Pengaruh Profitabilitas dan Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur SubSektor Farmasi yang Terdaftar di BEI 2007-2014)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

92

Lampiran 12

Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama

: Rayna Ratu Nindyas

Tempat/Tanggal Lahir

: Batam, 16 Januari 1994

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Kewarganegaraan

: Indonesia

Tempat Tinggal

: Jl. Kubang Selatan No. 41

RT 02/ RW 14 Sekeloa-Dipatiukur

No. Handphone

: +6281268775053

E-mail

:

[email protected]

Data Pendidikan Formal

No

Tingkat

Nama Sekolah/Universitas

Tahun

Keterangan

1

SD

SDN 005 Batam

2000-2006

Berijazah

2

SMP

SMPN 3 Batam

2006-2009

Berijazah

3

SMA

SMAN 4 Batam

2009-2012

Berijazah

4

Sarjana

UNIKOM tercatat sebagai

mahasiswa sarjana (S1)

Prodi Akuntansi Fakultas

Ekonomi (terakreditasi)

2012-Sekarang

-

Data Pendidikan Non Formal

No

Nama Pendidikan

Tahun

Keterangan

1

Workshop Zahir Accounting

2013

Bersertifikat

2

Brevet A dan B Terpadu

2014

Bersertifikat

Data Pengalaman Organisasi/Prestasi Yang Telah diperoleh

No

Tahun

Organisasi/

Prestasi

Kegiatan

Sebagai

1.

2013-2014

HMAk UNIKOM Kepengurusan Div. Kewirausahaan

2.

2014-2015

HMAk UNIKOM Kepengurusan Div. Kewirausahaan


(6)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KESULITAN KEUANGAN

PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di

Busrsa Efek Indonesia Periode 2007-2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND FINANCIAL DISTRESS TO

AUDITOR SWITCHING

(Case Study in The Manufacturing Sub Pharmaceutical Sector Listed on The

Indonesia Stock Exchange Period 2007-2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 (S1)

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : Rayna Ratu Nindyas

NIM : 21112258

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

TAHUN 2016


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, Shalawat serta salam

semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, tak lupa kepada keluarga,

sahabat, beserta seluruh umat Rasulullah SAW yang selalu berharap syafaatnya.

Atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang

berjudul

“PENGARUH

PROFITABILITAS

DAN

KESULITAN

KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-

2014)”.

Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Selama

penyusunan Skripsi ini penulis juga banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan

serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang tidak dapat diukur secara

materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman

dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis.

Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah

penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Surtikanti, S.E., M.Si., Ak., CA,

yang telah membimbing penulis hingga menyelesaikan penyusunan skripsi ini dan

penulis ucapkan terimakasih kepada:


(8)

vii

1.

Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, Msc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec,Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3.

Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4.

Dr. Adeh Ratna Komalasari, SE., M.Si., Ak, selaku Koordinator Skripsi

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia.

5.

Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., CA, selaku Dosen Wali kelas 4 AK-6.

6.

Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan

Staff Program Studi Akuntansi Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

7.

Rafi, Ridha dan Rauf, selaku kakak dan adik-adikku, yang telah memberi

bantuan secara moril maupun secara materil.

8.

Pengurus Himpunan Akuntansi, selaku teman seperjuangan yang memberi

dorongan dan pengalamannya bagi penulis.

9.

Teman-teman Akuntansi Angkatan 2012 khususnya kelas AK-6, terima

kasih atas kebersamaannya.

10.

Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan Skripsi

ini.

Penulis pun mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua

yang selalu memberikan dorongan dan kasih sayangnya bagi penulis baik secara

moril maupun materil sehingga penyusunan terselesaikan. Dalam penyusunan


(9)

viii

Skripsi ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik

sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan

wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf

atas segala kekurangan tersebut tidak menutup dari terhadap segala saran dan

kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.

Akhir kata semoga apa yang disajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis sendiri, insitusi pendidikan dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, Agustus 2016

Penulis,

Rayna Ratu Nindyas

NIM. 21112258


(10)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACK ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.5.1 Maksud Penelitian ... 9

1.5.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Kegunaan Penelitian ... 9

1.6.1 Kegunaan Praktis ... 9

1.6.2 Kegunaan Akademis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Profitabilitas ... 11

2.1.1.1 Pengertian Profitabilitas ... 11

2.1.1.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 12

2.1.2 Kesulitan Keuangan Perusahaan ... 14

2.1.2.1 Pengertian Kesulitan Keuangan Perusahaan ... 14


(11)

x

2.1.2.3 Indikator Kesulitan Keuangan Perusahaan ... 17

2.1.3 Pergantian Auditor ... 17

2.1.3.1 Pengertian Pergantian Auditor ... 17

2.1.3.2 Sifat-sifat Pergantian Auditor ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 19

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pergantian Auditor ... 19

2.2.2 Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Pergantian

Auditor ... 20

2.3 Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 23

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 25

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.3.1 Sumber Data ... 28

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.4 Populasi, Penarikan Sampel, Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.4.1 Populasi ... 30

3.4.2 Penarikan Sampel ... 31

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 32

3.4.3.2 Waktu Penelitian ... 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.6 Metode Pengujian Data... 34

3.6.1 Rancangan Analisis ... 34

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 39

3.6.3 Penarikan Kesimpulan ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Analisis Deskriptif ... 42

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Profitabilitas ... 43


(12)

xi

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Pergantian Auditor ... 54

4.1.2 Analisis Verifikatif ... 59

4.1.2.1 Regresi Logistik ... 59

4.1.2.2 Overall Model Fit Test (Likelihood Ratio) ... 60

4.1.2.3

Hosmer and Lemeshows’s Test

... 62

4.1.2.4 Wald Test (Pengujian Hipotesis) ... 63

4.1.2.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerek R Square) ... 64

4.2 Pembahasan ... 65

4.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pergantian Auditor ... 65

4.2.2 Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Pergantian

Auditor ... 67

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 72

5.2.1 Saran Praktis ... 72

5.2.2 Saran Akademis ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(13)

74

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas.

2005. “

Analisa Rasio Camel

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode

2000-2002

”.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2, STIE

Perbanas, Surabaya, hal 12.

Andra, Ichlasia Nurul. 2012. “

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor

Switching Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit di Indonesia

”.

Skripsi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Angraini, Helmida Ayu. 2012.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching (Studi Kasus

Pada Perusahaan yang Termasuk LQ-45 Periode 2007

2011 Terdaftar di

BEI)

”.

Jurnal. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Bung

Hatta.

Anindito, Rahman Soeryo dan Fitriany. 2010.

“Faktor

-Faktor yang

Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik padaPerusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

.

Proposal Doktoral

UI.

Aprillia, Eka. 2013.

“Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor

Switching

”.

Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765.

Bursa Efek Indonesia. n.d.

Indonesian Capital Market Directory 2007-2014.

Jakarta:Bursa Efek Indonesia.

Campbell Tom dan A. Houghton Keith. 2005.

Ethics and Auditing

. Australia:

ANU Press.

Chadegani, Arezoo A., Zakiah M.M dan Azam Jari. 2011

“The Determinant

Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock

Exchange”.

