Hardi Sudjana
ʹʹͶ
BAB VII PENGUKURAN DAN PENANDAAN
A. Pengertian
Kompetensi Pengukuran merupakan syarat utama
diantara syarat-syarat yang lain seperti; Membaca gambar dan Teknologi pembentukan yang kemudian disusul dengan
pengetahuan tentang Bahan Teknik Material for engineering yang harus dikuasai oleh seorang “Teknisi ” apapun bidang
pekerjaannya, apakah bidang pengecoran logam, pekerjaan plat sheet metal forming, konstruksi, permesinan dan lain-lain. Tiga
kompetensi utama yang saling mendukung dan tidak dapat ditawar-tawar lagi bahkan pada level kompetensi yang lebih tinggi
sekalipun.
Pada bab-bab sebelumnya telah dibahas tentang gambar teknik engineering drawing how to read an use, bagaimana
membaca gambar dan bagaimana menggunakan gambar teknik diimplementasikan dalam bidang pekerjaan, dimana dalam
gambar memuat berbagai informasi tentang kualitas produk yang diinginkan oleh perencana yang meliputi kualitas mekanis,
kualitas geometris dimensional dan lain-lain yang dituangkan melalui garis-garis, simbol-simbol danl tanda pengerjaan serta
ukuran yang disyaratkan. Garis-garis, simbol-simbol dan tanda pengerjaan serta ukuran serta ini merupakan aspek-aspek dalam
pengukuran.
Pengukuran sering dimasukan dalam divisi Quality Control QC yakni pengndalian kulaitas yang berhubungan dengan
kualitas dimensional geometris. Oleh karena itu pengukuran menjadi tolok ukur kualitas produk sampai pada kualitas
fungsional yang telah diuraikan dalam Bab X tentang “Pengujian Logam”.untuk itulah Metrologi Industri menjadi sangat penting
dimana pengukuran merupakan bagian dari merologi industri.
Definisi : “Metrologi industri ialah ilmu pengetahuan tentang pengukuran
terhadap kualitas dan sifat serta karakteristik suatu produk dengan menggunakan alat dan cara yang tepat sedemikian rupa
sehingga hasilnya dianggap sebagai yang paling dekat dengan ukuran yang sesungguhnya”.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana
ʹʹͷ
“Pengukuran ialah proses membandingkan suatu besaran
dengan besaran standar”.
Berdasarkan definisi metrologi industri sebagaimana disebutkan memiliki lingkup kerja yang sangat luas dan memiliki dasar
hukum baik pada lingkup Nasional maupun Internasional. Oleh karenanya maka aspek pengukuran ditentukan berdasarkan standarisasi
secara Internasional yang berlaku diseluruh dunia, standarisasi tersebut ialah International Sistem of Unit, SI-Units, dan le sisteme Internatinal
d’units yang hingga kini masih dipergunakan, yakni tujuh besaran dasar dengan satuan standar serta berbagai ketentuan dalam standar secara
Nasional yang diakui memenuhi ketentuan sysrat suatu besaran standar, yakni :
x Dapat didefinisikan secara phisik x Jelas dan tidak berubah karena waktu dan
x Dapat digunakan sebagai pembanding dimana pun didunia ini.
Pada Industri logam dan mesin, Pengukuran dimensional geometris yang meliputi pengukuran pada besaran panjang
menggunakan sistem Isometric dengan satuan dasar meter dan Imperial satuan Inchi, serta satuan tambahan yakni sudut bidang dalam derajat
atau radian, dan satuan satuan ini memenuhi syarat sebagai satuan besaran satndar.
