LKP : Perancangan Desain Billboard A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa Pada CV. Pelangi Surabaya Advertising.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERANCANGAN DESAIN BILLBOARD A CARE
DENTAL CLINIC DAN DIMAS AYU SALON & SPA
PADA CV. PELANGI SURABAYA ADVERTISING
ANGGRAENI WULANDARI NIM 08.51016.0085
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA 2012
STIKOM
(2)
iv
CV. Pelangi Surabaya Advertising adalah perusahan yang bergerak di bidang periklanan. Salah satu klien CV. Pelangi Surabaya Advertising memesan billboard untuk A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Sebagai desainer, penting untuk mengetahui bagaimana desain yang pas dan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan klien. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara desainer dengan klien.
Dengan adanya desain billboard tersebut, diharapkan pihak klien dapat mencapai targetnya dan meningkatnya kreatifitas desain-desain billboard di masa yang akan datang.
Kata kunci: Desain Billboard
STIKOM
(3)
vi DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN MANIFESTO ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Manfaat ... 2
1.6 Pelaksanaan ... 3
1.7 Sistematika Penulisan... 3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan ... 5
2.2 Periklanan Outdoor ... 6
2.3 Desain Grafis ... 7
2.4 Elemen-Elemen Desain Grafis ... 7
STIKOM
(4)
vii BAB III METODE PERANCANGAN
3.1 Metode Perancangan ... 12
3.2 Pra Produksi ... 12
3.3 Produksi... 14
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil CV. Pelangi Surabaya Advertising ... 16
4.2 Visi CV. Pelangi Surabaya Advertising ... 16
4.3 Misi CV. Pelangi Surabaya Advertising ... 17
4.4 Kontak CV. Pelangi Surabaya Advertising ... 17
4.5 Struktur Organisasi CV. Pelangi Surabaya Advertising ... 18
BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Produksi... 19
5.2 Desain Awal ... 20
5.3 Pemilihan Desain ... 21
5.4 Revisi... 21
5.5 Desain Akhir ... 23
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 24
6.2 Saran ... 24 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
STIKOM
(5)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Desain merupakan hal yang bisa ditemui dengan mudah di kehidupan sehari-hari, di pinggir jalan, di dalam rumah, di pusat perbelanjaan. Kemajuan jaman dan dunia desain lama-kelamaan menjadikan desain sebuah kebutuhan baik untuk pihak perorangan/individu mau pun kelompok.
Dunia periklanan yang telah berkembang pesat pun tak luput dari desain. Desain merupakan unsur penting dari sebuah iklan. Bahkan iklan yang sangat sederhana sekalipun. Desain yang tepat dapat menunjang keberhasilan sebuah iklan dalam menarik minat konsumen.
Berbagai macam perusahaan mempromosikan produknya melalui media periklanan. Ada banyak media yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk dari perusahaan. Bisa melalui media elektronik seperti televisi, radio, dan kopmuter. Bisa melalui media cetak seperti koran atau majalah. Dari sekian banyak pilihan media promosi, tidak sedikit yang memilih billboard sebagai medianya berpromosi. A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa adalah dua penyedia jasa yang merupakan klien dari CV. Pelangi Surabaya Advertising, tertarik menggunakan billboard sebagai media untuk mempromosikan jasa yang disediakan. Melalui media ini mereka ingin menarik konsumen dan menunjukkan jasa apa saja yang mereka sediakan.
STIKOM
(6)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan sebuah rumusan masalah, yaitu:
“Bagaimana desain billboard yang tepat untuk A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa?”
1.3Batasan Masalah
Berikut adalah batasan masalah pembuatan desain billboard dari A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa:
a. Billboard ini mencantumkan jenis-jenis jasa yang disediakan oleh klien. b. Billboard di desain sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh klien.
1.4Tujuan
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang desain billboard A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa sebagai media promosi dengan sejumlah batasan yang telah diajukan.
1.5 Manfaat a. Bagi penulis
Untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama belajar di Program Studi Komputer Multimedia STIKOM Surabaya.
b. Bagi klien
Memanfaatkan billboard sebagai media untuk mempromosikan jasanya
STIKOM
(7)
3
1.6Pelaksanaan
Kerja praktek ini dilaksanakan di CV. Pelangi Surabaya Advertising dan dilaksanakan dari 27 Februari 2012 sampai dengan 27 Maret 2012.
Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek ini yaitu melakukan survey ke lokasi klien dan kemudian merancang desain billboard sesuai dengan permintaan klien.
