Stress Testing Pengujian Input Data Penilaian Relevansi

23 pengelolaan. Pada tabel 2.6 menjelaskan hubungan nilai cyclomatic complexity dengan risiko dalam prosedur. Tabel 2. 6 Hubungan cyclomatic complexity dengan risiko Aivosto, 2013 CC Jenis prosedur Risiko 1-4 prosedur sederhana Rendah 5-10 Prosedur stabil dan terstruktur Rendah 11-20 Prosedur yang lebih kompleks Sedang 21-50 Prosedur yang kompleks dan mengkhawatirkan Tinggi 50 Kesalahan rawan, sangat merepotkan, prosedur tak teruji Sangat tinggi

2.6.3 Stress Testing

Pengujian ini dilakukan untuk melawan program pada keadaan abnormal. Pengujian ini mengeksekusi sistem dalam kondisi kuantitas sumber daya yang abnormal Nugroho dkk, 2009. Pada pengujian ini menggunakan perangkat lunak untuk pengujian web yang bernama webserver stress tool. Pengujian ini akan memastikan bahwa pengguna mengakses web akan merasa nyaman dan tidak terganggu. Jakob Nielsen menyarankan ambang batas kinerja untuk website seperti pada tabel 2.7. Tabel 2. 7 Tabel ambang batas kinerja untuk website Paessler Waktu tunggu pengguna saat mengakses Reaksi Pengguna 0,1 detik Pengguna merasa bahwa sistem bereaksi seketika 1,0 detik Pengguna tidak terganggu. Pengguna tidak senang dengan menunggu, tapi pengguna masih fokus pada halaman web saat ini 10 detik Menunggu mendekati 10 detik, penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan gangguan pengguna sangat meningkat 10 detik Pengguna kemungkinan besar terganggu dari situs yang diakses dan kehilangan minat 24 Pengujian dilakukan dengan metode Click Test, tes ini diuji dengan melakukan klik pada web. Tes ini selesai ketika jumlah klik yang diuji untuk web oleh setiap pengguna terpenuhi. Tes ini cocok untuk menguji urutan halaman web tertentu.

2.6.4 Pengujian Input Data

Pengujian input data ini adalah tindakan untuk menguji edit dan kontrol dalam pemasukan data, misalnya : validasi dan cek digit. Ada beberapa pengujian saat input data seperti pengecekan karakter, pengecekan nilai numerik, pengecekan digit, pengujian batas, pengujian kelogisan, kompatibilitas internal, cek data silang, transaksi ganda dan lain sebagainya Supriyanto, 2005.

2.6.5 Penilaian Relevansi

Penilaian relevansi dimaksudkan untuk menyatakan dokumen mana yang dinilai sesuai atau tepat dari dokumen-dokumen yang telah ditemukan dari proses temu balik informasi. Ada dua hal penting yang biasanya digunakan sebagai acuan dalam mengukur kemampuan suatu Sistem Temu Balik Informasi STBI yaitu perolehan recall dan ketepatan precisionpresisi Hasugian, 2006. Perolehan berhubungan dengan kemampuan sistem untuk memanggil dokumen yang relevan sedangkan ketepatan berkaitan dengan kemampuan sistem untuk tidak memanggil dokumen yang tidak relevan. Recall sebenarnya sulit diukur karena jumlah seluruh dokumen yang relevan dalam database sangat besar. Oleh karena itu presisi-lah yang biasanya menjadi salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai keefektifan suatu STBI Hasugian, 2006. Menghitung presisi menggunakan rumus : � � = � ℎ � � � � ℎ � � � � Rentang nilai ketepatan yang digunakan adalah 0 sampai 1, dengan toleransi 2 digit dibelakang koma. Ada tiga kelas presisi yaitu : presisi tinggi, sedang dan rendah. Tolak ukur yang digunakan untuk menyatakan kategori tersebut ialah skala interval dengan mencari selisih kemungkinan angka presisi tertinggi 1 dengan kemungkinan angka presisi terendah 0 kemudian dibagi 3 sesuai kategori penilaian, riilnya adalah 1-0 : 3 = 0,33 Hasugian, 2006. 25 Tabel 2. 8 Tiga kategori precision Hasugian, 2006 No Kategori Rentang angka precision 1 Presisi rendah 0,00 – 0,33 2 Presisi sedang 0,33 – 0,66 3 Presisi tinggi 0,67 – 1,00 Untuk pengujian pencarian lirik Gegendingan Bali pada aplikasi multimedia Gegendingan Bali ini menggunakan penilaian ketepatan precision.

2.7 Tinjauan Studi