RF Design Issues WLAN Site Qualification

17 Permasalahan yang harus dipertimbangan dalam perancanaan tersebut dikategorikan sebagai berikut: 1. RF Design Issues permasalahan desain RF 2. WLAN Site Qualification pembatasan tempat WLAN 3. Capacity and Coverage kapasitas dan cakupan 4. Existing network issues permasalahan jaringan yang ada

2.7.1 RF Design Issues

Cara bekerja Wireless LAN dengan mentransmisikan gelombang RF Radio Frequency. Transmisi gelombang yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di sekitarnya menyebabkan terjadinya permasalahan sehingga penempatan Access Point haruslah tepat. Beberapa alat yang beroperasi di frekuensi 2.4 GHz dapat mempengaruhi perfomansi dari WLAN. Alat-alat yang mempengaruhi tersebut contohnya adalah bluetooth, telepon cordless, komunikasi dengan gelombang radio, dan alat pemantau kesehatan. Jarak merupakan salah satu contoh permasalahan dari besar kecilnya gelombang RF yang diterima user. Semakin jauh posisi user dengan Access Point, maka kekuatan sinyal juga akan berkurang. Kotak logam di terminologi RF merupakan benda yang terbuat dari logam maupun magnet yang menghambat atau menahan sinyal RF yang ditransmisikan, contohnya adalah AC, kotak besi brankas, dan partisi besi. 18 Furnitur juga berpengaruh terhadap pancaran sinyal RF, contohnya tembok, tanaman di dalam ruangan, dan kotak pemadam kebakaran. Furnitur yang berbeda-beda menyebabkan level interfensi yang berbeda pula Price, 2007.

2.7.2 WLAN Site Qualification

Rancangan jaringan wireless yang baik selalu memperhitungkan jumlah user dan bandwith yang akan dialokasikan. Aturan secara umum untuk mendesain jaringan WLAN ini adalah 20 user dalam satu Access Point. Jumlah yang kurang dari atau sama dengan 20 user adalah sebuah kondisi yang ideal, namun dengan berbagai catatan yaitu antara Access Point dengan user harus di dalam kondisi Line of Sight; jika di dalam ruangan, maka tidak boleh ada furnitur, besi, maupun benda padat lain yang sifatnya memantulkan sinyal. Situasi belakangan ini, banyak Access Point yang dipasang di banyak ruangan yang terdapat furnitur, kotak besi, lampu, sehingga sinyal yang dipancarkan oleh sebuah Access Point lemah. Hal ini sering disebut dengan redaman. Berikut ini adalah tabel redaman dalam Degree of Attenuation yang disusun oleh Common Materials. Tabel 2.6 Tabel jenis-jenis material beserta tingkat redamannya Sumber: Price, R., 2007, Enterprice, J. 2014 Halangan Tingkat Redaman Contoh Ruang terbuka Tidak Cafetaria, halaman Kayu Rendah Dinding bagian dalam partisi ruang kantor, pintu, lantai 19 Plester Rendah Dinding bagian dalam plester lama lebih rendah daripada plester baru Bahan Sintetis Rendah Penyekat ruangan Blok Sinder Rendah Dinding bagian dalam, dinding bagian luar Asbes Rendah Langit-langiteternit Kaca Rendah Kaca jendela Logam pada kaca Sedang Pintu, jendela, kaca film Tubuh manusia Sedang Orang yang sedang berkumpul Air Sedang Kelembaban kayu, akuariaum, bahan organik Batu bata Sedang Dinding bagian dalam, dinding bagian luar, lantai Marmer Sedang Dinding bagian dalam, dinding bagian luar, lantai Keramik Tinggi Lantai keramik, eternit, lantai Kertas Tinggi Gulungan atau tumpukan kertas Beton Tinggi Lantai, dinding bagian luar, pilar Kaca antipeluru Tinggi Jendela, pintu Bahan yang mengandung perak Sangat tinggi Cermin Logam Sangat tinggi Meja, partisi kantor, beton bertulang, poros lift, mengisi kabinet, sistem sprinkler, ventilator

2.7.3 Capacity and Coverage