Rancangan Analisis DataInformasi Keragaan Agribisnis Belimbing Manis (Averrhoa carambola) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Maju Bersama, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok).

6. Rancangan Analisis DataInformasi

Analisis data yang digunakan adalah metode deskrptif dengan pendekatan konsep subsistem agribisnis, kriteria investasi untuk kelayakan finansial dan konsep manajemen strategi. Pada penelitian ini metode deskriptif yang digunakan adalah metode studi kasus, sehingga kesimpulan yang diambil akan terkait dengan kegiatan agribisnis Belimbing manis di kelompok tani Maju Bersama I, II dan III. Data dan informasi yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah ; 1 Mendeskripsikan keragaan yang dilihat dari aspek lima subsistem agribisnis kemudian menghitung kelayakan usaha penilaian finansial dengan metode Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, dan Net Benefit Cost Ratio NetBC a. Net Present Value NPV Adalah selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih aliran kas operasional maupun aliran kas terminal di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut ; 1 Di mana: B = Benefit manfaat C = Cost biaya i = Tingkat bunga bank yang berlaku n = Lamanya periode waktu Dengan kriteria penilaian sebagai berikut : - Apabila NPV yang diperoleh positif NPV 0, berarti proyek layak untuk diusahakan. - Apabila NPV yang diperoleh sama dengan nol NPV = 0, berarti proyek masih layak untuk diusahakan. - Apabila NPV yang diperoleh negatif NPV 0, berarti proyek tidak layak untuk diusahakan b. Internal Rate of Return IRR Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun dan juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Apabila nilai suatu IRR lebih besar dari padasama dengan Discount Factor yang berlaku, maka proyek dinyatakan layak Choliq dkk, 1999 : 37-38. Secara matematis IRR dirumuskan sebagai berikut; Di mana : i 1 = Discount Factor pertama dimana diperoleh NPV positif i 2 = Discount Factor kedua dimana diperoleh NPV negatif Dengan kriteria penilaian sebagai berikut: - Jika IRR ≥ Opportunity Cost of Capital, maka proyek dianggap layak untuk diusahakan. - Jika IRR Opportunity Cost of Capital, maka proyek dianggap tidak layak untuk diusahakan. c. Net Benefit Cost Ratio Net BC Net Benefit Cost Ratio Net BC merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif dengan NPV Negatif. Net BC menunjukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan diperoleh dari cost yang dikeluarkan Choliq dkk, 1999: 35. Secara matematis nilai Net BC dirumuskan sebagai berikut : ∑ 1 ∑ 1 Dengan kriteria penilaian sebagai berikut : - Jika Net BC ≥ 1, maka proyek dianggap layak untuk diusahakan. - Jika Net BC 1, maka proyek dianggap tidak layak untuk diusahakan. 2 Strategi pengembangan dicari melalui mbangan dengan teknik analisis sebagai berikut; a. Mengidentifikasi faktor Internal dan Eksternal Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan mengambil faktor-faktor kunci. Faktor-faktor tersebut dimasukkan kedalam tabel seperti di bawah ini Faktor Internal Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses 1. 2. dst 1. 2. dst Faktor Eksternal Peluang Opportunities Ancaman Threats 1. 2. dst 1. 2. dst b. Matriks SWOT Analisis SWOT dituangkan ke dalam matriks SWOT yang menghasilkan 4kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi SO Strengths- Opportunities , strategi WO Weaknesses- Opportunities, strategi ST Strengths- Threats dan strategi WT Weaknesses- Threats. Kemudian dijabarkan ke dalam tabel seperti di bawah ini. INTERNAL EKSTERNAL Kekuatan Strengths Daftar 5-10 faktor- faktor kekuatan KelemahanWeaknesses Daftar 5-10 faktor-faktor kelemahan Peluang Opportunities Daftar 5-10 faktor-faktor peluang Strategi Kekuatan dan Peluang SO Mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan peluang Strategi Kelemahan dan Peluang WO meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman Threats Daftar 5-10 faktor-faktor ancaman Strategi Kekuatan dan Ancaman ST Mengembangkan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi Kelemahan dan Ancaman WT meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman c. Matriks IFE dan EFE Menurut David 2004 tahapan dalam membuat matriks IFEEFE adalah sebagai berikut: 1. Tuliskan daftar semua kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman suatu orgaanisasi. Peluang dan kekuatan didaftar terlebih dahulu baru kemudian ancaman dan kelemahan dari organisasi. 2. Berikan bobot terhadap daftar yang telah dibuat untuk menunjukan reatif tingkat kepentingan faktor dalam menuju kesuksesan organisasi. Pembobotan berkisar antara 0.00 tidak penting sampai 1.00 sangat penting yang diletakkan pada kolom kedua. Total bobot yang diberikan harus sama dengan satu 3. Tentukan ranting tiap faktor yang menunjukan keefektifan strategi suatu organisasi saat ini dalam merespon faktor-faktor tersebut pada kolom ketiga. Untuk matriks IFE, 1 = kelemahan utama, 2 = kelemahan minor, 3 = kekuatan minor dan 4 = kekuatan utama. Sedangkan untuk matriks EFE, 4 = respon tinggi, 3 = respon di atas rata-rata, 2 = respon rata-rata dan 1 = respon kurang. Setiap rating digandakan dengan masing-masing bobot untuk memperoleh skor pembobotan. Berikut ini merupakan tabel matriks evaluasi internal dan eksternal Faktor- Faktor Internal Rating Bobot Skor pembobotan Kekuatan 1. 2. Total Kelemahan 3. 4. Total Total IFE Faktor- Faktor Eksternal Rating Bobot Skor pembobotan Peluang 1. 2. Total Ancaman 3. 4. Total Total EFE d. Grafik Pembobotan SWOT dalam menentukan strategi utama Dalam membuat grafik pembobotan, langkah perama adalah Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor kekuatan Strength dengan kelemahanWeaknesses S-W dan faktor Peluang Opportunities dengan ancaman Threats O-T. Perolehan angka S-W selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Vertikal x, sementara perolehan angka O-T menjadi nilai atau titik pada sumbu Horizontal y. Langkah selanjutnya adalah Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik x,y pada kuadran SWOT. Keterangan : Kuadran I positif, positif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Kuadran II positif, negatif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam Kuadran II Difersifikasi Strategi +,- Kuadran I Progresif +,+ Kuadran IV Strategi Bertahan -,- Kuadran III Ubah Strategi -,+ Kelemahan Weaknesses Peluang Opportunities Ancaman Threath Kekuatan Strength kondisi prima namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. Kuadran III negatif, positif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. Kuadran IV negatif, negatif Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri

7. Jadwal Penelitian