International Research Journal of Finance and Economics.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007.

“Faktor

-Faktor yang Mempengaruhi

Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”.

Simposium Nasional

Akuntansi 11, Pontianak.

Darsono dan Ashari. 2005.

Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan

.

Yogyakarta : Andi Offset.

Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Keuangan

No 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. www.ortax.org, diakses

1 Oktober 2013.


(14)

75

Fahmi, Irham. 2011.

Analisis Laporan Keuangan

. Lampulo: ALFABETA.

Fahmi, Irham. 2013.

Analisis Laporan Keuangan

. Lampulo: ALFABETA.

Fahmi, Irham. 2014.

Analisis Laporan Keuangan

. Lampulo: ALFABETA.

Febrianto, R. 2009.

“Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik”.

http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor

akuntan.html, diakses 25 November 2009.

Francis, Jere R. dan Wilson, Earl R. 1988.

Auditor Changes: A Joint Test of

Theories Relatingto Agency Costs and Auditor Differentiation

. The

Accounting Review. Volume XLIII(4): 663-682.

Ghozali, I. 2013.

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

”.

7th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hudaib, M. dan T.E. Cooke. 2005.

“The Impact of Managing Director Changes

and Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching”

.

Journal of Business Finance & Accounting. Vol. 32, No. 9/10. pp.

1703-39.

Halim, A. 1997.

Dasar-

dasar Audit Laporan Keuangan”.

Unit Penerbit &

Percetakan (UPP) AMP YKPN: Yogyakarta.

Ismail, dkk. 2008.

“Why Malaysian Second Board Companies Switch Auditors:

Evidence of Bursa Malaysia

”.

International Research Journal of Finance

and Economics. p 1450-2887. Issue 13.

Juniarti and Nelly Kawijaya. 2002. “

Faktor-faktoryang Mendorong Perpindahan

Auditor (Auditor Switch) pada Perusahaan-perusahaan di Surabaya dan

Sidoarjo”.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4. No. 2. November:

93-105.

Kartika. R.D. 2006.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Klien Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Auditor

Changes)

.

Kasmir. 2010.

Pengantar Manajemen Keuangan

. Edisi Pertama. Cetakan

ketiga. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Kasmir. 2011.

Analisis Laporan Keuangan

. PT. Rajawali. Jakarta.


(15)

76

Kasmir. 2013.

“Analisis Laporan Keuangan”

. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kawijaya, Nelly, dan Juniarti. 2002.

Faktor-Faktor yang Mendorong

Perpindahan Auditor (Auditor Switch) pada Perusahaan-Perusahaan di

Surabaya dan Sidoarjo

. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2,

November 2002: 93-105.

Mamduh M. Hanafi and Abdul Halim. 2009.

Analisis Laporan Keuangan

”.

4th

Edition. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.

Mardiyah, A.A. 2002.

Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor terhadap

Auditor Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA

(Recursive Model Algorithm)”.

Media Riset Akuntansi, Auditing dan

Informasi, Vol 3, No. 2, pp. 133-154.

Menteri

Keuangan.

2003.

Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor

423/KMK.06/2002 jo 359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik”

.

Jakarta.

Nabila. 2011.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching

.

Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Nasser, et al. 2005.

Auditor Client Relationship: The Case of Audit Tenure and

Auditor Switching in Malaysia

.

Manajerial Auditing Jurnal, Vol. 21 No.

7:721-737.

Oka Sudewa, Putu. 2012.

Pengaruh Opini Audit, Perubahan Rentabilitas,

Pergantian Manajemen, Ukuran KAP dan Financial Distress pada

Pergantian Kantor Akuntan Publik Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010

. Skripsi

Sarjana

Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Pangki Wijaya, R.M Aloysius. 2011.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pergantian auditor oleh klien

. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Brawijaya.

Platt Harlan D, Platt Marjorie B. 2002.

Predicting Corporate Financial Distress:

Reflections on Choice-Based Sample Bias

.

Journal of Economics and

Finance. Vol. 26 No. 2, Hal 184

197.

Prastiwi, A., & Wilsya, F. 2009.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian

auditor: Studi empiris perusahaan publik di Indonesia

. Jurnal Dinamika

Akuntansi, 1(1), 62-75.

Schwartz, K.B. dan K. Menon. 1985.

“Auditor Switches by Failing Firm

”.

The

Accounting Review. Vol. LX, No. 2, pp. 248-261.


(16)

77

Schwartz, K.B. dan Soo, B.S. 1995.

“ An Analysis of Form 8

-K Disclosures of

Auditor Changes by Firms Approaching Bankruptcy”.

Auditing: A Journal

of Practice and Theory. Vol. 14, No. 1, pp. 125-136.

Sihombing, Maida Mutiara. 2012.

Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching.

Semarang: Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010.

Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik

”.

Naskah Lengkap

Simposium Nasional Akuntansi ke XIII. Purwokerto.

Sinason, D.H., J.P. Jones, dan S.W. Shelton. 2001.

“An Investigation of Auditor

and Client Tenure”.

Mid-American Journal of Business, Vol. 16, No. 2,

pp. 31-40.

Sofyan Syafri Harahap. 2010.

Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan

. Raja

grafindo Persada. Jakarta.

Sofyan Syafri Harahap. 2011.

Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan

. Raja

grafindo Persada. Jakarta.

Sugiyono, Prof. Dr. 2010.

Statistika untuk Penelitian

. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono, Prof. Dr. 2011. “

Metode Penelitian Kombinasi

” . Alfabeta.Bandung.

Sugiyono, Prof. Dr. 2012.

Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

.

Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. Prof. Dr. 2014.

Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

.

Alfabeta. Bandung.

Susan dan Trisnawati, Estralita. 2011. “

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perusahaan Melakukan Auditor Switching

”.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi,

Vol. 13, No. 2, Agustus 2011:131-144.

Sunyoto, Danang. 2013.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan

.

Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Center Of Academic Publishing Service.

Yogakarta.

Sumadi, K. 2011.

Mengapa Perusahaan Melakukan Auditor Switch?

”.

E-Jurnal

Akuntansi FE Universitas Udayana.


(17)

78

Sumarwoto. 2006.

Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan

Keuangan”.

Tesis.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Univeristas

Diponegoro, Semarang.

Umi, Narimawati. 2010.

Penelitian Karya Ilmiah

. Penerbit Genesis. Jakarta.

Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011

.”Faktor

-Faktor yang Mempengaruhi

Pergantian Auditor Oleh Klien”.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Wijayani, Dwi Evy. 2011.

Analisi Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perushaan

Di Indonesia Melakukan Auditor switching

.

Skripsi. Universitas

Diponegoro, Semarang.

Wijayanti, Martina Putri. 2010.

Analisis Hubungan Auditor Klien: Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Auditor Switching di Indonesia”.

Skripsi. Fakultas


(18)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.

Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor

(auditor

switching) pada Perusahaan Manufaktur Sub sektor Farmasi yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014, dimana semakin besar tingkat

profitabilitas perusahaan maka semakin baik pula efektifitas manajemen

dalam memanfaatkan aktivanya. Hal itu dapat mendorong perusahaan

untuk mengganti KAP karena dengan kinerja keuangan perusahaan yang

semakin membaik, perusahaan merasa mampu untuk membayar KAP yang

lain yang mungkin memiliki kualitas yang lebih baik dari KAP yang

dipakainya. Namun ada beberapa hal yang yang menyebabkan tingkat

profitabilitas perusahaan menurun yaitu perusahaan mengalami defisit

sehingga tidak menghasilkan laba, perusahaan mengalami penurunan

penjualan dan beban pokok penjualan sehingga laba kotor yang dihasilkan

lebih kecil, perusahaan memiliki beban bunga yang besar, perusahaan

mengalami penurunan jumlah kas, perusahaan tidak dapat mengurangi

rugi usaha dan mengelola dengan baik sejumlah modal yang digunakan,

adanya kenaikan biaya secara umum dan penurunan penjualan,


(19)

71

melemahnya pertumbuhan ekonomi, peningkatan berbagai biaya karena

melemahnya nilai tukar rupiah serta kenaikan biaya utilitas dan tenaga

kerja.

2.

Kesulitan keuangan perusahaan

(financial distress)

tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan perusahaan untuk

melakukan pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor

Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014

.

Hal ini

disebabkan oleh biaya start-up yang tinggi apabila perusahaan mengganti

auditornya, sedangkan kondisi perusahaan sedang tidak stabil. Sehingga,

perusahaan akan memilih untuk mengurangi biaya dengan menyimpan fee

audit untuk auditor baru. Selain itu, perusahaan yang sering mengganti

auditornya akan menimbulkan anggapan negatif dari pemegang saham.

Penelitian ini membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh dari variabel

kesulitan keuangan terhadap

pergantian auditor. Perusahaan yang

mengalami kesulitan keuangan tidak serta mengganti KAP yang

mengaudit perusahaan tersebut dengan harapan bahwa kesulitan keuangan

yang terjadi dalam perusahaan tersebut tidak diketahui oleh lebih banyak

orang, apabila perusahaan melakukan pergantian KAP maka akan lebih

banyak orang yang mengetahui kesulitan keuangan yang terjadi dan

tentunya berpengaruh terhadap reputasi perusahaan di lingkungan bisnis.


(20)

72

5.2

Saran

5.2.1

Saran Praktis

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan datas, maka peneliti

memberikan saran bagi perusahaan yang dapat dijadikan masukan sebagai

berikut:

1.

Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan manufaktur diharapkan dapat menimbang kembali

dengan cermat dalam mengambil keputusan untuk melakukan pergantian

auditor dan dapat ditentukan secara bijaksana mengenai tujuan perusahaan

melakukan pergantian auditor

tersebut. Jika tidak, disarankan perusahaan

mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik.

2.

Bagi Investor

Bagi Investor diharapkan dapat memahami keputusan perusahaan

melakukan pergantian auditor, terutama dengan melihat perubahan ROA

untuk keputusan investasinya.

5.2.2

Saran Akademis

1.

Bagi Pengembang Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan,

sebagai sumber informasi dan sebagai sumbangan pemikiran dalam

mengembangkan ilmu audit, serta berkontribusidalam pengembangan

penelitian khususnya mengenai profitabilitas, kesulitan keuangan


(21)

73

perusahaan dan pergantian auditor serta sebagai masukan dan tambahan

refrensi bagi para pembaca khususnya dalam ilmu audit.

2.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian

dengan metode yang sama tetapi dengan variabel, unit analisis dan sampel

yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan

konsep diterima secara umum.


(22)

1

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2014)

PEMBIMBING :

Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak, CA Oleh:

RAYNA RATU NINDYAS

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACT

This research aims to analyze the effect of profitability and financial distress on auditor switching in Indonesia. Some of past researches about auditor switching shows different results. Because of that, another research needs to be done to verify theory of auditor switching.

Data collecting method which used in this research is method purposive sampling, that based on the objectives of research. Based on method purposive sampling, research sample total is 7 manufacturing companies sub pharmaceutical sector which is listed in “Bursa Efek Indonesia” (BEI) in 2007-2014 period. Hypothesis in this research are tested by logistics regression analytical method in SPSS 21.0 software.

Result of this research shows that variables having which significantly effect the auditor switching are profitability. Meanwhile, financial distress do not have significant effect on company decision to do auditor switching.

Keywords: Profitability, Financial Distress, Auditor Switching.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Isu independensi auditor di satu sisi menempati posisi sentral dalam literatur pengauditan, namun di sisi lain, isu ini juga yang paling sering memicu perdebatan mengenai rotasi auditor. Rotasi auditor ini terkait dengan tindakan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor (auditor switching). Fenomena pergantian auditor mulai diteliti di Amerika Serikat tahun 1970-an sejak adanya pergantian auditor dalam jumlah besar disana (Ismail, 2008). AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) menyepakati bahwa fenomena pergantian auditor merupakan masalah utama yang dihadapi oleh CPA (Ismail, 2008).

Di Indonesia sendiri peraturan yang mewajibkan pergantian kantor akuntan dan mitra audit diberlakukan secara berkala. Pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 1 tentang “Jasa Akuntan Publik” dengan kewajiban mengganti Kantor Akuntan Publik setelah melaksanakan audit selama 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun berturut-turut. Dan juga Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 4 yang berbunyi “Dalam hal KAP yang telah menyelenggarakan audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas melakukan perubahan komposisi Akuntan Publiknya, maka terhadap KAP tersebut tetap diberlakukan ketentuan untuk memberikan jasa audit kepada suatu entitas paling lama 6 (enam) tahun berturut-turut.”


(23)

2

Salah satu tolak ukur suatu perusahaan melakukan pergantian auditor adalah profitabilitas. Profitabilitas dapat diwakili oleh rasio ROA (return on asset) perusahaan. Rasio ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang telah digunakan. Dengan mengetahui besar rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan secara efisien menggunakan aktivanya dalam kegiatan usahanya.

Semakin besar rasio ROA maka semakin baik pula efektifitas manajemen dalam memanfaatkan aktivanya. Hal itu dapat mendorong perusahaan untuk mengganti KAP karena dengan kinerja keuangan perusahaan yang semakin membaik, perusahaan merasa mampu untuk membayar KAP yang lain yang mungkin memiliki kualitas yang lebih baik dari KAP yang dipakainya (Trisnawati dan Wijaya, 2009). Selain Profitabilitas, yang menjadi tolak ukur suatu perusahaan melakukan pergantian auditor adalah kesulitan keuangan perusahaan (financial distress).

Kesulitan keuangan perusahaan (financial distress) merupakan kondisi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan atau terancam bangkrut. Pada keadaan seperti ini suatu perusahaan pada umumnya akan cenderung melakukan pergantian auditor. Kondisi perusahaan klien yang mengalami kesulitan keuangan cenderung berdampak pada peningkatan kehati-hatian dan evaluasi subjektivitas auditor.

