Jadwal Penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08 Salatiga. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV yaitu kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07 sebagai kelas eksperimen 2. Penelitian pada kedua kelas ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

  

Achivement Division (STAD) untuk kelas eksperiment 1 dan Number Head

Together (NHT) untuk kelas eksperimen 2. Jumlah siswa di kelas eksperimen 1

  berjumlah 24, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki, sedangkan jumlah siswa kelas eksperimen 2 berjumlah 24 terdiri dari 13 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

  Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri Kutowinangun 08 Salatiga pada tahun ajaran 2016/2017 dilakukan 2 kali pertemuan pada kelas eksperimen 1 dan 2 kali pertemuan di kelas eksperimen 2.

  Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Kutowinangun 08 tahun ajaran 2016/2017 tercantum dalam jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti tabel berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian di SD Negeri Kutowinangun 07 dan SD Negeri

  

Kutowinangun 08

  No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

  1 Selasa, 7 Maret 2017 Observasi di Kelas IV SD Negeri Kutowinangun

  07

  2 Kamis, 9 Maret 2017 Observasi di Kelas IV SD Negeri Kutowinangun

  08

  3 Sabtu, 11 Maret Uji Validitas dan Reliabilitas soal di SD Negeri

  2017 Kutowinangun 09

  4 Senin, 20 Maret Mengajar pertemuan 1 dan pretest di SD 2017 Kutowinangun 07

  5 Kamis, 23 Maret Mengajar pertemuan 2 dan posttest di SD Negeri 2017 Kutowinangun 07

  6 Sabtu, 25 Maret Mengajar pertemuan 1 dan pretest di SD Negeri 2017 Kutowinangun 08

  7 Sabtu, 1 April 2017 Mengajar pertemuan 2 dan postest di SD Negeri Kutowinangun 08

  Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada kelas eksperimen 1 di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 terdiri dari 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama sebelum kegiatan siswa menyanyikan lagu kebangsaan dan berdoa. Setelah itu guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa. Kemudian siswa menyimak penjelasan guru tentang kegiatan pembelajaran IPA yang akan dilakukan, sebelum kegiatan belajar siswa mengerjakan soal pretest. Setelah mengerjakan soal pretest pelajaran dilanjutkan dengan menyajikan video mengenai dampak perubahan kenampakan bumi. Siswa dan guru bertanya jawab tentang video yang dilihat. Siswa mencatat materi mengenai perubahan kenampakan bumi. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang sesuai dengan kertas warna yang sudah dibagikan. Setiap siswa berkumpul dengan kelompoknya dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Guru membimbing siswa saat berdiskusi agar dapat mengerjakan tugas dengan baik. Setiap anggota kelompok berperan penting dalam mengerjakan tugas, sehingga semua anggota kelompok harus paham tentang hasil diskusi yang sudah dilakukan. Pada saat diskusi ada beberapa siswa yang belum aktif dan masih malu-malu saat menyampaikan pendapat. Setelah mengerjakan tugas kelompok, masing-masing siswa akan mengerjakan kuis dan siswa mengerjakan sendiri-sendiri tanpa bantuan kelompok. Kemudian guru dan siswa membahas bersama kuis yang maupun dari tugas kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok, kemudian guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang pembelajaran saat itu dan guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan 1 berjumlah 24 siswa.

  Pertemuan kedua di kelas eksperimen 1 dilakukan pada tanggal 1 April 2017 di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08, jam pembelajaran pukul 07.00. kegiatan dilakukan dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan berdoa. Guru memberikan salam kepada siswa dan menyampaikan kegiatan pembelajaran IPA. Guru tanya jawab dengan siswa mengenai perubahan kenampakan bumi, guru menyajikan gambar tentang perubahan permukaan bumi, misalnya gambar longsor. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang gambar yang sudah dilihat dan menyampaikan materi mengenai perubahan kenampakan bumi. Pertemuan kedua siswa lebih aktif dalam bertanya dan menjawab soal dari guru maupun siswa lainnya. Guru memberi waktu untuk siswa mencatat materi yang sudah disampaikan guru. Kemudian guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Kelompok ditentukan dari kertas warna yang sudah dibawa oleh masing-masing siswa. Guru meminta siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-masing dan memberikan lembar kerja tugas kelompok. Siswa sangat aktif dalam berdiskusi dan semua anggota kelompok menyampaikan jawaban. Guru membimbing siswa ketika berdiskusi dan mengerjakan tugas. Siswa bersama guru membahas tugas yang sudah dikerjakan dan guru memberikan kuis yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa bantuan kelompok. Guru dan siswa bersama-sama membahas kuis. Guru memberikan skor kepada masing-masing siswa dan skor untuk kelompok, setelah itu memberikan penghargaan. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi atau rangkuman pembelajaran dan membagikan soal posttest kepada siswa. Setelah mengerjakan soal guru menutup pembelajaran dengan salam penutup.

  Pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen 2 dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 07. Pertemuan pertama dilakukan dengan menyiapkan peralatan yang digunakan ketika mengajar, dilanjutkan dengan menyapa siswa dan guru menyampaikan kegiatan pembelajaran IPA yang akan dilakukan oleh siswa. Sebelum mendengarkan penjelasan materi dari guru, siswa mengerjakan soal

  Guru mencari atau menggali informasi yang sudah dimiliki siswa pretest. mengenai perubahan kenampakan bumi. Kegiatan dilanjutkan dengan memutar video pembelajaran mengenai perubahan kenampakan bumi dan bertanya jawab dengan siswa mengenai video yang sudah dilihat. Guru menyampaikan materi mengenai perubahan kenampakan bumi. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen dan setiap siswa diberi nomor dari angka 1 sampai 5. Siswa berkumpul dengan satu kelompok sesuai dengan warna nomor yang dipakai dikepala. Guru membagikan lembar kerja tugas kelompok dan kelompok berdiskusi, setiap anggota kelompok harus paham dan menguasai materi. Jadi setiap anggota memiliki peran yang penting dalam keberhasilan kelompok. Guru secara acak memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok dan meminta siswa untuk menyampaikan hasil diskusi. Siswa bersama guru melakukan refleksi atau kesimpulan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran diakhiri dengaan mengucapkan salam. Semua siswa mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama, yaitu berjumlah 24.

  Pertemuan kedua di SD Negeri Kutowinangun 07 dimulai dengan guru memberikan salam dan motivasi kepada siswa. Dilanjutkan dengan menyampaikan kegiatan pembelajaran IPA yang akan dilakukan oleh siswa. Guru mencari atau menggali pengetahuan siswa mengenai perubahan kenampakan bumi. Guru menampilkan gambar mengenai perubahan kenampakan bumi, siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan. Guru dan siswa bertanya jawab tentang gambar yang sudah diamati. Guru memberikan penjelasan megenai materi. Pada pertemuan kedua siswa aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru maupun siswa lain. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok beranggota 4 sampai 5 siswa dan setiap siswa diberi nomor 1-5. Setelah itu siswa berkumpul dengan satu kelompok dan memakai ikat nomor di kepala. Guru membagikan lembar kerja tugas kelompok dan membimbing siswa pada saat berdiskusi kelompok. Siswa aktif dalam teman-teman satu kelompok. Setiap anggota kelompok memberikan pendapat dan pemahamannya tentang tugas yang diberikan oleh guru. Karena setiap anggota kelompok harus paham dan mengerti tentang tugas yang diberikan, agar kelompok berhasil dan mendapatkan hasil yang terbaik. Guru secara acak memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok dan meminta siswa untuk menjelaskan jawaban dari hasil berdiskusi dengan kelompok. Siswa bersama guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari pembelajaran. Terakhir guru memberikan soal

  

postest kepada siswa. Kegiatan pelajaran ditutup dengan guru mengucapkan salam

  dan siswa membalas salam guru. Pertemuan kedua siswa yang mengikuti pembelajaran ada 24 siswa.

4.3 Analisis Deskriptif Data Setiap Variabel Penelitian

4.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1

  Deskripsi hasil belajar IPA dengan materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 sebagai kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD),

  pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pre_STAD

  24

  55

  90 73.54 10.982 Post_STAD

  24

  70

  95 82.71 5.513 Valid N (listwise)

24 Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai minimum pretest kelompok

  eksperimen 1 adalah 55 dan nilai maksimumnya adalah 90. Sedangkan nilai rata- ratanya yaitu 73,54. Untuk nilai postest kelompok eksperimen 1 nilai minimalnya yaitu 70 dan nilai maksimalnya yaitu 95. Sedangkan untuk nilai rata-ratanya yaitu