1.7Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini akan disusun sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada Bab I, berikut adalah beberapa materi yang akan dijelaskan: 1.1Latar Belakang Masalah
1.2Rumusan Masalah 1.3Batasan Masalah 1.4Tujuan
1.5Manfaat 1.6Pelaksanaan
1.7Sistematika Penulisan
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada Bab II akan dijabarkan mengenai beberapa teori tentang warna dan billboard yang digunakan sebagai acuan dalam merancang desain billboard.
STIKOM
(8)
BAB III: METODE PERANCANGAN
Pada Bab III akan dijabarkan metode perancangan yang digunakan untuk mendesain billboard.
BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab IV berisi penjelasan umum mengenai tempat tempat Kerja Praktek, dalam hal ini yaitu CV. Pelangi Surabaya Advertising.
BAB V: IMPLEMENTASI KARYA
Pengimplementasian karya yang dibuat berdasarkan metode-metode perancangan yang tertera pada Bab III.
BAB VI: PENUTUP
Bab VI berisi kesimpulan dan saran berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh selama proses perancangan desain billboard.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi sejumlah referensi yang digunakan selama proses perancangan desain billboard. Referensi yang digunakan bisa dari buku, artikel di internet maupun majalah, dan e-book.
STIKOM
(9)
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Periklanan
Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam kegiatan periklanan. Tanpa periklanan, berbagai produk tidak akan dapat mengalir secara lancar ke para distributor atau penjual, apalagi ke tangan konsumen (Suyanto, 2004:1).
Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), sebelum membuat suatu iklan, hendaknya ditentukan dulu apa tujuan dari iklan tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:
a. Iklan informatif bertujuan untuk membetuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.
b. Iklan persusasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu. ini dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembelu untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.
STIKOM
(10)
c. Iklan pengingat bertujuan mengingatkan konsumen paa produk yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan dimana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan mempertahankan kesadaran puncak.
d. Iklan penambah nilai bertujuan menambah nilai merk pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkan merk dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih prestisius, dan mungkin super dalam persaingan. e. Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain
perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga (perkenalan produk), menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain (konsumen dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan).
2.2Periklanan Outdoor
Periklanan modern mulai diperkenalkan melalui surat selebaran atau surat edaran pada tahun 1450, ketika Johannes Gutenberg menciptakan pencetak huruf yang dapat bergerak. Paa 1976, ketika prosees litografis telah mencapai kesempurnannya, dibuat poster bergambar yang pertama. Pada saat itu poster digunakan untuk menyampaikan pesan dalam periode waktu yang tetap dan dipajang di daerah yang memiliki lalu lintas padat. Periklanan outdoor terus
STIKOM
(11)
7
berkembang sehingga pada 1990-an periklanan dengan billboard mencapai booming (Suyanto, 2006:1-2).
Billboard adalah salah satu papan iklan luar ruangan berukuran raksasa yang paling utama. Biasanya diletakkan di tempat yang tinggi supaya bisa dilihat dan dibaca dari jauh, atau pada lokasi yang dilewati lalu lintas dalam jumlah banyak. Dari segi teknis perancangan desainnya, billboard bisa dianalogikan sebagai poster dalam ukuran raksasa. Karena dengan kemajuan teknologi mesin cetak berukuran besar (large scale printer), maka billboard sering kali dibuat dengan bahan stiker, sehingga sewaktu-waktu materi iklan dalam billboard bisa diganti-ganti (Kusrianto, 2010:26).
Dalam merancang sebuah billboard, yang perlu diperhatikan oleh para desainer adalah aspek pandangan dari jarak jauh dan dalam waktu cepat dari para audience yang menjadi lebih terbatas (Kusrianto, 2010:26).
2.3 Desain Grafis
Desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikas-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis; desain informasi; dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi (Suyanto, 2004: 27).
