TA : Rancang Bangun Aplikasi Persewaan Buku Berbasis Desktop Pada Kabuki Surabaya.

(1)

ABSTRAK

Kabuki (Kedai Buku dan Kopi) adalah sebuah persewaan buku sederhana dan kedai kopi (planning kedepan) yang terletak dibagian Barat Kota Surabaya. Persewaan ini didirikan dengan tujuan agar dapat membantu masyarakat sekitar dalam memperoleh buku bacaan khususnya anak-anak. Kelemahan persewaan ini adalah sebagian besar proses bisnis masih dilakukan dengan cara manual dicatat di buku besar sehingga dapat memperlambat proses bisnis yang ada disana.

Permasalahan yang ada saat ini adalah terjadinya antrian panjang pada saat jam ramai yang membuat pengunjung merasa tidak nyaman dan susahnya mengawasi para pembaca di tempat. Selain itu juga dalam pencarian data untuk pembuatan laporan menjadi lebih berat dikarenakan harus mencari lagi histori yang tercatat pada buku tersebut.

Dari penelitian dihasilkan aplikasi persewaan buku yang dapat menjembatani pendaftaran anggota, mencatat transaksi peminjaman maupun pengembalian, pengelolaan koleksi buku dan dapat mengolah berbagai laporan yang dibutuhkan oleh pemilik Kabuki agar dapat mengawasi perkembangan persewaan bukunya. Hal ini sesuai dengan hasil uji coba yang dilakukan. Adapun saran untuk pengembangan aplikasi dapat dilengkapi oleh perhitungan safety stock agar dapat menampilkan warning saat stok menipis.


(2)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan …. ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Sistem Informasi ... 5

2.2 System Development Life Cycle (SDLC) ... 6

2.3 Pengertian Program ... 8

2.4 Database .. ... 11

2.5 Database Management System ... 12

2.6 Interaksi Manusia dan Komputer ... 13

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15

3.1 Analisis Sistem ... 15


(3)

x

Halaman

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 16

3.2 Perancangan Sistem ... 17

3.2.1 Desain Umum Sistem ... 18

3.2.2 Blok Diagram ... 19

3.2.3 System Flow Aplikasi Persewaan Buku ... 20

3.2.4 Data Flow Diagram ... 34

3.2.5 Entity Relationship Diagram ... 43

3.2.6 Struktur Tabel ... 45

3.2.7 Desain Input/Output ... 49

3.2.8 Perancangan Evaluasi Sistem ... 58

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 61

4.1 Implementasi ... 61

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 61

4.1.2 Implementasi Sistem ... 63

4.2 Evaluasi Sistem ... 71

4.2.1 Uji Coba Aplikasi ... 71

4.2.2 Uji Coba Pengguna ... 75

4.2.3 Evaluasi ……… ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ….. ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(4)

xi

Tabel 3.1 Jenis ID ... 46

Tabel 3.2 Data Anggota ... 46

Tabel 3.3 Data Peminjaman ... 47

Tabel 3.4 Detil Peminjaman ... 47

Tabel 3.5 Data Buku ... 48

Tabel 3.6 Kategori ... 48

Tabel 3.7 Data Buku Jual ... 49

Tabel 3.8 Data Pengembalian ... 49

Tabel 3.9 Rancangan Uji Coba Aplikasi ... 58

Tabel 3.10 Rancangan Uji Coba Pengguna... 60

Tabel 4.1 Test Case Fungsional Aplikasi ... 72


(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain Umum Sistem Persewaan Buku ... 18

Gambar 3.2 Blok Diagram ... 19

Gambar 3.3 System Flow Pendaftaran Anggota ... 21

Gambar 3.4 System Flow Peminjaman Buku ... 22

Gambar 3.5 System Flow Pengembalian Buku ... 23

Gambar 3.6 System Flow Pencatatan Buku Rental ... 24

Gambar 3.7 System Flow Pencatatan Buku Jual ... 25

Gambar 3.8 System Flow Penjualan Buku ... 27

Gambar 3.9 System Flow Laporan Peminjaman ... 28

Gambar 3.10 System Flow Laporan Pengembalian... 29

Gambar 3.11 System Flow Laporan Keuangan Sewa ... 30

Gambar 3.12 System Flow Laporan Persediaan ... 31

Gambar 3.13 System Flow Laporan Keuangan Jual... 32

Gambar 3.14 System Flow Laporan Keuangan ... 33

Gambar 3.15 Diagram Jenjang ... 35

Gambar 3.16 Diagram Konteks ... 36

Gambar 3.17 Data Flow Diagram Level 0... 38

Gambar 3.18 Data Flow Diagram Level 0 (lanjutan) ... 38

Gambar 3.19 Data Flow Diagram Level 1 Pendaftaran Anggota ... 39

Gambar 3.20 Data Flow Diagram Level 1 Peminjaman Buku ... 40


(6)

xiii

Gambar 3.23 Data Flow Diagram Level 1 Penjualan Buku ... 42

Gambar 3.24 Data Flow Diagram Level 1 Laporan ... 43

Gambar 3.25 Conceptual Data Model ... 44

Gambar 3.26 Physical Data Model ... 45

Gambar 3.27 Rancangan Antar Muka Pendaftaran Anggota ... 50

Gambar 3.28 Rancangan Antar Muka Penjualan Buku ... 51

Gambar 3.29 Rancangan Antar Muka Peminjaman Buku ... 52

Gambar 3.30 Rancangan Antar Muka Pengembalian Buku ... 53

Gambar 3.31 Rancangan Antar Muka Pengelolaan Buku Sewa ... 54

Gambar 3.32 Rancangan Antar Muka Pengelolaan Buku Jual ... 55

Gambar 3.33 Rancangan Antar Muka Laporan Peminjaman ... 55

Gambar 3.34 Rancangan Antar Muka Laporan Pengembalian ... 56

Gambar 3.35 Rancangan Antar Muka Laporan Penjualan ... 57

Gambar 3.36 Rancangan Antar Muka Laporan Keuangan ... 57

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi ... 64

Gambar 4.2 Form Tampilan Pilihan Data Buku ... 65

Gambar 4.3 Form Data Buku Sewa ... 65

Gambar 4.4 Form Data Buku Jual ... 66

Gambar 4.5 Form Pendaftaran Anggota ... 67

Gambar 4.6 Form Detil Anggota ... 67

Gambar 4.7 Form Peminjaman Buku ... 68


(7)

xiv

Gambar 4.9 Form Penjualan Buku... 70

Gambar 4.10 Menu Pilihan Laporan ... 70

Gambar 4.11 Form Laporan Peminjaman ... 71

Gambar 4.12 Form Laporan Pengembalian ... 71

Gambar 4.13 Pesan sukses mendaftar anggota baru ... 73

Gambar 4.14 Pesan Sukses menyimpan buku ... 74


(8)

xv

Lampiran 1 Biodata Penulis ... 84 Lampiran 2 Hasil Cetak Laporan Peminjaman Halaman 1 ... 85 Lampiran 3 Hasil Cetak Laporan Peminjaman Halaman 2 ... 85


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kabuki (Kedai Buku dan Kopi) adalah sebuah persewaan buku sederhana dan kedai kopi (planning kedepan) yang terletak dibagian Barat Kota Surabaya. Didirikan oleh 2 orang sahabat yang mempunyai hobi membaca dan memiliki keinginan agar dapat membantu masyarakat sekitar dalam memperoleh buku bacaan khususnya anak-anak karena mereka berfikir bahwa kalangan remaja saat ini lebih memilih membaca buku secara online. Dengan hanya koleksi pribadi dari mereka berdua perlahan persewaan buku ini berkembang hingga saat ini sudah ada beberapa koleksi tambahan yang berasal dari sumbangan sukarela para anggota dan juga menambahkan beberapa koleksi khusus untuk dijual.

Semakin bertambahnya koleksi bacaan secara tidak langsung menarik perhatian kalangan remaja sehingga perlahan ikut meramaikan persewaan buku tersebut. Selama ini pencatatan transaksi sewa dan kembali masih dilakukan menggunakan buku besar sehingga pada saat puncak keramaian di hari operasional tidak jarang terjadi antrian oleh peminjam maupun yang ingin mengembalikan buku. Penumpukan antrian ini menyebabkan sang pemilik untuk bekerja lebih keras karena selain mencatat transaksi peminjaman mereka juga harus mengawasi para pembaca di tempat. Permasalahan inilah yang menghambat rencana kabuki untuk membuka kedai kopi di tempat persewaannya tersebut.