Gambar kerja telah menginformasikan pemakaian alat ukur yang berhubungan dengan kualitas alat ukur tersebut, misalnya kapasitas dan
ketelitian alat ukur yang dapat digunakan dalam pengukuran benda yang diinginkan oleh gambar tersebut dengan melihat toleransi umum dan
khusus serta tanda-tanda pengerjaan, namun tidak menyebutkan jenis dan cara pengukurannya, hal ini merupakan tugas kita untuk memilih
secara tepat serta menggunakannya sesuai dengan metoda penggunaan alat ukur tersebut dalam mencapai kesesuaian ukuran dengan ukuran
produk yang direncanakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana
ʹʹ Berdasarkan hal tersebut maka kita harus mengetahui berbagai
jenis dan karakteristik serta cara-cara pemakaian alat ukur tersebut. Untuk itu maka akan kita lihat terlebih dahulu uraian berikut.
x
Jenis dan cara pengukuran
a Jenis pengukuran
Dalam proses pengukuran pada dimensional geometri dari suatu benda kerja dapat dipandang dalam tiga aspek
geometris yaitu : dimensi atau ukuran, bentuk dan kekasaran permukaan, yang meliputi :
1. Pengukuran Linear
5. Pengukuran ulir 2. Pengukuran
sudut kemiringan 6. Pengukuran roda gigi
3. Pengukuran kedataran 7. Penyetelan posisi
4. Pengukuran profil 8. Kekasaran permukaan
b Jenis alat ukur x ALat ukur lansung, ialah jenis alat ukur yang memiliki
penunjuk ukuran yang telah dikalibrasi dalam bentuk jam dial, skala Vernieratau digital.
x Alat ukur Pembanding, ialah alat ukur dengan penunjuk yang memiliki kapasitas ukur terbatas, sehingga
pemakaiannya hanya untuk melihat perbedaan ukuran dari ukuran yang seharusnya.
x Alat ukur Standar, ialah alat ukur yang mampu menunjukan suatu harga ukur, digunakan bersama-sama dengan alat
ukur pembanding untuk mengetahui dimensi suatu objek ukur.
x Alat ukur Batas, ialah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu dimensi berada didalam atau
diluar batas toleransi. x Alat ukur Bantu, ialah bukan merupakan alat ukur tetapi
sangat penting dalam membantu pengukuran.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana
ʹʹ
c Cara pengukuran
Dengan menganalisis gambar kerja serta mengetahui berbagai jenis alat akur yang dapat dipilih sesuai dengan bentuk
produk atau benda kerja maka kita akan berfikir bagaimana cara pelaksanaan pengukuran tersebut. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Pengukuran langsung
Pengukuran langsung yaitu pengukuran dengan menggunakan alat ukur langsung misalnya , Mistar baja mistar
sorong, mikrometer dan lain-lain, kemudian membaca hasil pengukuran tersebut melalui penunjuk ukuran seperti Vernier Skala
ukur Jam dial atau digital. Gambar 7.1
Gambar 7.1 Pengukuran
dengan Mikrometer
Pengukuran tak langsung
Pengukuran tak
langsung, ialah pengukuran dengan menggunakan alat
ukur ialah pemakaian alat ukur pembanding, standar
dan alat ukur Bantu. Perbedaan harga ukur yang
ditunjukkan oleh alat ukur pembanding dan alat ukur
standar , sewaktu mengukur suatu objek ukur dapat
digunakan dalam menentukan dimensi dari
objek ukur.Lihat gambar 7.2 7.3, 7.4 dan 7.5
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana
ʹʹͺ
Gambar 7.3 Gambar 7.2
Gambar 7.4
Gambar 7.5
Pengukuran dengan caliber batas limit gauge,
Pengukuran dengan caliber batas ialah proses pengukuran pada suatu objek ukur tanpa menentukan ukuran suatu dimensi
tertentu dan hanya melihat apakah suatu dimensi tersebut berada didalam atau diluar batas daerah toleransi, proses pengukuran yang
cepat karena caliber yang terdiri dari dua ukuran yakni ukuran “go” adalah ukuran dimensi yang sebenarnya dikurangi oleh harga
toleransi dan “not go” yakni ukuran dimensi yang sebenarnya ditambah dengan harga toleransi untuk poros dan sebaliknya untuk
lubang
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana
ʹʹͻ
Membandingkan dengan bentuk standar
Antara lain pengukuran dengan menggunakan profil projector merupakan salah satu contoh, contoh yang lainnya antara lain
membandingkan ukuran tirus dengan bentuk standar tirus taper morse
B. Pengukuran dan penandaan