Mamduh dan Halim (1997) dalam Pangki Wijaya (2011) menyatakan, kebangkrutan tersebut tidak akan terjadi jika perusahaan mampu mengantisipasi dan membuat strategi untuk menghadapi kebangkrutan tersebut jika kebangkrutan benar-benar terjadi terhadap perusahaan. Kesulitan keuangan perusahaan diukur atau diproksikan dengan menggunakan DER (debt to equity ratio) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya dengan modal sendiri. Semakin besar rasio DER menunjukkan komposisi hutang yang lebih besar dibandingkan ekuitas, yang mengindikasikan memburuknya kinerja perusahaan.

Adanya regulasi baru ini berawal dari kasus Enron/Arthur Andersen dari Amerika Serikat di tahun 2001 yang diyakini berawal dari panjangnya hubungan antara auditor dengan klien. Sejak Enron berdiri, selama 16 tahun Arthur Andersen telah menjadi auditor bagi Enron. Sepanjang masa itu mereka tidak hanya memberikan jasa audit umum, namun juga memberikan jasa non-audit. Hubungan Enron/Arthur Andersen ini kemudian terbukti membuat Arthur Andersen menjadi tidak independen. Di Indonesia sendiri ada beberapa kasus perusahaan yang tidak melakukan pergantian auditor yaitu PT. BAT Indonesia dan PT. Aqua Golden Mississippi.

Pada PT BAT Indonesia, perusahaan ini hanya memiliki satu auditor yaitu kantor akuntan yang sama dengan yang berafiliasi ke PWC (Price Waterhouse Coopers) hingga sekarang. Walaupun KAP tersebut telah berganti nama beberapa kali sejak tahun 1979 hingga 2004. Artinya, selama 25 tahun mereka tidak pernah mengganti auditor.

Contoh lain adalah PT Aqua Golden Mississippi. Tahun 1989-2001 (13 tahun) diaudit oleh KAP Utomo dan KAP Prasetio Utomo, kedua KAP ini adalah KAP yang sama. Tahun 2002 mereka pindah ke KAP Prasetio, Sarwoko, dan Sanjaya. KAP ini adalah kelanjutan dari KAP Prasetio Utomo yang bubar dan menggabungkan diri ke KAP Sarwoko dan Sanjaya. Sebagian orang berpendapat bahwa KAP yang baru ini (yang berafiliasi ke Ernst & Young) adalah kelanjutan dari KAP yang pertama (Arthur Andersen). Sehingga, bisa dikatakan bahwa selama 14 tahun PT Aqua diaudit oleh satu auditor.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pergantian auditordimana profitabilitas dan kesulitan keuangan perusahaan dijadikan sebagai variabel independen terhadap pergantian auditor, maka dari itu peneliti mengangkat judul “Pengaruh Profitabilitas dan Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2014”


(24)

3

1.2 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014.

2. Seberapa besar pengaruh kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Untuk memecahkan masalah sebagaimana yang ada pada fenomena dan sebagai tambahan informasi bermanfaat mengenai pengaruh profitabilitas dan kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain terutama yang berhubungan dengan profitabilitas, kesulitan keuangan perusahaan dan pergantian auditor.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Profitabilitas (ROA)

Menurut pendapat Kasmir (2012:196), mengatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.”

Dalam penelitian ini, ukuran profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA rasio ROA ini dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting yaitu merupakan salah satu teknik yang bersifat menyeluruh (comprehensive).

2.1.2 Kesulitan Keuangan Perusahaan (DER)

2.1.3 Menurut Indri (2012:103) kesulitan keuangan perusahaan adalah suatu situasi dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban-kewajiban lancar (seperti hutang dagang atau beban bunga) dan perusahaan terpaksa melakukan tindakan perbaikan.

Veithzal Rivai (2007:999) menyebutkan bahwa tingkat DER yang aman biasanya kurang dari 50%. DER yang terlalu tinggi berdampak buruk terhadap profitabilitas perusahaan. Jika nilai rasio ini tinggi dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami masalah yang mengancam eksistensi perusahaan dan memiliki kemungkinan mengalami kesulitan keuangan..

2.1.4 Pergantian Auditor

Pergantian Auditor (Auditor switching) merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan untuk berpindahan auditor. Hal itu muncul karena adanya kewajiban rotasi audit. Berdasarkan bukti teoritis, dengan adanya rotasi auditor mengakibatkan masa perikatan audit (audit tenure) yang lebih pendek dan perusahaan akan melakukan perpindahan auditor (Nasser et al, 2006).


(25)

4

Menurut Kawijaya dan Juniarti (2002) pergantian auditor adalah pergantian auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien, karena keinginan pihak manajemen. 2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pergantian Auditor

Menurut penelitian Anindito dan Fitriany (2010) menyatakan bahwa ada pengaruh antara profitabilitas perusahaan terhadap keputusan perusahaan mengganti ke KAP yang lebih memiliki nama.

2.2.2 Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor klien yang mengalami kesulitan keuangan lebih mungkin untuk menggantikan perusahaan audit mereka dibandingkan dengan perusahaan lain yang lebih sehat karena alasan perusahaan tersebut ingin membandingkan kualitas auditor yang baru dengan auditor sebelumnya (Schwartz dan Menon, 1985; Hudaib dan Cooke, 2005) dalam Chadegani et al, (2011).

2.3 Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian, kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran yang dideduksi melalui proposisi yang ada didalam paradigma penelitian, maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut :

H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor

H2: Kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif dan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya. Jenis penelitian kuantitatif karena pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu dan hakikat di antara variabel-variabel dan dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif.

Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif tersebut digunakan untuk menguji variabel pergantian auditor (Y) yang dipengaruhi oleh variabel profitabilitas (X ) dan variabel kesulitan keuangan perusahaan (X ) serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2 Operasonalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2012:58) menjelaskan bahwa operasionalisasi variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Agar lebih jelas mengenai variabel-variabel yang diteliti, maka dapat dilihat dalam tabel 3.1.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data

Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2007-2014.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi ini dilakukan dalam mengamati data yang diperlukan dari laporan keuangan perusahaann dan melakukan pencatatan untuk data profitabilitas, kesulitan keuangan perusahaan, dan pergantian auditor.


(26)

5

Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literatur, penelitian terdahulu, dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat Serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:115).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 56 laporan keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2014 yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:116). Peneliti menggunakan metode purpossive sampling. Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 56 Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur pada Sub Sektor Farmasi periode 2007 sampai dengan tahun 2014 yang berasal dari 10 unit perusahaan.

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, maka peneliti mengadakan penelitian di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Veteran No. 10 Bandung untuk memperoleh data sekunder perusahaan manufaktur sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016.

3.5 Metode Pengujian Data

Pengujian model dan hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression). Alasan menggunakan regresi logistik, karena variabel dependen (terikat) merupakan variabel dummy. variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif. Selain itu variabel dummy merupakan variabel yang bersifat kategorikal atau nominal dikotom (hanya mempunyai 2 nilai, yaitu 1 untuk melakukan pergantian KAP dan 0 untuk tidak melakukan pergantian KAP).

