Ciri, sifat dan keragaman virus 1. Ciri, sifat dan keragaman virus
140
5.1. Ciri, sifat dan keragaman virus 5.1.1. Ciri, sifat dan keragaman virus
Selama hidupnya, seseorang yang pernah terkena AIDS tidak akan bisa sembuh secara total dari penyakit tersebut. Mengapa
demikian? Hal itu karena penyebab AIDS adalah virus. Salah satu sifat virus adalah mampu bertahan didalam seljaringan makhluk
hidup dan kemudian menyerang seljaringan tersebut jika kondisi memungkinkan misalnya, daya tahan tubuh menurun.
Virus merupakan salah satu faktor penyebab penyakit, contohnya HIV, influenza, flu burung, mosaik tembakau, dan virus kentang.
Namun, tahukah kalian seperti apakah bentuk virus itu? Makhluk hidupkah dia? Benda matikah dia? Marilah kita pelajari dalam bab ini.
Sejarah penemuan virus Keberadaan Virus mulai diketahui sejak penemuan Adolf Meyer,
seorang ilmuwan Jerman, pada tahun 1883. Meyer menyelidiki penyakit bintik kuning pada tanaman tembakau sehat ternyata dapat
menularkan penyakit bintik kuning. Penelitian itu diulangi oleh Dmitri Ivanowsky pada tahun 1983. Oleh Ivanowsky, ekstrak daun tembakau
yang terkena penyakit kuning disaring dengan saringan bakteri. Hasil penyaringan itu masih menyebabkan penyakit kuning jika disuntikkan
pada tanaman tembakau yang sehat. Berdasarkan hal itu, disimpulkan bahwa penyebab penyakit itu berukuran lebih kecil dari
bakteri karena lolos dalam saringan bakteri. Pada tahun 1897, seorang ahli mikrobiologi Belanda bernama
Martinus W. Beijerinck melakukan percobaan terhadap penyakit bintik kuning tersebut. Hasil pencobaannya menunjukkan bahwa patogen
penyebab penyakit sebagai agen itu hanya dapat berkembang biak pada makhluk hidup. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika
Serikat bernama Wendelly Stanley, Walaupun telah dikristalkan, patogen itu masih mampu menimbulkan penyakit jika disuntikkan
pada tembakau yang sehat. Stanley memberi nama patogen tersebut tobacco mosaic virus atau TMV virus mosaik tembakau. Virus
berasal dari bahasa Latin, berarti racun atau bersifat membunuh. Gambar 5.1. memperlihatkan berbagai macam virus
a. Ciri- ciri dan sifat virus
Virus bukan merupakan tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme. Walaupun demikian, virus tampak seperti makhluk hidup hidup karena
kemampuan berkembangbiaknya yang sangat luar biasa. Namun, virus bukanlah makhluk hidup dalam arti yang sesungguhnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
141
Virus dapat bertahan hidup tidak aktif di luar sel inangnya, tetapi dapat berkembang biak dalam sel inang tertentu. Tanpa sel inang,
virus tidak dapat menjalankan fungsi hidup untuk melakukan proses metabolisme. Virus tidak dapat mensintesis protein karena tidak
mempunyai ribosom yang berperan sebagai ”mesin“ pembentuk protein. Untuk itu, virus harus menginfeksi sel inang dan
menggunakan ribosom sel inang untuk mentranslasi duta ARN virus guna membentuk protein virus. Virus tidak dapat menghasilkan atau
menyimpan energi dalam bentuk ATP adenosin trifosfat.
Virus merupakan partikel berukuran sangat kecil dibandingkan dengan bakteri. Virus berukuran antara 10-400 nm 0.01-0.4 µm.
Ukuran virus terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa dan lolos dari saringan bakteri. Virus hanya dapat
diamati dengan miskroskop elektron, tidak tersusun atas sel-sel. Semua virus mempunyai senyawa asam nukleat DNA atau RNA
sebagai bahan inti. Namun, suatu virus hanya mengandung DNA atau RNA.
Komponen satuan protein struktur yang membungkus asam
nukleat virus dinamakan kapsomer, dan kumpulan kapsomer- kapsomer yang membungkus asam nukleat tersebut dinamakan
Kapsid. Struktur kapsid dan asam nukleat virus dinamakan Nukleokapsid Gambar 5.2.
Brock Biology of microorganisms, 2006 Gambar 5.1. Beberapa jenis virus. A virus pada bakteri,
B virus pada hewan.
Tidak diselubungi Diselubungi
A B
Di unduh dari : Bukupaket.com
142
Virus berselubung Virus tanpa
selubung
Kapsomer
Asam nukleat
Nukleo -kapsid
Kapsid Selubung
Asam nukleat
Kapsid disusun
oleh kapsomer
Brock Biology of microorganisms, 2006 Gambar 5.2. Komponen virus.
Dalam bentuk yang tidak aktif atau berada diluar sel inang, sebuah partikel virus disebut virion. Setiap virion paling sedikit
mengandung satu jenis asam nukleat DNA atau RNA sebagai bahan inti. Virion atau disebut juga benda seperti virus adalah pembawa
penyakit patogen yang hanya mengandung asam nukleat RNA dan tidak mempunyai selubung protein. Beberapa partikel lain seperti
virus disebut prion dan viroid. Prion disusun oleh protein dan tidak memiliki asam nukleat, sedangkan viroid adalah molekul utas tunggal
RNA dan merupakan patogen terkecil yang diketahui. Beberapa virus merupakan parasit pada sel-sel hewan,
tumbuhan, dan beberapa jenis mikroorganisme tertentu. Contoh virus yang hanya menyerang satu jenis sel atau kumpulan sel jaringan
pada makhluk hidup adalah influenza. Virus influenza hanya menyerang sel-sel penyusun permukaan saluran pernapasan.
Adapun virus yang menyerang bakteri, misalnya bakteri Escherichia coli, disebut bakteriofag.
Virus disebut sebagai makhluk hidup peralihan, antara benda mati dan makhluk hidup. Virus memiliki sifat benda mati, yaitu dapat
dikristalkan dan tidak berprotoplasma. Virus memiliki sifat makhluk hidup karena mampu berkembang biak dan mempunyai asam
nukleat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
143
Replikasi virus Virus mempunyai cara reproduksi yang berbeda dengan makhluk
hidup lain. Virus hanya mampu berkembang biak di dalam sel makhluk hidup. Pada prinsipnya replikasi virus dapat dikatagorikan ke
dalam 5 tahap Gambar 5.3 : 1. Penempelanadsopsi virion pada inangnya
2. Penetrasi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang 3. Sintesis asam nukleat dan protein virus mulai dari awal sampai
akhir infeksi. Awal infeksi, virus mengendalikan metabolisme sel untuk mensintesis asam nukleat dan protein virus baru. Akhir
infeksi, protein struktural yang merupakan sub unit pembungkus virus kapsomer disintesis.
4. Penyusunan Assembly subunit struktural dan komponen membran pada virus berselubung lipid dan pengepakan asam
nukleat menjadi partikel virus. 5. Pelepasan virion dari sel inang.
Brock Biology of microorganisms, 2006 Gambar 5.3. Replikasi virus.
Berdasarkan virulensinya ada 2 jenis virus bakteri yaitu virus virulenlitik dan virus temperatelisogeni.
Di unduh dari : Bukupaket.com
144
Brock Biology of microorganisms, 2006 Gambar 5.4. Dua jenis virus bakteri berdasarkan virulensinya.