30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Tabel 4.1 Hasil Analisa Kandungan ion K dalam 1 liter Limbah Cair Rumput
Laut
Bahan Kalium
berat
pH
Limbah Cair Rumput Laut
17,9 12
31
Tabel 4.2 Kadar ion K dalam pupuk berat untuk berbagai volume H
3
PO
4
dan konsentrasi koagulan Al
2
SO
4 3
yang bervariasi Penambahan konsentrasi Al
2
SO
4 3
Volume
H
3
PO
4
ml
17 18
19 20
21
15 20
25 30
35 9,300
7,900 7,900
7,400 6,000
1,160 1,080
1,010 0,830
0,690 1,400
1,270 1,200
0,990
0,820 1,490
1,400 1,360
1,260 1,160
1,630 1,600
1,430 1,360
1,230
Grafik 4.2.1 Hubungan antara Kadar ion K terhadap volume H
3
PO
4
untuk berbagai konsentrasi penambahan koagulan Al
2
SO
4 3
berat
32 Pada Grafik 4.2.1 terlihat bahwa semakin besar volume Asam Phospat yang ditambahkan
maka Konsentrasi ion K dalam pupuk semakin kecil. Hal ini disebabkan karena H
3
PO
4
merupakan asam kuat dan semakin banyak asam yang di tambahkan maka flok yang terbentuk semakin sedikit atau mempunyai kelarutan yang cukup tinggi dan Semakin banyak koagulan
Al
2
SO
4 3
yang ditambahkan akan mengakibatkan sebagian endapan melarut kembali Sehingga ,pada penambahan Al
2
SO
4 3
dengan konsentrasi semakin besar maka kadar K dalam pupuk akan mengalami penurunan.
33
Tabel 4.3 Kadar ion P dalam pupuk berat untuk berbagai volume H
3
PO
4
dan konsentrasi koagulan Al
2
SO
4 3
yang bervariasi
Penambahan konsentrasi Al
2
SO
4 3
Volume H
3
PO
4
ml
17 18
19 20
21
15 20
25 30
35 9,700
9,200 6,800
5,200 4,000
1,080 1,030
1,000
0,830 0,600
1,320 1,220
1,120 0,940
0,740 1,570
1,360 1,270
1,200
1,100 1,720
1,590 1,520
1,460 1,370
Grafik 4.3.1 Hubungan antara Kadar ion P terhadap volume H
3
PO
4
untuk Berbagai konsentrasi penambahan koagulan Al
2
SO
4 3
berat
34 Pada Grafik 4.3.1 terlihat bahwa semakin besar volume Asam Phospat yang ditambahkan
maka Konsentrasi ion phosphat dalam pupuk semakin kecil. Pada penembahan 17 AL
2
SO
4 3
dan 15 ml H3PO4 maka di dapat kadar ion phospat sebesar 9,700 berat dan saat penambahan 21 Al
2
SO
4 3
, 35 ml H3PO4 maka kadar ion phospat mengalami penurunan yaitu sebesar 1,370 berat. Hal ini disebabkan karena H
3
PO
4
merupakan asam kuat dan semakin banyak asam yang di tambahkan maka flok yang terbentuk semakin sedikit atau mempunyai kelarutan
yang cukup tinggi dan Semakin banyak koagulan Al
2
SO
4 3
yang ditambahkan akan mengakibatkan sebagian endapan melarut kembali, sehingga pada penambahan Al
2
SO
4 3
dengan konsentrasi semakin besar maka kadar K dalam pupuk akan mengalami penurunan.
35
Tabel 4.4 Kadar ion S dalam pupuk berat untuk berbagai volume
H
3
PO
4
dan konsentrasi koagulan Al
2
SO
4 3
yang bervariasi
Penambahan konsentrasi Al
2
SO
4 3
Volume H
3
PO
4
ml
17 18
19 20
21
15 20
25 30
35 9,295
9,235 9,255
8,586 7,880
1,286 1,263
1,244 1,134
1,023 1,643
1,604 1,564
1,411 1,259
1,500 1,460
1,420 1,340
1,218 1,840
1,880 1,910
1,900 1,776
Grafik 4.4.1 Hubungan antara Kadar ion SO
4
terhadap volume H
3
PO
4
untuk Berbagai konsentrasi penambahan koagulan Al
2
SO
4 3
berat
36 Pada Grafik 4.4.1 terlihat bahwa semakin besar volume Asam Phospat yang ditambahkan
maka Konsentrasi ion phosphat dalam pupuk semakin kecil. Pada penembahan 17 AL
2
SO
4 3
dan 15 ml H3PO4 maka di dapat kadar ion phospat sebesar 9,925 berat dan saat penambahan 21 Al
2
SO
4 3
, 35 ml H3PO4 maka kadar ion phospat mengalami penurunan yaitu sebesar 1,776 berat. Hal ini disebabkan karena H
3
PO
4
merupakan asam kuat dan semakin banyak asam yang di tambahkan maka flok yang terbentuk semakin sedikit atau mempunyai kelarutan
yang cukup tinggi dan Semakin banyak koagulan Al
2
SO
4 3
yang ditambahkan akan mengakibatkan sebagian endapan melarut kembali, sehingga pada penambahan Al
2
SO
4 3
dengan konsentrasi semakin besar maka kadar K dalam pupuk akan mengalami penurunan.
4.2. Hasil Perhitungan Recovery