4.3.2 Distribusi Frekuensi Hasil Kelas Eksperimen 1

  Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar IPA sebelum menggunakan model (pretest) dan sesudah menggunakan model (posttest). Cara menentukan distribusi frekuensi, pertama yang dilakukan yaitu menentukan kelas interval (K). Kemudian menghitung rentang data (range dan panjang kelas atau interval yaitu sebagai berikut: Menghitung jumlah kelas interval (K) K = 1+3,33 log n K = 1+3,33 log 24

  = 5,55 (dibulatkan menjadi 6) Menghitung jarak atau rentang (R) R = data tertinggi- data terendah

  = 90-55 = 35

  Menghitung Panjang Kelas Interval (P) P =

  K

  35

  =

  6

  = 5,8 (dibulatkan menjadi 6) Menentukan batas kelas interval (55+6) = 61-1 = 60 (60+6) = 66-1 = 65 (65+6) = 71-1 = 70 (70+6) = 76-1 = 75 (75+6) = 81-1 = 80 (80+6) = 86-1 = 85 (85+6) = 91-1 = 90 (90+6) = 97-1 = 95

  Data distribusi nilai Pretest pada siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1

  No Interval Nilai Frekuensi Presentase (%) 1 55-61 6 25% 2 62-68 1 4,2% 3 69-75 8 33,3% 4 76-82 4 16,7% 5 83-89 2 8,3% 6 90-96 3 12.5%

  Sumber: berdasarkan data yang diolah Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa hasil belajar pretest kelas eksperimen 1 dengan jumlah siswa 24, yang mendapat nilai 22-61 ada 6 siswa dengan presentase 25%, siswa yang mendapat niali 62-68 ada 1 siswa dengan presentase 4,2%, siswa yang mendapat nilai 69-75 ada 8 siswa dengan presentase 33,3%, siswa yang mendapat nilai 76-82 ada 4 siswa dengan presentase 16,7%, siswa yang mendapat nilai 83-89 ada 2 siswa dengan presentase 8,3% dan 3 siswa mendapat nilai 90-96 dengan presentase 12,5%.

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9 55-61 62-68 69-75 76-82 83-89 90-96

  

Gambar 4.1 Hasil analisis deskriptif data posttest dalam penelitian ini diperoleh dari nilai posttest IPA siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 sebagai kelas eksperimen 1. Distribusi frekuensi skor posttest dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Menghitung Jumlah Kelas Interval (K) K = 1+ 3,33 log n

  = 1+3,33 log 24 = 5,55 ( dibulatkan menjadi 6)

  Menghitung jarak atau Rentang (R) R = (data tertinggi - data terendah)

  = 95-70 = 25

  Menghitung panjang Kelas Interval P =

  =

  25

  6

  = 4,16 ( dibulatkan menjadi 4) Menentukan batas kelas interval (70+4) = 74-1 = 73 (75+4) = 79-1 = 78 (80+4) = 84-1 = 83 (85+4) = 89-1 = 88 (90+4) = 94-1 = 93 (95+4) = 99-1 = 98

  Data distribusi frekuensi nilai Posttest dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen 1

  No Interval Nilai Frekuensi Presentase % 1 70-74 1 4,2% 2 75-79 2 8,3% 3 80-84 9 37,5% 4 85-89 8 33,3% 5 90-94 3 12,5% 6 95-99 1 4,2%

  Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa hasil belajar posttest kelas eksperimen 1 dengan jumlah siswa 24, yang mendapat nilai 70-74 ada 1 siswa dengan presentase 4,2%, yang mendapat nilai 75-79 ada 2 anak dengan presentase 8,3%, yang mendapat nilai 80-84 ada 9 siswa dengan presentase 37,5%, yang mendapat nilai 90-94 ada 3 siswa dengan presentasi 12,5% dan yang mendapat nilai 95-99 ada 1 siswa dengan presentase 4,2%.

  2

  4

  6

  8

  10 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99

Gambar 4.2 Grafik Nilai Posttest Kelas Eksperimen 1

4.3.3 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2

  Deskripsi hasil nilai IPA pada materi perubahan kenampakan bumi di kelas IV SD Negeri Kutowinangun 07 sebagai kelas eksperimen 1 denagn model pembelajaran Number Head Together dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pre_NHT

  24

  50

  85 72.29 10.213 Post_NHT

  24

  70

  90 78.75 6.469 Valid N (listwise)

24 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai minimal pretest 50, nilai maksimal

  85 dan untuk nilai rata-ratanya 72,29, sedangkan nilai minimal posttest 70, nilai maksimal 90 dan nilai rata-ratanya 78,75.

