Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)

(1)

EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION

(Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)

SKRIPSI

OLEH:

ERIKAWATI AMAZIHONO 050309028

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(2)

EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION

(Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)

SKRIPSI

Diajukan kepada Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

OLEH:

ERIKAWATI AMAZIHONO 050309028

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(3)

Judul : EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)

Nama : ERIKAWATI AMAZIHONO

NIM : 050309028

Departemen : AGRIBISNIS

Program Studi

:

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Disetujui Oleh Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. H Meneth Ginting MADE) (Ir. Hasudungan Butar-butar, MSi) Nip: 130231560 Nip: 131639808

Ketua Komisis Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

Mengetahui,

Ketua Departemen Agribisnis


(4)

RINGKASAN

Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union” dengan studi kasus di 2 Credit Union, Wilayah Siantar. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE sebagai dosen pembimbing satu dan bapak Ir. Hasudungan Butar-butar, M.Si sebagai dosen pembimbing ke dua.

Daerah penelitian ditentukan secara purpossive dan pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah:

1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union Lama lebih tinggi dari Credit Union Baru selama 5 tahun terakhir.

2. Pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union telah berhasil dan pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union Lama sangat berhasil dilaksanakan.

3. Terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota) anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union Baru, dan tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union Baru.


(5)

4. Terdapat pengaruh yang nyata antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan) anggota Credit Union sampel terhadap penilaian pada pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union sampel.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keberhasilan pelaksanaan program kerja di antara dua Credit Union sampel.

6. Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union Baru yang terdiri dari: fasilitas yang mendukung masih belum memadai, jumlah anggota yang masih sedikit, masih kurangnya konsentrasi pengurus terhadap Credit Union yang disebabkan oleh karena pengurus mempunyai aktivitas yang lain, modal yang masih kurang.

Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union Lama yang terdiri dari: terdapat anggota yang masih belum mengembalikkan pinjaman di Credit Union Lama, masih kurangnya pegawai yang professional, kurangnya pegawai di Credit Union Lama. 7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi

pengurus Credit Union baru yaitu: pengadaan fasilitas baru, misalnya komputer, menggalakkan pelaksanaan program Pola AMAL (anggota mencari anggota baru), merekrut Pegawai baru untuk membantu pengurus lama dalam melaksanakan program kerja, dan meningkatkan modal dengan penambahan jumlah anggota.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi pengurus Credit Union lama yaitu: memberikan surat peringatan kepada anggota yang belum mengembalikan pinjaman, memberikan pelatihan


(6)

kepada pengurus Credit Union, dan merekrut pegawai baru sesuai dengan ketentuan yang ada.


(7)

RIWAYAT HIDUP

Erikawati Amazihono, lahir pada tanggal 24 Februari 1987 di desa Hili’abolata, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan dan sebagai anak ke lima dari Talizoneche Amazihono dan Saosonawua Telaumbanua.

Pendididkan formal yang pernah ditempuh penulis yaitu pada tahun 1999 lulus dari SD Inpres Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan. Tahun 2002 lulus dari SMP Negeri 1 Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan. Tahun 2005 lulus dari SMA Negeri 3 Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Departemen Agribisnis.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa Liang Jering, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi pada bulan Juni 2009. Penulis melaksanakan penelitian di Wilayah Siantar tepatnya di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) mulai pada bulan Juli 2009.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul ” EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)” yang merupakan

salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya kepada:

• Bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE selaku ketua komisi pembimbing.

• Bapak Ir. Hasudungan Butar-butar, M.Si selaku anggota komisi pembimbing.

• Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen Agribisnis serta seluruh Staff Pengajar, Pegawai Tata Usaha di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

• Semua Instansi yang terkait dalam penelitian ini yaitu:

Bapak PM. Sitanggang selaku Pemimpin Credit Union se Sumatera Utara.

 Bapak Simanuhuruk selaku pegawai bidang pendidikan BK3D.

Bapak Oloan Simanjuntak selaku Pemimpin Credit Union Karya Nyata.


(9)

 Para responden yang telah memberikan waktu dan informasi bagi penulis.

Dengan rasa hormat kepada ayahanda Talizoneche Amazihono dan ibunda Sausonawua Telaumbanua, kepada abang dan kakak:

• Siti Asni Amazihono beserta keluarga

• Siti Warni Amazihono beserta keluarga

• Kurniaman Amazihono beserta keluarga

• Karyaman Amazihono

yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, dan tidak lupa kepada saudara-saudara lainnya yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga tidak lupa berterimakasih kepada sahabat-sahabat yang selalu ada dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini:

Pendy, Adil, Desni, Tiny, Bobby, Nenny, Ira, Martin, Yovitha, Mega, Mandolin 27, Bahagia, dan teman-teman Stambuk 2005 lainnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2009


(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Identifikasi Masalah ... 4

Tujuan Penelitian ... 5

Kegunaan Penelitian ... 6

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka ... 7

Landasan Teori ... 12

Kerangka Pemikiran ... 17

Hipotesis ... 20

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian... 21

Metode Pengambilan Sampel ... 23

Metode Pengumpulan Data ... 23

Metode Analisis Data ... 24

Defenisi dan Batasan Operasional ... 33

Defenisi ... 33

Batasan Operasional ... 34

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Deskripsi Daerah Penelitian... 35

Letak Daerah Penelitian ... 35

Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ... 36

Keadaan Penduduk ... 37

Keadaan Sosial Ekonomi ... 39

Sarana dan Prasarana ... 42

Karakteristik angggota Credit Union sampel ... 43

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan,


(11)

biaya, sisa hasil usaha) Credit Union di

Credit Union Sampel Selama 5 Tahun Terakhir ... 47 2. Keberhasilan Pelaksanaan Program Kerja

Credit Union sampel 1 Tahun Terakhir ... 55 3. Hubungan Karakteristik angggota Credit Union sampel dengan

Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program Kerja Credit Union sampel Selama 1 Tahun Terakhir... 65 4. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union sampel

Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program kerja Credit Union sampel Selama 1 Tahun Terakhir ... 70 5. Perbedaan keberhasilan pelaksanaan program kerja pada

Credit Union sampel Selama 1 Tahun Terakhir ... 73 6. Masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel 73 7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang

dihadapi pengurus Credit Union sampel ... 74

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 76 Saran ... 77

LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1. Tabel 1. Nama-nama Credit Union di Wilayah Siantar-Sekitar. 3 2. Tabel 2. Pendapatan/Jumlah Anggota Credit Union di Wilayah

Siantar- Sekitar. 21

3. Tabel 3. Urutan Peringkat Ke-14 Credit Union di Siantar-Sekitarnya Berdasarkan Pendapatan/Jumlah Anggota. 22 4. Tabel 4. Program Kerja Credit Union sampel. 24 5. Tabel 5. Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Nusa Harapan. 36 6. Tabel 6. Distribusi Penggunaan Lahan di Kelurahan Pardamean. 37 7. Tabel 7. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Menurut Umur. 38 8. Tabel 8. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean Menurut Umur. 39 9. Tabel 9. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Berdasarkan

Jenis Pekerjaan. 40

10.Tabel 10. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean

Berdasarkan Jenis Pekerjaan. 41 11.Tabel 11. Sarana dan Prasarana di Desa Nusa Harapan. 42 12.Tabel 12. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Pardamean. 43 13.Tabel 13. Karakteristik Anggota Sampel di Daerah Penelitian. 44 14.Tabel 14. Perkembangan Jumlah Anggota Credit Union

Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha)

Tahun 2004-2008. 47

15.Tabel 15. Perkembangan Jumlah Simpanan Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha)

Tahun 2004-2008. 48

16.Tabel 16. Perkembangan Saldo Pinjaman Credit Union (Baru) Karya Nyata dan Credit Union (Lama) Saroha

Tahun 2004-2008. 49

17.Tabel 17. Perkembangan Jumlah Dana Cadangan Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama


(13)

18.Tabel 18. Perkembangan Jumlah Pendapatan Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha)

Tahun 2004-2008. 51

19.Tabel 19. Perkembangan Jumlah Biaya Credit Union Baru (Karya Nyata)dan Credit Union Lama (Saroha)

Tahun 2004-2008. 52

20.Tabel 20. Perkembangan Jumlah Sisa Hasil Usaha

Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union

Lama (Saroha) Tahun 2004-2008. 53

21.Tabel 21. Perbedaan Perkembangan (Jumlah Anggota, Jumlah simpanan, Saldo Pinjaman, Dana Cadangan,

Pendapatan, Jumlah Biaya, Sisa Hasil Usaha)

Selama 5 Tahun Terakhir. 54

22.Tabel 22. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) Selama

1 Tahun Terakhir. 56

23.Tabel 23. Menambah jumlah anggota baru di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan

Credit Union Lama (Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir 57 24.Tabel 24. Meningkatkan pelayanan pengurus

di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan

Credit Union Lama (Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir. 58 25.Tabel 25. Melakukan kegiatan pinjaman di

Credit Union Baru (Karya Nyata) dan

Credit Union Lama (Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir 59 26.Tabel 26. Memberikan Pendidikan di Credit Union

Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama

(Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir 61 27.Tabel 27. Berperan dalam kegiatan sosial

di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan


(14)

28.Tabel 28. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Baru Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan

Program kerja Credit Union Baru 70

29.Tabel 29. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Lama Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan

Program kerja Credit Union Lama. 71

30.Tabel 30. Perbedaan keberhasilan pelaksanaan program kerja

pada Credit Union sampel. 73


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman 1 Lampiran 1a. Karakteristik Anggota Sampel di Credit Union

(Baru) Karya Nyata 81

2 Lampiran 1b. Karakteristik Anggota Sampel di Credit Union

(Lama)Saroha 82

3 Lampiran 2a. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2004 83 4 Lampiran 2b. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2005 85 5 Lampiran 2c. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2006 87 6 Lampiran 2d. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2007. 89 7 Lampiran 2e. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2008. 91 8 Lampiran 3a. Jawaban Responden Terhadap

Rencana Kerja Credit Union (Baru)

Karya Nyata 93

9 Lampiran 3b. Jawaban Responden Terhadap

Rencana Kerja Credit Union (Lama) Saroha 95 10 Lampiran 4a. Skoring Jawaban Anggota Credit Union (Baru)

Karya Nyata 97

11 Lampiran 4b. Skoring Jawaban Anggota Credit Union

(Lama) Saroha 99

12 Lampiran 5. Profil Credit Union Baru (Karya Nyata)

dan Credit Union Lama (Baru). 101

13 Lampiran 6a. Uji Korelasi Antara Karakteristik

Sosial Ekonomi Anggota Dengan Penilaian

Pelaksanaan Program Kerja Credit Union Baru. 105 14 Lampiran 6b. Uji Korelasi Antara Karakteristik

Sosial Ekonomi Anggota Dengan Penilaian


(16)

15 Lampiran 7a. Uji Regresi Antara Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Terhadap Penlaian Pelaksanaan Program Kerja

Credit Union Baru 107

16 Lampiran 7b. Uji Regresi Antara Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Terhadap Penlaian Pelaksanaan Program Kerja

Credit Union Lama 109


(17)

RINGKASAN

Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union” dengan studi kasus di 2 Credit Union, Wilayah Siantar. Penelitian ini dibimbing oleh bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE sebagai dosen pembimbing satu dan bapak Ir. Hasudungan Butar-butar, M.Si sebagai dosen pembimbing ke dua.

Daerah penelitian ditentukan secara purpossive dan pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah:

1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union Lama lebih tinggi dari Credit Union Baru selama 5 tahun terakhir.

2. Pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union telah berhasil dan pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union Lama sangat berhasil dilaksanakan.

3. Terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota) anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union Baru, dan tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union Baru.


(18)

4. Terdapat pengaruh yang nyata antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan) anggota Credit Union sampel terhadap penilaian pada pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union sampel.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keberhasilan pelaksanaan program kerja di antara dua Credit Union sampel.

6. Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union Baru yang terdiri dari: fasilitas yang mendukung masih belum memadai, jumlah anggota yang masih sedikit, masih kurangnya konsentrasi pengurus terhadap Credit Union yang disebabkan oleh karena pengurus mempunyai aktivitas yang lain, modal yang masih kurang.

Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union Lama yang terdiri dari: terdapat anggota yang masih belum mengembalikkan pinjaman di Credit Union Lama, masih kurangnya pegawai yang professional, kurangnya pegawai di Credit Union Lama. 7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi

pengurus Credit Union baru yaitu: pengadaan fasilitas baru, misalnya komputer, menggalakkan pelaksanaan program Pola AMAL (anggota mencari anggota baru), merekrut Pegawai baru untuk membantu pengurus lama dalam melaksanakan program kerja, dan meningkatkan modal dengan penambahan jumlah anggota.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi pengurus Credit Union lama yaitu: memberikan surat peringatan kepada anggota yang belum mengembalikan pinjaman, memberikan pelatihan


(19)

kepada pengurus Credit Union, dan merekrut pegawai baru sesuai dengan ketentuan yang ada.


(20)

PENDAHU LUAN

Latar Belakang

Sejak dilahirkan, manusia dihadapkan pada masalah untuk dapat tetap hidup dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia (Hendrojogi, 1997 : 1).

Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke 19. Ketika itu, terutama di negara-negara Eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis, kaum buruh sedang berada pada puncak penderitaannya. Untuk membebaskan diri mereka dari tindasan perekonomian kapitalis, serta dalam rangka ikut serta meningkatkan kesejahteraan anggota masyarakat di sekitarnya, kaum buruh sepakat untuk menyatukan diri dengan membentuk koperasi. (Baswir, 2000 : 11).

Penderitaan dirasakan terlalu berat oleh para petani di pedesaan. Pada saat seperti ini muncul seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Raiffeisen menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffeisen dapat mendirikan koperasi. Tujuan utama koperasi Raiffeisen adalah untuk memepersatukan petani agar mereka dapat saling membantu melalui kegiatan simpan-pinjam (Baswir, 2000 :14).

Prof. R. S. Soeriaatmadja, memberikan defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk


(21)

sekedar memenuhi kebutuhan yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama (Hendrojogi, 1997 : 21).

Pengertian koperasi menurut Dr. Fay (1908), yang menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan (Hendrojogi, 1997 : 22).

Bagi bangsa Indonesia koperasi merupakan suatu bentuk badan usaha yang datang dari luar. Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperere yang dalam bahasa Inggris menjadi cooperation berarti “bekerja sama”. Co berarti “bersama” dan Operation berarti “bekerja” atau “ berusaha”. Kata koperasi untuk pertama kalinya dikenal dalam Undang-Undang Nomor 79 tahun 1958 yang mengubah kata kooperasi menjadi koperasi. Jadi, apabila hanya dilihat dari asal katanya,

koperasi berarti “bekerja sama atau berusaha bersama-sama” ( Suwandi, 1985 : 11).

Koperasi kredit yang sering disebut “Credit Union” adalah koperasi yang mempunyai usaha tunggal, yakni simpan-pinjam sebagai usaha atau bisnis utamanya. Koperasi kredit ini biasanya muncul atas prakarsa dan mufakat sekelompok orang yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan di antara sesama, dengan tingkat bunga yang memadai sesuai dengan kesepakatan bersama. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan darurat, usaha produktif (niaga atau investasi) atau untuk keperluan kesejahteraan para anggota (Mutis, 1992 : 60).


(22)

Koperasi kredit atau sering disebut Credit Union di Indonesia sudah mulai berkembang, bahkan Credit Union juga telah didirikan di Sumatera Utara khususnya di daerah penelitian (Wilayah Siantar-Sekitar). Dari data yang diperoleh dari BK3D-SUMUT terdapat 14 wilayah Credit Union untuk wilayah Siantar-sekitarnya. Data dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 1. Nama-nama Credit Union di Wilayah Siantar-Sekitar, 2008

No. Urut

Nama Kopdit

Tanggal Berdiri

Jumlah Anggota (Orang)

Persentase

(%)

1 Cinta Mulia - P. Siantar 3-Jul-71 14375 44.41

2 Sadar - P. Siantar 17-Jan-81 113 0.34911

3 Karya Bhakti - P. Siantar 27-Aug-78 1323 4.08737

4 Sehati - Bah Jambi 1-Jul-72 1830 5.653732

5 Bina Warga - P. Siantar 3-Sep-95 503 1.554004

6 Abadi – Ajibata 25-Oct-92 2050 6.333416

7 Saroha – P. Siantar 13-Oct-74 6563 20.2762

8 Sinar Kasih - P. Siantar 26-Oct-92 358 1.106031

9 Ritama - P. Siantar 1-Aug-75 479 1.479857

10 Bina Kasih - P. Siantar 12-Mar-01 311 0.960826

11 Karya Nyata – Perumnas 27-May-02 193 0.596268

12 BMS - P.Siantar 14-Jul-02 3693 11.40942

13 Simbur - Pardomuan Nauli 2-Nov-97 170 0.52521

14 Tunas Karya Bersama 407 1.257415

Jumlah

32,368 100

Sumber: Anggota Pengurus Credit Union. BK3D, Siantar, 2009.

Credit Union Saroha (Credit Union Lama) dan Credit Union Karya Nyata (Credit Union Baru) dipilih sebagai Credit Union yang akan diteliti. Alasannya, karena Credit Union Saroha merupakan salah satu Credit Union yang telah lama berdiri yaitu pada tanggal 13 Oktober 1974. sedangkan Credit Union Karya Nyata merupakan salah satu Credit Union yang baru berdiri yaitu pada tanggal 27 Mei 2002. Serta dari tabel, Credit Union Saroha merupakan Credit Union yang menempati peringkat 6 dari ke 14 Credit Union di Siantar, memiliki pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp 187.455,31 sedangkan Credit Union Karya


(23)

Nyata merupakan Credit Union yang menempati peringkat 10 dari ke 14 Credit Union di Siantar, memiliki pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp 69.473.

