Analisis untuk Menjawab Rumusan Masalah Pembahasan

C. Analisis untuk Menjawab Rumusan Masalah

Pengujian tingkat partisipasi anggota koperasi dalam penelitian ini menggunakan One Sample t-test dengan bantuan program SPSS. Test ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata satusampel berbeda nyata atau tidak dengan suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding. Test value yang digunakan dalam uji ini adalah sebesar 2,5 nilai tengah antara interval 1-4 sebagai nilai standar untuk menguji apakah tingkat partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi, sedang ataupun rendah. Langkah-langkah dalam Uji One sample t-test adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tingkat partisipasi Mean Test Value 2,5 : partisipasi anggota termasuk dalam kategori tinggi Mean = Test Value 2,5 : partisipasi anggota termasuk dalam kategori sedang Mean Test Value 2,5 : partisipasi anggota termasuk dalam kategori rendah 2. Menentukan nilai t dan membanding t hitung dan t tabel Hasil perhitungan bias dilihat pada tabel 5.11 yaitu analisis one sample t-test dengan menggunakan test value 2,5 Tabel 5.10 Analisis one sample t-test dengan menggunakan test value 2,5 Variabel N Mean Thitung ttabel Sig.2- tailed Keterangan Partisipasi anggota koperasi 100 2.9233 10.844 1,984 .000 Signifikan Berdasarkan tabel V.11 untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota CUPK termasuk dalam kategori tinggi atau rendah adalah pertama dengan membandingkan nilai mean dengan nilai test value . Pada tabel diatas, nilai meannilai test value 2,92332,5. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan arithmetic mean diatas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi.

D. Pembahasan

Dari hasil analisis data dengan menggunakan one sample t-test untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota dengan menggunakan sample 100 orang responden anggota CUPK menunjukkan nilai partisipasi anggota koperasi dengan uji One sample t-test sebesar 2.9233 2.5 test value yang artinya tingkat partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi. Partisipasi anggota dalam pengambilan keputusankeaktifan anggota mengikuti rapat yang ditunjukkan dalam frequency table halaman 79 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebesar 9,5 dan setuju sebesar 53,5. hal ini berarti bahwa sebagian besar responden ikut terlibat dan aktif dalam partisipasi pengambilan keputusankeaktifan anggota mengikuti rapat yang ditunjukkan dengan rutin mengikuti rapat atau pembinaan pendidikan bagi anggota dan aktif dalam menyuarakan pendapat, saran atau kritik serta pencalonan diri sebagai pengurus CU. Partisipasi anggota dalam dalam bidang permodalan yang ditunjukkan dalam frequency table halaman 81 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebesar 32 dan setuju sebesar 51,6. hal ini berarti bahwa sebagian besar responden ikut terlibat dan aktif dalam partisipasi bidang permodalan yang ditunjukkan dengan rutin mengikuti ketetapan waktu dalam membayar simpanan saham. Partisipasi anggota dalam pengunaan jasa yang ditunjukkan dalam frequency table halaman 82 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebesar 31 dan setuju sebesar 53,5. hal ini berarti bahwa sebagian besar responden ikut terlibat dan aktif dalam partisipasi penggunaan jasa, dalam hal ini adalah jasa simpan pinjam. Keterlibatan anggota ini ditunjukkan dengan loyalitas anggota yang selalu menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh CU baik meminjam ataupun menyetorkan dananya serta ketetapan waktu dalam mengembalikan pinjaman beserta bunga yang telah disepakati berdasarkan jatuh tempo yang disepakati pula. Berdasarkan hasil wawancara terhadap anggota CUPK didapatkan bahwa keaktifan anggota tentunya didasari oleh beberapa faktor antara lain yaitu: 1. Aktif tidaknya anggota dalam transaksi simpan maupun pinjam nantinya dapat menjadi salah satu penilaian apakah anggota tersebut layak mendapatkan pinjaman apabila anggota tersebut mengajukan atau menambah jumlah pinjaman dalam jumlah tertentu serta besaran jumlah yang akan diberikan. 2. Aktif tidaknya anggota juga menjadi salah satu peniliaian bisa atau tidaknya anggota untuk mengajukan diri sebagai pengurus credit union. 3. Keaktifan anggota juga dapat memberi manfaat yang akan diserahkan ke masing-masing anggota tergantung jasa yang diberikan setiap akhir periode dalam bentuk sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Mardalena 2007, Magdalena 2010 yang menunjukkan bahwa partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi. 71

BAB IV PENUTUP