3.6 Metode Pengujian Data 3.6.1 Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik sebenarnya mirip dengan dengan analisis diskriminan yaitu kita ingin menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (Ghozali, 2005: 120). Pada penelitian ini regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor. Adapun model regresi logistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ln

Dimana :

= Pergantian Auditor

= Profitabilitas

DER = Kesulitan Keuangan Perusahaan

= Konstanta = Error Term

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariate dengan menggunakan regresi logistik, yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metrik dan


(27)

non-6

metrik (nominal). Teknik analisis ini tidak menggunakan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2005).

3.6.2 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai overall fit model terhadap data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi Likelihood. Likelihood (L) dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL.

Dengan alpha 5%, cara menilai model fit ini adalah sebagai berikut : 1.Jika nilai -2LogL < 0,05 berarti bahwa model fit dengan data. 2.Jika nilai -2LogL > 0,05 berarti bahwa model tidak fit dengan data.

Adanya pengurangan nilai antara 2LogL awal (initial 2LL function) dengan nilai -2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2005).

3.6.3 Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodnes of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit lebih besar dari pada 0,05 berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model diterima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2005). 3.6.4 Koefisien Determinasi (Cox dan Snell’s R Square dan Nagelkereke’s R

Square)

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan. Untuk dapat mendapatkan koefisien determinasi yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka digunakan nagelkereke R Square. Nagelkereke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R Square dengan nilai maksimumnya (Ghozali, 2011). Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen. 3.6.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian dengan model regresi logistik digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian :

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 % atau taraf signifikasi 5% (α = 0.05). Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value.

1. Jika taraf signifikansi < 0,05 Ho Diterima. 2. Jika taraf signifikansi > 0,05 Ha Ditolak.

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

A. Hipotesis parsial

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara profitabilitasterhadap pergantian auditor Ha : Terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap pergantian auditor.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor.

Ha : Terdapat pengaruh antara kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor.

B. Hipotesis Statistik

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).

Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak (two tail test) dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol : β = 0 dan hipotesis alternatifnya (Ha) : β ≠ 0.

Ho:β = 0: Tidak terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap pergantian auditor.


(28)

7

Ha:β ≠ 0: Terdapat pengaruh antara profitabilitasterhadap pergantian auditor Ho:β = 0: Tidak terdapat antara pengaruh kesulitan keuangan perusahaan

terhadap pergantian auditor

Ha:β ≠ 0: Terdapat pengaruh antara kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor

3.6.6 Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis diatas , jika H0 ditolak (diterima) dan Ha

diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya profitabilitas dan kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap pergantian auditor. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Profitabilitas

Rata-rata tertinggi Profitabilitas (ROA) tahun 2007 adalah PT. Merck Indonesia Tbk, tahun 2008 adalah PT. Tempo Scan Pasific, tahun 2009 adalah PT. Merck Indonesia Tbk, tahun 2010 adalah PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, pada tahun 2011 adalah PT. Kalbe Farma Tbk, tahun 2012 adalah PT. PT. Merck Indonesia Tbk, pada tahun 2013 adalah PT. Merck Indonesia Tbk, pada tahun 2014 adalah PT. Merck Indonesia Tbk.

sedangkan rata-rata terendah profitabilitas (ROA) tahun 2007 adalah PT. Pyridam Farma Tbk, pada tahun 2008 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, tahun 2009 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, tahun 2010 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, tahun 2011 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, tahun 2012 adalah PT. Pyridam Farma Tbk, tahun 2013 adalah PT. Pyridam Farma Tbk, terakhir pada tahun 2014 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Kesulitan Keuangan Perusahaan

Rata-rata tertinggi kesulitan keuangan perusahaan (DER) tahun 2007 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, tahun 2008 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk , tahun 2009 adalah PT. Darya Varia Laboratoria Tbk, tahun 2010 adalah PT. Darya Varia Laboratoria Tbk, pada tahun 2011 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, tahun 2012 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, pada tahun 2013 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk, pada tahun 2014 adalah PT. Indofarma (Persero) Tbk.

sedangkan rata-rata terendah kesulitan keuangan perusahaan (DER) tahun 2007 adalah PT. Merck Indonesia, pada tahun 2008 adalah PT. Merck Indonesia Tbk, tahun 2009 adalah PT. Merck Indonesia Tbk, tahun 2010 adalah PT. Merck Indonesia Tbk, tahun 2011 adalah adalah PT. Darya Varia Laboratoria Tbk, tahun 2012 adalah PT. Darya Varia Laboratoria Tbk dan PT. Kalbe Farma Tbk, tahun 2013 adalah PT. Darya Varia Laboratoria Tbk dan PT. Kalbe Farma Tbk, terakhir pada tahun 2014 adalah PT. Kalbe Farma Tbk

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Pergantian Auditor

Tahun 2007 merupakan tahun yang dijadikan dasar penelitian. Dari tabel penelitian diatas tercatat bahwa seluruh perusahaan yang menjadi sampel yaitu DVLA, INAF, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP tidak melakukan pergantian auditor, Pada tahun 2008 hasil penelitian mencatat bahwa seluruh perusahaan yang menjadi sampel penelitian yaitu DVLA, INAF, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP tidak melakukan pergantian auditor, tahun 2009 ada 6 perusahaan yaitu DVLA, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP yang tidak melakukan pergantian auditor, tahun 2010 ada 6 perusahaan yaitu DVLA, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP yang tidak melakukan pergantian auditor, tahun 2011 seluruh perusahaan yang menjadi sampel yaitu DVLA,


(29)

8

INAF, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP tidak melakukan pergantian auditor, tahun 2012 ada 6 perusahaan yaitu DVLA, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP yang tidak melakukan pergantian auditor, tahun 2013 seluruh perusahaan yang menjadi sampel penelitian yaitu DVLA, INAF, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP tidak melakukan pergantian auditor, tahun 2014 seluruh perusahaan yang menjadi sampel penelitian yaitu DVLA, INAF, KAEF, KLBF, MERK, PYFA, dan TSCP tidak melakukan pergantian auditor 4.1.2 Analisis Verifikatif

4.1.2.1 Regresi Logistik

Persamaan regresi logistik yang menjelaskan pengaruh dari profitabilitas dan kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor adalah sebagai berikut:

Ln

= -4,780 + 5,005 ROA + 1,274 DER

Nilai taksiran regresi logistik yang tersaji pada persamaan regresi di atas tidak dapat diinterpretasikan secara langsung seperti dalam model regresi linier biasa, namun nilai taksiran persamaan regresi logistik dapat diinterpretasikan dari nilai Exp(B) atau biasa disebut dengan nilai odds ratio. Interpretasi untuk nilai odds ratio yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Nilai odds ratio untuk ROA adalah sebesar 149,225 dengan koefisien regresi bertanda positif yang menunjukan bahwa semakin tinggi ROA perusahaan, maka peluang perusahaan untuk melakukan pergantian auditor akan meningkat sebesar 149,225.

2. Odds ratio untuk DER adalah sebesar 3,574 dengan koefisien regresi bertanda positif yang menunjukan bahwa semakin tingginya nilai DER perusahaan, maka peluang perusahaan untuk melakukan pergantian auditor akan meningkat sebesar 3,574.