Identifikasi Masalah

1) Bagaimanakah perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union di daerah sampel selama 5 tahun terakhir?

2) Bagaimana keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir?

3) Apakah terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir?

4) Apakah terdapat pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota terhadap penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir?

5) Apakah terdapat perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) pada Credit Union sampel?

6) Apakah ada masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir?

7) Apakah ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir?


(24)

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union di daerah Credit Union sampel selama 5 tahun terakhir.

2) Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kinerja ( program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

3) Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

4) Untuk mengetahui pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota terhadap penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

5) Untuk mengetahui perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) pada Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

6) Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

7) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.


(25)

Kegunaan Penelitian

Secara garis besar ada 2 kegunaan yaitu:

1. Sebagai bahan masukan bagi pengurus Credit Union sampel guna keperluan perubahan/pengembangan kondisi kinerja (Program Kerja) Credit Union sampel.


(26)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN

KERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka

Dewasa ini banyak badan usaha yang berdiri di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi, misalnya perusahaan negara, perusahaan swasta lainnya. Koperasi juga telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia, demikian juga di negara-negara yang menganut sistem kapitalisme, sosialis termasuk yang menganut sistem campuran koperasi tumbuh dan berkembang.

Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 Tahun Koperasi” 1941, mengatakan bahwa koperasi ialah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sendirinya hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. Kata-kata yang terdapat dalam defenisi tersebut dapat diterangkan sebagai berikut:

• Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi.

• Bahwa dengan bekerja sama itu, manusia akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkan.

• Bahwa pendirian dari suatu koperasi mempuyai pertimbangan-pertimbangan ekonomis.

(Hendrojogi, 1997 : 20).

Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab tetap bertahannya koperasi hingga sekarang, yaitu:


(27)

1. Alasan keadilan yang cukup mantap pelaksanaannya dalam koperasi.

2. Karena koperasi mampu mengumpulkan berbagai sumber untuk membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badan usaha lain.

3. Koperasi tetap bertahan karena pendapat yang menyatakan bahwa koperasi sebagai badan usaha sangat memperhatikan unsur manusia dan mendasar tindak tanduk usahanya pada kemanusiaan karena tidak memandang manusia lain sebagai musuh melainkan sebagai kawan.

(Suwandi, 1985 : 14).

Di Indonesia pengertian koperasi menurut Undang-undang koperasi tahun 1997 No. 12 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian adalah: organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Anoraga, 1993 : 4).

Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut di atas, maka koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas. Usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya mengangkat harga diri, mengingat kedudukan serta kemampuan untuk mempertahankan diri dan membebaskan diri dalam kesulitan.

Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang menggantikan motif mencari laba semata-mata dengan unsur pengabdian dan pemberian jasa (pelayanan). Dengan peran ekonominya ini, koperasi memang diperlukan masyarakat sebagai suatu mekanisme dimana pencapaian kebutuhan disesuaikan


(28)

dengan cita-cita untuk ketinggian moral, kesejahteraan bersama dan penggunaan

sumber dana dan daya masyarakat secara hemat dan efektif (Hendrojogi, 1997 : 7).

Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga yang ringan. Akan tetapi untuk memberikan pinjaman atau kredit koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman kepada anggota yang perlu dibantu. Oleh karena itu, maka koperasi kredit lebih tepat disebut koperasi simpan-pinjam (Anoraga, 1993 : 22).

Koperasi kredit adalah badan usaha yang memiliki dan dikendalikan oleh para anggotanya. Secara teoritis, koperasi kredit ditujukan untuk beroperasi secara non-profit (tidak mengejar laba semata). Pada kenyataannya, keuntungan atau laba dari modal para anggota adalah sasaran yang justru harus diraih oleh semua koperasi kredit. Namun, koperasi kredit didirikan tidak hanya untuk memberi keuntungan bagi para pemegang sahamnya. Keuntungan yang diraih koperasi kredit digunakan untuk tujuan-tujuan demokratis, kesadaran sosial dan pengembangan manusianya. Inilah ciri khas yang membedakan koperasi kredit dengan lembaga keuangan lain seperti bank dan perusahaan-perusahaan investasi lain.

Koperasi kredit juga memberikan manfaat dan layanan bagi para anggotanya sesuai dengan besarnya jasa yang diberikan kepada koperasi kredit tersebut. Dalam menjaga dan mempertahankan eksistensi koperasi kredit guna menghadapi dampak krisis ekonomi global saat ini, salah satunya adalah koperasi


(29)

kredit perlu berjuang dalam membangun semangat loyalitas dan integritas anggota yang ditujukkan dengan keswadayaan dan solidaritas. Hal ini penting mengingat promosi perbankan yang mulai banyak menawarkan imbalan suku bunga tabungan yang tinggi sehingga memungkinkan adanya pelarian dana-dana dari koperasi kredit ke lembaga-lembaga bank, serta pelayanan yang professional dan mengarah pada kualitas menjaga kepercayaan anggota terhadap koperasi kredit (Elias, 2008 : 15).

Pengangkatan pengurus yang profesional juga perlu. Karena ini mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembangunan koperasi kredit dan juga menambah kepercayaan para anggota. Koperasi kredit yang berhasil mempunyai program kepegawaian yang mendorong para pegawai untuk melayani anggota dengan kemungkinan pelayanan yang terbaik (Elias, 2008 : 21).

Koperasi kredit dimiliki dan dikelola secara demokratis oleh para anggotanya. Karena tidak dimungkinkan para anggota berkumpul setiap hari untuk membuat keputusan-keputusan operasional harian, maka pada suatu Rapat Tahunan Anggota memilih pengurus. Para pengurus ditugaskan untuk mengawasi jalannya koperasi kredit. Selain memilih pengurus, anggota juga menilai kinerja koperasi kredit.

Adapun program kerja yang akan dinilai yang merupakan program kerja Credit Union adalah:

1. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. 2. Menambah jumlah anggota baru.

3. Meningkatkan pelayanan pengurus Credit Union. 4. Melakukan kegiatan pinjaman.


(30)

5. Memberikan pendidikan. 6. Berperan dalam kegiatan sosial. (Pengurus CU, 2009).

Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari Rapat Anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu periode tertentu (Anonimous, 1998 : 1).

Menurut Anggaran Dasar koperasi kredit yang dipilih menjadi pengurus ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat:

• Memiliki sifat kejujuran, keaktifan dan keterampilan kerja.

• Mempunyai pengertian dan pemahaman yang cukup tentang falsafah, organisasi dan tata kerja koperasi kredit.

Dalam kegiatan koperasi terdapat banyak penyimpangan yang terjadi. Kepengurusan koperasi yang menyimpang dari aturan yang sebenarnya akan berakibat fatal bagi koperasi tersebut. Pengurus tidak bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga koperasi.

Untuk itu, perlu adanya dilakukan sebuah evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan dalam periode tertentu. Evaluasi ini bermanfaat bagi perbaikan-perbaikan kinerja pengurus koperasi menjadi lebih baik.

Menurut pengertian bahasa kata, evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu proyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan


(31)

melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas (Thoha, 1994 : 1).

Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Evaluasi kinerja adalah proses yang mencakup perencanaan sejak awal dan memeliharanya secara teratur. Evaluasi kinerja memberi cara untuk menjelaskan bagaimana anggota tim telah melaksanakan pekerjaannya, dan bagaimana cara mereka untuk memperbaiki kinerjanya di masa mendatang sehingga mereka, organisasi biasa memperoleh manfaat. Evaluasi kinerja juga memberi peluang untuk bersama-sama menyusun sasaran kinerja dan merumuskan cara mencapainya (Jerome, 2001: 5).

Landasan Teori

Koperasi menurut Undang-Undang koperasi No. 12 Tahun 1997 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian (Selanjutnya disebut UU PP) adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Anoraga, 1993 : 54).

Prinsip Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992 : 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian SHU (Sisa hasil usaha) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.


(32)

5. Kemandirian.

6. Pendidikan Koperasi. 7. Kerjasama antara koperasi . (http://formala.multipy.com/journal/item/19)

Koperasi kredit yang merupakan badan usaha yang dimiliki dan dikendalikan oleh anggotanya bersifat demokrasi dimana keanggotaan terbuka untuk siapa saja. Idealisme koperasi kredit adalah memberikan pelayanan bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Pengurus adalah alat perlengkapan organisasi kedua yang dimiliki oleh koperasi. Tidak semua dapat menjadi pengurus, tetapi hanya anggota yang memenuhi persyaratan tertentulah yang layak memiliki tanggung jawab tersebut. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi merupakan wewenang dari Rapat Anggota koperasi yang dicantumkan dalam anggaran dasar koperasi. Bila mengacu pada Undang-undang No. 12 Tahun 1967, persyaratan untuk menjadi pengurus koperasi dalam garis besarnya ditetapkan sebagai berikut: mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar

(Baswir, 2000 : 137).