2.4Elemen-Elemen Desain Grafis
Dalam buku Panduan Mengenal Desain Grafis, Sitepu mengatakan bahwa desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang disebut sebagai keindahan
STIKOM
(12)
(estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai-nilai subyektivisme. Oleh sebab itu kualitas rasa seni seseorang pasti berbeda pula. Maka seorang desainer wajib memahami setiap elemen dari desain grafis.
a. Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4, yaitu: vertikal, horisontal, diagonal, dan kurva. Dalam pekerjaan desain grafis, garis digunakan untuk memisahkan posisi antara elemen grafis lainnya di dalam halaman.
b. Bentuk adalah suatu bidang yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karenanya adanya tekstur.
c. Ruang terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah, tampak melalui indra penglihatan.
d. Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan (material), yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, baik dalam bentuk nyata ataupun semu. Misalnya kesan tekstur kayu, bulu atau gelas.
e. Warna memberikan kesan pesan yang lebih sangat mendalam. Warna merah misalnya mengesankan semangat, kegairahan, dan panas api. Atau warna ungu mengesankan kepucatan, layu dan tidak semangat. Kombinasi antar warna memberikan kesan visual yang bervariasi yang tentu saja berdampak pada karya desain.
2.5Prinsip-Prinsip Desain Grafis
Sitepu juga mengatakan bahwa dalam bekerja seorang desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik.
STIKOM
(13)
9
a. Kesederhanaan, banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan.
b. Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
c. Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi.
d. Penekanan, ini dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud.
e. Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama.
f. Tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Huruf-huruf tersebut dikelompokkan menurut beberapa kategori tertentu.
g. Foto dan ilustrasi. Kedua hal ini akan memberikan sentuhan yang unik terhadap penyampaian sebuah informasi. Ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang benar-benar mewakili substansi tulisan.
STIKOM
(14)
2.6Arti Warna
Dalam buku Tips ‘n Trick Computer Graphic Design (Hendratman, 2006), setiap negara dan budaya memiliki arti tersendiri dalam mengartikan warna, meski begitu arti disini mengambil lingkup yang universal.
a. Merah
Melambangkan: Perjuangan, nafsu, aktif, agresif, dominan, kemauan keras, persaingan, keberanian, energi, kehangatan, cinta, bahaya.
b. Biru
Melambangkan: Ketenangan, kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan.
c. Hijau
Melambangkan: Alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan, kekerasan hati dan berkuasa.
d. Kuning
Melambangkan: Optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira, santai.
e. Ungu
Melambangkan: Spiritual, misteri, kebangsawanan, sombong, kasar, keangkuhan.
f. Oranye
Melambangkan: Energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat. g. Coklat
STIKOM
(15)
11
Melambangkan: Tanah/bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan.
h. Abu-abu
Melambangkan: Intelek, futuristik, millenium, kesederhanaan, sedih. i. Putih
Melambangkan: Suci, bersih, tidak bersalah. j. Hitam
Melambangkan: Power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun.
STIKOM
(16)
12
METODE PERANCANGAN
3.1Metode Perancangan
Setiap pekerjaan memiliki alur kerjanya masing-masing, begitu pula dalam merancang desain suatu billboard. Hal ini dimaksudkan agar proses kerja lebih teratur. Alur kerja perancangan billboard ini secara garis besar dapat dilihat melalui diagram seperti pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Alur Kerja
3.2Pra Produksi
Pada tahap pra produksi, ada beberapa langkah yang dilakukan dalam perancangan desain billboard ini.
Permintaan Klien
Survey Lokasi
2 Desain Awal
Pemilihan Desain
Revisi
Desain Akhir Pra
Produksi
Produksi
STIKOM
(17)
13
3.2.1 Permintaan Klien
Klien mengajukan permintaan untuk dibuatkan dua billboard, yaitu billboard untuk A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Klien juga mengajukan sejumlah permintaan mengenai desain billboard tersebut, yaitu: a. Desain billboard menggunakan tema warna yang bisa dipilih, yaitu: Biru,
hijau, atau kuning.
b. Isi dari billboard yaitu data berupa layanan yang disediakan oleh klinik dan salon tersebut.
Berdasarkan permintaan dari klien terhadap isi iklan dari billboard yang akan didesain, maka tujuan dari iklan ini adalah sebagai iklan informasi.
3.2.2 Survey Lokasi
Sebelum mulai mendesain billboard, dilakukan survey lokasi mengenai dimana klien menginginkan billboard yang setelah jadi nanti akan dipasang. Hasil survey bisa dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Lokasi Pemasangan Billboard
STIKOM
(18)
3.2.3 Ide dan Konsep
Berdasarkan sejumlah persyaratan yang telah diajukan klien, maka warna dominan yang akan digunakan untuk billboard klinik adalah biru. Hal ini disesuaikan dengan arti warna biru, yaitu ketenangan, kepercayaan, dan kebersihan. Hal ini tentunya telah mencerminkan klinik, dimana unsur kebersihan sangatlah penting untuk sebuah klinik.
