datang dilakukan oleh bagian Quality Control. 3. Purchasing Purchasing bertugas melakukan pembelian material untuk pembuatan produk baik material utama maupun material pendukung. 4. Production Setelah material tersedia maka pengerjaan produk dapat langsung dikerjakan di lantai produksi sesuai proses pengerjaan di tiap – tiap mesin – mesin baik di mesin band saw, arm saw, boring, moulding, sander, multizer, double cut, laminating, dllyang jadwal produksinya sudah dibuat oleh PPIC. 5. Quality Control Bagian Quality Control bertugas melakukan pengendalian kualitas mulai dari bahan baku sampai produk jadi. Bahan baku kayu yang telah dikerjakan Kiln Dry yang telah dihaluskan di area pembahanan kemudian diinspeksi oleh bagian quality control apakah bahan baku tersebut layak dipakai untuk bahan dasar pembuatan produk. Setelah produk sudah jadi, maka diinspeksi kembali oleh bagian Quality control, apakah ada produk yang cacat misal kaki meja atau kursi patah dan apakah ukurannya sudah sesui atau belum commit to user 63 dan ketebalan catnya untuk pintu yang dicat. Sebenarnya quality control dilakukan setiap saat pada waktu pembuatannya di masing – masing mesin selalu diperiksa apakah ukurannya sudah sesuai, sehingga jika terjadi kesalahan bisa langsung diperbaiki. Jadi sangat jarang produk cacat tapi tidak tertutup kemudian juga pernah mengalami kesalahan ukuran atau cacat. 6. Warehouse Produk yang sudah jadi dan sudah diinspeksi oleh quality control, maka langsung disimpan di warehouse dan dicatat oleh administrasi produksi untuk sesegera mungkin dikirim ke konsumen sesuai pengetahuan dari bagian PPIC. Juga bagian Warehouse mengkonfirmasikan produk yang selesai tersebut ke bagian Eksim Ekspor – impor untuk membuat berbagai macam surat misl surat jalan. 7. Shipment Untuk pengiriman ke luar negeri, produk dimasukkan ke dalam container dan dikirim sampai ke pelabuhan dan selanjutnya dari pelabuhan dikirimkan ke buyer yang disebut Free on board Perusahaan mengirim produk jadi ke konsumen hanya sampai ke pelabuhan di pulau jawa saja, perusahaan tidak mengirim produk sampai ke pelabuhan Negara tujuan. commit to user 64 Untuk pengiriman lokal, perusahaan menyewa truk besar dan dikirim sampai ke tangan konsumen Pengendalian kualitas yang selama ini sudah di lakukan Perusahaan adalah sudah sesuai dengan tempatnya terbukti dengan uraian diatas dari pengecekan bahan baku yang baru datang kayu, dari peralatan – peralatan mesin – mesin pembentukan model produk, perakitan untuk menjadi produk atau komponen, penghalusan, pengecetan hingga waktu pecking pembungkusan prosuk yang siap dikirimkan. Mereka sudah melakukan prosedur dengan baik

B. Laporan Magang Kerja