Pengurus sebelum melakukan tugas dan kewajibannya lebih dulu mengucapkan sumpah/janji menurut ketentuan Rapat Anggota. Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota mewakili anggota-anggota dalam pengelolaan koperasi karenanya harus mampu menjabarkan kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah diambil dalam Rapat Anggota. Dalam hal ini


(33)

tanggung jawab dari pengurus untuk mengamankan dan melindungi kepentingan anggota ( Hendrojogi, 1997 : 136).

Sebagai pihak yang dipercaya untuk mengurus koperasi, cakupan tugas pengurus koperasi meliputi pengelolaan organisasi koperasi maupun pengelolaan usaha koperasi. Adapun tugas pengurus koperasi dalam garis besar adalah:

a. Mengelola organisasi dan usaha koperasi.

b. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas. c. Menyelenggarakan Rapat Anggota.

d. Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.

e. Mengajukan program kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

(Baswir, 2000 : 138).

Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh Rapat Anggota. Dalam Pasal 29 (ayat 2) Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota ( Hendar, 2005 : 250).

Koperasi kredit yang berhasil mencapai sasarannya adalah yang memiliki kepemimpinan pengurus yang efektif. Kepemimpinan adalah bagian yang sangat penting bagi koperasi kredit. Keterampilan memimpin yang dimiliki pengurus bisa membantu meningkatkan efektivitasnya dalam mempengaruhi dan mengelola orang lain.


(34)

Para pengurus yang efektif memiliki kualitas yang sama, seperti: mengetahui dan memahami sasaran dan tujuan organisasinya, mampu mengkomunikasikan pemahaman atau visi masa depan kepada semua orang baik di dalam maupun di luar organisasi, mengetahui atau mempelajari bagaimana bekerja sama dengan orang lain, meluangkan waktu dalam hidupnya untuk organisasi, memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, dapat bertahan dengan sejumlah konflik, dapat memberikan inspirasi kepada orang lain.

Koperasi kredit disamping mengalami perkembangan, juga tidak terlepas dari hambatan-hambatan. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi adalah adanya anggapan masyarakat bahwa koperasi hanya untuk menguntungkan orang tertentu, pengelolaan masih tradisional, managemen koperasi pada umumnya belum profesional, sumber daya manusia koperasi masih bersifat sambilan, kesadaran untuk mempersiapkan masa depan yang sejahtera masih rendah, serta terjadinya kelalaian terhadap pinjaman

(Anggota Pengurus Koperasi Kredit, 2009).

Perkembangan koperasi tidak diimbangi dengan kualitas koperasi tersebut, karena beberapa kelemahan organisasi koperasi:

1. Kurang kemandirian koperasi 2. Citra koperasi kurang baik 3. Keterbatasan internal

4. Kurang manajemen organisasi dan usaha yang professional

Evaluasi kinerja sangatlah penting dalam perkembangan sebuah koperasi untuk diperoleh kualitas koperasi yang lebih baik. Anggota koperasi kredit dapat


(35)

melakukan kegiatan evaluasi terhadap kinerja pengurus. Anggota dapat menggunakan hak suaranya untuk memberikan pendapat terhadap sesuatu yang bersifat penting bagi koperasi tersebut. Anggota dapat melakukan penilaian terhadap keberhasilan kinerja sebuah koperasi di samping memilih pengurus berdasarkan Rapat Anggota.

Kegiatan evaluasi memerlukan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan. Pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu. Hasil suatu pengukuran belum banyak memiliki arti sebelum ditafsirkan dengan jalan membandingkan hasil pengukuran dengan standar atau patokan yang telah ditentukan sebelumnya (Thoha, 1994 : 1).

Unsur-unsur pokok dalam penilaian adalah: 1. Adanya standar yang dijadikan pembanding.

2. Adanya proses perbandingan antara hasil pengukuran dengan standar. (Thoha, 1994 : 3).

Penilaian kinerja dapat dilihat dari beberapa segi yaitu:

a. Dilihat dari terpenuhinya pelayanan kebutuhan anggota. Misalnya, pelayanan simpan-pinjaman, dan sebagainya.

b. Terlaksananya pendidikan dasar pada anggota. c. Terciptanya konsolidasi kepengurusan.

(Anggota Pengurus Koperasi Kredit, 2009). Adapun manfaat evaluasi kinerja adalah :

1. Kinerja akan bisa diperbaiki dengan meluruskan perilaku yang tidak diinginkan. Kinerja bisa dipelihara dan ditingkatkan dengan


(36)

mendukung perilaku yang diinginkan melalui penghargaan dan imbalan.

2. Evaluasi kinerja merupakan peluang membangun hubungan yang kuat dalam tim.

3. Peran dan tanggung jawab anggota tim bisa diklarifikasi, terutama pada bidang-bidang kekuatan karyawan atau bidang-bidang yang perlu diperbaiki.

(Jerome, 2001 : 12).

Kerangka Pemikiran

Koperasi kredit adalah badan usaha yang memiliki dan dikendalikan oleh anggotanya. Sebuah koperasi kredit memiliki pengurus yang diangkat pada suatu Rapat Anggota. Pengurus Koperasi kredit (Credit Union) berasal dari koperasi itu sendiri. Para pengurus koperasi kredit ditugaskan mengawasi jalannya koperasi.

Perkembangan sebuah koperasi juga dipengaruhi oleh kinerja pengurus. Kinerja pengurus yang baik akan membuahkan hasil yang baik. Dan sebaliknya, apabila kinerja pengurus tidak berjalan sesuai apa yang telah ditetapkan sebelumnya maka akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi koperasi kredit tersebut. Kinerja yang akan dilaksanakan oleh pengurus adalah program kerja Credit Union yang telah ditetapkan dalam RAT.

Untuk memperoleh kinerja pengurus yang baik, hal yang perlu dilakukan adalah kegiatan evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan pengurus koperasi kredit tersebut. Evaluasi kinerja dilakukan oleh anggota dengan melihat karakteristisk anggota tersebut. Anggota menilai keberhasilan pelaksanaan


(37)

program kerja Credit Union. Ini dimaksudkan untuk perbaikan-perbaikan kinerja pengurus ke arah yang lebih baik.


(38)

Skema kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut:

Keterangan : Menyatakan hubungan

Credit Union Baru Pengurus Credit Union Baru Anggota Credit Union Baru Program Kerja Credit Union Baru E V A L U A S I Karakteristik Anggota Pengurus Credit Union Lama Anggota Credit Union Lama Program Kerja Credit Union Lama E V A L U A S I Karakteristik Anggota Credit Union Lama Credit Union Masalah Upaya Masalah Upaya


(39)

Hipotesis

1) Terjadi perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, sisa hasil usaha) Credit Union yang cukup tinggi di daerah sampel selama 5 tahun terakhir.

2) Pelaksanaan program kerja Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir terlaksana dengan baik.

3) Ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

4) Ada pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota terhadap penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja)Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

5) Ada perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) pada Credit Union sampel.

6) Ada masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.

7) Ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.


(40)

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purpossive pada dua Credit Union yakni: 1) Credit Union Saroha (Credit Union Lama); dan 2) Credit Union Karya Nyata ( Credit Union Baru). Alasan pemilihan Credit Union Lama (Saroha) menempati peringkat 6 berdasarkan pendapatan/jumlah anggota serta merupakan Credit Union yang telah lama berdiri, dan Credit Union Baru (Karya Nyata) menempati peringkat 10 berdasarkan pendapatan/jumlah anggota serta merupakan Credit Union yang masih baru berdiri.

Tabel 2 Pendapatan/Jumlah Anggota Credit Union di Wilayah Siantar- Sekitar, 2008.

No. Nama Kopdit Tanggal Berdiri

Jumlah Anggota (Orang)

Pendapatan (Rp)

Pendapatan/Jumlah Anggota L P Total

1

Cinta Mulia - P.

Siantar 3-Jul-71 6655 7720 14375 7,740,918,723 538,498.69 2 Sadar - P. Siantar

17-Jan-81 113 1,888,188 16,709.63 3

Karya Bhakti - P. Siantar

27-Aug-78 519 804 1323 390,341,430 295,042.65 4

Sehati – Bah

Jambi 1-Jul-72 1830 343,105,820 187,489.52 5

Bina Warga - P.

Siantar 3-Sep-95 279 224 503 10,765,522 21,402.63 6 Abadi - Ajibata

25-Oct-92 691 1359 2050 486,241,250 237,190.85 7 Saroha - P. Siantar

13-Oct-74 3437 3126 6563 1,230,269,214 187,455.31 8

Sinar Kasih - P. Siantar

26-Oct-92 130 228 358 52,850,820 147,627.99 9 Ritama - P. Siantar

1-Aug-75 210 269 479 196,173,293 409,547.58 10

Bina Kasih – P. Siantar

12-Mar-01 188 123 311 47,243,373 151,907.95 11

Karya Nyata – Perumnas

27-May-02 102 91 193 13,408,220 69,472.64 12 BMS - P.Siantar 14-Jul-02 1816 1877 3693 64,712,125 17,522.91 13

Simbur - Pardomuan Nauli

2-Nov-97 113 57 170 5,449,138 32,053.75 14

Tunas Karya

Bersama 244 163 407 43,298,500 106,384.52 Jumlah 32368 10,626,665,616 2,418,306.64


(41)

Tabel 3. Urutan Peringkat Ke-14 Credit Union di Siantar-Sekitarnya Berdasarkan Pendapatan/Jumlah Anggota, 2008.