4.1.2.2 Overall Model Fit Test (Likelihood Ratio)

Terjadi penurunan nilai -2 Log L pada step ke 0 yang semula sebesar 23,397 menjadi hanya 19,284 pada step 1. Hasil tersebut menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data atau dengan kata lain penambahan variabel bebas mampu memperbaiki model menjadi semakin fit yang berarti seluruh variabel bebas yang dilibatkan kedalam model regresi logistik berpengaruh terhadap kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor.

4.1.2.3 Hosmer and Lemeshow’s Test

Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,545 jauh lebih besar dari 0,05, sehingga sesuai dengan kriteria pengujian dapat diputuskan untuk menerima Ho dan menolak Ha yang berarti tidak terdapat perbedaan antara data yang diamati dengan model yang terbentuk, sehingga model dapat dikatakan fit atau dengan kata lain model telah mampu memprediksi nilai observasinya dengan tepat.

4.1.2.4 Wald Test (Pengujian Hipotesis)

Pada profitabilitas nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,048 dan lebih kecil dari 0,05, maka dengan tingkat kepercayaan 95% diputuskan untuk menolak Ho dan menerima Ha. Hasil tersebut menunjukan jika ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian auditor. Pada kesulitan keuangan perusahaan nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,163 jauh lebih besar dari 0,05, maka dengan tingkat kepercayaan 95% diputuskan untuk menerima Ho dan menolak Ha. Hasil tersebut menunjukan jika DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergantian auditor.

4.1.2.5 Koefisien Determinasi (Nagelkerek R Square)

Nilai Nagelkerke R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,207. Hasil tersebut menunjukan bahwa ROA dan DER secara bersama memberikan kontribusi pengaruh sebesar 20,7% terhadap kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor, sedangkan sebanyak 79,3% sisanya merupakan besar kontribusi pengaruh yang diberikan oleh faktor lain yang tidak diteliti.


(30)

9

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh ProfitabilitasTerhadap Pergantian Auditor

Terdapat hubungan antara profitabilitas dengan pergantian auditor yang bernilai positif. Artinya, profitabilitas mempunyai hubungan yang kuat terhadap pergantian auditor dan dapat dikatakan bahwa profitabilitas berbanding searah dengan pergantian auditor. Dimana jika profitabilitas meningkat maka perusahaan akan melakukan pergantian auditor dikarenakan perusahaan tersebut memiliki dana lebih untuk membayar KAP baru yang lebih berkualitas. Sehingga terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil pengujian terhadap variabel profitabilitas yang dianalisis pada tabel 4.7 menunjukkan nilai koefisien regresi positif sebesar 5,005 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,048. Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor.

Pengaruh terhadap pergantian auditor dari variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti laverage, audit tenure, fee audit dan lain-lain. Faktor utama yang mempengaruhi suatu perusahaan melakukan pergantian auditor adalah profitabilitas, profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Sofyan Safri Harahap, 2011:304). Jadi, agar memperoleh laba di atas rata-rata, manajemen harus dapat meningkatkan pendapatan dan meminimalisir beban.

Besarnya profitabilitas suatu perusahaan mengindikasikan perusahaan tersebut memiliki dana yang besar untuk mengganti auditor yang lebih baik. Hal ini menjawab fenomena yang telah dikemukakan sebelumnya seperti yang terjadi pada PT. Pyridam Farma Tbk. yang mengalami kenaikan profit beberapa tahun berturut-turut namun tidak melakukan pergantian auditor. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa faktor lain lebih mempengaruhi pergantian auditor dibandingkan dengan profitabilitas. Faktor lain tersebut adalah KAP size dan audit opinion.

Penelitian yang dilakukan oleh Pangky Wijaya (2011) menyimpulkan bahwa jika perusahaan memperoleh peningkatan profitabilitas maka perusahaan mengalami pertumbuhan pada perusahaannya dengan demikian perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan akan cenderung untuk melakukan pergantian auditor.

Penelitian yang dilakukan Damayanti dan Sudarma (2007) menyatakan bahwa profitabilitas yang mempengaruhi pergantian auditor diukur dengan menggunakan ROA. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin baik pula efektifitas manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva, sehingga prospek bisnis nya juga akan semakin baik. Hal itu akan membuat perusahaan berganti dari KAP kecil ke KAP besar agar KAP yang baru bisa mengakomodasi ekspansi yang terjadi pada perusahaan.

4.2.2 Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor Hasil pengujian kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor menunjukan bahwa hipotesis tersebut tidak dapat diterima. Sehingga tidak terdapat hubungan antara kesulitan keuangan perusahaan dan pergantian auditor. Artinya kesulitan keuangan perusahaan tidak mempunyai hubungan yang kuat terhadap pergantian auditor dan dapat dikatakan bahwa kesulitan keuangan perusahaan tidak berbanding searah dengan pergantian auditor.

Dimana jika kesulitan keuangan perusahaan meningkat maka perusahaan tidak akan melakukan pergantian auditor dikarenakan perusahaan tersebut tidak memiliki dana lebih untuk membayar KAP baru yang lebih berkualitas. Sehingga tidak terdapat pengaruh antara kesulitan keuangan perusahaan terhadap pergantian auditor pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil pengujian terhadap variabel profitabilitas yang dianalisis pada tabel 4.7 menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 1,274 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,163. Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa


(31)

10

kesulitan keuangan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor.

Beberapa variabel yang tidak mempunyai pengaruh terhadap pergantian auditor dari variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti audit delay, change management dan lain-lain. Faktor utama yang tidak mempengaruhi suatu perusahaan melakukan pergantian auditor adalah kesulitan keuangan perusahaan. Kesulitan keuangan perusahaan merupakan suatu situasi dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban-kewajiban lancar (seperti hutang dagang atau beban bunga) dan perusahaan terpaksa melakukan tindakan perbaikan. Jadi, Pergantian auditor akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan dan perusahaan akan mempertimbangkan secara serius mengenai keputusan pergantian auditor (Indri, 2012:103).

Besarnya tingkat kesulitan keuangan suatu perusahaan mengindikasikan perusahaan memilih perikatan dengan auditor yang lama yang sudah mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan diri pemegang saham dan kreditor. Hal ini tidak menjawab fenomena yang telah dikemukakan sebelumnya seperti yang terjadi pada PT. Pyridam Farma Tbk. yang mengalami kenaikan tingkat kesulitan keuangan beberapa tahun berturut-turut namun tidak melakukan pergantian auditor. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa faktor lain lebih mempengaruhi pergantian auditor. Faktor lain tersebut adalah fee audit.