(10)

Untuk itulah dibutuhkan aplikasi yang dapat mencatat transaksi persewaan dan penjualan buku secara cepat dan efisien serta dapat membantu dalam pengelolaan buku. Aplikasi yang akan dibuat adalah berbasis desktop karena akan lebih mudah digunakan dan tidak membutuhkan koneksi internet sehingga tingkat operasionalnya tidak tergantung oleh keberadaan atau kecepatan koneksi internet.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang sebuah aplikasi persewaan buku berbasis desktop pada persewaan buku Kabuki Surabaya yang dapat mencatat transaksi peminjaman dan pengembalian buku, penjualan dan sumbangan buku serta laporannya (keuangan, peminjaman dan pengembalian).

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, dapat dibuat beberapa batasan masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi hanya dilengkapi dengan satu user saja (admin), karena hanya dirancang untuk digunakan oleh kedua pemiliknya.

2. Aplikasi yang dibuat merupakan berbasis desktop dan bersifat offline sehingga jika pihak persewaan membuka jasa penjualan melalui media website secara online, maka pemilik harus mencatat secara manual ke dalam aplikasi.

3. Pengelolaan data yaitu meliputi penambahan atau pengurangan koleksi buku dan pendaftaran anggota.


(11)

3

4. Laporan keuangan yang dihasilkan adalah laporan keuangan hasil peminjaman, penjualan dan pengembalian (denda) serta laporan keuangan secara keseluruhan.

5. Aplikasi yang dibangun hanya untuk Persewaan Buku Kabuki saja. 1.4 Tujuan

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Membangun sebuah aplikasi persewaan buku berbasis desktop yang mampu mengatasi masalah pada Persewaan Buku Kabuki Surabaya.

2. Untuk memudahkan dan mempercepat proses pendaftaran anggota, pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian serta perhitungan denda keterlambatan.

3. Untuk memudahkan pengawasan dan pengambilan keputusan terhadap persewaan buku dengan memberikan informasi berupa laporan-laporan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Persewaan Buku Berbasis Desktop Pada Kabuki Surabaya” sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan aplikasi dan sistematika penulisan.


(12)

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas teori-teori yang berhubungan dan mendukung dalam pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Persewaan Buku Berbasis Desktop Pada Kabuki Surabaya.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas tentang identifikasi masalah, analisa kebutuhan sistem, perancangan aplikasi yang akan dibuat meliputi: Data Flow Diagram (DFD), struktur tabel, desain masukan dan keluaran aplikasi.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi. Serta melakukan pengujian apakah aplikasi telah dapat menyelesaikan permasalahan sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari tugas akhir serta saran untuk pengembangan sistem.


(13)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu : Komponen Sistem, Batasan Sistem, Lingkungan Luar Sistem, Penghubung Sistem, Masukan Sistem, Keluaran Sistem, Pengolahan Sistem dan Sasaran Sistem (Sutanta, 2009:4).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. (Jogiyanto, 2005:11).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Kualitas informasi sangat


(14)

dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu : Relevan (Relevancy), Akurat (Accuracy), Tepat waktu (Timeliness), Ekonomis (Economy), Efisien (Efficiency), Ketersediaan (Availability), Dapat dipercaya (Reliability), Konsisten (Sutanta, 2009:8).

Sistem informasi berdasarkan Jogiyanto (2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem. SDLC adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang sistem analist untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements, validation, training dan pemilik sistem (Mulyani, 2009:32).

Menurut Phillip & Seppo (2012) SDLC merupakan sebuah kerangka kerja sistematis yang tersusun berdasar penentuan spesifikasi, pembuatan desain, programming, testing dan pemeliharaan software.

Sementara berdasarkan Turban (2003) SDLC merupakan sebuah kerangka kerja metode pengembangan sistem yang sequencial.

Ada beberapa model SDLC, tetapi dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode waterfall. Penyusun memilih model waterfall, karena langkah – langkahnya berurutan dan sistematis.


(15)

7

Menurut Pressman (2001) Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Tahapan metode waterfall dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Tahapan Metode Waterfall

Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang runtut: requirement (analisis kebutuhan), system design (desain sistem), Coding & Testing, Penerapan Program, pemeliharaan. Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut :

1. Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)

Pada tahap ini pengembang sistem diperlukan suatu komunikasi yang bertujuan untuk memahami software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan data yang di butuhkan oleh pengguna.


(16)

2. System Design (Desain Sistem)

Spesifikasi kebutuhan dari tahap pertama akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation (Implementasi)

Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap berikutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai Unit Testing.

4. Integration & Testing (Uji Coba)

Semua unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian masing-masing unit. Pasca integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kesalahan dan kegagalan.

5. Operation & Maintenance (Pemeliharaan)

Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidakditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unitsistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

2.3 Pengertian Program

Pada umumnya program adalah sederetan instruksi atau statement yang tentunya dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Instruksi tersebut


(17)

9

berfungsi untuk mengatur pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer agar mendapatkan dan menghasilkan suatu hasil atau keluaran yang diharapkan.

Menurut Binanto (2005:1) kata program dapat diartikan:

1. Untuk mendeskripsikan instruksi-instruksi tersendiri, yang biasanya disebut source code, yang dibuat programmer.

2. Untuk mendeskripsikan suatu keseluruhan bagian dari software yang executable.

Dapat juga dikatakan bahwa sebuah program merupakan himpunan atau kumpulan instruksi tertulis yang dibuat oleh programmer atau suatu bagian executable dari sebuah software.

Pengertian Pemrograman menurut Jogiyanto (2005:582) merupakan “kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer”.

Menurut Indrajani (2007:22), bahasa pemrograman adalah “perangkat lunak atau software yang dapat digunakan dalam proses pembuatan program yang melalui beberapa tahapan-tahapan penyelesaian masalah”.

Proses pemrograman komputer bukan saja sekedar menulis suatu urutan instruksi yang harus dikerjakan oleh komputer akan tetapi bertujuan untuk memecahkan suatu masalah serta membuat mudah pekerjaan pengguna komputer (user). Didalam membuat sebuah program komputer, tentu tidak terlepas dari sifat individu pemrogram (Programmer). Karakteristik seorang pemrogram yang mutlak dimiliki yaitu:

a. Memiliki pola pikir yang logis

b. Memiliki ketekunan dan ketelitian yang tinggi


(18)

d. Memiliki pengetahuan teknik pemrograman yang baik

Untuk membuat suatu Program yang kompleks tahap-tahap yang harus dilakukan programmer adalah :

1. Definisi Masalah

Programmer harus memahami permasalahan yang timbul kemudian mengidentifikasikan permasalah yang ada sehingga dapat menentukan batasan masalah.

2. Analisa Kebutuhan

Programmer harus menentukan kebutuhan data untuk masukan dan keluaran yang diminta, bahasa pemrograman yang digunakan serta tipe komputer apa sebagai pendukungnya.

3. Desain Algoritma

Algoritma yang didesain harus memiliki kebenaran secara logika sebelum siap diimplementasikan ke dalam bentuk program.

4. Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman adalah media untuk membuat Program. 5. Testing dan Debugging

Testing untuk menguji program sampai terbebas dari kesalahan. Debugging untuk mengoreksi kesalahan yang terdeteksi.

Ada tiga macam kesalahan yang biasanya terjadi : a. Syntax Error

Bentuk kesalahan program yang terjadi karena kesalahan dalam hal penulisan instruksi di dalam program.


(19)

11

b. Run Time Error

Bentuk kesalahan program yang terjadi karena adanya proses aritmatik yang tidak dapat diproses.

c. Logical Error

Bentuk kesalahan yang terjadi karena kesalahan logika program yang dibuat oleh programmer.

6. Dokumentasi digunakan untuk file cadangan (Backup) 7. Pemeliharaan

Yaitu dalam upaya menghindari kerusakan atau hilangnya suatu program baik dari Factor Software (Virus Program) ataupun dari Factor Brainware (Human Error).

2.4 Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai),


(20)

masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

2.5 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Berikut ini merupakan Bahasa-bahasa yang ada dalam DBMS, yakni: 1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

Fungsi-fungsi dari DBMS terdiri dari 3 yaitu Data Definition, Data Manipulation, Data Security dan Integrity. Berikut adalah penjelasan dari ketiga fungsi tersebut:


(21)

13

1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary. 2.6 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama,


(22)

sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.


