Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union : studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.

(1)

EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru,

Pontianak, Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Riki Riandy NIM : 102114118

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru,

Pontianak. Kalimantan Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Riki Riandy NIM : 102114118

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv MOTTO

(Bob Marley)

Don’t worry about the thing,

because every little thing gonna be allright

Jadi yang terakhir, tak menjadikanmu yang terbelakang

Jadi yang terbawah, tak menjadikanmu yang tertinggal

Lihatlah jauh kedalam cermin dan lakukanlah perubahan

(Riki Riandy)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Sang Pencipta Segala Hal

Ayah dan Ibuku Tercinta

kakakku Tersayang

Orang-orang Terspesial

Sahabat dan Teman-temanku

Almamater yang ku Banggakan, dan

Bumi yang selalu kucintai dan memberi harapan


(6)

(7)

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Tingkat Partisipasi Anggota Credit Union”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini, penulis ingin ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai penulis.

2. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

3. A Yudi Yuniarto, SE., MBA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Y.P Supardiyono, Ak., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.


(9)

viii

5. Ilsa Haruti Suryandari, S.I.P., M.Sc., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulisan menyelesaikan skripsi. 6. Jajaran pihak manajemen Credit Union Pancur Kasih yang telah berkenan

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian untuk tugas akhir.

7. Keluargaku tercinta yang ada dirumah khususnya untuk (alm) bapak Lambertus Lakap, Mama Veronika Luwindra, Kak Vinawinanti, Kak Sulistyaningsih, Abang Yofi Saragih, Tante Evelyn, dek yuyu juga. Terimakasih untuk segala bentuk dukungan cinta kasih, keringat dan air mata yang tak pernah henti-hentinya diberikan bahkan sampai kapanpun.

8. Wiwik dodol yang tak pernah berhenti mendorongku untuk maju, menarikku untuk bangkit, yang tak juga bosan mengomel untuk kebaikanku. I Love You. 9. Teman-teman Mapasadha yang selalu memberikan dukungan dan masukan,

baik dalam pelajaran, ocehan, gojek kere bahkan pisuhan. Kalian adalah salah satu rumah tempat aku akan selalu pulang.

10.Teman–teman Akuntansi angkatan 2010 atas kebersamaan yang sudah tercipta selama kuliah, masukan-masukan, semangat dan dukungan serta doa yang selalu kalian semua berikan.

11.Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, yang langsung maupun tidak langsung membantu, semoga Tuhan memberkati karya dan usaha anda semua.


(10)

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...v

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xiv

ABSTRAK ...xv


(12)

BAB I: PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Batasan Masalah...3

D. Tujuan Penelitian ...4

E. Manfaat Penelitian ...4

F. Sistematika Penulisan ...5

BAB II: LANDASAN TEORI ...6

A. Credit Union ...6

1. Pengertian Credit Union ...6

2. Prinsip-prinsip Credit Union ...7

3. Nilai-nilai Credit Union ...10

4. Pilar Credit Union ...10

B. Partisipasi Anggota ...11

1. Pengertian Partisipasi Anggota ...11

2. Dasar-dasar Partisipasi Anggota ...12

3. Bentuk-bentuk Partisipasi Anggota...14


(13)

BAB III: METODE PENELITIAN ...25

A. Jenis Penelitian ...25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...25

C. Subjek dan Objek Penelitian ...25

D. Populasi dan Sampel ...26

E. Data yang Diperlukan ...27

F. Teknik Pengumpulan Data ...27

G. Teknik Pengukuran Data ...28

H. Teknik Analisis Data ...29

BAB IV: GAMBARAN UMUM CREDIT UNION PANCUR KASIH ...33

A. Sejarah Berdirinya Credit Union Pancur Kasih ...35

B. Visi Misi, Moto, Brand dan Legalitas Credit Union Pancur Kasih ...35

C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih ...35

D. Bidang Usaha CU Pancur Kasih ...41

E. Syarat, Hak, dan Kewajiban Menjadi Anggota CUPK ...52

F. Prosedur Peminjaman Dana di CUPK ...55

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...59

A. Deskripsi Responden ...60

B. Pengujian Data ...63


(14)

D. Pembahasan ...68

BAB VI: PENUTUP ...71

A. Kesimpulan ...71

B. Keterbatasan Penelitian ...72

C. Saran ...72

DAFTAR PUSTAKA ...74

KUESIONER PENELITIAN ...76


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...55

Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin...56

Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan lama menjadi anggota ...57

Tabel 5.4 Uji Validitas Partisipasi Anggota dalam Pengambilan Keputusan / Keaktifan ...58

Tabel 5.5 Uji Validitas Partisipasi dalam Bidang Permodalan ...59

Tabel 5.6 Uji Validitas Partisipasi dalam Penggunaan Jasa ...59

Tabel 5.7 Uji Reliabilitas Partisipasi Anggota dalam Pengambilan Keputusan / keaktifan ...60

Tabel 5.8 Uji Reliabilitas Partisipasi dalam Bidang Permodalan ...61

Tabel 5.9 Uji Reliabilitas Partisipasi dalam Penggunaan Jasa ...61


(16)

ABSTRAK

EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru,

Pontianak. Kalimantan Barat Riki Riandy

NIM:102114118 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Credit Union Pancur Kasih (CUPK) merupakan salah satu credit union (CU) terbesar yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Ditengah era globalisasi dan modernisasi, CUPK mampu bertahan dan menjadi salah satu lembaga keuangan berbasis koperasi terbaik di Indonesia yang tentunya hal tersebut didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah partisipasi anggota.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini menghasilkan rumusan masalah yaitu termasuk kategori apakah tingkat partisipasi anggota CUPK? Kemudian, tujuan yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah: mengetahui bagaimanakah tingkat partisipasi anggota CUPK.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) Kuesioner, (2) Dokumentasi, (3) Wawancara, (4) Observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: Analisis One Sample T-test.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner ke sampel penelitian yaitu anggota CUPK. Data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan memuat tentang: (1) partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan, (2) Partisipasi anggota dalam bidang permodalan, dan (3) partisipasi anggota dalam penggunaan jasa (simpan pinjam). Dari hasil analisis one sample t-test mengenai tingkat partisipasi anggota, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi anggota CUPK termasuk dalam kategori tinggi dimana mean lebih besar daripada nilai test value.