Warna dominan yang akan digunakan untuk billboard salon adalah warna hijau. Hal ini disesuaikan dengan arti warna hijau, yaitu alami dan sehat. Disesuaikan dengan layanan yang disediakan oleh salon dan spa, yaitu perawatan kecantikan dan bagi sejumlah orang spa merupakan sarana relaksasi diri sehingga suasana yang alami merupakan suatu nilai plus.
3.3Produksi
Dalam proses produksi, ada beberapa tahap yang akan dilewati dalam merancang desain billboard ini.
a. Desain awal
Pada tahap ini akan dibuat dua desain untuk klinik dan dua desain untuk salon.
b. Pemilihan desain
Dari keempat desain awal yang dibuat, akan dipilih dua desain untuk dikerjakan lebih lanjut pada tahap produksi berikutnya.
STIKOM
(19)
15
c. Revisi
Desain yang telah terpilih direvisi terlebih dahulu untuk sampai ke tahap berikutnya.
d. Desain akhir
Di tahap akhir ini, desain telah benar-benar jadi dan siap untuk diproduksi.
STIKOM
(20)
16
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Profil CV. Pelangi Surabaya Advertising
CV. Pelangi Surabaya Advertising adalah sebuah perusahan jasa periklanan yang melayani promosi outdoor maupun indoor bagi perusahaan-perusahaan lain. Pengalaman kami lebih dari 10 tahun dalam menangani media promosi, yakni mulai dari tahap desain sebagai tahap awal, realisasi pelaksanaan di lapangan, sampai dengan perawatan/pemeliharaan (maintenance) sebagai tahap akhir.
CV. Pelangi Surabaya Advertising berkeyakinan penuh dalam menangani proyek hingga memenuhi standar kualitas pekerjaan dengan mutu yang tinggi. CV. Pelangi Surabaya Advertising juga memiliki suatu keyakinan bahwa kualitas pekerjaan yang baik dimulai dari tahap perencanaan, desain, serta ukuran yang presisi sampai dengan pelaksanaan di lapangan.
Gambar 4.1 Logo CV. Pelangi Surabaya Advertising
4.2 Visi CV. Pelangi Surabaya Advertising
Mewujudkan perusahaan yang memberikan kualitas yang terbaik dalam berkarya.
STIKOM
(21)
17
4.3 Misi CV. Pelangi Surabaya Advertising
Dapat menjadi sebuah perusahaan yang memiliki tanggung jawab kepada setiap klien untuk menghasilkan mutu kerja yang sangat bagus dan hasil yang memuaskan.
4.4 Kontak CV. Pelangi Surabaya Advertising
CV. Pelangi Surabaya Advertising berada di Jalan Bendul Merisi Gang Besar Selatan no. 13A, Surabaya 60239. Telepon: (031)8470218. Fax: (031)8480633. E-mail: [email protected]
Gambar 4.2 Head Office
STIKOM
(22)
4.5 Struktur Organisasi CV. Pelangi Surabaya Advertising
Dalam setiap perusahaan tentunya harus ada sistem kerja yang baik, sehingga tercipta keteraturan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab masing-masing di setiap bidang yang ditanganinya. Untuk mewujudkannya dibutuhkan suatu struktur organisasi perusahaan.
Struktur perusahaan CV. Pelangi Surabaya Advertising dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Struktur Perusahaan
Pelaksana Karyawan Administrasi
Sony Hendri
Kepala Pelaksana Triyanto Keuangan
Mardiyanto
Pemimpin Priyono
STIKOM
(23)
19
BAB V
IMPLEMENTASI KARYA
5.1 Produksi
Desain yang akan dirancang adalah desain billboard untuk A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa yang nantinya akan digunakan sebagai media promosi klinik dan salon tersebut. Desain billboard ini akan disesuaikan dengan permintaan klien yang telah menentukan pemilihan warna dan isi dari billboard tersebut.
Logo untuk A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa dapat dilihat pada gambar 5.1 dan 5.2.
