Karakteristik Siswa SMA Hakikat Pembelajaran Bola Basket

23 yang paling mendorong terhadap siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler sepakbola yaitu faktor intern dengan persentase sebesar 40. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Setya Dani Umbara yang dikakukan di SMP 1 Wonosari Gunungkidul 2012, yang berjudul “Minat Siswa Kelas X dan XI SMP N 1 Wonosari Gunungkidul ”. Dengan menggunakan sampel sebanyak 104 orang dan hasilnya diperoleh r hitung ≥ r tabel 0,378 dengan taraf signifikan pada df N-2 = 18 maka diperoleh validitas sebesar 0,858. 3. Penelitian yang dilakukan Ahmad Muhajir 2007, yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Dalam Mengikuti Ekstrakulikuker Olahraga Di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Ajaran 20062007. Dengan menggunakan sampel sebanyak 106 siswa, menggunakan teknik Proprotional Random Sampling. Mendapatkan hasil bahwa rata-rata siswa yang mengikuti ekstrakulikuler di SMA Tersebut psda Tahap Tinggi. Dengan Koefesien Validitas sebesar 0,765. C. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teoretik dari penelitian yang relevan, maka dapat dikemukakan bahwa minat merupakan perhatian atau ketertarikan murid terhadap suatu objek Minat Perhatian Tertarik Instrisik aktivitas Perhatian Perhatian 24 mempunyai keinginan untuk terlibat di dalam suatu objek tersebut. Minat ini merupakan psikis yang dapat dibentuk dari adanya berbagai faktor, perkembangan minat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan secara garis besar dibagi atas faktor intrinsik dari dalam diri indikatornya antara lain: rasa tertarik, menaruh peratia pada suatu objek, dan ikut beraktivitas dalam kegiatan tersebut dan faktor ekstrensik dari luar diri individuluar indikatornya adalah melalui lingkungan, baik lingkungan sekolah ataupun lingkungan sesama teeman 1 kelas. Dengan demikian minat dapat berkembang karena adanya rasa tertarik atau perasaan senang dalam pengalaman belajar kemudian dari perasaan tertarik tersebut menimbulkan perhatian yang hanya tertuju pada suatu hal itu saja, kemudian tubuh akan merespon dalam bentuk gerakan aktif yang menyebabkan terjadinya suatu aktivitas dalam diri seseorang tersebut, sehingga mampu memberikan motivasi atau dorongan untuk beraktivitas. Selain itu tersedianya sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Kutowinangun yang dapat mendorong ketertarikan dan perhatian terhadap suatu objek tersebut, serta didorong oleh banyaknya intensitas pertandingan bola basket di Kabupaten Kebumen tentu saja akan membuat minat siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun menjadi tinggi. 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam hal ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei dengan angket sebagai alat pengambil data, dikatakan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang tidak bermaksud menguji hipotesis, tetapi lebih menggambarkan keadaan seperti apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan Suharsimi Arikunto, 2010.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah minat siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Kutowinangun terhadap pembelajaran bola basket. Minat dalam mengikuti pembelajaran bola basket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan dalam diri siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Kutowinangun dalam hal rasa tertarik, perhatian, dan beraktivitas dalam pembelajaran bola basket. Untuk mengukur variable ini digunakan kuesioner tertutup terdiri atas 34 butir pernyataan dengan empat jawaban “Sangat Minat”, “Minat”, “Kurang Minat”, “Tidak Minat”. Jawaban“Sangat Minat” diberi skor 4, “Minat” diberi skor 3, “Kurang Minat” diberi skor 2, “Tidak Minat” diberi skor 1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner angket. Angket tentang minat siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Kutowinangun terhadap pembelajaran bola basket terdiri dari 34 butir pernyataan.