(17)

ABSTRACT

AN EVALUATION OF COOPERATIVE CREDIT UNIONS MEMBER PARTICIPATON

A Case Study at Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak. Kalimantan Barat

Riki Riandy 102114118

Sanata Dharma University Yogyakarta

2017

Credit Union Pancur Kasih (CUPK) is counted as one of the biggest credit unions (CU) which is located in West Borneo Province. During this globalization and modernization period, CUPK survives and becomes one the finest cooperative based financial institution in Indonesia. Thus, it is supported by the participation of its members.

According to its background, the problem formulation of this research is: what is the classification level of the members’ participation? Then, the purpose of this research itself is to observe the classification level of the members’ participation.

The research was a case study. The data collection techniques were: (1) Questionnaire, (2) Documentation, (3) Interview, (4) Observation. The data analysis technique was One Sample t-test analysis.

The data collecting method was done by distributing the questioner to the members of CUPK as the sample of this research. The results from the distributed questionnaire contain of: (1) the cooperative members’ participation of decision-making , (2) the cooperative members’ participation in financial capital, and (3) the cooperative members’ participation to utilize credit union service (saving and loan). Based on the result of one sample t-test analysis, it can be concluded that the level of cooperative members’ participation at CUPK is high categorized.


(18)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Credit union atau di Indonesia yang lebih dikenal dengan nama operasi Kredit merupakan “kumpulan orang” (disebut anggota) yang bersepakat membentuk sebuah perusahaan atau lembaga keuangan sebagai sumber modal bersama. Dengan modal dari kekurangannya, orang-orang tersebut menginvestasikan, meminjamkan dan mengembangkan uang diantara sesama mereka, dengan bunga yang layak untuk kepentingan produktif demi mencapai kesejahteran dan kebebasan finansial (keuangan) secara bersama-sama.

Credit Union PancurKasih (CUPK) yang merupakan salah satu credit union (CU) terbesar yang berada di provinsi Kalimantan Barat, yang secara penyebaran kantor pelayanannya hampir berada diseluruh pelosok kal-bar. Ditengah era globalisasi dan modernisasi khususnya dalam bidang keuangan. CUPK dapat dikatakan berada di belakang lembaga keuangan lain seperti bank, dimana transaksi keuangan dapat dilakukan secara online. Akan tetapi CUPK mampu bertahan dan menjadi salah satu lembaga keuangan berbasis koperasi terbaik di Indonesia yang tentunya hal itu didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah partisipasi anggota.


(19)

Partisipasi aktif anggota merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan credit union atau dapat pula perkembangannya dilihat dari banyaknya hasil usaha yang atas kegiatan usaha ataupun sisa hasil usaha. Oleh sebab itu partisipasi aktif anggota sangat sangat penting dalam berjalannya sebuah koperasi dan anggota sangat diharapkan untuk terus aktif dalam membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela serta aktif melakukan simpan maupun membayar beban pinjamannya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang berapa besar partisipasi anggota di Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan bahwa termasuk kategori apakah tingkat partisipasi anggota Credit Union Pancur Kasih CUPK?

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini hanya akan di bahas tentang besarnya peran atau partisipasi anggota dalam setiap kegiatan yang ada didalam CUPK.


(20)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat partisipasi anggota Credit Union Pancur Kasih (CUPK).

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin di capai oleh penulis adalah: 1. Bagi Penulis

Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan oleh penulis agar memperoleh gelar studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bagi CUPK

Penulis menyumbangkan pikiran yang sekiranya dapat bermanfaat tentang seberapa besar tingkat partisipasi anggota, sehingga CUPK dapat lebih menggerakkan anggota untuk lebih aktif demi kemajuan CUPK dan kesejahteraan anggotanya.

3. Bagi Anggota

Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pengetahuan bagi anggota CUPK, bahwa partisipasi anggota sangat dibutuhkan demi menimbulkan manfaat bagi anggota sendiri dan juga kemajuan bagi CUPK.


(21)

F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini, menguraikan gambaran umum mengenai teori-teori yang mendukung dalam proses-proses penelitian ini. BAB III : Metode Penelitian

Dalam bab ini, akan memaparkan berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan teknik analisis data.

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini, akan memaparkan berisi uraian singkat mengenai sejarah, perkembangan dan kondisi CUPK saat penelitian dilakukan.


(22)

BAB V : Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini, berisi tentang deskripsi data dan hasil analisis data pengaruhanggota dengan menggunakan teknik analisis data seperti uraian dalam metode penelitian.

BAB VI : Penutup

Pada bagian penutup, akan memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran CUPK.


(23)

Bab II Landasan Teori A. Credit Union

1. Pengertian Credit Union

Istilah Credit Union berasal dari bahasa latin, Credere yang artinya percaya dan union/unus yang berarti kumpulan. Menurut Credit Union Conseling Office (1973: 1), bahwa Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang mereka. Kemudian uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian, pinjaman tersebut akan menguntungkan anggota”. Credit Union juga memiliki beberapa kekhasan yang dapat membedakannya dari bentuk-bentuk koperasi lainnya. Kekhasan yang paling utama yaitu terdapat pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada anggotanya sebelum menjadi anggota di dalam koperasi tersebut.