Gambar 5.1 Logo A Care Dental Clinic
Gambar 5.2 Logo Dimas Ayu Salon & Spa
STIKOM
(24)
5.2 Desain Awal
Dalam proses produksi sebuah billboard, diperlukan sejumlah desain awal agar klien dapat memilih desain yang mana yang lebih disukainya. Hal ini dimaksudkan agar revisi yang dilakukan tidak terlalu banyak seperti jika membuat satu desain saja. Desain-desain awal yang dibuat ditampilkan pada gambar 5.3, 5.4, 5.5, dan 5.6
Gambar 5.3 Desain Klinik 1
Gambar 5.4 Desain Klinik 2
Gambar 5.5 Desain Salon 1
Gambar 5.6 Desain Salon 2
STIKOM
(25)
21
5.3 Pemilihan Desain
Setelah mengajukan empat lembar desain, klien memutuskan untuk memilih desain pada Gambar 5.3 untuk A Care Dental Clinic dan Gambar 5.6 untuk desain Dimas Ayu Salon & Spa dan mengajukan beberapa hal untuk di revisi.
5.4 Revisi
Sesuai dengan permintaan klien, dilakukan revisi terhadap desain-desain yang telah dipilih. Berikut adalah proses revisi yang dilakukan sebelum akhirnya menyerahkan desain akhir.
a. A Care Dental Clinic
Seluruh pengerjaan desain dikerjakan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS5. Tool yang digunakan untuk menambahkan efek gradasi adalah Burn dan Dodge.
Gambar 5.7 Penambahan Gradasi
STIKOM
(26)
Setelah selesai dengan efek gradasi, kemudian ditambahkan lagi dua layer baru dibawah layer logo dengan warna yang lebih gelap untuk membuat logo lebih terlihat dan tidak tenggelam dengan warna biru lainnya.
Gambar 5.8 Penambahan Layer Baru
b. Dimas Ayu Salon & Spa
Seluruh pengerjaan desain digunakan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS5. Untuk revisi, dilakukan penambahan gradasi dengan tool Burn dan Dodge. Setelah itu mengubah ukuran teks agar lebih mudah dibaca dari kejauhan.
Gambar 5.9 Penambahan Gradasi
STIKOM
(27)
23
Setelah menambahkan sejumlah gradasi, dilakukan pula pengaturan color balance agar warna yang sebelumnya terlalu pucat bisa menjadi lebih segar.
Gambar 5.10 Pengaturan Color Balance
5.5 Desain Akhir
Sejumlah perbaikan telah dilakukan agar desain billboard tersebut sesuai dengan keinginan klien. Desain akhir yang disetujui dapat dilihat pada gambar 5.11 dan 5.12.
Gambar 5.11 Desain Akhir A Care Dental Clinic
Gambar 5.12 Desain Akhir Dimas Ayu Salon & Spa
STIKOM
(28)
24
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari seluruh proses perancangan desain billboard A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa ini, yaitu:
a. Dalam mendesain sebuah iklan yang diletakkan diluar ruangan, hendaknya memperhatikan beberapa aspek seperti lokasi pemasangan.
b. Komunikasi antara klien dan desainer harus terjalin dengan baik agar desain yang diinginkan klien bisa benar-benar terwujud. Komunikasi tidak hanya penting antara klien dan desainer, tetapi juga dengan rekan kerja yang lain.
6.2 Saran
Ada banyak manfaat dan pengalaman yang bisa diperoleh seseorang selama melakukan Kerja Praktek, dalam hal ini di bidang periklanan. Dari keseluruhan proses, ada sejumlah saran yang bisa dipertimbangkan agar dapat meningkatkan kreatifitas peserta-peserta Kerja Praktek di masa yang akan datang, beberapa diantaranya yaitu:
a. Selalu jalin hubungan baik dengan rekan kerja.
b. Di dunia kerja, utamakan keinginan klien (dengan batasan-batasan tertentu). Kadang kala seorang desainer tidak sepaham dengan kliennya. Pada saat itu lah desainer dituntut untuk berpikir sangat kreatif, bagaimana menyatukan perbedaan antara desainer dan klien tanpa membuat klien kesal karena permintaannya tidak dipenuhi.
STIKOM
(29)
25
DAFTAR PUSTAKA
Hendratman, Hendi. 2006. Tips ‘n Trix Computer Graphic Design. Bandung: Informatika
Kusrianto, Adi. 2010. Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW, InDesign, Illustrator dan Photoshop,dll. Jakarta: Elex Media Komputindo
Sitepu, Vinsensius. Panduan Mengenal Desain Grafis. Escaeva
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Suyanto, M. 2006. Strategi Perancangan Iklan Outdoor Kelas Dunia.
