masalah dengan komunikasi yang terbagun oleh sikap santun. Selain itu, setiap pesan yang hendak kita sampaikan kepada mitra tutur juga dapat dipahami dengan
baik. Seiring perkembangan zaman proses komunikasi tidak hanya semata-mata
dapat dilakukan secara langsung dari mulut ke mulut. Proses komunikasi dapat dilakukan juga melalui tulisan-tulisan. Selain itu proses komunikasi juga terwujud
dalam pecakapan yang diskenariokan seperti dalam sebuah film contohnya. Penelitian ini akan menelaah mengenai pelanggaran yang terjadi dalam
percakapan yang ada dalam film “Serigala Terakhir”. Dengan menelaah tuturan-
tuturan yang ada dalam film tersebut diharapkan dapat menemukan titik yang tepat untuk melihat tingkat kesantunan bahasa yang digunakan dalam
percakapannya. Penelitian ini akan membahas mengenai pelanggaran prinsip kesantunan
dalam film “Serigala Terakhir”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Apa saja pelanggaran prinsip kesantunan Leech dalam film
“Serigala Terakhir”?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pelanggaran prinsip kesantunan Leech yang terkandung dalam film
“Serigala Terakhir”. Diharapkan dari
penelitian ini, pembaca dapat mengetahui konsep prinsip kesantunan Leech. Selain itu, pembaca juga dapat mengetahui pelanggaran-pelanggaran kesantunan
tuturan yang seperti apa yang terjadi dalam film Serigala Terakhir. Dengan demikian dapat memberikan konstribusi bagi penelitian selanjutmya agar
melakukan penelitian yang serupa lebih mendalam. Dengan menemukan pelanggaran-pelanggaran kesantunan dalam film
diharapkan para penikmat film juga mampu memperhatikan baik buruknya tuturan yang ada. Dilihat teoritisnya, penelitian ini akan memberikan sumbangan
bagi penelitian selanjutnya khusunya dalam bidang film, sedangkan dari segi praktisnya dapat memberikan sumbangan yang berharga khususnya dalam
kaitannya dengan tatanan masyarakat yang demokratis dan mampu menghargai setiap perbedaan yang ada serta mampu menciptakan sikap-sikap santun terhadap
sesama. Selain itu dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai relevansi prinsip kesantunan dalam lehidupan sehari-hari terkait dengan
tatakarama bermasyarakat. Adapun kegunaan formal, yaitu untuk memenuhi salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar S1 strata satu di bidang program studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4. 1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pembaca agar mampu mengetahui pelanggaran prinsip kesantunan yang terkandung di dalam film
“Serigala terakhir” dan bisa menjadi acuan atau pertimbangan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan prinsip kesantunan dalam sebuah karya film
khususnya dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari.
1.4.2 Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan mampu membantu dan memberikan sumbangan dalam meningkatkan kemampuan dalam memahami prinsip kesantunan
berbahasa dalam sebuah percakapan yang ada dalam film-film. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pemahaman wacana dialog secara
khusus terhadap pelanggaran prinsip kesantunan.
1.5 Batasan Istilah
Di dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan istilah atau definisi operasional. Batasan istilah ini bertujuan agar pembaca mendapat gambaran yang
jelas tentang masalah yang diteliti. Batasan istilah tersebut adalah: a.
Film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang akan dibuat potret atau untuk tempat gambar positif yang
akan dimainkan di bioskop, berisi lakon cerita gambar hidup. KBBI b.
Relevansi adalah hubungan atau kaitan. KBBI
1.6 Sistematika Penyajian