Menurut Elias (2006: 14), “Credit Union adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum Koperasi yang memiliki tujuan yang sama atau


(24)

hampir sama dengan bersepakat untuk membentuk modal bersama untuk melayani kebutuhan pinjaman para anggotanya”.

2. Prinsip-prinsip Credit Union

Pihak WOCCU (World Council of Credit Union) mengeluarkan Opening Principles yang harus diterapkan secara konsisten oleh entitas bernama CU. Prinsip-prinsip CU (Operating Principles of Credit Union) adalah sebagai berikut (Karlena, 2012: 30):

a. Struktur yang Demokratis

1) Keanggotaan terbuka dan sukarela

Keanggotaan di CU adalah terbuka dan sukarela terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu (common bond) yang dapat memanfaatkan pelayanan CU, dan bersedia memikul tanggungjawab bersama.

2) Pengawasan demokratis

Para anggota CU memiliki hak yang sama untuk memilih (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kemajuan CU, tanpa memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan atau volume bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi pendukung CU haruslah proporsional atau representatif, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis. CU adalah otonom. Dalam kerangka hukum dan


(25)

peraturan perundangan, CU diakui sebagai sebuah koperasi yang melayani anggota dan diawasi oleh anggota.

3) Tidak diskriminatif

CU tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama, dan politik. b. Pelayanan kepada Anggota

1) Distribusi kepada anggota

Untuk mendorong pola hidup hemat dengan cara menabung dan kemudian menyediakan pelayanan pinjaman dan pelayanan lainnya, balas jasa simpanan yang menarik harus tersedia sesuai dengan kemampuan CU.

Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha CU setelah menutupi biaya modal, biaya operasional, provisi pinjaman lalai, dan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan dana cadangan, menjadi milik anggota dan bermanfaat bagi anggota sehingga tak seorang pun anggota atau kelompok merasa dirugikan. Surplus ini dapat didistribusikan kepada sesama anggota sebanding dengan jumlah transaksi mereka di CU, sebagai dividen atas saham mereka atau diarahkan kepada peningkatan pelayanan yang dibutuhkan oleh anggota.


(26)

2) Membangun stabilitas keuangan

Perhatian utama CU adalah untuk membangun kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan yang memadai, dan pengendalian internal yang akan memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan.

3) Pelayanan kepada anggota

Pelayanan CU diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota.

c. Tujuan Sosial

1) Pendidikan yang terus-menerus

CU secara aktif melaksanakan pendidikan kepada para anggota, pengurus, pengawas, komite, dan staf, serta kepada masyarakat umum, berdasarkan prinsip-prinsip menolong diri sendiri dalam kebersamaan (mutual self-help), demokrasi, sosial, dan ekonomi. Promosi hidup hemat (thrift) dan menggunakan pinjaman secara bijaksana, juga pendidikan tentang hak dan tanggungjawab para anggota adalah esensial dalam karakter sosial ekonomi CU untuk melayani kebutuhan para anggotanya.

2) Kerja sama antarkoperasi (CU)

Sesuai dengan filosofi dan praktik-praktik pengaturan koperasi, CU dalam kapasitasnya secara aktif bekerja sama dengan CU lain, koperasi, dan berbagai lembaga pada tingkat lokal, nasional, dan


(27)

internasional agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada anggota dan masyarakat.

3) Tanggung jawab sosial

Melanjutkan cita-cita dan keyakinan para pionir koperasi, CU berusaha mewujudkan pembangunan manusia dan pembangunan sosial. Visi mereka adalah keadilan sosial baik kepada anggota individu maupun kepada masyarakat luas disekitar mereka bekerja dan tinggal. Cita-cita CU adalah untuk memperluas pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan dan dapat mempergunakannya. Setiap orang, baik yang sudah menjadi anggota maupun calon anggota, dapat menjadi bagian dari CU sesuai dengan minat dan kepentingannya. Keputusan harus diambil dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh kepentingan masyarakat luas tempat CU dan para anggota berada.

3. Nilai-nilai Credit Union

Menurut Elias (2006 :3) , adapun nilai-nilai Credit Union meliputi: (1) menolong diri sendiri, (2) bertanggung jawab kepada diri sendiri, (3) demokrasi, (4) persamaan, (5) keadilan, dan (6) kesetiakawanan.

4. Pilar Credit Union

Adapun pilar dalam Credit Union meliputi (PUSKOPDIT):

a. Pendidikan, tujuannya agar anggota dapat mengerti peran serta, hak dan kewajiban sebagai anggota CU agar lebih bijaksana dalam


(28)

mengatur keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui, memahami laporan keuangan serta perkembangan CU.

b. Solidaritas/kesetiakawanan, karena CU tidak sekedar menghimpun simpanan pinjaman kepada anggotanya, namun yang paling utama adalah bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama dari pada kepentingan sendiri.

c. Swadaya, kerena Credit Union sedapat mungkin membiayai dirinya sendiri. Caranya adalah menabung ke Credit Union secara teratur secara menghindari agar tidak menabung ke lembaga lain.

B. Partisipasi Anggota

1. Pengertian Partispasi Anggota

Kata partisipasi dapat diartikan dengan keikutsertaan, maka partisipasi angota dapat diartikan sebagai keaktifan atau keikutsertaan anggota secara langsung atau tidak langsung, secara mental maupun emosional, dalam bentuk fisik maupun sumbangsih lainnya di kegiatan yang bertujuan memajukkan sebuah organisasi. Menurut Winardi (1983:63) partisipasi adalah turutsertanya seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan terutama mengenai persoalan-persoalan dimana pribadi yang bersangkutan melakukan tanggung jawabnya melakukan hal tersebut.