Penelitian yang dilakukan Nasser et. Al (2006) dalam Adityawati (2011), perusahaan dalam kondisi financial distress cenderung tidak melakukan pergantian KAP ini disebabkan pergantian auditor pada suatu perusahaan yang terlalu sering akan meningkatkan fee audit. Ketika pertama kali mengaudit suatu klien, hal pertama yang dilakukan auditor adalah memahami lingkungan bisnis klien dan risiko audit klien. Sehingga berakibat pada tingginya biaya start up dan dapat menaikkan fee audit. Selain itu, penugasan pertama juga akan memungkinkan terjadinya kekeliruan yang tinggi. Suatu usaha untuk menjaga kepercayaan investor dan menarik minatnya untuk berinvestasi adalah dengan menggunakan KAP yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dan lebih independen.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor (auditor switching) pada Perusahaan Manufaktur Sub sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014, dimana semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin baik pula efektifitas manajemen dalam memanfaatkan aktivanya. Hal itu dapat mendorong perusahaan untuk mengganti KAP karena dengan kinerja keuangan perusahaan yang semakin membaik, perusahaan merasa mampu untuk membayar KAP yang lain yang mungkin memiliki kualitas yang lebih baik dari KAP yang dipakainya.

2. Kesulitan keuangan perusahaan (financial distress) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan perusahaan untuk melakukan pergantian auditor pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014. Hal ini disebabkan oleh biaya start-up yang tinggi apabila perusahaan mengganti auditornya, sedangkan kondisi perusahaan sedang tidak stabil. Sehingga, perusahaan akan memilih untuk mengurangi biaya dengan menyimpan fee audit untuk auditor baru. Selain itu, perusahaan yang sering mengganti auditornya akan menimbulkan anggapan negatif dari pemegang saham. Penelitian ini membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh dari variabel kesulitan keuangan terhadap pergantian auditor. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan tidak serta mengganti KAP yang mengaudit perusahaan tersebut dengan harapan bahwa kesulitan keuangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut tidak diketahui oleh lebih banyak orang, apabila perusahaan


(32)

11

melakukan pergantian KAP maka akan lebih banyak orang yang mengetahui kesulitan keuangan yang terjadi dan tentunya berpengaruh terhadap reputasi perusahaan di lingkungan bisnis.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Praktis

Bagi perusahaan manufaktur diharapkan dapat menimbang kembali dengan cermat dalam mengambil keputusan untuk melakukan pergantian auditor dan dapat ditentukan secara bijaksana mengenai tujuan perusahaan melakukan pergantian auditor tersebut. Jika tidak, disarankan perusahaan mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik. Sedangkan bagi Investor diharapkan dapat memahami keputusan perusahaan melakukan pergantian auditor, terutama dengan melihat perubahan ROA untuk keputusan investasinya.

5.2.2 Saran Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, sebagai

sumber informasi dan sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan ilmu audit,

serta berkontribusidalam pengembangan penelitian khususnya mengenai profitabilitas,

kesulitan keuangan perusahaan dan pergantian auditor serta sebagai masukan dan

tambahan refrensi bagi para pembaca khususnya dalam ilmu audit.Bagi peneliti

selanjutnya disarankan pada penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan

metode yang sama tetapi dengan variabel, unit analisis dan sampel yang berbeda agar

diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan konsep diterima secara umum.


(33)

12

DAFTAR PUSTAKA

Anindito, Rahman Soeryo dan Fitriany. 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Proposal Doktoral UI.

Aprillia, Eka. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching”. Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765.

Bursa Efek Indonesia. n.d. Indonesian Capital Market Directory 2007-2014. Jakarta:Bursa Efek Indonesia.

Chadegani, Arezoo A., Zakiah M.M dan Azam Jari. 2011“The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”. International Research Journal of Finance and Economics.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak. Febrianto, R. 2009. “Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik”.

http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor akuntan.html, diakses 25 November 2009.

Ghozali, I. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21”. 7th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hudaib, M. dan T.E. Cooke. 2005. “The Impact of Managing Director Changes and Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching”. Journal of Business Finance & Accounting. Vol. 32, No. 9/10. pp. 1703-39.

Halim, A. 1997. “Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan”. Unit Penerbit & Percetakan (UPP) AMP YKPN: Yogyakarta.

Ismail, dkk. 2008. “Why Malaysian Second Board Companies Switch Auditors: Evidence of Bursa Malaysia”. International Research Journal of Finance and Economics. p 1450-2887. Issue 13.

Juniarti and Nelly Kawijaya. 2002. “Faktor-faktoryang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switch) pada Perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4. No. 2. November: 93-105.

Kasmir. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kawijaya, Nelly, dan Juniarti. 2002. “Faktor-Faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switch) pada Perusahaan-Perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2, November 2002: 93-105.

Menteri Keuangan. 2003. “Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 jo 359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Jakarta.

Nasser, et al. 2005. “Auditor Client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia”. Manajerial Auditing Jurnal, Vol. 21 No. 7:721-737. Pangki Wijaya, R.M Aloysius. 2011. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian


(34)

13

Platt Harlan D, Platt Marjorie B. 2002. “Predicting Corporate Financial Distress: Reflections on Choice-Based Sample Bias”. Journal of Economics and Finance. Vol. 26 No. 2, Hal 184 – 197.

Schwartz, K.B. dan K. Menon. 1985. “Auditor Switches by Failing Firm”. The Accounting Review. Vol. LX, No. 2, pp. 248-261.

Schwartz, K.B. dan Soo, B.S. 1995. “ An Analysis of Form 8-K Disclosures of Auditor Changes by Firms Approaching Bankruptcy”. Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol. 14, No. 1, pp. 125-136.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010. “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”. Naskah Lengkap Simposium Nasional Akuntansi ke XIII. Purwokerto.

Sofyan Syafri Harahap. 2011. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Raja grafindo Persada. Jakarta.

.

Sugiyono, Prof. Dr. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. Prof. Dr. 2014. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Alfabeta. Bandung.

Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011.”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Oleh Klien”. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.


(35)

14

LAMPIRAN Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL KONSEP

VARIABEL

INDIKATOR SKALA

Profitabilitas (X1)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan

Kasmir (2012:196)

Earning After Tax (EAT) ROA =

Total Assets

Irham Fahmi (2014:135-137)

Rasio Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial Distress) (X2)

“tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi

sebelum terjadinya

kebangkrutan ataupun

likuidasi. Financial distress

dimulai dengan

ketidakmampuan memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek

termasuk kewajiban

likuiditas, dan juga termasuk kewajiban dalam kategori solvabilitas”.

Plat dan Plat dalam Fahmi (2013:158)

Total Liabilities DER =

Total Shareholder’s Equity

Irham Fahmi (2013:73)

Rasio Pergantian Auditor (Auditor Switching) (Y)

Auditor switching is defined as a change in a firm’s auditor tie from one year to the next. Specifically, if a firm in the following year (time t + 1) retains a different auditor from that in the current year (time t) then a firm is coded as switching auditors at the current year Levinthal and Fichman (1988)

0 = Tidak melakukan pergantian KAP

1 = Melakukan Pergantian KAP

(Ghozali ,2005).


(36)

15

Tabel 4.1

Regresi Logistik

Tabel 4.2

Overall Model Fit Test (Likelihood Ratio)

Tabel 4.3

Hosmer and Lemeshow’s Test

Tabel 4.4 Wald Test

Wald Test (Parsial) Pengaruh ROA terhadap Pergantian Auditor

Variabel

Wald

χ

2tabel

Sig.

