Angin Darat dan Angin Laut Angin Lembah dan Angin Gunung

14 Gambar 2.5 Siklus Angin Siklon Angin ini disebut angin taifun atau angin siklon tropik. Angin taifun atau siklon tropik banyak terjadi di atas laut pada daerah sekitar lintang 10º LU ke utara dan 10ºLS ke selatan. Indonesia terletak di daerah lintang kecil sehingga Indonesia bebas dari pengaruh buruk siklon tropik.

f. Angin Darat dan Angin Laut

Pada malam hari, energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan udara dingin. Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses pelepasan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebapkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik ke lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut. Itulah yang disebut angin darat the land breeze. Sedangkan angin laut the sea breeze terjadi ketika pada menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan daripada di laut. Mengakibatkan udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. 15 Gambar 2.6 Sirkulasi angin darat terjadi pada malam hari. Gambar 2.7 Sirkulasi angin laut terjadi pada siang hari. Sumber : http:www.cuacajateng.comangindaratdananginlaut.htm

g. Angin Lembah dan Angin Gunung

Tidak jauh berbeda dengan angin darat dan angin laut, pada siang hari berembus angin lembah, yaitu angin yang berembus dari lembah ke puncak pegunungan. Sebaliknya, pada malam hari berembus angin gunung, yaitu angin yang berembus dari puncak ke lembah. 16 Gambar 2.8 valley and mountain breeze. Sumber : http:www.cuacajateng.comangingunungdananginlembah.htm dan http:www.britanica.comEBcheckedtopic394868mountain-breeze Pada malam hari, daratan tinggi puncak gunung diatas lereng gunung menjadi dingin secara cepat akibat dari kehilangan radiasi matahari. Maka, di puncak gunung bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah. Udara yang lebih dingin memiliki densitas kerapatan udara yang lebih besar kemudian akan mengalirkan udara ke lembah. Disebut juga arus Katabatik catabatik flows. Sedangkan Angin Lembah terjadi pada siang hari, lereng gunug mendapatkan panas secara cepat akibat radiasi yang diterima lebih besar. Di dataran rendah udara menjadi lebih dingin dibandingkan udara diatas lereng 17 gunung. Karena itu udara lereng guunung menjadi labil dan cenderung naik ke lereng gunung. Hal ini disebut juga arus Anabatik anabatic flows.

2.2 Kincir Angin