Yogyakarta: Andi
STIKOM
(1)
5.2 Desain Awal
Dalam proses produksi sebuah billboard, diperlukan sejumlah desain awal agar klien dapat memilih desain yang mana yang lebih disukainya. Hal ini dimaksudkan agar revisi yang dilakukan tidak terlalu banyak seperti jika membuat satu desain saja. Desain-desain awal yang dibuat ditampilkan pada gambar 5.3, 5.4, 5.5, dan 5.6
Gambar 5.3 Desain Klinik 1
Gambar 5.4 Desain Klinik 2
Gambar 5.5 Desain Salon 1
Gambar 5.6 Desain Salon 2
STIKOM
(2)
21
5.3 Pemilihan Desain
Setelah mengajukan empat lembar desain, klien memutuskan untuk memilih desain pada Gambar 5.3 untuk A Care Dental Clinic dan Gambar 5.6 untuk desain Dimas Ayu Salon & Spa dan mengajukan beberapa hal untuk di revisi.
5.4 Revisi
Sesuai dengan permintaan klien, dilakukan revisi terhadap desain-desain yang telah dipilih. Berikut adalah proses revisi yang dilakukan sebelum akhirnya menyerahkan desain akhir.
a. A Care Dental Clinic
Seluruh pengerjaan desain dikerjakan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS5. Tool yang digunakan untuk menambahkan efek gradasi adalah Burn dan Dodge.
Gambar 5.7 Penambahan Gradasi
STIKOM
(3)
Setelah selesai dengan efek gradasi, kemudian ditambahkan lagi dua layer baru dibawah layer logo dengan warna yang lebih gelap untuk membuat logo lebih terlihat dan tidak tenggelam dengan warna biru lainnya.
Gambar 5.8 Penambahan Layer Baru
b. Dimas Ayu Salon & Spa
Seluruh pengerjaan desain digunakan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS5. Untuk revisi, dilakukan penambahan gradasi dengan tool Burn dan Dodge. Setelah itu mengubah ukuran teks agar lebih mudah dibaca dari kejauhan.
Gambar 5.9 Penambahan Gradasi
STIKOM
(4)
23
Setelah menambahkan sejumlah gradasi, dilakukan pula pengaturan color balance agar warna yang sebelumnya terlalu pucat bisa menjadi lebih segar.
Gambar 5.10 Pengaturan Color Balance
5.5 Desain Akhir
Sejumlah perbaikan telah dilakukan agar desain billboard tersebut sesuai dengan keinginan klien. Desain akhir yang disetujui dapat dilihat pada gambar 5.11 dan 5.12.
Gambar 5.11 Desain Akhir A Care Dental Clinic
Gambar 5.12 Desain Akhir Dimas Ayu Salon & Spa
STIKOM
(5)
24
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari seluruh proses perancangan desain billboard A Care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa ini, yaitu:
a. Dalam mendesain sebuah iklan yang diletakkan diluar ruangan, hendaknya memperhatikan beberapa aspek seperti lokasi pemasangan.
b. Komunikasi antara klien dan desainer harus terjalin dengan baik agar desain yang diinginkan klien bisa benar-benar terwujud. Komunikasi tidak hanya penting antara klien dan desainer, tetapi juga dengan rekan kerja yang lain.
6.2 Saran
Ada banyak manfaat dan pengalaman yang bisa diperoleh seseorang selama melakukan Kerja Praktek, dalam hal ini di bidang periklanan. Dari keseluruhan proses, ada sejumlah saran yang bisa dipertimbangkan agar dapat meningkatkan kreatifitas peserta-peserta Kerja Praktek di masa yang akan datang, beberapa diantaranya yaitu:
a. Selalu jalin hubungan baik dengan rekan kerja.
b. Di dunia kerja, utamakan keinginan klien (dengan batasan-batasan tertentu). Kadang kala seorang desainer tidak sepaham dengan kliennya. Pada saat itu lah desainer dituntut untuk berpikir sangat kreatif, bagaimana menyatukan perbedaan antara desainer dan klien tanpa membuat klien kesal karena permintaannya tidak dipenuhi.
STIKOM
(6)
25
DAFTAR PUSTAKA
Hendratman, Hendi. 2006. Tips ‘n Trix Computer Graphic Design. Bandung: Informatika
Kusrianto, Adi. 2010. Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW,
InDesign, Illustrator dan Photoshop,dll. Jakarta: Elex Media Komputindo
Sitepu, Vinsensius. Panduan Mengenal Desain Grafis. Escaeva
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Suyanto, M. 2006. Strategi Perancangan Iklan Outdoor Kelas Dunia.
Yogyakarta: Andi