(23)

15 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap pengembangan perangkat. Metode yang digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall. Metode waterfall digunakan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis kebutuhan. Dengan demikian hal perama yang perlu dilakukan adalah identifikasi masalah yang terjadi sehingga menghasilkan data analisis permasalahan. Dari data analisis tersebut nantinya akan digunakan dalam membuat sebuah analisis kebutuhan dalam membuat perancangan sebuah sistem yang dapat memecahkan permasalahan tersebut.

3.1.1 Identifikasi Permasalahan

Proses bisnis pada Persewaan Buku Kabuki Surabaya saat ini kebanyakan masih manual menggunakan catatan dengan media buku. Awal mula calon peminjam yang datang dapat melihat-lihat dan membaca buku di tempat secara langsung tanpa biaya, namun mereka harus mendaftar dahulu sebagai anggota jika ingin meminjam suatu koleksi. Setelah mendaftar sebagai anggota dengan membayar uang jaminan, maka selanjutnya anggota berhak meminjam koleksi yang ada pada Kabuki. Jumlah buku maksimal yang dapat dipinjam adalah dua buah dalam satu sesi peminjaman selama seminggu dan jika terjadi keterlambatan akan dikenakan denda sesuai dengan kategori buku yang dipinjam. Kabuki juga menyediakan koleksi terpisah untuk dijual dan koleksi ini tidak untuk dipinjamkan. Kabuki menerima sumbangan buku yang nantinya akan


(24)

ditambahkan ke dalam koleksi pinjaman dan tidak untuk dijual kembali. Kabuki hanya beroperasi pada hari kamis sampai sabtu dengan jam yang dapat berubah-ubah karena pemilik Kabuki sendiri kadang sibuk dengan pekerjaan utamanya dan persewaan buku ini hanya sebagai hobi dan bertujuan untuk membantu anak-anak sekitar agar dapat memiliki akses buku dengan mudah.

Berdasarkan hasil wawancara pada pemilik Persewaan Buku Kabuki Surabaya, didapatkan permasalahan berikut:

1. Pendaftaran anggota masih dilakukan secara manual menggunakan buku sehingga jika ingin melakukan pengecekan anggota membutuhkan waktu lebih lama.

2. Pencatatan peminjaman dan pengembalian buku masih dilakukan secara manual menggunakan buku sehingga jika ada anggota yang meminjam atau mengembalikan buku, akan membutuhkan waktu lama untuk melakukan pengecekan tanggal pinjam dan kembali dan membutuhkan ketelitian lebih untuk menghitung jumlah biaya sewa dan denda. Karena hal ini pihak Kabuki mengaku kesulitan untuk mengawasi para pembaca di tempat.

Untuk itulah dibutuhkan aplikasi yang dapat mencatat transaksi persewaan dan penjualan buku secara cepat dan efisien serta dapat membantu dalam pengelolaan buku.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Sebelum dibuatnya sebuah aplikasi persewaan buku ini, maka akan dibuat sebuah analisis kebutuhan sistem. Dengan perancangan sistem ini ditujukan untuk menentukan kesesuaian aplikasi tersebut dapat berfungsi sesuai kebutuhan persewaan buku Kabuki Surabaya. Selain itu juga dilakukan perancangan model


(25)

17

sebuah informasi yang akan dihasilkan oleh aplikasi tersebut. Informasi tersebut akan digunakan sebagai alat untuk membantu keputusan sesuai kebutuhan, dengan demikian pembuatan aplikasi tersebut akan memberikan hasil yang sempurna. 3.2 Perancangan Sistem

Sebelum dilakukan pembuatan aplikasi persewaan buku, terlebih dahulu disusun perancangan sistem. Hal ini dibuat agar aplikasi yang dikerjakan dapat berfungsi dan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan serta dapat memenuhi keinginan yang ada di Kabuki Surabaya.

Dalam pembuatan perancangan dan desain digunakan Metode Waterfall, menurut Pressman (2001) pada bagian desain sistem harus mencakup komponen yang dapat mewakilkan Desain Model, Desain Database, Desain Tabel dan Relasi Antartabel, Desain Antarmuka, Desain Output, Desain Input. Tahap-tahap yang digunakan dalam mendesain rancang bangun aplikasi persewaan buku berbasis desktop pada Kabuki Surabaya adalah :

1. Desain umum sistem. 2. Membuat Blok Diagram

3. Membuat System Flow Diagram. 4. Membuat Diagram Jenjang Proses. 5. Membuat Data Flow Diagram.

6. Membuat rancangan Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya meliputi : Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). 7. Membuat struktur basis data.


(26)

3.2.1 Desain Umum Sistem

Aplikasi persewaan buku pada Kabuki Surabaya akan berbasis desktop dan dapat membantu dalam proses pencatatan transaksi baik peminjaman maupun pengembalian buku beserta laporannya.

Gambar 3.1 Desain Umum Sistem Persewaan Buku

Gambar 3.1 menunjukkan bagaimana sistem ini bekerja. Pengguna pada sistem ini hanya 1 pengguna yaitu pemilik Kabuki Surabaya. Pada tahap awal, pelanggan dapat melakukan pendaftaran anggota melalui pemilik. Setelah terdaftar sebagai anggota, pelanggan dapat mulai untuk meminjam koleksi buku yang ada melalui petugas dengan membayar uang sewa sesuai dengan jenis buku yang dipinjam. Pelanggan dapat mengembalikan buku yang dipinjam melalui petugas yang akan diperiksa oleh sistem apakah telah melewati batas peminjaman atau tidak. Jika batas peminjaman telah terlewati, maka pelanggan harus membayar denda sesuai dengan jenis buku yang dia pinjam.

Sistem yang digunakan untuk mencatat transaksi peminjaman dan pengembalian juga dapat mencetak laporan. Laporan tersebut meliputi laporan peminjaman, pengembalian dan laporan keuangan. Selain itu, aplikasi juga dapat membantu proses pengelolaan buku.


(27)

19

3.2.2 Blok Diagram

Blok diagram menggambarkan tentang apa saja masukan yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, dan keluaran yang dihasilkan oleh aplikasi pesewaan buku pada Kabuki Surabaya. Blok diagram aplikasi persewaan buku berbasis desktop dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Blok Diagram

Masukan yang dibutuhkan untuk disimpan pada aplikasi persewaan buku, antara lain: data anggota, data koleksi buku yang disewakan, data buku dari hasil sumbangan dan data buku koleksi khusus untuk dijual.

Untuk keluarannya, hasil informasi berupa laporan terkait dengan persewaan antara lain: laporan peminjaman yang berisi tentang informasi berapa


(28)

banyak peminjam pada periode tertentu, laporan pengembalian yang berisi informasi berapa banyak buku telah kembali sehingga dapat terlacak berapa buku yang belum dikembalikan pelanggan, laporan keuangan sewa yang berisi tentang keuangan khusus dari hasil sewa buku, laporan persediaan buku, laporan keuangan jual yang berisi tentang keuntungan yang didapat khusus dari penjualan buku, dan laporan keuangan secara keseluruhan.

3.2.3 System Flow Aplikasi Persewaan Buku

System flow adalah penggambaran aliran dokumen dalam sistem dan merupakan proses kerja dalam sistem. System flow menggambarkan aliran atau arus data pada sistem yang nantinya akan digunakan untuk membantu dalam pembangunan proses dalam organisasi. Tentunya, transformasi aliran dokumen ini lebih efektif dalam menjalankan proses organisasi, sehingga proses tersebut bisa dikerjakan dengan cepat dan hasilnya akurat.

Berikut merupakan System flow yang terdapat pada rancangan aplikasi persewaan buku ini:

A. Pendaftaran Anggota

Untuk dapat melakukan peminjaman koleksi buku pada persewaan buku Kabuki Surabaya, pelanggan harus melakukan pendaftaran anggota terlebih dahulu melalui pemilik. Dalam tahap ini pelanggan harus memberikan data dirinya termasuk nomor KTP atau Kartu Pelajar dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 20.000 rupiah.


(29)

21


(30)

B. Peminjaman Buku

Setelah Pelanggan mendaftar menjadi Anggota, mereka dapat melakukan peminjaman koleksi buku di Kabuki Surabaya. Pada tahap ini anggota memberikan identitas anggotanya kepada pemilik yang kemudian akan dicatat kedalam aplikasi sebagai detil transaksi peminjaman buku dan membayar biaya sewa sesuai dengan buku yang dipinjam.


