Glukosa Alkohol Teori Umum .1 Beras

7 tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein. Di alam, karbohidrat dibentuk dari reaksi CO 2 dan H 2 O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil, sedangkan besar bahan-bahan yang merupakan sumber karbohidrat diperoleh dari umbi-umbian dan batang tanaman misalnya sagu. Sumber karbohidrat yang merupakan bahan makanan pokok di berbagai daerah di Indonesia adalah biji-bijian, khususnya beras dan jagung Winarno, 1994. Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : a. Monosakarida Merupakan suatu molekul yang terdiri dari 5 atau 6 atom C. Monosakarida yang mengandung satu gugus aldehide disebut aldosa. Sedangkan ketosa mempunyai satu gugus keton. Monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa, Misal glukosa dekstrosa gula anggur. Sedangkan yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, misal xilosa, arabinosa, dan ribose Winarno, 1994. b. Oligosakarida Merupakan polimer dari 2 - 10 monosakarida. Biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul monosakarida disebut disakarida. Contoh dari disakarida adalah sukrosa. Oligosakarida dapat diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan enzim tertentu atau hidrolisis dengan asam Winarno, 1994. c. Polisakarida Disusun oleh banyak molekul monosakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai bahan penguat tekstur selulosa, hemiselulosa, pectin dan lignin. Dan sebagai sumber energi pati, glikogen, fruktan. Winarno, 1994

II.1.4 Glukosa

Glukosa adalah monosakarida yang paling banyak terdapat di alam sebagai produk dari proses fotosintesis. Dalam bentuk bebas terdapat di dalam buah-buahan, tumbuh- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8 tumbuhan, madu, darah. Dalam bentuk ikatan terdapat sebagai glikosida di dalam tubuh binatang, sebagai disakarida, dan polisakarida di dalam tubuh tumbuhan. Glukosa juga dapat dihasilkan melalui hidrolisis polisakarida atau disakarida, dengan asam atau enzim. Sebagai aldoheksosa, glukosa memiliki 6 atom karbon di dalam rantai molekulnya. Salah satu ujung rantai tersebut merupakan gugus aldehid. Atom-atom karbon nomor 2 sampai nomor 5 di dalam rantai adalah gugus chiral. Dengan demikian terdapat 16 kemungkinan konfigurasi isomer pada glukosa. Semua konfigurasi isomer tersebut telah dikenal sebagian terdapat bebas di alam, sebagian yang lain harus dibuat secara sintetis. Tidak kurang dari 32 macam organisme yang telah diteliti dapat menghasilkan glukosa isomerase diantaranya, Pseudomonas , Aerobacter, Escherchia, Bacillus, Brevibacterium, Paralactobacterium, Leuconostoc , dan Streptomyces Soebijanto, 1986.

II.1.5 Alkohol

Ethanol atau ethyl alcohol C 2 H 5 OH merupakan cairan tak berwarna, ramah lingkungan, dapat diuraikan, sedikit mengandung zat – zat beracun dan kecil kemungkinannya menyebabkan polusi lingkungan jika tertumpah. Pembakaran ethanol berfungsi untuk menghasilkan karbondioksida dan air. Ethanol merupakan bahan bakar yang tinggi nilai oktannya Syamsul D, Bahri, 1987. Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari polisakarida menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol dapat dibuat dari berbagai bahan hasil pertanian. Secara umum bahan - bahannya dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu : 1. Bahan yang mengandung turunan gula sakarin : molase, gula tebu, gula bit, sari buah. 2. Bahan yang mengandung pati : biji - bijian, kentang, tapioka. 3. Bahan yang mengandung selulosa : kayu, dan beberapa limbah pertanian lainnya. Syamsul D, Bahri, 1987. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9 Bahan - bahan yang mengandung sakarin dapat langsung di fermentasi, akan tetapi bahan yang mengandung pati dan selulosa harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi komponen yang sederhana. Meskipun pada dasarnya fermentasi dapat langsung menggunakan enzim tetapi saat ini industri fermentasi masih memanfaatkan mikroorganisme karena cara ini jauh lebih mudah dan murah, mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi adalah khamir, kapang dan bakteri Krisno agus dan budiyanto, 2002. Etanol telah dikenal sudah 4000 tahun yang lalu di mesir, yaitu sebagai minuman yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari buah anggur. Pertama kali alkohol anhydrous dihasilkan pada tahun 1976 dengan pengolahan yang menggunakan Potassium Carbonat. Pada tahun 1825 etanol dihasilkan dari reaksi ethylene dengan asam sulfat. Pengolahan ini terus dilakukan hingga pada tahun 1862 diadakan pameran mengenai pengolahan ethyl alkohol etanol dari ethylene dan asam sulfat. Proses ini dilakukan secara sintetis. Teknik pengolahan ethanol ini terus mengalami kemajuan yang pengolahannya dilakukan dengan berbagai cara hingga pada tahun 1902, etanol didapat secara dehidrasi melalui sintesa azeotrop bersama benzene. Pada tahun 1903 etanol yang dihasilkan melalui cara ini mampu diperdagangkan. Ethanol dipasaran pada umumnya berbentuk larutan. Digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik. Pada penggunaan sehari-hari sering digunakan sebagai bahan bakar kompor kecil yang tidak berasap. Penggunaan yang paling besar adalah sebagai minuman, untuk cairan yang stabil pada peralatan penelitian seperti termometer digunakan sebagai anti beku radiator, dalam ilmu kedokteran sebagai antiseptic dan untuk museum ilmu pengetahuan digunakan untuk mengawetkan tumbuhan dan hewan yang telah mati. Ethanol merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat dari substrat yang mengandung karbohidrat gula, pati sukrosa. Fermentasi ethanol terjadi pada kondisi anaerob dengan menggunakan khamir tertentu yang dapat mengubah glukosa menjadi ethanol Kirck Othmer, 1963. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 Ethanol yang diinginkan sebagai hasil dari fermentasi ini mempunyai rumus dasar C 2 H 5 OH dan mempunyai sifat-sifat fisik sebagai berikut: 1. Cairan tidak berwarna 2. Berbau khas, menusuk hidung 3. Mudah menguap 4. Titik didih 78,32 o C 5. Larut dalam air dan ether 6. Densitas pada 15 o C adalah 0,7937 7. Spesifik panas pada 20 o C adalah 0,579 calgr o C 8. Panas pembakaran pada keadaaan cair adalah 328 Kcal 9. Viskositas pada 20 o C adalah 1,17 cp 10. Flash point adalah sekitar 70 o C 11. Berat molekul adalah 46,07 grmol 12. Terjadi dari reaksi fermentasi monosakarida 13. Bereaksi dengan asam asetat, asam sulfat, asam nitrit, asam ionida Kirck Othmer, 1963.

II.1.6 ASAM KLORIDA HCl