4.3.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2

  Data hasil belajar yang diperoleh adalah hasil belajar IPA sebelum menggunakan model (pretest) dan sesudah menggunakan model (posttest). Cara menentukan distribusi frekuensi, pertama yang dilakukann yaitu menentukan kelas interval (K). Kemudian menghitung rentang data (range dan panjang kelas/interval yaitu sebagai berikut: Menghitung jumlah kelas interval (K) K = 1+3,33log n

  = 1+3,33 log 24 = 5,55 (dibulatkan menjadi 6)

  Menghitung jarak atau rentang (R) R = data tertinggi-data terendah

  = 85-50 = 35 P =

  35

  = ____

  6

  = 5,83 (dibulatkan menjadi 6) (50+6) = 56-1 = 55 (55+6) = 61-1 = 61 (60+6) = 66-1 = 65 (65+6) = 71-1 = 70 (70+6) = 76-1 = 75 (75+6) = 81-1 = 80 (80+6) = 86-1 = 85

  Data Distribusi nilai pretest pada siswa dapat dilihat dari tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 2

  No Interval Nilai Frekuensi Presentase % 1 50-56 3 12,6% 2 57-63 3 12,6% 3 64-70 3 12,6% 4 71-77 5 20,2% 5 78-84 8 33,6% 6 85-91 2 8,4%

  Berdasarkan tabel 4.4 yang mendapat nilai 50-56 ada 3 siswa dengan presentase 12,6 %, yang mendapat nilai 57-63 ada 3 siswa dengan presentase 12,6%, yang dapat nilai 64-70 ada 3 siswa denagn presentase 12,6%, yang mendapat nilai 71-77 ada 5 siswa dengan presentase 20,2%, yang mendapat nilai 78-84 ada 8 siswa dengan presentase 33,6% dan 2 siswa mendapat nilai 85-91 dengan presentase 8,4%.

  6

Gambar 4.3 Grafik Hasil Nilai Pretest Kelas Eksperimen 2

  20

  = ____ = 3,33 ( dibulatkan menjadi 3)

  Menghitung panjang kelas interval (P) P =

  Menghitung jarak atau rentang (R) R = data tertinggi

  = 1+ 3,33 log 24 = 5,55 ( dibulatkan menjadi 6

  Data distribusi nilai posttest di kelas eksperimen 2 SD Negeri Kutowinangun 07 dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Menghitung jumlah kelas interval (K) K = 1+3,33 log n

  9 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91

  1

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  • – data terendah = 90-70 = 20

  (75+3) =78-1 =77 (80+3) = 83-1 = 82 (85+3) = 88-1 = 86 (90+3) = 93-1 = 92 ( nilai tertinggi 90)

  Data distribusi nilai posttest Kelas Eksperimen 2 SD Ngeri Kutowinangun 07 dapat dilat dari tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest kelas Eksperimen 2

  No Interval Nilai Frekuensi Presentase % 1 70-74 5 20,8% 2 75-79 6 25% 3 80-84 5 20,8% 4 85-88 6 25% 5 89-93 2 8,4%

  Sumber: berdasarkan pada data yang diolah Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat, siswa yang mendapat nilai 70-74 ada 5 siswa dengan presentase 20,8%, sedangkan yang mendapat nilai 75-79 ada 6 siswa, dengan presentase 25%, yang mendapat nilai 80-84 ada 5 siswa, dengan presentase 20,8%, sedangkan nilai 85-88 ada 6 anak, dengan presentase 25% dan yang terakhir nilai 89-93 ada 2 siswa, presentasenya 8,4%. 6 7 3 4 5 80-84 70-74 85-88 75-79 1

  2 89-93

Gambar 4.4 Grafik Nilai Posttest Kelas Eksperimen 2

4.3.5 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

  Deskripsi hasil belajar IPA materi perubahan kenampakan bumi di kelas

  IV SD Negeri Kutowinangun 07 dengan model Student Team Achievement

  

Division dan kelas IV SD Negeri Kutowiannagun 08 menggunakan model

Number Head Together dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Post_NHT

  24

  70

  90 78.75 6.469 Post_STAD

  24

  70

  95 82.71 5.513 Valid N (listwise)

24 Sumber : berdasarkan data yang diolah

  Berdasarkan tabel 4.6 nilai posttest pada kelas eksperimen 1 nilai minimal 70 dan nilai maksimal 95 dengan rata-rata 82,71. Sedangkan pada kelas eksperimen 2 nilai minimal 70 dan nilai maksimal 90 dengan rata-rata 78,75.