(31)

23

C. Pengembalian Buku

Berikutnya setelah peminjaman buku adalah pengembalian buku. Pada Kabuki Surabaya telah ditetapkan bahwa jangka waktu peminjaman adalah satu minggu dan semua harga sewa telah disesuaikan dengan harga selama satu minggu. Jika terlambat akan dikenakan denda sesuai dengan harga sewanya.


(32)

D. Pencatatan Buku Rental

Pengelolaan koleksi buku sangat penting untuk dilakukan karena terdapat 2 macam koleksi pada Kabuki Surabaya yaitu: Buku Rental dan Buku Jual. Kali ini adalah proses pencatatan buku rental yang hanya dikhususkan untuk di pinjam.


(33)

25

E. Pencatatan Buku Jual

Kali ini adalah proses untuk pencatatan Buku Jual dimana koleksi ini hanya untuk di jual dan bukan berasal dari sumbangan para anggota karena sumbangan akan langsung ditambahkan kedalam koleksi buku sewa.


(34)

F. Penjualan Buku

Koleksi buku yang hanya bisa dibeli ini merupakan koleksi tambahan dari pemiliknya sendiri. Pada proses penjualan buku ini semua pelanggan dapat membelinya tanpa harus mendaftar terlebih dahulu. Hasil penjualan akan tersimpan dan dipakai untuk mengolah laporan keuangan nantinya.


(35)

27


(36)

G. Laporan Peminjaman

Dalam proses ini akan diolah laporan peminjaman yang berasal dari histori transaksi peminjaman yang berisi tentang data buku yang dipinjam dan anggota yang meminjamnya beserta tanggal pinjam dan tanggal kapan harus kembalinya.


(37)

29

H. Laporan Pengembalian

Pada proses ini akan diolah data tentang histori peminjaman dan akan menampilkan laporan pengembalian yang berisi tentang kapan peminjaman yang telah dilakukan pada buku tertentu dan peminjamnya serta waktu kapan kembalinya lengkap dengan dendanya jika ada.


(38)

I. Laporan Keuangan Sewa

Proses ini akan menyediakan laporan mengenai pendapatan yang berkaitan dengan persewaan buku sehingga pemilik dapat mengawasi perkembangan persewaannya apakah berkembang atau tidak.


(39)

31

J. Laporan Persediaan

Proses ini akan mengolah data koleksi buku sehingga pemilik dapat mengetetahui persediaan stok buku pada persewaannya dan dapat mengontrol stok koleksi jika dibutuhkan.


(40)

K. Laporan Keuangan Jual

Proses ini akan menyediakan laporan mengenai pendapatan yang berkaitan dengan penjualan buku sehingga pemilik dapat mengawasi perkembangan penjualannya apakah berkembang atau tidak.


(41)

33

L. Laporan Keuangan Keseluruhan

Dalam proses ini aplikasi akan mengolah keuangan sewa dan jual agar didapatkan perkembangan pendapatan totalnya.


(42)

3.2.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi simbol untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan salah satu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, hardisk dan lain sebagainya).

Penggunaan notasi-notasi pada DFD ini diharapkan dapat membantu dalam memahami sistem pada semua tingkat kompleksitas.

A. Diagram Jenjang

Diagram Jenjang Proses adalah sarana dalam melakukan desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi. Tujuannya agar Diagram Jenjang tersebut dapat memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem. Diagram jenjang aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.15.


(43)

35

Gambar 3.15 Diagram Jenjang B. Diagram Konteks

Dalam diagram konteks ini terdapat 1 aktor saja yaitu pemilik atau dimakan admin. Proses pembuatan diagram konteks dimulai dari system flow yang menjelaskan alur sistem. Dalam alur sistem terdapat proses dan tabel yang


(44)

dibutuhkan untuk menjalankan proses tersebut sehingga dapat diketahui alur data serta entitasnya. Tampilan dari context diagram dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Diagram Konteks C. DFD Level 0

Pada DFD Level 0 akan digambarkan proses-proses yang ada dalam aplikasi persewaan buku Kabuki Surabaya. Terdapat 6 (enam) dan akan digambarkan pada Gambar 3.16 dan 3.17 yaitu:

1. Pendaftaran Anggota, merupakan penggambaran dari proses mendaftarkan pelanggan ke dalam aplikasi ini.


(45)

37

2. Peminjaman Buku, merupakan penggambaran proses bagaimana buku dipinjam oleh pelanggan sesuai dengan ketentuan dan aturan Kabuki Surabaya.

3. Pengembalian Buku, merupakan penggambaran proses bagaimana buku dikembalikan oleh pelanggan sesuai dengan ketentuan dan aturan Kabuki Surabaya.

4. Pencatatan Buku, merupakan penggambaran proses memasukkan data koleksi buku dari pemilik maupun hasil sumbangan ke dalam aplikasi ini.

5. Penjualan Buku, merupakan penggambaran proses bagaimana buku dibeli oleh pelanggan dan mencatat historinya dalam aplikasi ini.

6. Laporan, merupakan penggambaran proses pengolahan laporan yang didapat dari masing-masing database terkait. Terdapat 6 laporan yang diolah yaitu: Laporan Peminjaman, Pembelian, Persediaan, Pengembalian, Keuangan Sewa, Keuangan Jual dan Keuangan Keseluruhan.


(46)

Gambar 3.17 DFD Level 0

Gambar 3.18 DFD Level 0 (Lanjutan) D. DFD Level 1

DFD level 1 adalah gambaran aliran data yang lebih detail dari diagram konteks. Aliran data yang tidak dapat digambarkan pada diagram konteks akan dijelaskan lebih rinci pada DFD level 1.


(47)

39

D.1 Sub Proses Pendaftaran Anggota

Gambar 3.19 menunjukkan aliran data anggota yang ditampilkan pada tampilan awal menu pendaftaran di aplikasi, selanjutnya aliran data anggota baru yang dimasukkan kedalam aplikasi dan disimpan dalam database.

Gambar 3.19 DFD Level 1 Pendaftaran Anggota D.2 Sub Proses Peminjaman Buku

Gambar 3.20 menunjukkan aliran data peminjaman yang ditampilkan kepada admin yang dilanjutkan dengan masukan aliran data peminjaman baru sehingga mempengaruhi perubahan stok data buku.


(48)

Gambar 3.20 DFD Level 1 Peminjaman Buku D.3 Sub Proses Pengembalian Buku

Gambar 3.21 menunjukkan aliran data pengembalian yang ditampilkan kepada admin yang dilanjutkan dengan masukan aliran data pengembalian baru sehingga mempengaruhi perubahan stok data buku.


(49)

41

Gambar 3.21 DFD Level 1 Pengembalian Buku D.4 Sub Proses Pencatatan Buku

Gambar 3.22 menunjukkan aliran data yang dimulai dari menampilkan data buku lalu aliran data buku baru yang disimpan, mencakup buku untuk dijual.


(50)

D.5 Sub Proses Penjualan Buku

Gambar 3.23 menunjukkan aliran data yang dimulai dari menampilkan data penjualan buku lalu aliran data penjualan buku baru yang disimpan sehingga mengubah data buku jual.

Gambar 3.23 DFD Level 1 Penjualan Buku D.6 Sub Proses Laporan

Sub proses pengolahan laporan dapat dilihat pada Gambar 3.24. Sub proses ini akan mengolah dan menampilkan laporan.


(51)

43

Gambar 3.24 DFD Level 1 Laporan

3.2.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram atau ERD merupakan salah satu teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antara entitas (sumber daya, peristiwa dan agen) dalam sebuah sistem. (Hall, 2001).

A. Conceptual Data Model

Sebuah Conceptual Data Model atau CDM menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk salah satu aplikasi sebagaimana terlihat pada Gambar 3.25.


(52)

Gambar 3.25 Conceptual Data Model B. Physical Data Model

Sebuah Physical Data Model atau PDM menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk salah satu aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusun basis data beserta kolom-kolom yang terdapat pada setiap tabel sebagaimana terlihat pada Gambar 3.26.


(53)

45

Gambar 3.26 Conceptual Data Model 3.2.6 Struktur Tabel

Dalam struktur tabel berikut akan dijelaskan mengenai fungsi tabel, relasi antar tabel, constraint yang terdapat dalam tabel yang digunakan sebagai gambaran dari basis data yang akan dibentuk.