(29)

Menurut Widayanti dan Panji (1993: 111) partisipasi anggota diukur dari kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggungjawab. Partisipasi anggota juga termasuk tanggung jawab untuk turut serta memikul resiko kerugian, jika koperasi mengalami kerugian akibat salah dalam kalkulasi atau perencanaan, sehingga pemasarannya tidak berhasil (Widayanti dan Panji, 1993: 116). 2. Dasar-dasar Partisipasi Anggota

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap orang/individu yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam anggaran dasar. Berpegang pada prinsip/pengertian koperasi, maka ada beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut:

a. Keanggotan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.

b. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan.

c. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.


(30)

Setiap anggota mempunyai kewajiban, yaitu sebagai berikut:

a. Mematuhi Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota.

b. Berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.

Setiap anggota mempunyai hak sebagai berikut:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.

b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas. c. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam Anggaran

Dasar.

d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.

e. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota.

f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.


(31)

3. Bentuk – bentuk Partisipasi Anggota

Dilihat dari segi dimensinya menurut Hendar dan Kusnadi (2002:73), partisipasi terdiri dari:

a. Partisipasi dipandang dari sifatnya

Partisipasi dapat berupa, partisipasi dipaksakan (forced) dan partsipasi sukarela (voluntary). Partsipasi dipaksakan terjadi karena paksaan undang-undang atau keputusan pamerintah untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan. Sedangkan partisipasi sukarela terjadi karena kesadaran untuk ikut serta berpartisipasi.

b. Partisipasi dipandang dari bentuknya

Partisipasi dapat berupa, partisipasi formal dan partisipasi informal. Partisipasi yang bersifat formal, biasannya tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keputusan. Sedangkan partisipasi yang bersifat informal, biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan sehubungan dengan partisipasi.

c. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya

Partisipasi dapat berupa, partisipasi langsung dan partisipasi tidak langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok persoalan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain. Sedangkan partisipasi tidak langsung terjadi apabila terdapat wakil yang membawa inspirasi orang


(32)

lain yang akan berbicara atas nama karyawan atau anggota dengan kelompok yang lebih tinggi tingkatannya.

d. Partispasi dipandang dari segi kepentingannya

Partisipasi dapat berupa, partisipasi kontributif dan partisipasi insentif. Partisipasi kontributif yaitu kedudukan anggota sebagai pemilik dengan mengambil bagian dalam penetapaan tujuan, pembuatan keputusan dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan Koperasi. Sedangkan partisipasi insentif yaitu kedudukan anggota sebagai pelanggan/pemakai dengan memanfaatkan berbagai potensipelayanan yang disediakan oleh perusahaan dalam menunjang kepentinganya.

Bentuk-bentuk partisipasi anggota dihubungkan dengan prinsip identitas ganda anggota, sebagaimana dikemukakan oleh Alfred Hanel dalam Tim IKOPIN ( 2000:49) yaitu :

1) Dalam kedudukannya sebagai pemilik:

a) Memberikan kontibusinya dalam bentuk keuangan terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasinya dan melalui usaha-usaha pribadinya.

b) Mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan keputusan dan dalam proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinya.


(33)

c) anggota harus turut serta dalam mengambil keputusan ,evaluasi dan pengawasan terhadap jalannya perusahaan Koperasi yang biasanya dilakukan pada waktu rapat anggota.

d) anggota harus turut serta melakukan kontribusi modal melalui berbagai bentuk simpanan untuk memodali jalannya perusahaan Koperasi.

e) anggota harus turut serta menanggung resiko usaha koperasi yang disebabkan oleh kesalahan manajemen.

2) Sebagai pengguna, pelanggan, pekerja atau nasabah, anggota harus turut serta memanfaatkan pelayanan barang dan jasa yang disediakan oleh Koperasi. Untuk memasuki dan mempertahankan atau memelihara hubungannya dengan koperasi, apabila insentif yang diperoleh lebih besar daripada kontribusi yang harus diberikan maka mereka akan melanjutkan kerjasama dengan koperasi.

Pendapat lain mengenai partisipasi dikemukakan oleh Ropke (2003:52) dengan membagi tipe-tipe partisipasi anggota menjadi : a) Partisipasi dalam menggerakan atau mengkontribusikan

sumberdaya.

b) Partisipasi dalam mengambil keputusan (perencanaan, implementasi atau pelaksanaan, evaluasi).


(34)

Menurut Rusidi (1992:18) Partisipasi anggota berdasarkan statusnya dapat diperinci menjadi:

a. Partisipasi anggota dalam RAT

b. Partisipasi anggota dalamn penanaman modal melalui berbagai macam simpanan

c. Partisipasi anggota dalam pemanfaatan pelayanan yang disediakan. Dalam penelitian ini didapatkan kerangka pemikiran tentang unsur-unsur partisipasi untuk diteliti yaitu:

a. Partisipasi anggota dalam demokrasi ekonomi

Partisipasi anggota dapat dilakukan dalam rapat anggota tahunan (RAT) yang merupakan kekuasaan tertinggi di mana semua anggota berhak menghadirinya. Adapun menurut Undang-undang no.25 tahun 1992 pasal 23, rapat anggota pada umumnya menetapkan:

1) Anggaran dasar

2) Kebijakan umum dibidang organisasi

3) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas

4) Rencana kerja. Rencana anggara pendapatan dan belanja koperasi sertapengesahan laporan keuangan.

5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya


(35)

6) Pembagian SHU

7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran organisasi. Dalam RAT ini diharapkan anggota dapat menggunakan hak demokrasi dengan sebaik-baiknya secara jujur dan demokratis dalam mengungkapkan pendapat dan gagasannya.

b. Partisipasi dalam permodalan

Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang mempunyai hak yang sama.