No Urut

Nama

Kopdit Tanggal

Berdiri

Jumlah Anggota

(Orang) Pendapatan

(Rp) Pendapatan/Jumlah

Anggota

L P Total

1

Cinta Mulia - P.

Siantar 3-Jul-71 6655 7720 14375 7,740,918,723 538,498.69

2

Ritama - P.

Siantar 1-Aug-75 210 269 479 196,173,293 409,547.58

3

Karya Bhakti - P.

Siantar 27-Aug-78 519 804 1323 390,341,430 295,042.65

4

Abadi -

Ajibata 25-Oct-92 691 1359 2050 486,241,250 237,190.85

5

Sehati -

Bah Jambi 1-Jul-72 1830 343,105,820 187,489.52

6

Saroha - P.

Siantar 13-Oct-74 3437 3126 6563 1,230,269,214 187,455.31

7

Bina Kasih

- P. Siantar 12-Mar-01 188 123 311 47,243,373 151,907.95

8

Sinar Kasih - P.

Siantar 26-Oct-92 130 228 358 52,850,820 147,627.99

9

Tunas Karya

Bersama 244 163 407 43,298,500 106,384.52

10

Karya Nyata - Perumnas

27-May-02 102 91 193 13,408,220 69,472.64

11

Simbur - Pardomuan

Nauli 2-Nov-97 113 57 170 5,449,138 32,053.75

12

Bina Warga - P.

Siantar 3-Sep-95 279 224 503 10,765,522 21,402.63

13

BMS -

P.Siantar 14-Jul-02 1816 1877 3693 64,712,125 17,522.91

14

Sadar - P.

Siantar 17-Jan-81 113 1,888,188 16,709.63

Sumber: Anggota Pengurus Credit Union. BK3D, Siantar, 2009.

Berdasarkan tabel 3 di atas, terdapat 14 Credit Union yang memiliki pendapatan yang berbeda-beda. Pendapatan/jumlah anggota Credit Union Bina Kasih-P. Siantar merupakan Credit Union yang menempati urutan peringkat 7 (rata-rata) dari ke 14 Credit Union di Siantar, dengan pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp 151.908.


(42)

Dari table 3, Credit Union Saroha merupakan Credit Union yang menempati peringkat 6 dari ke 14 Credit Union di Siantar, memiliki pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp187.455, sedangkan Credit Union Karya Nyata merupakan Credit Union yang menempati peringkat 10 dari ke 14 Credit Union di Siantar, memiliki pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp 69.473

Metode Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah simple random sampling. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah angota Credit Union sebanyak 60 orang (anggota Credit Union) yakni 30 orang (anggota) dari Credit Union Lama (Saroha) dan 30 orang (anggota) dari Credit Union Baru ( Karya Nyata).

Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden (anggota) di daerah penelitian. Data sekunder diperoleh dari lembaga/instansi yang terkait dengan koperasi krediit di lokasi penelitian.


(43)

Metode Analisis Data

Untuk hipotesis 1, 6 dan 7 dianalisis dengan mengunakan analisis deskriptif. Untuk hipotesis 2 dapat dilihat dari program kerja Credit Union yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 4. Program Kerja Credit Union sampel

No Program

Kerja

Kriteria Penilaian Skor

1 Melaksana

kan Rapat Anggota Tahunan

Pengurus telah melaksana kan Rapat Anggota Tahun an dan mempertanggung jawabkan program yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.

A. Pengurus telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan dan mempertanggungjawabk an program yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.

B. Pengurus telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan tetapi mempertanggungjawabk an program yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.

C. Pengurus tidak pernah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan dan tidak

mempertanggungjawabk an program yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.

3

2

1

2 Menambah

jumlah anggota baru

Pengurus telah membagikan brosur kepada anggota dan diteri ma anggota.

A. Pengurus telah membagikan brosur kepada anggota dan diterima anggota. B. Pengurus telah

membagikan brosur kepada anggota tetapi tidak diterima anggota. C. Pengurus tidak pernah

membagikan brosur kepada anggota dan t idak diterima anggota.

3

2

1

Pengurus telah mensosialisasikan CU

A. Pengurus telah mensosialisasikan CU


(44)

kepada anggota dan dipahami oleh anggota.

kepada anggota dan dipahami oleh anggota B. Pengurus telah

mensosialisasikan CU kepada anggota tetapi tidak dipahami oleh

anggota

C. Pengurus tidak pernah

mensosialisasikan CU kepada anggota dan tidak dipahami oleh anggota

2

1

Pengurus telah

menerapkan Pola Amal (anggota mencari anggota baru) dan anggota

melaksanakannya.

A. Pengurus telah

menerapkan Pola Amal (anggota mencari

anggota baru) dan anggota

melaksanakannya. B. Pengurus telah

menerapkan Pola Amal (anggota mencari

anggota baru) tetapi anggota tidak melaksanakannya.

C. Pengurus tidak pernah

menerapkan Pola Amal (anggota mencari

anggota baru) dan anggota tidak melaksanakannya.

3

2

1

3 Meningkat

kan pelayanan pengurus Credit Union Pengurus telah memberikan pelayanan yang baik dan

professional ketika anggota melakukan simpan pinjam di CU.

A. Pengurus telah

memberikan pelayanan yang baik dan

professional ketika anggota melakukan simpan pinjam di CU. B. Pengurus telah

memberikan pelayanan yang baik tetapi tidak professional ketika

anggota melakukan simpan pinjam di CU.

C. Pengurus tidak pernah memberikan pelayanan yang baik dan tidak professional ketika

anggota melakukan simpan pinjam di CU.

3

2


(45)

Pengurus selalu

menggunakan computer sebagai alat bantu untuk memperlancar kegiatan CU.

A. Pengurus selalu

menggunakan computer sebagai alat bantu untuk memperlancar kegiatan CU.

B. Pengurus selalu

menggunakan computer tetapi hanya dalam kegiatan simpan pinjam saja.

C. Pengurus tidak selalu menggunakan computer sebagai alat bantu untuk memperlancar kegiatan CU.

3

2

1

4 Melakukan

kegiatan pinjaman

Pengurus telah

merealisasikan pinjaman dan anggota memperoleh pinjaman.

A. Pengurus telah

merealisasikan pinjaman dan anggota memperoleh pinjaman

B. Pengurus telah merealisasikan pinjaman tetapi anggota tidak

memperoleh pinjaman C. Pengurus tidak

merealisasikan pinjaman dan anggota tidak memperoleh pinjaman 3 2 1 Pengurus selalu memberikan bunga

pinjaman dan anggota telah memenuhi

persyaratan untuk melakukan pinjaman.

A. Pengurus selalu memberikan bunga

pinjaman dan anggota telah memenuhi

persyaratan untuk melakukan pinjaman. B. Pengurus selalu

memberikan bunga pinjaman walaupun anggota tidak memenuhi persyaratan

untuk melakukan pinjaman.

C. Pengurus tidak pernah

memberikan bunga

pinjaman dan walaupun anggota tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan pinjaman.

3

2


(46)

Pengurus telah menagih angsuran pinjaman dan anggota membayar

angsuran pinjaman.

A. Pengurus telah menagih angsuran

pinjaman dan anggota membayar angsuran

pinjaman. B. Pengurus telah

menagih angsuran pinjaman tetapi anggota tidak membayar angsuran pinjaman.

C. Pengurus tidak telah menagih angsuran

pinjaman dan anggota tidak membayar angsuran pinjaman.. 3 2 1 Pengurus telah menginventaris kebutuhan anggota.

A. Pengurus telah menginventaris kebutuhan anggota. B. Pengurus telah

menginventaris kebutuhan anggota tetapi tidak secara keseluruhan. C. Pengurus tidak

menginventaris kebutuhan anggota 3 2 1 Pengurus telah memberikan surat peringatan karena tunggakan pinjaman anggota dan diterima oleh anggota.

A. Pengurus telah memberikan surat peringatan karena tunggakan pinjaman anggota dan diterima oleh anggota.

B. Pengurus telah memberikan surat peringatan karena tunggakan pinjaman anggota tetapi tidak diterima oleh anggota. C. Pengurus tidak

memberikan surat peringatan karena tunggakan pinjaman anggota dan tidak diterima oleh anggota.

3

2

1

5 Pengurus telah

memberikan pendidikan dasar kepada anggota baru dan dipahami oleh anggota.

A. Pengurus telah memberikan pendidikan dasar kepada anggota baru dan dipahami oleh anggota.

B. Pengurus telah

3


(47)

memberikan

pendidikan dasar kepada anggota baru tetapi tidak dipahami oleh anggota. C. Pengurus tidak

memberikan

pendidikan dasar kepada anggota baru dan tidak dipahami oleh anggota.