A. Tabel Jenis ID

Primary Key : Kode ID Foreign Key : Kode_Anggota


(54)

Tabel 3.1 Jenis ID

B. Tabel Data Anggota

Primary Key : kode_anggota Foreign Key : jen_kode_id

Fungsi : Menampung data anggota Tabel 3.2 Data Anggota

C. Tabel Data Peminjaman

Primary Key : kode_pinjam Foreign Key : dat_kode_anggota

Fungsi : menampung data peminjaman

On Field On Table

1 Kode_ID int PK

2 Kode_Anggota int FK Kode_Anggota Data_Anggota

3 Nama_Jenis_ID varchar 50

No Field Name Data Type Length Constraint Foreign Key

On Field On Table

1 Kode_Anggota int PK

2 Jen_kode_id int FK kode_id jenis_id

3 nama_anggota varchar 50

4 jenis_id int

5 nomor_ int

6 jenis_kelamin varchar 50

7 alamat varchar 50

8 telepon int

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No


(55)

47

Tabel 3.3 Data Peminjaman

D. Tabel Detil Peminjaman

Primary Key : dat_kode_pinjam Foreign Key : -

Fungsi : menampung detil peminjaman Tabel 3.4 Detil Peminjaman

E. Tabel Data Buku

Primary Key : kode_buku

Foreign Key : kat_kode_kategori

Fungsi : Menyimpan data buku sewa

On Field On Table

1 kode_pinjam int PK

2 dat_kode_anggota int FK kode_anggota data_anggota

3 tanggal_pinjam datetime 4 tanggal_kembali datetime 5 kode_anggota int 6 harga_total single

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No

On Field On Table

1 dat_kode_pinjam int PK

2 kode_pjm int

3 judul_buku varchar 50

4 Harga_sewa single

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No


(56)

Tabel 3.5 Data Buku

F. Tabel Kategori

Primary Key : kode_kategori Foreign Key : kode_buku

Fungsi : Menyimpan data kategori Tabel 3.6 Kategori

G. Tabel Data Buku Jual

Primary Key : kode_buku_jual Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data buku jual

On Field On Table

1 kode_buku int PK

2 kat_kode_kategori int FK kode_kategori kategori

3 judul varchar 50

4 kode_kategori int

5 pengarang varchar 50

6 penerbit varchar 50

7 harga_sewa single

8 stok int

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No

On Field On Table

1 kode_kategori int PK

2 kode_buku int FK kode_buku data_buku

3 nam_kategori varchar 50

4 harga_sewa single

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No


(57)

49

Tabel 3.7 Data Buku Jual

H. Tabel Data Pengembalian Primary Key : kode_pjm Foreign Key : dat_kode_pinjam

Fungsi : Menyimpan data pengembalian buku sewa Tabel 3.8 Data Pengembalian

3.2.7 Desain Input/Output

Setelah melakukan perancangan basis data, tahap selanjutnya adalah membuat desain input/output. Desain yang nantinya dipakai untuk membuat aplikasi sebenarnya. Desain input/output atau dalam bahasa Indonesia desain antar muka ini terdiri dari seluruh halaman yang akan diimplementasikan oleh pengguna pada rancang bangun aplikasi persewaan buku Kabuki Surabaya.

On Field On Table

1 kode_buku_jual int PK

2 judul_jual varchar 50

3 kategori_jual varchar 50

4 pengarang_jual varchar 50

5 penerbit_jual varchar 50

6 harga_jual single 50

7 stok_jual int

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No

On Field On Table

1 dat_kode_pinjam int FK kode_pinjam data_peminjaman

2 kode_pjm int PK

3 tanggal_kembali datetime

4 peminjam varchar 50

Foreign Key Constraint Length Data Type Field Name No


(58)

A. Desain Input

Desain input adalah kumpulan rancangan antar muka halaman masukan yang akan digunakan sebagai paduan dalam membangun aplikasi pada tahap selanjutnya.

A.1 Rancangan Antar Muka Pendaftaran Anggota

Berikut merupakan tampilan awal dari aplikasi persewaan buku untuk bagian pendaftaran anggota seperti Gambar 3.27. Pada menu awal akan menampilkan data anggota yang telah terdaftar sebelumnya dalam bentuk tabel. Terdapat form tepat di bagian bawah tabel anggota tersebut yang dapat digunakan untuk mendaftarkan anggota baru dengan cara mengisi data pada form yang ada dan klik tombol tambah.


(59)

51

A.2 Rancangan Antar Muka Penjualan Buku

Pada Gambar 3.28 berikut merupakan tampilan menu penjualan buku untuk melayani pelanggan yang ingin membeli buku dengan cara memasukkan data buku yang ingin dibeli, data buku terpilih akan masuk kedalam tabel sebagai keranjang belanja buku dan dapat ditambahkan buku lainnya. Jika sudah yakin untuk membeli klik tombol simpan agar harga total buku yang dibeli keluar dan data buku yang terjual pun akan terubah isinya.

Gambar 3.28 Rancangan Antar Muka Penjualan Buku A.3 Rancangan Antar Muka Peminjaman Buku

Pada Gambar 3.29 berikut merupakan rancangan tampilan awal pada menu peminjaman buku. Admin akan memasukkan data anggota yang telah terdaftar beserta buku yang ingin dipinjam, lalu klik tombol tambah agak data buku masuk kedalam tabel. Klik tombol simpan agar data transaksi peminjaman tersimpan.


(60)

Gambar 3.29 Rancangan Antar Muka Peminjaman Buku A.4 Rancangan Antar Muka Pengembalian Buku

Pada Gambar 3.30 berikut merupakan rancangan tampilan pada menu pengembalian buku yang telah dipinjam. Langkah awalnya adalah memasukkan data anggota peminjam pada form yang tersedia, lalu klik tombol cari pada form bagian kanan agar terbuka tabel baru yang akan memberikan data buku apa saja yang telah dipinjam oleh anggota tersebut dan memilihnya untuk kemudian menampilkan data buku terpilih pada form yang ada. Akan terlihat detilnya apakah peminjam terlambat atau tidak dan apakah terkena denda atau tidak. Jika sudah jelas klik simpan untuk mencatat histori pengembalian buku tersebut.


(61)

53

Gambar 3.30 Rancangan Antar Muka Pengembalian Buku A.5 Rancangan Antar Muka Pengelolaan Buku Sewa

Pada Gambar 3.31 merupakan tampilan rancangan antar muka pengelolaan buku sewa yang bermaksud untuk mengelola buku yang khusus dipinjam. Pada awal akan ditampilkan data buku yang sudah ada, lalu di bawahnya terdapat form untuk mengisi data buku baru jikan ingin menambah koleksi dan klik tambah.


(62)

Gambar 3.31 Rancangan Antar Muka Pengelolaan Buku Sewa A.6 Rancangan Antar Muka Pengelolaan Buku Jual

Pada Gambar 3.32 merupakan tampilan rancangan antar muka pengelolaan buku jual yang bermaksud untuk mengelola buku yang khusus dijual. Pada awal akan ditampilkan data buku yang sudah ada, lalu di bawahnya terdapat form untuk mengisi data buku baru jikan ingin menambah koleksi dan klik tambah.


(63)

55

Gambar 3.32 Rancangan Antar Muka Pengelolaan Buku Jual A.7 Rancangan Antar Muka Laporan Peminjaman

Pada Gambar 3.33 merupakan rancangan tampilan untuk meminta laporan histori peminjaman. Pada halaman awal menu laporan terdapat combo box untuk memilih laporan apa yang ingin ditampilkan.


(64)

A.8 Rancangan Antar Muka Laporan Pengembalian

Pada Gambar 3.34 merupakan rancangan tampilan untuk meminta laporan histori pengembalian. Pada halaman awal menu laporan terdapat combo box untuk memilih laporan apa yang ingin ditampilkan.

Gambar 3.34 Rancangan Antar Muka Laporan Pengembalian A.7 Rancangan Antar Muka Laporan Penjualan

Pada Gambar 3.35 merupakan rancangan tampilan untuk meminta laporan histori penjualan. Pada halaman awal menu laporan terdapat combo box untuk memilih laporan apa yang ingin ditampilkan.


(65)

57

Gambar 3.35 Rancangan Antar Muka Laporan Penjualan A.7 Rancangan Antar Muka Laporan Keuangan

Pada Gambar 3.36 merupakan rancangan tampilan untuk meminta laporan histori keuangan. Pada halaman awal menu laporan terdapat combo box untuk memilih laporan apa yang ingin ditampilkan.


(66)

3.2.8 Perancangan Evaluasi Sistem

Setelah melakukan perancangan dan desain aplikasi persewaan buku Kabuki Surabaya, maka tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan perencanaan atas uji coba sistem yang akan dilakukan setelah sistem selesai dibangun. Uji coba ini untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari pemilik Kabuki Surabaya. Uji coba ini dilakukan dengan uji coba sistem.