1) Modal Dasar

Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya yang meskipun pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada. 2) Modal Sendiri

a) Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi


(36)

b) Simpanan Wajib

Konsekuensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, karena itu akumulasi simpanan wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi.

c) Dana Cadangan

Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggota. Tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha.

d) Hibah

Hibah adalah bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma yang tida mengharapkan pengembalian atau pembalasan dalam bentuk apapun. Siapa pun dapat memberikan hibah kepada koperasi dalam bentuk apapun sepanjang memiliki pengertian seperti itu, untuk menghindarkan koperasi menjadi tergantung dengan pemberi hibah sehingga dapat mengganggu prinsip-prisnsip dan asas koperasi.


(37)

3) Modal Pinjaman

a) Pinjaman dari Anggota

Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota

b) Pinjaman dari Koperasi Lain

Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.

c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan

Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.


(38)

d) Obligasi dan Surat Utang

Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

e) Sumber Keuangan Lain

Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal

Ada dua sumber modal yang dapat dijadikan modal usaha koperasi yaitu :

1) Secara Langsung

Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat dilakukan oleh para pengurus koperasi, yaitu:

a) Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut.

b) Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota.

c) Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang elancaran operasional koperasi.


(39)

2) Secara Tidak Langsung

Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung digunakan oleh koperasi tetapi mengambil manfaat dari kemampuan operasi itu sendiri dalam rangka menekan biaya, caranya antara lain :

a) Menunda pembayaran yang seharusnya dikeluarkan b) Memupuk dana cadangan.

c) Melakukan Kerja Sama-Usaha. d) Mendirikan Bdang-Badan Bersubsidi c. Partisipasi dalam penggunaan Jasa.

Prinsip kegiatan koperasi adalah berorientasi pada kepentingan anggota, hal ini berkaitan dengan fungsi ganda anggota sebagai pelanggan sekaligus pemilik. hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.12 tahun 2015 tentang pedoman umum akuntansi koperasi sektor riil mengenai karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain adalah posisi anggota koperasi sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Berdasarkan hal tersebut, koperasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

1) Koperasi dibentuk oleh anggota atas dasar kepentingan ekonomi yang sama.


(40)

2) Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai kemandirian, kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi, tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap orang lain.

3) Koperasi didirikan, diatur, dikelola, diawasi serta dimanfaatkan oleh anggotanya.

4) Tugas pokok koperasi adalah melayani kebutuhan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota. 5) Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada

anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya.

C. PenelitianTerdahulu

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya memuat variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian dalam skripsi ini dan digunakan sebagai referensi.

Penelitian Magdalena (2010) dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Antara Partisipasi Anggota dan SHU di Kopdit Dharma Bhakti Jl. Magelang, km 9,5” menunjukkan bahwa partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi

Penelitian Mardalena (2011) dalam skripsi dengan judul “pengaruh partisipasi anggota terhadap perkembangan sisa hasil usaha pada koperasi


(41)

credit union sumber rejeki cabang buntok tahun buku 2006/2010” menunjukkan bahwa partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi dan memiliki hubungan yang kuat/tinggi antara partisipasi anggota dengan SHU serta memiliki pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.


(42)

BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi kasus di lapangan yang dilakukan pada subyek tertentu, dalam penelitian ini studi kasus dilakukan pada Credit Union Pancur Kasih, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya akan berlaku pada subyek yang telah dimaksud.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Jl. Ampera, Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Maret 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah para anggota koperasi yang akan bertindak sebagai sumber informasi.


(43)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah partisipasi anggota koperasi serta data tambahan yaitu berupa laporan perkembangan SHU CUPK.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh anggota CUPK baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota.

2. Sampel

Sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagian dari total anggota CUPK. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Dengan kata lain sampel diambil atau terpilih karena berada di tempat dan waktu yang tepat (Siagian dan Sugiarto, 2006: 120) Untuk menentukan ukuran minimal sampel dari suatu populasi menggunakan rumus Slovin (Husein, 2003: 102):

n = N / [1 + N (e 2) dimana

n = ukuran sampel N = ukuran populasi


(44)

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir (10%)

Toleransi kesalahan pengambilan sebesar 10% (0.1) karena, tenkik sampling yang digunakan adalah insidental sampling maka sampel bersifat bebas dari ukuran, kelas, maupun tipe responden sehingga memungkinkan error lebih besar maka dipakai toleransi kesalahan pengambilan sampel sebesar 10%.

E. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum tentang CUPK yang meliputi sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, serta syarat-syarat untuk dapat menjadi anggota CUPK.

2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam Pembagian SHU di CUPK.

3. Formulir, dokumen dan catatan yang digunakan CUPK yang berhubungan dengan Pembagian SHU.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk dijawab dengan memberikan angket (Danang , 2013: 23). Dalam penelitian ini bentuk kuesioner atau angket yang dipakai adalah bentuk


(45)

angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang tersedia. 2. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai perkembangan SHU CUPK selama periode 2010 – 2015 3. Wawancara

Metode wawancara ini dilakukan guna melengkapi data yang diperoleh dari dokumen dengan cara mengajukan secara lisan kepada subjek penelitian.

4. Observasi

Metode ini dilakukan guna mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan operasional untuk mengetahui keadaan koperasi secara langsung.

G. Teknik Pengukuran Data

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Kuncoro, 2003: 157). Dalam skala ini dimodifikasi menjadi tipe dengan penyajian yang memiliki alternatif 4 jawaban. Modifikasi ini berdasarkan pendapat Hadi (1996) bahwa alternatif ketiga bisa diartikan netral, kadang-kadang tidak, jarang sekali, ragu-ragu. Selain itu jawaban tengah menimbulkan central


(46)

tendency effect. Oleh karena itu skala penelitian ini terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) untuk skala partisipasi.

