Bahan – bahan : Alat dan Bahan 1.

Dengan C 1 = kadar larutan induk ppm V 1 = volume larutan induk yang diambil ml C 2 = kadar yang diinginkan ppm V 2 = volume larutan yang diinginkan ml Untuk menghindari adanya partikel – partikel asing maka larutan Parasetamol dan Kafein tersebut disaring dengan menggunakan milipore yang berukuran 0,45 µm.

3. Penentuan waktu retensi dari masing – masing molekul

Suatu campuran dikatakan terpisah jika molekul - molekul penyusun campuran tersebut memiliki waktu retensi yang berbeda. Waktu retensi dari Parasetamol dan Kafein harus diketahui terlebih dahulu. Sebab, waktu retensi akan menunjukkan identitas suatu molekul pada saat pemisahan. Sampel yang digunakan dalam eksperimen tahap ini adalah larutan standar Parasetamol dan Kafein.Kedua larutan tersebut disuntikkan ke dalam injektor satu per satu.Besar waktu retensi dapat diketahui dengan mengukur selang waktu yang dibutuhkan oleh molekul mulai pada saat penyuntikan hingga akhirnya terdeteksi oleh detektor.Hasil yang didapatkan pada eksperimen ini adalah nilai waktu retensi masing – masing dari molekul Parasetamol dan Kafein. 4. Pengukuran waktu retensi Parasetamol dan Kafein dalam kondisi laju alir yang bervariasi pada tekanan tertentu dan tekanan yang bervariasi pada laju alir tertentu. Sampel yang digunakan adalah campuran larutan Parasetamol dan Kafein. Hasil data yang akan didapatkan adalah nilai waktu retensi Parasetamol dan Kafein dalam kondisi laju alir bervariasi pada tekanan tertentu dan tekanan bervariasi pada laju alir tertentu. Pengukuran waktu retensi Parasetamol dan Kafein dalam kondisi laju alir bervariasi pada tekanan tertentu, dilakukan dengan laju alir fase gerak 0,55 mlmin; 0,7 mlmin; 0,85 mlmin; 1 mlmin; 1,15 mlmin; 1,3 mlmin; 1,45 mlmin; 1,6 mlmin; 1,75 mlmin; dan 1,9 mlmin pada tekanan 100 bar. Selanjutnya dilakukan hal yang sama untuk tekanan 125 bar, 150 bar, 175 bar, 200 bar, 225 bar, dan 250 bar. Pengukuran waktu retensi Parasetamol dan Kafein dalam kondisi tekanan bervariasi pada laju alir tertentu, dilakukan dengan tekanan 100 bar, 125 bar, 150 bar, 175 bar, 200 bar, 225 bar, dan 250 bar pada laju alir 0,55 mlmin. Selanjutnya dilakukan hal yang sama untuk laju alir 0,7 mlmin; 0,85 mlmin; 1 mlmin; 1,15 mlmin; 1,3 mlmin; 1,45 mlmin; 1,6 mlmin; 1,75 mlmin; dan 1,9 mlmin. Untuk analisa seluruh datadigunakan program Origin 6.0.