1

Pengurus telah

memberikan pendidikan lanjutan kepada anggota lama dan dipahami oleh anggota.

A. Pengurus telah memberikan pendidikan lanjutan

kepada anggota lama dan dipahami oleh

anggota. B. Pengurus telah

memberikan pendidikan lanjutan kepada anggota lama tapi tidak dipahami oleh anggota.

C. Pengurus tidak memberikan pendidikan lanjutan

kepada anggota lama dan tidak dipahami oleh anggota. 3 2 1 Pengurus telah membebankan biaya pendidikan kepada anggota dan anggota telah membayar biaya pendidikan.

A. Pengurus telah membebankan biaya pendidikan kepada

anggota dan anggota telah membayar biaya pendidikan.

B. Pengurus telah membebankan biaya pendidikan kepada

anggota tetapi anggota tidak membayar biaya pendidikan.

C. Pengurus tidak membebankan biaya pendidikan kepada anggota dan anggota tidak membayar biaya pendidikan. 3 2 1 Pengurus telah melakukan follow-up kepada anggota dan anggota tetap menjadi anggota CU

A. Pengurus telah melakukan follow-up

kepada anggota dan anggota tetap menjadi anggota CU

B. Pengurus telah melakukan follow-up

3


(48)

kepada anggota dan anggota tetap menjadi anggota CU

C. Pengurus tidak

melakukan follow-up kepada anggota dan

anggota tetap menjadi anggota CU

1

6 Berperan

dalam kegiatan sosial

Pengurus telah berperan dalam kegiatan sosial dan diikuti oleh semua pengurus CU

A. Pengurus telah berperan dalam kegiatan sosial dan diikuti oleh semua pengurus CU B. Pengurus telah

berperan dalam kegiatan sosial dan diikuti oleh semua pengurus CU C. Pengurus telah

berperan dalam kegiatan sosial dan diikuti oleh semua pengurus CU 3 2 1 Pengurus telah memberikan Dana Kesejahteraan Bersama kepada anggota dan diterima oleh anggota

A. Pengurus telah memberikan Dana

Kesejahteraan Bersama kepada anggota dan diterima oleh anggota B. Pengurus telah

memberikan Dana

Kesejahteraan Bersama kepada anggota tetapi tidak diterima oleh anggota

C. Pengurus tidak memberikan Dana

Kesejahteraan Bersama kepada anggota dan

tidak diterima oleh anggota

3

2

1

Pengurus telah

memberikan hadiah sebagai tanda suka/duka kepada anggota dan

diterima oleh anggota

A. Pengurus telah memberikan hadiah sebagai tanda suka/duka kepada anggota dan diterima oleh anggota B. Pengurus telah

memberikan hadiah sebagai tanda suka/duka kepada anggota tetapi tidaak diterima oleh anggota

C. Pengurus tidak

3


(49)

memberikan hadiah sebagai tanda suka/duka kepada anggota dan tidak diterima oleh anggota

1

Dari tabel 4 dapat diketahui, apakah Pengurus Credit Union telah melaksanakan Kinerja (program kerja) tersebut dengan baik atau tidak dengan range kriteria keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel adalah:

Tidak berhasil adalah 18-30 Berhasil adalah 31-43 Sangat Berhasil 44-56

Untuk hipotesis 3 dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman, dengan rumus:

=N i

di

1

6 2

rs = 1

n(n2-1) Keterangan:

rs = koefisien korelasi spearman

di2 = jumlah perbedaan antara kedua rangking n = menunjukkan jumlah pasangan rangking

Kemudian akan diuji dengan menggunakan uji t dengan rumus:

t = r s

s r 1

2

−−

n


(50)

dengan uji kriteria sebagai berikut:

Ho diterima apabila t hit ≤ t tabel : Tidak ada hubungan Ho ditolak apabila t hit> t tabel : Ada hubungan (Djarwanto, 2003 : 75).

Untuk hipotesis 4 digunakan analisis Regresi linear berganda yaitu dengan rumus:

Ŷ = ao + b1X1 + b2X2 + b3X3 +… + bnXn Dimana,

Ŷ = Kinerja (Program Kerja)

a = Koefisien intercept

b1, b2, b3, …, bn = Koefisien regresi

X1, X2, X3, …, Xn = Faktor-faktor sosial ekonomi anggota X1 = Umur (Tahun)

X2 = Lama pendidikan (Tahun) X3 = Lama menjadi anggota (Tahun) X4 = Jumlah tanggungan (Orang)

Untuk melihat apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap kinerja (program kerja) Credit Union sampel digunakan uji F :

r2 k F =

(1- r2 ) (n-k-1)

JK (reg) r2 =


(51)

r2 = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel

k = Derajat bebas pembilang n-k-1 = Derajat bebas penyebut

Kriteria uji serempak : Fhit < Fx (0,05) tabel… Hiotesis (Ho) diterima. Fhit> Fx (0,05) tabel…

Hipotesis (Ho) ditolak. (Marsono, 2004 : 78).

Untuk hipotesis 5 digunakan analisis dengan metode Mann-Whitney Test, dengan rumus:

U1 = n1n2 + n1 (n1+1) 2 - ΣR1 U2 = n1n2 + n2 (n2+1) 2 – ΣR2 Dimana:

U = Mann Whitney Test n1 = Jumlah kasus 1 n2 = Jumlah kasus 2

ΣR1 = Jumlah jenjang/rangking pada kelompok 1 ΣR2 = Jumlah jenjang/rangking pada kelompok 2

Dengan uji kritik Z :

U-n1n2 2 Z =


(52)

Untuk mempermudah menganalisis identifikasi 3, 4, dan 5 dibantu dengan menggunakan program SPSS.

Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi

Untuk menghindari kesalahan pengertian dan defenisi yang berbeda-beda dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka perlu didefenisikan beberapa hal yang berkaitan dengan isi laporan ini guna memberikan batasan-batasan terhadap setiap variabel yang diteliti:

1. Evaluasi adalah penilaian terhadap kinerja pengurus Credit Union. 2. Kinerja adalah pelaksanaan program kerja Credit Union.

3. Evaluasi kinerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan program kerja Credit Union.

4. Umur adalah usia responden yang memberikan tanggapan.

5. Lama pendidikan adalah lamanya jemnjang pendidikan yang diikuti oleh responden .

6. Lama menjadi anggota adalah lamanya responden telah menjadi anggota. 7. Anggaran Dasar adalah bagaimana suatu Undeang-undang Dasar dari suatu

negara. Anggaran Dasar adalah aturan yang yang harus ditaati dan harus dijalankan baik oleh semua pengurus maupun anggota Credit Union.

8. Anggaran Rumah Tangga adalah aturan pelaksanaan apa saja yang terkandung dalam Anggaran Dasar.


(53)

Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dari penelitisn ini adalah:

1. Daerah penelitian adalah Desa Nusa Harapan dan Kelurahan Padamean, wilayah Siantar, tepatnya di Credit Union Lama (Saroha) dan Credit Union Baru ( Karya Nyata).

2. Penelitian yang dilakukan adalah evaluasi kinerja pengurus Credit Union untuk 1 (satu) tahun sebelumnya.

3. Dalam penelitian, sampel adalah anggota Credit Union Lama (Saroha) dan Credit Union Baru (Karya Nyata) untuk mengevaluasi kinerja pengurus Credit Union Lama (Saroha) dan Credit Union Baru (Karya Nyata). 4. Waktu penelitian adalah tahun 2009.


(54)

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Deskripsi Daerah Penelitian Letak Daerah Penelitian

Penelitian tentang Credit Union dilakukan di dua Desa di Kabupaten Simalungun. Credit Union yang diteliti tersebar di dua Desa yaitu Credit Union Karya Nyata di Desa Nusa Harapan dan Credit Union Lama (Saroha) di Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar Marihat, Kabupaten Simalungun.

Penelitian Credit Union Baru (Karya Nyata) dilakukan di Desa Nusa Harapan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Secara administratif, Desa Nusa Harapan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Serapuh

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Laras Dua

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Citalasari

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lestari Indah

Penelitian Credit Union Lama (Saroha) dilakukan di Kelurahan Pardamean Kecamatan Siantar Marihat, Kabupaten Simalungun. Secara administratif, Kelurahan Pardamean mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tomuan

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Suka Raja

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Siantar Timur


(55)

Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa Nusa Harapan adalah 60 Ha. Penggunaan lahan di Desa Nusa Harapan menurut fungsinya terdiri atas tanah perkampungan dan tanah perkebunan.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5.` Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Nusa Harapan

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Tanah Pemukiman 8 13.33

2 Perkebunan 52 86.67

Jumlah 60 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.

Dari tabel 5 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Desa Nusa Harapan terdiri dari 2 yaitu untuk tanah pemukiman dan tanah perkebunan. Luas lahan untuk tanah pemukiman adalah 8 Ha dan lahan untuk perkebunan adalah 52 Ha.

Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah persentase penggunaan lahan untuk tanah pemukiman adalah 13,33% dan persentase penggunaan lahan untuk perkebunan adalah 86,67%.

Dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk perkebunan yaitu 52 Ha atau sekitar 86,67% dari total luas lahan keseluruhan.

Luas wilayah Kelurahan Pardamean adalah 277 Ha. Penggunaan lahan di Kelurahan Pardamean menurut fungsinya terdiri atas tanah Pemukiman dan Perkantoran.


(56)

Tabel 6. Distribusi Penggunaan Lahan di Kelurahan Pardamean

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Tanah Pemukiman 57 20.58

2 Perkebunan 220 79.42

Jumlah 277 100

Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean,2009.

Dari tabel 6 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Kelurahan Pardamean terdiri dari 2 yaitu untuk tanah pemukiman dan tanah perkebunan. Luas lahan untuk tanah pemukiman adalah 57 Ha dan lahan untuk perkebunan adalah 220 Ha.

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah persentase penggunaan lahan untuk tanah pemukiman adalah 20,58% dan persentase penggunaan lahan untuk perkebunan adalah 79,42%.

Dari tabel 6 di atas menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk perkebunan yaitu 57 Ha atau sekitar 79,42 % dari total luas lahan keseluruhan.

Keadaan Penduduk

Desa Nusa Harapan memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.159 jiwa, jumlah kepala keluarga (kk) adalah 816 kk.

Distribusi penduduk Desa Nusa Harapan menurut umur dapat dilihat pada tabel 7 berikut:


(57)

Tabel 7. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Menurut Umur.

No Kelompok Umur (Tahun)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Persentase (%)

1 0-6 494 11.88

2 7-10 374 8.99

3 11-16 655 15.75

4 17-55 2366 56.89

5 55 ke atas 270 6.49

Jumlah 4159 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.

Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk (jiwa) untuk kelompok umur (tahun) 0-6 tahun adalah sebanyak 494 orang. Kelompok umur (tahun) 7-10 tahun adalah sebanyak 374 orang. Kelompok umur (tahun) 11-16 tahun adalah sebanyak 655 orang. Kelompok umur (tahun) 17-55 tahun adalah sebanyak 2366 orang dan kelompok umur (tahun) 55 tahun ke atas adalah sebanyak 270 orang.

Dari tabel 7 menunjukkan bahwa penduduk Desa Nusa Harapan yang berusia produktif (umur 17-55 tahun) adalah sebanyak 2366 jiwa atau sekitar 56,89 % dari total jumlah penduduk. Artinya ada 56,89% usia yang masih produktif.

Kelurahan Pardamean .memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.272 jiwa, Jumlah kepala keluarga (kk) adalah 1.274 kk.

Distribusi penduduk Kelurahan Pardamean menurut umur dapat dilihat pada tabel 8 berikut:


(58)

Tabel 8. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean Menurut Umur.

No

Kelompok Umur (Tahun)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Persentase (%)

1 0-6 1002 15.98

2 7-10 311 4.96

3 11-16 943 15.03

4 17-55 3059 48.77

5 55 ke atas 957 15.26

Jumlah 6272 100

Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean, 2009.

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk (jiwa) untuk kelompok umur (tahun) 0-6 tahun adalah sebanyak 494 orang. Kelompok umur (tahun) 7-10 tahun adalah sebanyak 374 orang. Kelompok umur (tahun) 11-16 tahun adalah sebanyak 655 orang. Kelompok umur (tahun) 17-55 tahun adalah sebanyak 2366 orang dan kelompok umur (tahun) 55 tahun ke atas adalah sebanyak 270 orang.

Dari tabel 8 menunjukkan bahwa penduduk Kelurahan Pardamean yang berusia produktif (umur 17-55 tahun) adalah sebanyak 3059 jiwa atau sekitar 48,77 % dari total jumlah penduduk. Artinya ada 48,77 % usia yang masih produktif.

Keadaan Sosial Ekonomi

Penduduk Desa Nusa Harapan memiliki beragam jenis pekerjaan. Dimana mata pencaharian penduduk adalah untuk menghidupi keluarganya. Distribusi penduduk Desa Nusa Harapan berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel 9 berikut:


(59)

Tabel 9. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Pekerjaan

Jumlah Penduduk yang bekerja

(Orang)

Persentase (%)

1 Peg. Negeri 449 10.88

2 Tani 19 0.46

3 Pedagang 345 8.36

4 Nelayan 1 0.02

5 Buruh Tani 9 0.22

6 Pegawai Swasta 524 12.7

7

Pensiunan Pegawai Negri

99

2.38

8 ABRI 29 0,68

9 Lainnya 2679 64.41

Jumlah

4159 100

Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.

Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk di Desa Nusa Harapan terdiri dari Pegawai Negeri, Tani, Pedagang, Nelayan, Buruh tani, Karyawan, Pensiunan, ABRI dan masih terdapat jenis pekerjaan lainnya.

Kelurahan Pardamean memiliki beragam jenis pekerjaan. Dimana mata pencaharian penduduk adalah untuk menghidupi keluarganya. Distribusi penduduk Kelurahan Pardamean berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel 10 berikut:


(60)

Tabel 10. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No

Pekerjaan

Jumlah Penduduk yang bekerja (Orang)

Persentase (%)

1 Peg. Negeri 178 2.84

2 Buruh/Swasta 214 3.41

3 Pengrajin 54 0.86

4 Pedagang 149 2.38

5 Penjahit 2 0.032

6 Tukang Kayu 8 0.13

7 Tukang Batu 47 0.75

8 Montir 2 0.03

9 Sopir 63 1.00

10 Pengemudi Becak 38 0.61

11 TNI 28 0.45

12 Pengusaha 12 0.19

13 Peternak 58 0.92

14 Nelayan 23 0.37

Lainnya 5396 86.03

Jumlah 6272 100

Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean, 2009.

Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk di Kelurahan Pardamean terdiri dari Pegawai Negeri, Buruh swasta, Pengrajin, Pedagang, Penjahit, Tukang Kayu, Tukang Batu, Montir, Sopir, Pengemudi, Becak, TNI, Pengusaha, Peternak, Nelayan, dan masih terdapat jenis pekerjaan lainnya.


(61)

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Nusa Harapan dapat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakatnya. Secara rinci sarana dan prasarana yang ada di Desa Nusa Harapan dapat dilihat pada tabel 11 berikut: Tabel 11. Sarana dan Prasarana di Desa Nusa Harapan

No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1

Pendidikan:

- SD 1

2

Kesehatan - Posyandu - Puskesmas

1 1

3

Sarana perhubungan

- Jalan Desa 1

4

Kantor Kepala Desa 1

5

Balai Desa 1

6

Sarana Komunikasi - Wartel

1

Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.

Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Nusa Harapan terdiri dari Sarana pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD), Kesehatan (Posyandu dan Puskesmas), Perhubungan (Jalan Desa), Kantor Kepala Desa, Balai Desa dan Sarana Komunikasi (Wartel).

Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Pardamean dapatt mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakatnya. Secara rinci sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Pardamean dapat dilihat pada tabel 12 berikut:


(62)

Tabel 12. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Pardamean

No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1

Pendidikan: - TK - SD - SLTA

2 3 2

2

Kesehatan - Posyandu - Puskesmas

1 6

3

Sarana perhubungan - Jalan Desa

- Jembatan Kelurahan

1 1

4

Kantor Kepala Desa 1

5

Balai Desa 1

6

Sarana Komunikasi - Wartel

2

Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean, 2009.

Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Nusa Harapan terdiri dari Sarana pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD), Kesehatan (Posyandu dan Puskesmas), Perhubungan (Jalan Desa), Kantor Kepala Desa, Balai Desa dan Sarana Komunikasi (Wartel).

Dari tabel 12 memperlihatkan keadaan sarana dan prasarana Kelurahan Pardamean tersedia untuk ekonomi, kesehatan, pendidikan bahkan untuk keagamaan.

Karakteristik angggota Credit Union sampel.

Adapun karakteristik anggota sampel Credit Union Baru (Karya Nyata) yaitu dilihat dari umur, lama menjadi pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13:


(63)

Tabel 13. Karakteristik Anggota Sampel di Daerah Penelitian N o Karakteristi k anggota Satua n

Credit Union Baru (Karya Nyata)

Credit Union Lama (Saroha) Rang e Rataa n Tertingg i Terenda h Rang e Rataa n Tertingg i Terenda h 1 Umur Tahun 28-48 37 48 28 28-64 45 64 28 2

Lama

Pendidikan Tahun 6-19 14.2 19 6 9-19 15.47 19 9 3

Lama Menjadi

Anggota Tahun 2-7 4.5 7 2 4-15 10.7 15 4 4

Jumlah

Tanggungan Orang 2-5 3.43 5 2 2-7 4.63 7 2 Sumber: Data diolah dari lampiran 1a dan 1b.

Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa rata-rata umur responden adalah 37 tahun dengan rentang umur antara 28-48 tahun untuk Credit Union Baru (Karya Nyata) umur tertinggi di Credit Union Baru (Karya Nyata) adalah 48 tahun, umur terendah adalah 28 tahun. Untuk Credit Union Lama (Saroha) rentang umur responden antara 28-64 dengan rata-rata 45 tahun, ini berarti secara umum responden di daerah penelitian masih dalam usia produktif.