H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Data

Pengujian data dilakukan terhadap instrumen penelitian, adapun instrumen adalam pengujian adalah sebagai berikut:

a. Partisipasi anggota dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) 1) Berkaitan dengan keaktifan menghadiri RAT

2) Berkaitan dengan keaktifan dalam upaya memajukan CUPK

b. Partisipasi anggota dalamn penanaman modal melalui berbagai macam simpanan

1) Berkaitan dengan keaktifan dalam menunaikan kewajiban 2) Berkaitan dengan keaktifan dalam upaya memajukan

CUPK

c. Partisipasi anggota dalam pemanfaatan pelayanan yang disediakan. 1) Berkaitan dengan memaksimalkan fasilitas dalam CUPK 2) Berkaitan dengan keaktifan dalam upaya memajukan


(47)

Instrumen ini kemudian disajikan dalam bentuk kuesioner (Halaman 76) yang dibagikan kepada anggota CUPK.

Pengujian data kemudian dilakukan terhadap instrumen penelitian Kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibagikan valid dan reliabel yang dilakukan dengan melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Langkah Pertama: Uji Validitas Instrumen

Uji validitas ini dilakukan terhadap instrumen yang dicantumkan dalam kuesioner, langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas ini adalah dengan menguji atau mengukur setiap instrumen yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh anggota CUPK berkaitan dengan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan, partisipasi anggota dalam bidang permodalan, partisipasi anggota dalam penggunaan jasa (simpan pinjam).

Validitas menujukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Husein, 2003: 73).

Pengujian validitas ini menggunakan teknik korelasi Product Moment yang rumusnya sebagai berikut:

( ( √ ( ( dimana


(48)

n = jumlah responden x = nilai setiap item y = nilai total setiap item b. Langkah Kedua: Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menujukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama (Husein, 2003: 80). Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka berikutnya alat tersebut diuji reliabilitasnya.

Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap instrumen yang dicantumkan dalam kuesioner, langkah-langkah yang dilakukan dalam uji reliabilitas ini adalah dengan menguji atau mengukur setiap instrumen yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh anggota CUPK berkaitan dengan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan, partisipasi anggota dalam bidang permodalan, partisipasi anggota dalam penggunaan jasa (simpan pinjam).

Teknik yang digunakan adalah teknik dari Cronbach yang rumusnya adalah sebagai berikut:

(

(

dimana

r = koefisien Cronbach k = banyak butir pertanyaan


(49)

Vx = jumlah varian butir Vy = varian total

2. Langkah Ketiga: Menjawab Rumusan Masalah

Metode yang digunakan adalah One Sample T-test yaitu metode yang digunakan untuk membuktikan secara statistik yang apakah tingkat partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi, sedang atau rendah. Test ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata satu sampel berbeda nyata atau tidak dengan suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding. Test value yang digunakan dalam uji ini adalah sebesar 2,5 (nilai tengah antara interval 1-4), sebagai pembanding terhadap nilai mean pada tabel hitung (Hadi, 1996).


(50)

BAB IV

GAMBARAN UMUM CREDIT UNION PANCUR KASIH A. Sejarah berdirinya Credit Union Pancur Kasih

Tahun 1985, beberapa orang dari Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih (YKSPK) mengikuti kursus dasar Credit Union yang diselenggarakan atas kerjasama Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Pontianak dengan Badan koordinasi Koperasi Kredit Indonesia. Pada tanggal 12 Mei 1985 berdirilah CU Laboratorium - Khatulistiwa Bakti, yang sebagian besar pengurus YKSPK menjadi anggotanya.

Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih terus berusaha mensosialisasikan ide Credit Union dikalangan pengurus dan karyawan, karena kebutuhan untuk saling menopang dengan kegiatan lainnya. CU Pancur Kasih (CUPK) lahir pada tanggal 28 Mei 1987.Awalnya CUPK adalah sarana untuk saling menolong dalam mengatasi kesulitan ekonomi rumah tangga bagi keluarga-keluarga dalam lingkungan YKSPK.

Bulan Juni 1987, CUPK mulai beroperasi secara penuh. Ide Credit Union terus disebarkan baik secara formal maupun informal. Hingga akhir bulan Agustus 1987, dalam Laporan Keuangan Statistik Bulanan (LKSB) yang pertama, tercatat keanggotaan 61 orang, aset Rp. 167.000,00. Peminjam 4 orang dengan jumlah pinjaman sebesar Rp. 174.950,00.SHU sebesar Rp. 34.100,00.


(51)

Perkembangan empat bulan berikutnya, yaitu pada akhir tahun 1987, aset telah mencapai Rp. 2.657.700,00. Jumlah anggota sebanyak 82 orang, dengan jumlah peminjam sebanyak 29 orang dan jumlah pinjaman sebesar Rp. 2.548.600,00. SHU Rp. 174.950,00.Per Februari 2010 asset Rp 755.127.610.522, dengan anggota 81.339 orang. Per Mei 2012 total asset sebesar Rp. 1.200.426.363.608, dengan jumlah SHU sebesar Rp. 727.799.098, dan jumlah anggota sebanyak 106.008 orang.

Setiap Evaluasi dan Refleksi yang diadakan, melahirkan suatu ide baru berkaitan dengan strategi pengembangan CU. Prinsip dan nilai-nilai yang menjiwai gerakan Perkumpulan Pancur Kasih seperti tercantum dalam VISI: kebersamaan, kemandirian, dan cinta kasih, untuk menumbuhkan rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan setiap aktivisnya, saling menguatkan, dan berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk kemajuan bersama. " Anda pasti bisa jika anda berpikir bisa", inilah salah satu contoh kalimat motivasi yang sering dilontarkan.

Optimisme dan daya pikir yang cerdas dan kritis selalu dibangun bersama inilah yang memberi peluang dan menjadi daya dorong bagi para pengurus, pengelola dan para anggota untuk bergerak dinamis dan inovatif. Mimpi atau cita-cita yang besar dapat terwujud jika mendapat banyak dukungan disertai tindakkan konkrit. Inilah komitment bersama untuk mencapai kondisi yang dicita-citakan : melepaskan diri dari ketidakberdayaan, mencapai masa depan yang lebih baik, bebas finansial.