4.4 Analisis Hasil Penelitian

4.4.1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

  Uji normalitas data awal kelas eksperimen 1 diperoleh dari nilai pretest siswa. Berikut ini hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS for windows 16.0 dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

  Positive .141 .188 .142 .177 Negative -.178 -.187 -.230 -.166

Kolmogorov-Smirnov Z .871 .923 1.125 .868

Asymp. Sig. (2-tailed) .434 .362 .159 .438

  3 18 .333 Pre_NHT 2.648 3 18 .080

  Pre_STAD 1.215

  Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas

  Uji homogenitas data awal pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan menggunakan nilai pretest sebelum dilakukan perlakuan. Berikut ini hasil uji homogenitas menggunakan program SPSS for windows versi16.0 dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

  Berdasarkan tabel 4.7 tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi atau probabilitas pada uji kormogorov-Sminov pada kelas eksperimen 1 yaitu 0,362, sedangkan kelas eksperimen 2 0,438, maka kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 berdistribusi normal.

  78.75 Std. Deviation 10.982 5.513 10.213 6.469 Most Extreme Differences Absolute .178 .188 .230 .177

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre_STAD Post_STAD Pre_NHT Post_NHT N

  72.29

  82.71

  73.54

  24 Normal Parameters a Mean

  24

  24

  24

a. Test distribution is Normal.

4.4.2 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2

  Berdasarkan pada tabel 4.8 menunjukkan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas lebih dari 0,05, yaitu pretest kelas eksperimen 1 0,333 > 0,05 dan pretest kelas eksperimen 2 0,080> 0,05, maka dapat dikatakan bahwa sampel tersebut homogen.

4.4.3 Uji Beda Rata-Rata

  Uji beda rata-rata menggunakan uji independen sample t-test dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0. berikut data hasil uji beda rata-rata pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11 Hasil Independent Sample Test

  

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

  Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Std.

  Interval of the Mean Error Difference Sig. (2- Differen Differen

  F Sig. T Df tailed) ce ce Lower Upper Pos Equal variances

  1.54

  2.28 .221 46 .027 3.958 1.735 .466 7.451 ttest assumed

2 Equal variances

  2.28

  44.8 .027 3.958 1.735 .464 7.453 not assumed

  2

  

71

Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan koefisien sig.(2 tailed) 0,027

(0,27<0,05) sehingga dapat dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima, karena kelas

  eksperimen 1 yang menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) dan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran Number

  (NHT) mempunyai signifikansi kurang dari 0,05. Sehingga

  Head Together

  penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan atau pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kedua kelas itu memiliki rata-rata hasil belajar yaitu kelas eksperimen 1 dengan model Student

  

Team Achivement Division rata-ratanya yaitu 82,71 dan kelas eksperimen 2

  dengan model Number Head Together rata-ratanya yaitu 78,75. Sehingga dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara model STAD dengan model NHT.

  4.5 Hasil Uji Hipotesis

  Menguji hipotesis dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ketiadaan perbedaan antar variabel. Oleh sebab itu untuk menguji hipotesis, maka dirumuskan hipotesis nol untuk diuji signifikansinya.

  Ho : tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) dengan model

  

Number Head Together (NHT) dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Gugus

Muwardi Salatiga.

  Ha : ada perbedaan pengaruh yang signifikan dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) dan model Number Head

  

Together (NHT) dalam pembelajaran IPA kelas IV SD Gugus Muwardi Salatiga.

  Dasar pengambilan keputusan didasarkan dari nilai hasil belajar terhadap signifikansi atau probabilitas yaitu jika signifikansi >0,05 maka H0 diterima dan jika signifikansi <0,05 maka H0 ditolak. Hasil uji t independent Sample Test

  

Equal variances assumed diperoleh skor koefisien t sebesar 2.282 dengan nilai

  signifikansi sebesar 0,027 yang berati kurang dari 0,05. Maka dari hasil yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) dan model pembelajaran Number Head Together (NHT) .