A. Rancangan Uji Coba Aplikasi

Setelah melakukan rancang bangun aplikasi persewaan buku, maka harus dilakukan uji coba untuk menguji aplikasi yang telah dibangun. Rancangan uji coba aplikasi digunakan untuk menggambarkan skenario uji coba yang akan dilakukan. Rancangan ini akan digunakan untuk mengetahui apakah proses fungsional sistem yang dibuat memenuhi hasil yang diharapkan. Rancangan uji coba fungsional dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Rancangan Uji Coba Aplikasi No. Fungsionalitas Cara Melakukan

Pengujian Output yang diharapkan

1 Pendaftaran Anggota

Mendaftarkan diri sebagai anggota

Menampilkan halaman pendaftaran anggota Menampilkan data anggota yang sudah ada pada tabel Menampilkan pesan sukses mendaftar pengguna baru

2

Pencatatan Peminjaman Buku

Melakukan peminjaman buku sebagai anggota

Dapat menampilkan data anggota saat input ID Dapat menampilkan data


(67)

59

No. Fungsionalitas Cara Melakukan

Pengujian Output yang diharapkan buku saat input ID

Menampilkan buku yang dipinjam kedalam tabel

3 Pencatatan Pengembalian Buku Melakukan pengembalian buku sebagai anggota

Menampilkan data buku yang dipinjam berdasarkan ID Menampilkan jumlah denda jika melampaui batas tertentu

4 Pencatatan Buku Melakukan masukkan pada form tambah buku

Menampilkan data buku yang telah ada

Mampu mencatat data buku kedalam database

Menampilkan kembali data buku yang telah diperbaharui

5 Pencatatan Penjualan Buku

Melakukan pembelian buku

Menampilkan data buku yang dijual

Mampu memperbaharui data buku setelah pembelian

6 Laporan Mencoba melihat laporan

Menampilkan laporan sesuai dengan yang dipilih

Mampu mencetak laporan yang dimaksud

B. Rancangan Uji Coba Pengguna

Perancangan angket uji coba pengguna ini dilakukan agar aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan dan telah dapat diterima oleh pengguna. Rancangan uji coba untuk pemilik dapat dilihat pada Tabel 3.10.


(68)

Tabel 3.10 Rancangan Uji Coba Pengguna

No Pertanyaan 1 2 3 4 5

1 Tampilan navigasi fungsi aplikasi persewaan buku mudah dipahami

2 Fungsi pendaftaran anggota sesuai dengan kebutuhan 3 Fungsi perhitungan biaya sewa dan denda sudah sesuai

dengan ketentuan dan aturan persewaan

4 Fungsi melihat laporan sudah mencakup informasi yang dibutuhkan

5 Fungsi pengelolaan buku sudah sesuai harapan

6 Penyimpanan histori tiap transaksi sudah cukup informatif 7 Dapat mempercepat proses bisnis secara keseluruhan

Keterangan:

1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju

3. Ragu-ragu 4. Setuju


(69)

61 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi

Pada implementasi menunjukkan penerapan dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat. Dengan demikian pada implementasi ini menunjukkan aplikasi persewaan buku yang telah berjalan dan dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan analisis dan perancangan sistem sebelumnya.

Implementasi aplikasi persewaan buku ini nantinya akan digunakan untuk mencatat transaksi persewaan buku dan dapat menghasilkan informasi yang dapat membantu pemilik Kabuki Surabaya sehingga dapat terbantu dalam kecepatan pencatatan dan dalam pengawasan perkembangan persewaan bukunya. Pada implementasi aplikasi tersebut tentunya membutuhkan komponen-komponen utama untuk mendukung berjalannya sistem pada aplikasi, komponen tersebut adalah hardware dan software.

4.1.1 Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem pada penelitian ini terbagi menjadi 2, yang pertama adalah kebutuhan sistem pada saat aplikasi persewaan buku di rancang dan kebutuhan sistem untuk menjalankan aplikasi saat implementasi sistem. Berikut merupakan kebutuhan sistem dari perancangan dan aplikasi itu sendiri.


(70)

A. Kebutuhan Perangkat Keras 1. Kebutuhan Perancangan Aplikasi

Dalam perancangan aplikasi persewaan buku ini membutuhkan beberapa perangkat keras, kebutuhan minimal agar dapat merancang aplikasi ini adalah:

a. Proccessor dengan kecepatan 2.0 GHz

b. Physical Memory (RAM) 4 GB dan space hard disk 5 GB c. Monitor, keyboard dan mouse.

2. Kebutuhan Menjalankan Aplikasi

Dalam implementasi aplikasi persewaan buku ini juga membutuhkan beberapa perangkat keras, kebutuhan minimal untuk menjalankan aplikasi ini adalah:

a. Proccessor dengan kecepatan 1.0 GHz

b. Physical Memory (RAM) 1 GB dan space hard disk 5 GB c. Monitor, keyboard dan mouse

B. Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Kebutuhan Perancangan Aplikasi

Dalam perancangan aplikasi persewaan buku ini membutuhkan beberapa perangkat lunak, kebutuhan minimal agar dapat merancang aplikasi ini adalah:

a. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 b. SQL Server Management Studio 2008 c. Visual Studio 2012

d. Power Designer 6 e. Microsoft Office f. .Net Framework 3.0


(71)

63

2. Kebutuhan Menjalankan Aplikasi

Dalam perancangan aplikasi persewaan buku ini membutuhkan beberapa perangkat lunak, kebutuhan minimal agar dapat merancang aplikasi ini adalah:

a. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 b. SQL Server 2008

c. .Net Framework 3.0 4.1.2 Implementasi Sistem

Setelah semua komponen komputer yang mendukung proses sistem selesai diinstal, maka proses selanjutnya adalah implementasi atau penerapan sistem. Implementasi sistem ini merupakan aplikasi persewaan buku. Halaman awal yang akan tampil dalam sistem ketika dijalankan adalah halaman menu utama, sebagai halaman yang berisi berbagai menu awal aplikasi persewaan buku seperti Data Buku, Data Anggota, Peminjaman, Pengembalian, Penjualan dan Laporan. Tampilan awal menu utama aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(72)

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi A. Menu Data Buku

Menu Data Buku adalah halaman yang digunakan pemilik atau admin untuk mengelola data buku untuk disewakan atau dijual. Buku untuk disewa memiliki database terpisah dengan yang untuk dijual. Pada saat menu data buku di pilih, akan ada pilihan apakah ingin mengakses data buku sewa atau jual seperti pada Gambar 4.2. Setelah memilih akan ditampilkan halaman untuk mengelola data yang sudah dipilih seperti pada Gambar 4.3 dan 4.4.


(73)

65

Gambar 4.2 Form Tampilan Pilihan Data Buku


(74)

Gambar 4.4 Form Data Buku Jual

B. Menu Data Anggota

Pada menu data anggota ini akan membuka halaman tempat pendaftaran anggota. Pada saat dibuka akan langsung menampilkan data anggota yang sudah ada pada tabel. Pada halaman ini pemilik atau admin dapat memasukkan data pelanggan yang ingin mendaftarkan dirinya dengan mengisi form yang telah tersedia. Selain itu terdapat fitur untuk melihat detil anggota yang berisikan informasi tentang buku apasaja yang sedang dipinjam. Berikut tampilan menu data anggota seperti yang tertera pada Gambar 4.5 dan detil anggota pada Gambar 4.6.


