225 Gambar 8.6. Sel parenkim Campbell, 2006.
d. Jaringan penyokongpenguat Jaringan penyokong berfungsi agar dapat mengokohkan
berdirinya tubuh tumbuhan. Jaringan ini terbagi dua tipe, yaitu kolenkim sel hidup, penebalan dinding selulosa pada sudut-sudut sel,
pektin, berperan mengokohkan batang muda yang belum berkayu, dan sklerenkim sel mati, dinding tebal dan mengeras, lignin. Ada
dua tipe sklerenkim yaitu sklereid sel batu, bentuk bulat, pada tempurung kelapa dan serat bentuk panjang dan kedua ujung
meruncing, terdapat pada permukaan batang kelapa.
Jaringan kolenkim Seperti halnya jaringan parenkim, sel-sel kolenkim tersusun dari
sel-sel hidup, tetapi dinding sel mengalami penebalan yang tidak merata sehingga dapat menghasilkan berbagai tipe kolenkim, seperti
kolenkim sudut dan kolenkim bidang. Fungsinya sebagai jaringan penunjang organ-organ muda Gambar 8.7.
Sumber: Biology of Plants 5
th
edition, 1992 Gambar 8.7. Sel kolenkim.
Jaringan sklerenkim Berbeda dengan kolenkim, jaringan sklerenkim tersusun dari sel-
sel yang berdinding tebal dan protoplasmanya mati atau tidak aktif, mengandung lignin zat kayu. Adanya lignin menyebabkan dinding
sel menjadi kaku dan keras. Jaringan sklerenkim yang dewasa Noktah
Butir amilum
Di unduh dari : Bukupaket.com
226 terdapat di daerah yang pertumbuhan memanjangnya sudah berhenti.
Terdapat dua tipe jaringan sklerenkim yakni serat dengan sel-sel panjang dan ramping dengan ujung meruncing serta sklereid dengan
sel-sel pendek agak membulat Gambar 8.8. Beberapa spesies tumbuhan mempunyai serat bernilai ekonomi tinggi, misalnya serat
manila sebagai bahan dasar tali. Sel sklereid berdinding tebal dan sangat keras, dijumpai sebagai penyusun kulit kacang dan kulit biji
dapatkah kalian mencari contoh serat dan sklereid lainnya?.
Gambar 8.8. Sel sklerenkim, serat kiri dan sklereid kanan Campbell,
2006. e. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut, jaringan pertama adalah xilem pembuluh
kayu: sel mati, dinding berlignin, tersusun atas trakea, trakeid, serat, dan parenkim xilem, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari
akar ke daun. Jaringan kedua ialah floem pembuluh tapis dengan sel pengiring = companion cell, berfungsi sebagai pengangkut hasil
asimilasi dari daun ke seluruh organ tubuh yang lain. Floem tersusun atas: pembuluh tapis, sel tapis, serat floem, parenkim floem serta sel
pengiring.
Jaringan xilem Xilem merupakan jaringan kompleks yang berfungsi sebagai
jaringan pengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Sel-sel jaringan tersebut panjang-panjang menyerupai serat. Berdasarkan
sifat hubungan sel-selnya, dikenal dua macam xilem, yaitu trakea dan trakeid Gambar 8.9. Dikatakan trakea, jika dinding batas di antara
sel-sel penyusunnya telah hilang dan yang lain. terdapat lempeng perforasi. Dikatakan trakeid, jika batas di antara sel – sel
penyusunnya tampak berlubang – lubang yang disebut noktah pit. Pada umumnya, dinding – dinding samping juga bernoktah.
noktah
noktah
Di unduh dari : Bukupaket.com
227 Gambar 8.9. Jaringan xylem Campbell, 2006.
Jaringan floem Jaringan floem termasuk jaringan kompleks dan berfungsi
sebagai jaringan pengangkut. Berbeda dengan xilem, zat yang diangkut umumnya senyawa organik hasil fotosintesis yang
terjadi di daun. Floem terdiri dari pembuluh tapis, sel tapis, parenkim, serat dan sel pengirim Gambar 8.10. Komponen
pembuluh tersusun dari sel-sel panjang yang ujung-ujungnya menyatu sehingga membentuk pembuluh. Dinding batas kedua
sel berlubang-lubang seperti tapisan, melalui lubang-lubang tersebut protoplasma kedua sel dapat berhubungan secara
langsung
.
Komponen pembuluh tapis floem merupakan sel-sel yang hidup. Suatu keistimewaan dari bagian tersebut adalah bahwa
nukleusnya hilang setelah sel dewasa sehingga sel-sel komponen pembuluh tapis berhubungan dengan satu atau
beberapa sel pengiring, di antara keduanya dihubungkan oleh sejumlah plasmodesmata. Sel pengiring sangat erat
hubungannya dengan pembuluh tapis, apabila pembuluh tapis mati, maka sel pengiring akan mati kenapa demikian?,
keduanya terbentuk dari sel induk yang sama.
Noktah
Noktah Trakea
Lempeng perforasi
Trakeid
Di unduh dari : Bukupaket.com
228 Gambar 8.10. Jaringan floemCampbell, 2006.
Komponen pembuluh tapis floem merupakan sel-sel yang hidup. Suatu keistimewaan dari bagian tersebut adalah bahwa nukleusnya
hilang setelah sel dewasa sehingga sel-sel komponen pembuluh tapis berhubungan dengan satu atau beberapa sel pengiring, di antara
keduanya dihubungkan oleh sejumlah plasmodesmata. Sel pengiring sangat erat hubungannya dengan pembuluh tapis, apabila pembuluh
tapis mati, maka sel pengiring akan mati kenapa demikian?, keduanya terbentuk dari sel induk yang sama.
Jaringan xilem dan floem membentuk satu kesatuan fisiologis. Pada umumnya, xilem dan floem berdekatan letaknya dan dapat
dengan mudah dibedakan dari bagian yang lain. Kedua jaringan kompleks tersebut membentuk jaringan pengangkut.
f. Jaringan periderm jaringan gabus