α

Keputusan

Kesimpulan

X

1

→ Y

3,918

3,841

0,048

0,05

Ho ditolak

Signifikan

Sumber: Hasil pengolahan data

B

S.E.

Wald

df

Sig.

Exp(B)

ROA

5,005

2,529

3,918

1

,048 149,225

DER

1,274

,913

1,945

1

,163

3,574

Constant

-4,780

1,394

11,762

1

,001

,008

Variables in the Equation

Step 1

a

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, DER.

Constant

ROA

DER

1

26,153

-2,277

2,028

,359

2

20,372

-3,570

3,647

,767

3

19,362

-4,422

4,624

1,117

4

19,285

-4,743

4,967

1,258

5

19,284

-4,780

5,005

1,274

6

19,284

-4,780

5,005

1,274

Step 1

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 23,397

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter

estimates changed by less than ,001.

Iteration History

a,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Chi-square

df

Sig.

1

5,956

7

,545

Step


(37)

16

Wald Test (Parsial) Pengaruh DER terhadap Pergantian Auditor

Variabel

Wald

χ

2tabel

Sig.

α

Keputusan

Kesimpulan

X

2

→ Y

1,945

3,841

0,163

0,05

Ho diterima

Tidak Signifikan

Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel 4.5

Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

-2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1

19,284

a

,071

,207

Model Summary

Step

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.


(38)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anindito, Rahman Soeryo dan Fitriany. 2010. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Proposal Doktoral UI.

Aprillia, Eka. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching”. Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765.

Bursa Efek Indonesia. n.d. Indonesian Capital Market Directory 2007-2014. Jakarta:Bursa Efek Indonesia.

Chadegani, Arezoo A., Zakiah M.M dan Azam Jari. 2011“The Determinant Factors of Auditor Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”. International Research Journal of Finance and Economics.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik”. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak. Febrianto, R. 2009. “Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik”.

http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor akuntan.html, diakses 25 November 2009.

Ghozali, I. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21”. 7th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hudaib, M. dan T.E. Cooke. 2005. “The Impact of Managing Director Changes and Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching”. Journal of Business Finance & Accounting. Vol. 32, No. 9/10. pp. 1703-39.

Halim, A. 1997. “Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan”. Unit Penerbit & Percetakan (UPP) AMP YKPN: Yogyakarta.

Ismail, dkk. 2008. “Why Malaysian Second Board Companies Switch Auditors: Evidence of Bursa Malaysia”. International Research Journal of Finance and Economics. p 1450-2887. Issue 13.

Juniarti and Nelly Kawijaya. 2002. “Faktor-faktoryang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switch) pada Perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4. No. 2. November: 93-105.

Kasmir. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kawijaya, Nelly, dan Juniarti. 2002. “Faktor-Faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor (Auditor Switch) pada Perusahaan-Perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2, November 2002: 93-105.

Menteri Keuangan. 2003. “Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 jo 359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Jakarta.

Nasser, et al. 2005. “Auditor Client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia”. Manajerial Auditing Jurnal, Vol. 21 No. 7:721-737. Pangki Wijaya, R.M Aloysius. 2011. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian


(2)

Platt Harlan D, Platt Marjorie B. 2002. “Predicting Corporate Financial Distress: Reflections on Choice-Based Sample Bias”. Journal of Economics and Finance. Vol. 26 No. 2, Hal 184 – 197.

Schwartz, K.B. dan K. Menon. 1985. “Auditor Switches by Failing Firm”. The Accounting Review. Vol. LX, No. 2, pp. 248-261.

Schwartz, K.B. dan Soo, B.S. 1995. “ An Analysis of Form 8-K Disclosures of Auditor Changes by Firms Approaching Bankruptcy”. Auditing: A Journal of Practice and Theory. Vol. 14, No. 1, pp. 125-136.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010. “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik”. Naskah Lengkap Simposium Nasional Akuntansi ke XIII. Purwokerto.

Sofyan Syafri Harahap. 2011. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Raja grafindo Persada. Jakarta.

.

Sugiyono, Prof. Dr. 2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. Prof. Dr. 2014. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Alfabeta. Bandung.

Wijaya, R.M Aloysius Pangky. 2011.”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Oleh Klien”. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.


(3)

LAMPIRAN Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL KONSEP

VARIABEL

INDIKATOR SKALA

Profitabilitas (X1)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan

Kasmir (2012:196)

Earning After Tax (EAT) ROA =

Total Assets

Irham Fahmi (2014:135-137)

Rasio Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial Distress) (X2)

“tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Financial distress

dimulai dengan

ketidakmampuan memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan juga termasuk kewajiban dalam kategori solvabilitas”.

Plat dan Plat dalam Fahmi (2013:158)

Total Liabilities DER =

Total Shareholder’s Equity

Irham Fahmi (2013:73)

Rasio Pergantian Auditor (Auditor Switching) (Y)

Auditor switching is defined as a change in a firm’s auditor tie from one year to the next. Specifically, if a firm in the following year (time t + 1) retains a different auditor from that in the current year (time t) then a firm is coded as switching auditors at the current year Levinthal and Fichman (1988)

0 = Tidak melakukan pergantian KAP

1 = Melakukan Pergantian KAP

(Ghozali ,2005).


(4)

Tabel 4.1

Regresi Logistik

Tabel 4.2

Overall Model Fit Test (Likelihood Ratio)

Tabel 4.3

Hosmer and Lemeshow’s Test

Tabel 4.4 Wald Test

Wald Test (Parsial) Pengaruh ROA terhadap Pergantian Auditor

Variabel

Wald

χ

2tabel

Sig.

α

Keputusan

Kesimpulan

X1

→ Y

3,918

3,841

0,048

0,05

Ho ditolak

Signifikan

Sumber: Hasil pengolahan data

B

S.E.

Wald

df

Sig.

Exp(B)

ROA

5,005

2,529

3,918

1

,048 149,225

DER

1,274

,913

1,945

1

,163

3,574

Constant

-4,780

1,394

11,762

1

,001

,008

Variables in the Equation

Step 1

a

a. Variable(s) entered on step 1: ROA, DER.

Constant

ROA

DER

1

26,153

-2,277

2,028

,359

2

20,372

-3,570

3,647

,767

3

19,362

-4,422

4,624

1,117

4

19,285

-4,743

4,967

1,258

5

19,284

-4,780

5,005

1,274

6

19,284

-4,780

5,005

1,274

Step 1

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 23,397

d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter

estimates changed by less than ,001.

Iteration History

a,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Chi-square

df

Sig.

1

5,956

7

,545

Step


(5)

Wald Test (Parsial) Pengaruh DER terhadap Pergantian Auditor

Variabel

Wald

χ

2tabel

Sig.

α

Keputusan

Kesimpulan

X2

→ Y

1,945

3,841

0,163

0,05

Ho diterima

Tidak Signifikan

Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel 4.5

Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

-2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1

19,284

a

,071

,207

Model Summary

Step

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan dalam melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011)

0 7 116

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris pada Perusahaan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2014).

0 4 20

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) AWAL

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) RINGKASAN Revisi

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14