B. Leadership dan perubahan
Kouzes dan Posner 1987 melakukan pengamatan dan menunjukkan bahwa ketrampilan kepemimpinan dapat dipelajari. Kouzes Posner mengemukakan 5 langkah proses
yang mana seorang leader dapat melakukan sesuatu : a. Tantangan adalah proses mendorong orang lain berani mengambil risiko
b. Bersemangat untuk mencapai visi c. Memungkinkan bawahan untuk bertindak
d. Menjadi model e. Mendorong dan mendukung dengan hati
Penerapan kelima langkah ini memiliki arti bahwa seorang leader perlu untuk belajar bagaimana menjadikan timnya sebagai kekuatan yang positif
C. Keterbatasan dominansi diri dan pengaruh interpersonal
Drath 2001 memberikan satu kritik yang menarik mengenai teori leadership “Dominansi diri teori trait dan kepemimpinan yag karismatik dan pengaruh interpersonal
kepemimpinan transformative, kepemimpinan transaksional dan teori kontingensi”. Pengembangan leaders dan leadership : definisi pengembangan leadership
Yukl 1998 menjelaskan bahwa leadership dan manajemen adalah berbeda tetapi saling terkait. Wexley Baldwin 1986 menguraikan bahwa pengembangan manajemen yang utama
adalah sebagai edukasi dan pelatihan dengan menekankan kepada jenis-jenis pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan khusus yang akan diperoleh.
Mc. Cauley et al 1998 mendefinisikan pengembangan leadership sebagai perluasan sekumpulan kapasitas yang berhubungan dengan anggota organisasi untuk mengikutsertakan
secara efektif dalam peran-peran dan proses-proses leadership. Keys Wolfe 1988 menjelaskan bahwa proses leadership sebagai kemampuan sekelompok orang untuk bekerja
bersama-sama penuh arti mengingat proses manajemen yang cenderung untuk menjadikan posisi dan yang berhubungan dengan organisasi secara khusus.
d. Pengembangan Kepemimpinan dan pemimpin yang efektif
Day 2001 membuat perbedaan antara Pengembangan Kepemimpinan dan pemimpin yang efektif. Pengembang leader ciri khasnya difokuskan pada kemampuan dasar individu dan
ketrampilan, dan kemampuan dikelompokkan dengan peran-peran leadership secara formal.
Sering yang berhubungan dengan perkembangan model menyangkut pembangunan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk membentuk model diri yang akurat agar
mengikutsertakan perkembangan identitas dan sikap yang sehat Hall Seibert, 1992. Pengembangan leader kemudian memerlukan individu tersebut untuk menggunakan model
dirinya agar berpenampilan secara efektif dalam berbagai peran. Penekanan utama pada pengembangan leadership adalah membangun dan
menggunakan kemampuan interpersonal Day, 2001. Kunci aspek-aspek program pengembangan yang termasuk kesadaran sosial seperti orientasi pada pelayanan, empati dan
pengembangan lainnya; ketrampilan sosial seperti membangun hubungan, kolaborasi, kerjasama dan manajemen konflik. Conger et al 1999 memperingatkan tendensi dalam
organisasi untuk membiarkan pengembangan leadership menjadi ”proses yang tanpa rencana” dimana tujuan pengembangan tidak jelas, akontabilitas terhadap pelaksanaan dan terdapat
kegagalan untuk evaluasi yang efektif. Perbedaan antara pengembangan leadership dan pengembangan leader sebaiknya tidak
membiarkan yang satu cenderung untuk dipertimbangkan melebihi yang lain. Pengembangan leader tanpa menghormati keterkaitan yang berhubungan dengan organisasi dan konteks sosial
mengabaikan banyak literatur leadership dan sedikit untuk mempertinggi kapasitas organisasi. Studi-studi mengenai sifat-sifat ciri-ciri mula-mula mencoba untuk mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan studi tentang sifat ciri telah dilakukan, namun sifat-sifat ciri-ciri
tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat ciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana
sifat ciri itu berinteraksi sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifat ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang
pemimpin.
4. Kepemimpinan Menurut Teori Sifat