commit to user 24
C. Hasil
Dari penelitian ini, diperoleh data tentang nama-nama
guide
Museum Radya Pustaka disertai kemampuan bahasa asing yang dikuasai. Data tersebut
disajikan dalam tabel berikut di bawah ini
No Nama
guide
Bahasa asing yang dikuasai
1 Yanti
Inggris, Jerman 2
Nia Inggris
3 Rully
Jepang 4
Windy Inggris
Sumber : Penelitian data primer Selama penulis melakukan penelitian, adapun kegiatan yang penulis
lakukan. Minggu pertama, penulis diberikan penjelasan tentang semua kondisi museum, dan penulis di tuntut untuk mempelajari semua koleksi-koleksi yang ada
di Museum Radya Pustaka. Minggu kedua, penulis diberi tugas untuk menjaga tiket, mengkatalog buku-buku kuno, dan menjadi guide. Minggu ketiga, kegiatan
yang dilakkan penulis masih sama seperti minggu kedua. Minggu keempat, pihak Museum Radya Pustaka mengadakan bagaimana cara memandu wisatawan yang
benar. Ujian tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan yang didapat penulis tentang Museum Radya Pustaka selama melakukan praktek
magana.
commit to user 25
D. Pembahasan
Museum Radya Pustaka merupakan tempat wisata yang ada di kota Surakarta. Museum Radya Pustaka mempunyai banyak benda-benda bersejarah
peninggalan kerajaan-kerajaan zaman dulu. Semua benda bersejarah yang ada dirawat dengan baik. Museum Radya Pustaka selain dijadikan tempat wisata juga
dijadikan sebagai tempat pendidikan atau tempat penelitian. Dalam kesempatan ini, Penulis melakukan penelitian di Museum Radya Pustaka mengenai
peningkatan
guide
bahasa China di Museum Radya Pustaka. Museum Radya Pustaka mempunyai 4 orang pegawai. Semua pegawai
mempunyai tugas masing-masing. Ada yang bertugas sebagai penjaga tiket, petugas perpustakaan dan
guide
. Di Museum Radya Pustaka ada 2
guide,
tetapi dari 2
guide
tidak ada yang bisa berbahasa China. Bahasa asing yang paling dikuasai adalah bahasa Inggris. Di Museum Radya Pustaka, turis asing yang
datang berkunjung kebanyakan dari Eropa dan Asia bahkan Amerika pun juga ada, sehingga bahasa Inggris wajib dikuasai karena bahasa Inggris merupakan
bahasa Internasional. Turis asing dari Asia seperti China, Jepang, Malaysia banyak yang berkunjung untuk melihat dan belajar tentang budaya-budaya
Indonesia. Selama penulis melakukan penelitian, ada rombongan dari China tetapi
mereka menetap atau bertempat tinggal di Malaysia. Mereka berkunjung ke Museum Radya Pustaka, rombongan tersebut membawa
guide
sendiri dari biro perjalanan agar lebih mudah memahami isi museum dengan bahasa yang mereka
gunakan yaitu bahasa China.
Guide
dari biro perjalanan cukup pandai berbahasa
commit to user 26
China, tetapi
guide
tersebut kurang menguasai apa yang ada di dalam museum. Disini penulis juga terlibat dalam menjelaskan kondisi museum. Penulis
membantu
guide
tersebut untuk menjelaskan apa saja yang ada di dalam museum, lalu
guide
tersebut menerjemahkan kedalam bahasa China, disini penulis juga ikut belajar cara memandu wisatawan yang benar. Dari fakta ini, penulis
menyimpulkan mengapa
guide
di Museum Radya Pustaka tidak belajar untuk menguasai bahasa China untuk mengantisipasi bila kejadian yang serupa terjadi
lagi. Sehingga kalau ada turis dari China yang berkunjung lagi ke Museum Radya Pustaka, turis tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa seorang
guide
untuk memandu mereka, mereka bisa menggunakan jasa dari
guide
yang ada di Museum Radya Pustaka. Namun, untuk belajar menguasai bahasa China,
guide
di Museum Radya Pustaka banyak sekali mengalami hambatan. Hambatan-hambatannya adalah di Museum Radya Pustaka tidak ada
pelatihan
guide
berbahasa China, sehingga sangat sulit sekali untuk mempelajari bahasa China. Adapun hambatan lainnya, yaitu kurangnya minat
guide
yang ada di Museum Radya Pustaka untuk belajar bahasa China.
Hambatan-hambatan tersebut dapat dihindari apabila
guide
yang ada di Museum Radya Pustaka mempunyai minat untuk belajar bahasa China. Karena
minat atau kemampuan adalah kunci utama bagi seseorang untuk belajar apa yang diinginkan. Kalau
guide-guide
yang ada di Museum Radya Pustaka berminat untuk belajar bahasa China tidak akan mengalami kesulitan dalam
mempelajarinya. Solusi dari hambatan yang lain adalah dengan cara memberikan pelatihan berbahasa China, seperti belajar di instansi-instansi yang memberikan
commit to user 27
pelatihan berbahasa China atau mendatangkan orang yang pandai berbahasa China ke Museum Radya Pustaka. Cara ini pasti dapat meningkatkan kemampuan
guide
dalam menguasai bahasa China. Karena selama Penulis melakukan penelitian hingga waktu yang ditentukan, belum ada peningkatan dari
guide
yang ada di Museum Radya Pustaka dalam mempelajari bahasa China. Mereka hanya belajar
dasar-dasar bahasa China.
E. Percakapan Bahasa China Selama Memandu Wisatawan China Di