Lama pendidikan responden di Credit Union Baru (Karya Nyata) berkisar antara 6-19 tahun. Pendidikan tertinggi di Credit Union Baru (Karya Nyata) adalah 19 tahun, pendidikan terendah adalah 6 tahun, dengan rata-rata 14,2 tahun dan 9-19 tahun dengan rata-rata 15,47 untuk Credit Union Lama (Saroha). Pendidikan tertinggi adalah 19 tahun dan terendah adalah 9 tahun.

Lama menjadi anggota responden di Credit Union Baru (Karya Nyata) berkisar antara 2-7 tahun dengan rataan 4,5 tahun, lama menjadi anggota tertinggi di Credit Union Baru (Karya Nyata) adalah 7 tahun, lama menjadi anggota terendah adalah 2 tahun dan 4-15 tahun dengan rataan 10,7 untuk anggota Credit Union Lama (Saroha). Lama menjadi anggota tertinggi adalah 15 tahun dan terendah adalah 4 tahun.


(64)

Jumlah tanggungan responden untuk Credit Union Baru (Karya Nyata) berkisar antara 2-5 orang dengan rataan 3,43. Jumlah tanggungan tertinggi adalah 5 orang, terendah adalah 2 orang dan 2-7 orang dengan rataan 4,63 untuk responden Credit Union Lama (Saroha). Jumlah tanggungan tertinggi adalah 7 orang dan terendah adalah 2 tahun.


(65)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union Credit Union sampel selama 5 tahun terakhir.

Perkembangan jumlah anggota Credit Union Baru (Karya Nyata) di Desa Nusa Harapan, Kecamatan siantar dan Credit Union Lama (Saroha) di Kelurahan Pardamean , Kecamatan Siantar Marihat, Kabupaten Simalungun. Credit Union didirikan dengan tujuan untuk membantu mensejahterakan anggota masyarakat. Jumlah anggota Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) selama 5 Tahun terakhir mengalami perubahan yang dapat dilihat pada tabel 14 berikut:

Tabel 14. Perkembangan Jumlah Anggota Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) Tahun 2004-2008

No Tahun

Jumlah Anggota (Orang)

CU

Baru

Persentase

(%) CU Lama

Persentase (%)

1 2004 132 0 1500 0

2 2005 157 18.94 2747 83.13

3 2006 162 3.18 4122 50.05

4 2007 162 0 4122 0

5 2008 193 19.14 6563 59.22

Sumber: Data diolah dari lampiran 2a, 2b, 2c, 2d dan 2e.

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah anggota Credit Union Baru Karya Nyata) pada tahun 2004 adalah 132 orang. Pada tahun 2005, jumlah anggota Credit Union Baru mengalami penambahan sebanyak 25 orang atau sebanyak 18,94%. Selanjutnya jumlah anggota Credit Union Baru pada tahun 2006 mengalami penambahan anggota sebanyak 5 orang atau sebanyak 3,18%. Pada tahun 2007 jumlah anggota Credit Union Baru tidak mengalami


(66)

penambahan. Jumlah anggota Credit Union Baru pada tahun 2008 mengalami penambahan sebanyak 31 orang atau sebanyak 19,14%.

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah anggota Credit Union Lama (Saroha) pada tahun 2004 adalah 1.500 orang. Pada tahun 2005, jumlah anggota Credit Union Lama mengalami penambahan sebanyak 1.247 orang atau sebesar 83,13%. Jumlah anggota Credit Union Lama pada tahun 2006 mengalami penambahan sebanyak 1.375 orang atau sebesar 50,05%. Pada tahun 2007 jumlah anggota Credit Union Lama tidak mengalami penambahan. Jumlah anggota Credit Union Lama pada tahun 2008 mengalami penambahan sebanyak 2.411 orang atau sebesar 59,22%.

Penambahan anggota Credit Union Baru terhitung dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 adalah sebanyak 61 orang, atau sebesar 46,21%, sedangkan penambahan jumlah anggota Credit Union Lama terhitung dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 sebesar 5.033 orang.

Perkembangan jumlah simpanan Credit Union Baru di Desa Nusa Harapan dan Credit Union Lama di Kelurahan Pardamean , Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Jumlah simpanan Credit Union Baru dan Credit Union Lama selama 5 Tahun terakhir mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada tabel 15 berikut:


(67)

Tabel 15. Perkembangan Jumlah Simpanan Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) Tahun 2004-2008.

No Tahun

Jumlah simpanan (Rp)

CU

Baru

Persentase

(%) CU Lama

Persentase (%)

1 2004 51,427,750 0 2,902,911,153 0

2 2005 70,307,400 36.71 4,759,071,028 63.94

3 2006 112,704,034 60.30 7,590,843,528 59.50

4 2007 112,704,034 0 7,590,843,528 0

5 2008 137,762,850 22.23 15,989,533,255 110.64

Sumber: Data diolah dari lampiran 2a, 2b, 2c, 2d dan 2e.

Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah simpanan Credit Union Baru pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 51. 427. 750,-. Pada tahun 2005 jumlah simpanan Credit Union Baru mengalami penambahan sebesar Rp 18.879.650,- atau sebesar 36,71%. Jumlah simpanan Credit Union Baru pada tahun 2006 mengalami penambahan sebesar Rp 42.396.634,- atau sebesar 60,30%. Pada tahun 2007 jumlah simpanan Credit Union Baru tidak mengalami penambahan. Jumlah simpanan Credit Union Baru pada tahun 2008 mengalami penambahan sebesar Rp 25.058.816,- atau sebesar 22,23%.

Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah simpanan Credit Union Baru pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 2.902.911.152,-. Pada tahun 2005 jumlah simpanan Credit Union Baru mengalami penambahan sebesar Rp 1.856.159.875,- atau sebesar 63,94%. Jumlah simpanan Credit Union Baru pada tahun 2006 mengalami penambahan sebesar Rp 2.831.772.500,- atau sebesar 59,50%. Pada tahun 2007 jumlah simpanan Credit Union Baru tidak mengalami penambahan. Jumlah simpanan Credit Union Baru pada tahun 2008 mengalami penambahan sebesar Rp 8.398.689.727,- atau sebesar 110,64%.

Perkembangan jumlah saldo pinjaman Credit Union Baru di Desa Nusa Harapan dan Credit Union Lama di Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar,


(1)

Lampiran 6b. Uji Korelasi Antara Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Dengan Penilaian Keberhasilan Pelaksanaan Program

Kerja Credit Union Lama

Correlations

Spearman's rho Program Kerja Correlation Coefficient 1.000 .611(**) .421(*) .424(*) .281

Sig. (2-tailed) . .000 .021 .020 .133

N 30 30 30 30 30

Umur Correlation Coefficient .611(**) 1.000 .551(**) .281 .422(*)

Sig. (2-tailed) .000 . .002 .132 .020

N 30 30 30 30 30

Lama Pendidikan Correlation Coefficient .421(*) .551(**) 1.000 .530(**) .229

Sig. (2-tailed) .021 .002 . .003 .223

N 30 30 30 30 30

Lama Menjadi Anggota Correlation Coefficient .424(*) .281 .530(**) 1.000 .123

Sig. (2-tailed) .020 .132 .003 . .516

N 30 30 30 30 30

Jumlah Tanggungan Correlation Coefficient .281 .422(*) .229 .123 1.000

Sig. (2-tailed) .133 .020 .223 .516 .

N 30 30 30 30 30

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(2)

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .724(a) .524 .447 3.42918 .524 6.867 4 25 .001

a Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Lama Pendidikan, Lama Menjadi Anggota, Umur b Dependent Variable: Program Kerja

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 322.985 4 80.746 6.867 .001(a)

Residual 293.982 25 11.759

Total 616.967 29

a Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Lama Pendidikan, Lama Menjadi Anggota, Umur b Dependent Variable: Program Kerja


(3)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 20.480 4.981 4.111 .000

Umur .423 .147 .495 2.869 .008

Lama Pendidikan .059 .239 .039 .247 .807

Lama Menjadi Anggota .765 .406 .322 1.883 .071

Jumlah Tanggungan -.222 .802 -.041 -.276 .785


(4)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .568(a) .323 .215 4.51241 .323 2.981 4 25 .038

a Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Lama Menjadi Anggota, Umur, Lama Pendidikan b Dependent Variable: Program Kerja

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 242.820 4 60.705 2.981 .038(a)

Residual 509.046 25 20.362

Total 751.867 29

a Predictors: (Constant), Jumlah Tanggungan, Lama Menjadi Anggota, Umur, Lama Pendidikan b Dependent Variable: Program Kerja


(5)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 25.754 5.343 4.820 .000

Umur .165 .149 .242 1.105 .280

Lama Pendidikan .290 .372 .177 .780 .443

Lama Menjadi Anggota .300 .296 .196 1.011 .322

Jumlah Tanggungan .479 .579 .151 .828 .416


(6)

Z hit

-2.526

Asymp. Sig (0,05)

0.12