(52)

B. Visi Misi, Moto, Brand dan Legalitas Credit Union Pancur Kasih 1. Visi Credit Union Pancur Kasih

“Menjadi Credit Union Masyarakat Dayak yang Terdepan dan berkesinambungan di Kalimantan Barat”

2. Misi Credit Union Pancur Kasih

“Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui Pendidikan dan Pelatihan yang menghasilkan perubahan pada aspek fisik, mental, emosional dan spiritual, serta pelayanan keuangan yang Professional dan Ramah”

3. Motto Credit Union Pancur Kasih "Barage CU Malangkah Repo" 4. Brand Credit Union Pancur Kasih

" Pelayan Investasi Sejati"

5. Legalitas Credit Union Pancur Kasih

Badan Hukum No.735/BH/X Tanggal 26 Desember 1996 C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih

Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan garis koordinasi maupun hubungan antar departemen didalam tubuh organisasi itu sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi. Struktur organisasi CUPK dapat digambarkan seperti dibawah ini:


(53)

Berdasarkan AD/ART CUPK struktur organisasi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rapat Anggota

Penasehat Dewan Pimpinan

Badan Pengawas

General Manager Widyaiswara

Deputi Teknologi Informasi dan Komunikasi Deputi Administrasi dan Akuntansi Deputi SDM Deputi Usaha Deputi Audit

Manajer TP Operasional SPO

Staff Administrasi/ Akuntansi Staff Umum Staff Keuangan Staff Kredit Anggota

Rapat Anggota Tahunan


(54)

Rapat anggota merupakan rapat tertinggi yang memiliki kuasa dan kewenangan untuk meneruskan masa depan kehidupan koperasi. Rapat anggota diadakan minimal satu kali dalam satu tahun. Adapun tugas rapat anggota yaitu menentukan:

a. Anggaran Dasar.

b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi

c. Pemilihan, pengangkatan serta pemberhentian pengurus dan pengawas.

d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.

e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

f. Pembagian sisa hasil usaha.

g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi. 2. Dewan Pimpinan (Pengurus)

Dewan pimpinan merupakan sekelompok anggota yang dipilih dalam rapat anggota, diberi tugas dan wewenang untuk mengeloladan mengendalikan kegiatan organisasi, administrasi, dan usaha koperasi. Pengurus mempertanggungjawabkan hasil kerjanyakepada anggota melalui forum rapat anggota. pengurus bertugas untuk:


(55)

b. Merampungkan dan memelihara organisasi pengurus. c. Membuat kerangka HRM bagi credit union.

d. Mengangkat CEO.

e. Membuat job description. f. Mengesahkan bussiness plan. g. Mengevaluasi kinerja.

h. Memutuskan kompensasi.

i. Mengesahkan rencana pengembangan CEO.

j. Mengesahkan struktur organisasi dan kebijakan organisasi.

k. Menyetujui dan memantau struktur keuangan, kebijakan dan anggaran sesuai rencana.

l. Merampungkanrencana komprehensif untuk pelayanan dan fasilitas

m. Menetapkan indikator kinerjakunci bagi CU dalam komponen manusia, uang, dan pengembangan.

n. Menganalisis dan mengevaluasi kemajuan dibandingkan dengan pencapaian tujuan dan sasaran CU.

o. Memelihara struktur pengawasan yang demikratis dan partisipasianggota yang terinformasikan dengan baik.

p. Memastikan kegiatan dan pengembangan pengurus berjalan efektif.


(56)

q. Menjaga hubungan yang efektif dengan CU lain, dengan masyarakat dan pemerintah.

r. Menyediakan kepemimpinan yang mendukung dan mempromosikan CU.

3. Manajer

Manajer merupakan pengelola usaha yang diangkat oleh pengurus dan diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi serta bertindak untuk dan atas nama pengurus. Pengangkatan manajer harus mendapatkan persetujuan rapat anggota. tugas dan kewajiban manajer adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan kewajiban pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi.

b. Mengendalikan, mengkoordinasi semua kegiatan usaha kokperasi yang dilaksanakan oleh karyawan.

c. Melakukan pembagian tugas secara jelas mengenai bidang pelaksanaannya.

d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota

4. Widyaswara (Pengawas)

Widyaswara bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan operasional manajemen, fungsi


(57)

pembinaan dan konsultasi kepada seluruh pegawai CUPK. Adapun tugas dan tanggungjawab widyaswara dapat di uraikan sebagai berikut

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional keuangan lembaga, menyangkut kewenangan, prosedur, pengadministrasian/ pendokumentasian, dan pelaporan.

b. Melakukan pembinaan atau bimbingan terhadap pegawai yang dinilai perlu atau yang direkomendasikanoleh top manajemen. c. Melayani konsultasi manajemen berkaitan dengan hal-hal yang

dinilai perlu, antara lain pembinaan pegawai/manajemen, resiko-resiko keuangan dan pengembangan lembaga.

d. Menjalankan peran konsultan untuk pengembangan produk simpanan-pinjaman anggota.

5. SPO

Bertanggung jawab langsung kepada dewan pimpinan dan bertugas mengkordinir kegiatan di tempat pelayanan bekerjasama dengan manajer tempat pelayanan.

Berikut ini adalah struktur kepengurusan yang ada di Credit Union Pancur kasih masa jabatan 2014-2018:

1. Drs. F.Y Khosmas, M.Si (Ketua Umum) Pdt. Sucipto, S.Th (Ketua I) Yosep Banche,S.Pd,M.M (Ketua II)


(58)

Gabriel Marto, S.Pd (Sekretaris)

Dr.Regina (Bendahara),

Marselus, SPd (Anggota Pengurus) Fredinand Lampe, S.Pd (Anggota Pengurus). 2. Badan Pengawas

Sabinus Nus,SE (Sebagai Ketua) Hamdani Daris , S.Pd (Sekretaris BP) Jaka Sumiarto, S.Ag (Anggota) F.Andi Azis, S.H (anggota) Theophilus, SE (anggota) D. Bidang Usaha CU Pancur Kasih

Sebagai sebuah organisasi yang bergerak pada bidang keuangan, CUPK fokus bergerak pada usaha simpan pinjam, yaitu menerima simpanan dari anggota dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman pada anggota yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.