(75)

67

Gambar 4.5 Form Pendaftaran Anggota

Gambar 4.6 Form Detail Anggota C. Menu Peminjaman Buku

Menu peminjaman buku disini adalah tempat untuk melakukan pengisian data peminjaman buku. Langkah pertama adalah dengan memasukkan kode anggota yang disertakan oleh peminjam dan klik tombol cari, maka akan menampilkan nama dan selanjutnya memasukkan kode buku yang akan dipinjam. Setelah itu akan menampilkan data buku yang akan dipinjam dan selanjutnya jika sudah yakin ingin meminjam buku tersebut, klik tombol “+” yang berfungsi


(76)

memasukan data buku yang akan dipinjam kedalam form yang ada. Perlu diingat bahwa maksimal peminjaman adalah 2 buku untuk sekali peminjaman yang berdurasi 1 minggu. Jika buku-buku yang ditampilkan sudah yakin untuk dipinjam, klik tombol simpan untuk mencatat transaksi peminjaman ke dalam database. Berikut adalah tampilan form peminjaman buku pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Form Peminjaman Buku D. Menu Pengembalian Buku

Menu pengembalian buku ini adalah tempat mencatat histori pengembalian buku yang nantinya dapat diolah menjadi laporan. Langkah awal adalah dengan klik tombol cari yang akan menampilkan window untuk mencari data buku yang akan dikembalikan oleh peminjam. Jika buku yang dimaksud sesuai dengan yang dipinjam, maka saat buku tersebut dipilih, secara otomatis data anggota yang sedang meminjam buku tersebut akan terlihat dan dapat dipilih sesuai dengan data anggota yang sedang mengembalikan buku. Jika sudah


(77)

69

terpilih, akan tampil data seperti denda jika memang melewati tanggal jatuh tempo peminjaman buku. Berikut tampilan dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Form Pengembalian Buku E. Menu Penjualan

Pada menu penjualan ini terdapat beberapa langkah untuk mencatat data penjualan buku. Langkah awal adalah dengan klik tombol cari yang akan membuka window baru untuk memilih buku yang dikehendaki dan akan ditampilkan pada form data buku. Klik tambah untuk memasukkan data buku yang ingin dibeli ke dalam tabel yang berfungsi sebagai “keranjang belanja” buku. Setelah selesai memilih buku, akan ditampilkan total harga pembeliannya dan klik simpan untuk mencatat histori penjualan sehingga dapat dipakai untuk mengolah laporan keuangan. Berikut merupakan tampilan formnya pada Gambar 4.9.


(78)

Gambar 4.9 Form Penjualan Buku F. Menu Laporan

Pada menu laporan ini terdapat pilihan untuk melihat laporan tertentu pada tampilan awalnya. Berikut adalah tampilan awal setelah memilih menu laporan yang dapat dilihat pada Gambar 4.10. Terdapat laporan peminjaman yang berisi informasi buku-buku persewaan yang sedang dipinjam dan belum dikembalikan yang dilengkapi dengan waktu pinjam dan jatuh tempo pengembalian seperti yang terlihat pada Gambar 4.11. Selanjutnya ada laporan pengembalian yang berisi informasi tentang buku-buku persewaan yang sudah dikembalikan dan terdapat detil denda yang diterima jika ada seperti yang terlihat pada Gambar 4.12.


(79)

71

Gambar 4.11 Form Laporan Peminjaman

Gambar 4.12 Form Laporan Pengembalian 4.2 Evaluasi Sistem

Setelah implementasi pengelolaan bisnis persewaan buku dalam sistem, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi atau testing sistem, yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai yang diharapkan dan memastikan sistem terhindar dari kesalahan yang terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang diharapkan.

4.2.1 Uji Coba Aplikasi

Uji coba aplikasi ini berfokus pada pengujian sistem terhadap handling error pada setiap inputan user. Sebuah mekanisme yang digunakan untuk uji coba


(80)

aplikasi ini adalah test case, yang mana menentukan apakah sebuah perangkat lunak atau sistem telah sukses atau gagal dalam testing atau uji coba. Tabel 4.1 berikut adalah data-data test case fungsional yang telah dilakukan terhadap aplikasi :

Tabel 4.1 Test Case Fungsional Aplikasi No. Fungsionalitas

Cara Melakukan

Pengujian

Output yang

diharapkan Output Sistem Status / Tampilan

1 Pendaftaran Anggota Mendaftarkan diri sebagai anggota Menampilkan halaman pendaftaran anggota Halaman pendaftaran anggota tampil Berhasil Gambar 4.5 Menampilkan data

anggota yang sudah ada pada tabel

Data anggota tampil Berhasil Gambar 4.5 Menampilkan pesan sukses mendaftar pengguna baru Pesan sukses ditampilkan Berhasil Gambar 4.13 2 Pencatatan Peminjaman Buku Melakukan peminjaman buku sebagai anggota Dapat menampilkan data anggota saat input ID Muncul data anggota saat input ID Berhasil Gambar 4.7 Dapat menampilkan

data buku saat input ID Data buku muncul Berhasil Gambar 4.7 Menampilkan buku yang dipinjam kedalam tabel Data buku ditampilkan Berhasil Gambar 4.7 3 Pencatatan Pengembalian Buku Melakukan pengembalian buku sebagai anggota Menampilkan data buku yang dipinjam berdasarkan ID Data buku ditampilkan Berhasil Gambar 4.8 Menampilkan

jumlah denda jika melampaui batas tertentu Jumlah denda muncul Berhasil Gambar 4.8

4 Pencatatan Buku

Melakukan masukkan pada form

Menampilkan data buku yang telah ada

Data buku terpanggil

Berhasil Gambar 4.4


(81)

73

No. Fungsionalitas

Cara Melakukan

Pengujian

Output yang

diharapkan Output Sistem Status / Tampilan tambah buku Mampu mencatat

data buku kedalam database Data buku berhasil tercatat Berhasil Gambar 4.14 Menampilkan

kembali data buku yang telah diperbaharui Data buku terbaru ditampilkan Berhasil Gambar 4.4 5 Pencatatan Penjualan Buku Melakukan pembelian buku Menampilkan data buku yang dijual

Data buku ditampilkan Berhasil Gambar 4.9 Mampu memperbaharui data buku setelah pembelian Data buku terupdate Berhasil Gambar 4.4

6 Laporan

Mencoba melihat laporan Menampilkan laporan peminjaman Laporan ditampilkan Berhasil Gambar 4.11 Mampu mencetak laporan pengembalian Laporan ditampilkan Berhasil Gambar 4.12


(82)

Gambar 4.14 Pesan Sukses menyimpan buku

Selain dapat membantu mempercepat proses pencatatan transaksi, akan di uji juga fungsi aplikasi untuk mencetak laporan yang dapat memberikan informasi mengenai peminjaman buku pada persewaan buku Kabuki sesuai dengan tujuan aplikasi ini. Dalam laporan tersebut terdapat informasi mengenai buku yang dipinjam beserta tanggal pinjam dan tanggal harus kembali serta dilengkapi dengan harga sewa total. Gambar 4.15 merupakan contoh hasil cetak laporan peminjaman.


(83)

75

Gambar 4.15 Cetak Laporan Peminjaman 4.2.2 Uji Coba Pengguna

Uji coba pengguna aplikasi ini dilakukan pada pihak pemilik yang berjumlah 2 orang dan diperoleh datanya berdasarkan hasil wawancara lisan. Hasil perhitungan dilakukan dengan menggunakan perhitungan skala likert. Berikut adalah ulasan dari hasil uji coba yang telah dilakukan.

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Pihak Pemilik

No Pertanyaan Jumlah Jawaban Jumlah

Responden 1 2 3 4 5

1 Tampilan navigasi fungsi aplikasi persewaan buku mudah dipahami

2 2

2 Fungsi pendaftaran anggota sesuai dengan kebutuhan

2 2

3 Fungsi perhitungan biaya sewa dan denda sudah sesuai dengan ketentuan dan aturan persewaan

1 1 2

4 Fungsi melihat laporan sudah

mencakup informasi yang dibutuhkan

1 1 2


(84)

No Pertanyaan Jumlah Jawaban Jumlah Responden 1 2 3 4 5

harapan

6 Penyimpanan histori tiap transaksi sudah cukup informatif

2 2

7 Dapat mempercepat proses bisnis secara keseluruhan

2 2

Bobot Nilai :

Sangat Tidak Setuju = 1 Tidak Setuju = 2 Ragu-Ragu = 3

Setuju = 4

Sangat Setuju = 5 Presentase Nilai :

Sangat Tidak Setuju = 0% - 19.99% Tidak Setuju = 20% - 39.99% Ragu-Ragu = 40% - 59.99% Setuju = 60% - 79.99% Sangat Setuju = 80% - 100% 1) Pertanyaan 1 (2 responden) 2 orang memberi nilai 4

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 2 x 4 = 8

Total skor yang diperoleh adalah = 8

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :


(85)

77

X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =8 / 10 x 100 = 80%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju dengan tampilan navigasi dari aplikasi persewaan buku.

2) Pertanyaan 2 (2 responden) 2 orang memberi nilai 4

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 2 x 4 = 8

Total skor yang diperoleh adalah = 8

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =8 / 10 x 100 = 80%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju dengan fungsi pendaftaran dari aplikasi persewaan buku.

