Daya Listrik yang Dihasilkan Tip Speed Ratio Koefisien Daya Kincir Angin

33 = rads = Maka besarnya daya kincir berdasarkan persamaan 7 dapat dinyatakan dengan : 9 yang dalam hal ini : : daya poros kincir angin Watt T : torsi dinamis Nm n : putaran poros setiap menit rpm Dengan asumsi besarnya efisiensi generator adalah 0,8 sebagaimana telah disepakati, maka dari persamaan 9 dapat disederhanakan menjadi: 10

2.3.4 Daya Listrik yang Dihasilkan

34 Diasumsikan efisiensi generator adalah 0,8 sebagaimana telah disepakati. Besarnya daya listrik yang dihasilkan generator dapat dinyatakan dengan: 11 yang dalam hal ini: : daya listrik yang dihasilkan Watt : Arus listrik Ampere V : Tegangan Volt

2.3.5 Tip Speed Ratio

Tip speed ratio tsr merupakan perbandingan antara kecepatan linear pada ujung sudu kincir angin dengan kecepatan angin sebelum melewati sudu kincir. Besarnya tsr dapat dirumuskan sebagi berikut: 12 yang dalam hal ini : : diameter kincir m : putaran poros kincir tiap menit rpm : kecepatan angin ms 35

2.3.6 Koefisien Daya Kincir Angin

Daerah sapuan oleh kincir angin swept area dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : Gambar 2.20 Perhitungan daerah sapuan angin swept area. Maka digunakan rumus : A : swept area daerah sapuan angin. W : width lebar cm H : height tinggi cm Koefisien daya Cp merupakan perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh kincir dengan daya yang disediakan oleh angin . Pada kenyataanya tidak dari 100 energi dapat diubah oleh sudu-sudu kincir menjadi gerak putar poros. Sehingga, perbandingan tersebut dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : 36 13 yang dalam hal ini : : koefisien daya : daya yang dihasilkan oleh kincir watt : daya yang dihasilkan oleh angin watt Penyelesaian lain untuk kasus ini, digunakan rumus berikut : 14 yang dalam hal ini : : koefisien daya : daya yang dihasilkan oleh kincir watt : daya yang dihasilkan oleh angin watt : efisiensi generator 0,8 Melalui penelitian yang dilakukan oleh Albert Betz, koefisien daya maksimum yang dapat dihasilkan oleh kincir angin sebesar 59,3 Sumber: Wind Energi System by Dr. Gary L. Johnson. Angka ini disebut dengan Betz Limit. Teori ini mengklaim bahwa tidak mungkin desain suatu kincir jenis apapun, untuk mencapai angka efisiensi yang melebihi pada kisaran angka 59,3. Karena desain 37 kincir terbaik pun tidak akan mampu menyerap seluruh energi kinetik yang tersedia pada aliran angin. Gambar 2.16 Grafik hubungan koefisiensi daya dan tip speed rasio maksimal dari beberapa jenis kincir. Sumber: Wind Energi System, by Dr. Gary L. Johnson WePOWER 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Persiapan Perakitan Alat

Dalam perakitan kincir angin sumbu vertikal model WePOWER ini, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan yang dibutuhkan antara lain adalah persiapan bahan-bahan yang akan digunakan, persiapan pendukung perakitan alat, dan persiapan alat penguji benda kerja itu sendiri. Persiapan bahan-bahan yang akan digunakan meliputi penentuan material dasar, membuat gambar rancangan tiap bagiannya, pembelian material yang dibutuhkan, dan menentukan jadwal perakitan.

3.2 Daftar Bahan dan Peralatan pada Penelitian

Untuk bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kincir model WePOWER terdiri dari : 1. Pembatas Sudu Berbahan dasar triplek dengan ukuran diameter 45cm, memiliki ketebalan 6 mm, dan bebentuk lingkaran. Berjumlah 2 buah, untuk sisi atas dan bawah. Berfungsi sebagai alas dan atap kincir sekaligus penentu luas kincir angin. 2. Sudu Bilah Kincir Seperti pada umumnya, bilah berfungsi sebagai penangkap aliran angin yang datang melintasi kincir. Bahan yang digunakan