  4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 08 kelas IV sebagai kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model pembelajaran Student kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran Number Head

  

Together (NHT). Pada pembelajaran IPA materi tentang perubahan kenampakan

  bumi. Kedua model tersebut sudah dilakukan sesuai dengan siktaks yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Hasil observasi pada kedua model pembelajaran sudah menunjukkan bahwa pada pertemuan satu dan pertemuan kedua dalam proses mengajar mengalami perubahan. Pertemuan pertama siswa belum begitu aktif dalam menyampaikan pendapat di depan kelas, begitu juga dengan penyampaian pendapat di dalam diskusi kelompok. Namun pada pertemuan kedua siswa sudah aktif dalama menjawab pertanyaan dari siswa maupun dengan guru. Pada saat diskusi siswa juga menyampaikan pendapatnya dan saling berdiskusi tatap muka satu sama lain, sehingga dalam berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi siswa aktif dan bersemangat.

  Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan oleh guru menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar di SD Negeri Kutowinangun 08 dan SD Negeri Kutowinangun 07 pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division dan model pelajaran Number Head Together , hal ini terlihat dari hasil pretest dan

  

posttest yang sudah dillakukan oleh siswa. Nilai pretest merupakan nilai sebelum

  diberikan perlakuan sedangkan nilai posttest sudah dilakukan perlakuan sebelum diadakan penilaian. Hasil dari uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai signifikan pretest kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yaitu 0,760. Sedangkan nilai signifikan posttest kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 yaitu 0,221. Jadi nilai signifikan pretest dan posttest kelas eksperimen 1 dan 2 lebih dari 0,05 berarti kedua kelas tersebut homogen.

  Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikan pretest kelas eksperimen 1 0,434 dan nilai signifikan posttest kelas eksperimen 1 0,362, sedangkan nilai signifikan pretest kelas eksperimen 2 yaitu 0,159 dan nilai signifikan posttest kelas eksperimen 2 yaitu 0,438. Kedua nilai signifikan kedua kelas tersebut menunjukkan lebih dari 0,05, berarti kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Dari hasil analisis hasil belajar siswa di kelas eksperimen 1 tertingginya 90 dan mempunyai rata-rata nilai sebesar 78,75. Sedangkan untuk kelas eksperimen 2 nilai terendah 70, nilai tertinggi 95 dan memiliki rata-rata nilai 82,71. Hal ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa.

  Hasil uji t tes nilai signifikansinya yaitu 0,027, sehingga dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak karena kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 yang menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement (STAD) dan model pembelajaran Number Head Together (NHT) mempunyai signifikansi kurang dari 0,05.dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Student Team

  Achievement dan Number Head Together (NHT).

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofitasari (2013) yang berjudul “Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN Kesongo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013”.

  Dengan hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 67,22 dan nilai postest kelas eksperimen sebesar 76. Yang mengalami peningkatan signifikan. Penelitian lainnya yaitu Ferdinandus (2016) yang berjudul “Efektifitas Model Pembeljaran Koopertif Tipe STAD Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA siswa Kelas 4 SD Kristen 01 Kabupaten Wonosobo Semester 2 Tahu n Pelajaran 2015/2016”. Menunjukkan bahwa hasil belajar IPA menggunakan model STAD lebih efektif, hal ini ditunjukkan dari hasil uji Independent Sample Test yang menunjukkan nilai signifikansi (2-tiled) sebesar 0,011 kurang dari 0,05.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING) DENGAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIDOREJO LOR 07 KOTA SALATIGASEMESTER I TAHUN 20162017

0 0 13

i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI MANGUNSARI 02 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian Universit

0 0 14

2. Mengapa Program Bimbingan dan Konseling dilakukan di sekolah ? Jawaban: 3. Apakah saja yang diperlukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling ? - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Ko

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Mata Pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Karanggondang 03 Kecamatan Mlon

0 0 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunu

0 0 49

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 19

PENERAPAN MODEL THINK PAIR AND SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD NEGERI KLEPU 01 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) KELAS 4 SD NEGERI BLOTONGAN 03 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - I

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Kooperatif 2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keefektifan Model Pembelajaran STAD dan NHT Ditinjau dari Hasil Belajar IPA

0 0 15

20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

0 0 11