3) Pertanyaan 1 (2 responden) 1 orang memberi nilai 4


(86)

1 orang memberi nilai 3

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 1 x 4 = 4

3 = 1 x 3 = 3

Total skor yang diperoleh adalah = 7

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =7 / 10 x 100 = 70%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori setuju dengan perhitungan biaya sewa dan denda dari aplikasi persewaan buku.

4) Pertanyaan 1 (2 responden) 1 orang memberi nilai 4

1 orang memberi nilai 3

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 1 x 4 = 4

3 = 1 x 3 = 3

Total skor yang diperoleh adalah = 7

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :


(87)

79

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =7 / 10 x 100 = 70%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori setuju dengan fungsi melihat laporan dari aplikasi persewaan buku.

5) Pertanyaan 1 (2 responden) 1 orang memberi nilai 5

1 orang memberi nilai 4

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 5 = 1 x 5 = 5

4 = 1 x 4 = 4

Total skor yang diperoleh adalah = 9

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.


(88)

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 90%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju dengan pengelolaan buku dari aplikasi persewaan buku.

6) Pertanyaan 2 (2 responden) 2 orang memberi nilai 4

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 2 x 4 = 8

Total skor yang diperoleh adalah = 8

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =8 / 10 x 100 = 80%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju dengan penyimpanan histori dari aplikasi persewaan buku.

7) Pertanyaan 2 (2 responden) 2 orang memberi nilai 5

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 5 = 2 x 5 = 10


(89)

81

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =10 / 10 x 100 = 100%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju jika aplikasi persewaan buku dapat mempercepat proses bisnis pada Kabuki Surabaya.

4.2.3 Evaluasi

Berdasarkan uji coba aplikasi dapat diketahui bahwa antara desain aplikasi dengan hasil aplikasi sesuai. Sehingga fungsi yang ada dalam aplikasi akan dapat sesuai pula dengan tujuan awal perancangan aplikasi persewaan buku yaitu dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi dalam pengelolaan bisnis persewaan buku.

Berdasarkan uji coba pemilik dengan pengisian angket fungsi aplikasi menunjukkan hasil yang dapat dikategorikan layak pada pemilik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengguna aplikasi yang dihasilkan telah mengerti fungsi dan telah dapat menggunakannya dengan baik.


(90)

82 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pembuatan, uji coba dan evaluasi pada sistem informasi persewaan buku pada Kabuki Surabaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Sistem informasi persewaan buku dapat membantu pengelolaan dan mempercepat proses transaksi persewaan maupun penjualan. Hasil laporan dari sistem informasi aplikasi persewaan buku sesuai dengan hasil pengujian. 5.2 Saran

Dalam pengembangan aplikasi Persewaan Buku, dapat diajukan beberapa saran, yaitu:

1. Aplikasi dapat terintegrasi dengan website online, agar sewaktu-waktu dapat diakses pemilik untuk melihat laporan dan pelanggan dapat mengecek ketersediaan buku.

2. Aplikasi dapat dikembangan dengan menambahkan fitur menyimpan gambar buku dan barcode scan agar proses transaksi bisa lebih singkat.

3. Aplikasi dapat dikembangkan dengan fungsi yang dapat memberikan warning kepada pemilik jika stok koleksi buku dibawah batas aman.


(91)

83

DAFTAR PUSTAKA

Binanto, Iwan. 2005. Konsep Dasar Program. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Indrajani. 2007. Pemrograman Berbasis Objek dengan Bahasa Java. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyani, Sri. 2009. Peranan Metode Pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) Terhadap Kualitas Sistem Informasi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Phillip, A. L. & Seppo, J. O. Real-Time System Design And Analysis. Jersey City: John Willey and Sons, Inc.

Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (Edisi Satu), Penerbit : Andi, Yogyakarta.

Rizky, Soetam. 2006. Interaksi Manusia dan Komputer. Surabaya: STIKOM. Sutanta, Edhy. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Turban, E. (2003). Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem

Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset.

Yuswanto, Subari. 2005. Mengolah Database dengan SQL Server 2000. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.


(1)

1 orang memberi nilai 3

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 1 x 4 = 4

3 = 1 x 3 = 3

Total skor yang diperoleh adalah = 7

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =7 / 10 x 100 = 70%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori setuju dengan perhitungan biaya sewa dan denda dari aplikasi persewaan buku.

4) Pertanyaan 1 (2 responden) 1 orang memberi nilai 4

1 orang memberi nilai 3

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 1 x 4 = 4

3 = 1 x 3 = 3

Total skor yang diperoleh adalah = 7

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :


(2)

79

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =7 / 10 x 100 = 70%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 70%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori setuju dengan fungsi melihat laporan dari aplikasi persewaan buku.

5) Pertanyaan 1 (2 responden) 1 orang memberi nilai 5

1 orang memberi nilai 4

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 5 = 1 x 5 = 5

4 = 1 x 4 = 4

Total skor yang diperoleh adalah = 9

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.


(3)

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 90%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju dengan pengelolaan buku dari aplikasi persewaan buku.

6) Pertanyaan 2 (2 responden) 2 orang memberi nilai 4

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 4 = 2 x 4 = 8

Total skor yang diperoleh adalah = 8

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =8 / 10 x 100 = 80%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju dengan penyimpanan histori dari aplikasi persewaan buku.

7) Pertanyaan 2 (2 responden) 2 orang memberi nilai 5

Maka hasil perhitungan dari nilai tersebut adalah : 5 = 2 x 5 = 10


(4)

81

Untuk menentukan hasil interpretasi, akan ditentukan skor tertinggi (Y) dan skor terendah (X) data tersebut akan diolah dengan rumus sebagai berikut :

Y = 5 x 2 = 10 X = 1 x 2 = 2

Hasil penilaian interpretasi responden terhadap aplikasi persewaan buku ini adalah hasil nilai akan dihasilkan menggunakan rumus Index %.

INDEX % = Total Skor / Y x 100 =10 / 10 x 100 = 100%

Dari hasil penilaian interpretasi diperoleh index 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan dari kedua responden masuk dalam kategori sangat setuju jika aplikasi persewaan buku dapat mempercepat proses bisnis pada Kabuki Surabaya.

4.2.3 Evaluasi

Berdasarkan uji coba aplikasi dapat diketahui bahwa antara desain aplikasi dengan hasil aplikasi sesuai. Sehingga fungsi yang ada dalam aplikasi akan dapat sesuai pula dengan tujuan awal perancangan aplikasi persewaan buku yaitu dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi dalam pengelolaan bisnis persewaan buku.

Berdasarkan uji coba pemilik dengan pengisian angket fungsi aplikasi menunjukkan hasil yang dapat dikategorikan layak pada pemilik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengguna aplikasi yang dihasilkan telah mengerti fungsi dan telah dapat menggunakannya dengan baik.


(5)

82 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pembuatan, uji coba dan evaluasi pada sistem informasi persewaan buku pada Kabuki Surabaya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Sistem informasi persewaan buku dapat membantu pengelolaan dan mempercepat proses transaksi persewaan maupun penjualan. Hasil laporan dari sistem informasi aplikasi persewaan buku sesuai dengan hasil pengujian. 5.2 Saran

Dalam pengembangan aplikasi Persewaan Buku, dapat diajukan beberapa saran, yaitu:

1. Aplikasi dapat terintegrasi dengan website online, agar sewaktu-waktu dapat diakses pemilik untuk melihat laporan dan pelanggan dapat mengecek ketersediaan buku.

2. Aplikasi dapat dikembangan dengan menambahkan fitur menyimpan gambar buku dan barcode scan agar proses transaksi bisa lebih singkat.

3. Aplikasi dapat dikembangkan dengan fungsi yang dapat memberikan warning kepada pemilik jika stok koleksi buku dibawah batas aman.


(6)

83

DAFTAR PUSTAKA

Binanto, Iwan. 2005. Konsep Dasar Program. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Indrajani. 2007. Pemrograman Berbasis Objek dengan Bahasa Java. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset.

Mulyani, Sri. 2009. Peranan Metode Pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) Terhadap Kualitas Sistem Informasi. Bandung: Universitas Padjajaran.

Phillip, A. L. & Seppo, J. O. Real-Time System Design And Analysis. Jersey City: John Willey and Sons, Inc.

Pressman, Roger S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (Edisi Satu), Penerbit : Andi, Yogyakarta.

Rizky, Soetam. 2006. Interaksi Manusia dan Komputer. Surabaya: STIKOM. Sutanta, Edhy. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Turban, E. (2003). Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem

Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset.

Yuswanto, Subari. 2005. Mengolah Database dengan SQL Server 2000. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.