1. Simpanan

CUPK memiliki beberapa produk simpanan, setiap anggota dapat memilih dan memiliki simpanan lainnya sesuai keperluan.Balas jasa simpanan pokok dan simpanan wajib adalah bagian dari balas jasa anggota.


(59)

a. Simpanan Saham

Simpanan saham adalah simpanan terhadap koperasi. Simpanan ini terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela yang dilindungi oleh PEWARTA (Perlindungan Warisan Anggota) Puskopdit BORNEO.

1) Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetor pada saat menjadi anggota. Besarnya Simpanan Pokok (SP) adalah Rp. 1.000.000,00 per anggota selama menjadi anggota.Balas Jasa Anggota (BJA) diberikan pada akhir tahun setelah Rapat Anggota Tahunan.Besarnya Balas Jasa Anggota (BJA) ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota Tahunan. Simpanan Pokok tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota.

2) Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib disetor setiap bulan.Besarnya Simpanan Wajib (SW) adalah Rp. 25.000,00 per anggota/bulan. Balas jasa Simpanan Wajib diberikan ada akhir tahun buku setelah Rapat Anggota Tahunan. Besarnya Balas Jasa Simpanan Wajib ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota Tahunan. Simpanan Wajib tidak dapat ditarik selama masih menjadi anggota.


(60)

b. Simpanan Balas Jasa Harian 1) Simpanan Sa’aleatn (SS)

Simpanan Sa’aleaatn adalah simpanan sukarela yang bertujuan untuk investasi bagi setiap anggota. Saldo minimal simpanan Rp. 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah).Balas jasa bervariasi sesuai Keputusan Pengurus.Balas Jasa Simpanan Sa’aleatn dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan bersangkutan. Balas jasa Simpanan Sa’aleatn dibayar pada setiap akhir bulan. Saldo simpanan ≤ Rp 1.000.000,00 tidak memperoleh balas jasa.Penarikan Simpanan Sa’aleatn dengan saldo di bawah Rp.100.000.000,00 akan menurunkan jumlah balas jasa.Penarikan Simpanan Sa’aleatn dengan saldo minimal Rp.100.000.000,00 dalam satu bulan penuh tidak mempengaruhi balas jasa.Simpanan Sa’aleatn dapat disetor lebih dari satu kali dalam satu bulan.

2) Pangari

Pangari adalah simpanan yang bertujuan untuk mengelola keuangan harian anggota. Pembukaan dan penutupan rekening Pangari dikenakan biaya administrasi. Saldo minimal Rp 25.000,00 (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) Balas jasa Pangari dibayar pada setiap akhir bulan. Balas jasa


(61)

dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan bersangkutan. Besar balas jasa dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Perubahan balas jasa akan dituangkan dalam Surat Keputusan Pengurus.Penarikan Pangari pada hari Sabtu dilayani selama kas memungkinkan. Setiap anggota dapat memiliki lebih dari satu rekening pangari.

3) Titipan Hari Raya (Tipara)

Tipara adalah simpanan khusus anggota untuk mempersiapkan sejumlah dana untuk merayakan hari raya. Pembukaan dan penutupan rekening Tipara dikenakan biaya administrasi. Setoran awal dan saldo minimal Rp 50.000,00 Balas jasa dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan bersangkutan. Balas Jasa Tipara dibayarkan pada setiap akhir bulan. Besar Balas Jasa dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Perubahan balas jasa dituangkan dalam Surat Keputusan Pengurus. Penarikan simpanan dilakukan paling cepat 1 (satu) bulan sebelum hari raya. Penarikan diatas 1 (satu) bulan sebelum hari raya dikenakan penalti sebesar 5% dari nominal penarikan, kecuali penarikan karena meninggal dunia. Setiap anggota dapat memiliki lebih dari satu rekening TIPARA


(62)

4) Sipintar

Sipintar adalah simpanan khusus anggota untuk mendidik anak-anak dan Pelajar menabung. Pembukaan rekening tidak dikenakan biaya. Penutupan rekening dikenakan biaya administrasi. Setoran awal ≥ Rp 15.000,00 dan saldo minimal Rp 15.000,00. Setoran dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan jumlah setoran minimal Rp 1.000,00. Simpanan dapat ditarik pada setiap akhir semester (Bulan Desember, Januari dan Juni, Juli). Penarikan di luar bulan – bulan yang ditentukan dikenakan penalti 5% dari nominal penarikan, kecuali penarikan karena meninggal dunia. Balas Jasa simpanan dihitung dari saldo simpanan terendah dalam satu bulan Balas Jasa Simpanan dibayar pada setiap akhir bulan dan dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan balas jasa ditetapkan dengan keputusan pengurus. Setiap anggota dapat memiliki lebih dari satu rekening SIPINTAR

5) Griya

Griya adalah produk simpanan yang bertujuan untuk membantu anggota CUPK dalam merencanakan kepemilikan rumah hunian yang layak. Setoran awal minimal Rp 100.000. Penutupan rekening griya dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 25.000. Simpanan Griya menjadi jaminan untuk


(63)

pinjaman griya (pinjaman Perumahan). Balas jasa dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan bersangkutan dan dibayarkan setiap akhir bulan.Setiap anggota hanya boleh memiliki satu simpanan Griya.

6) Simpanan Kendaraan

Simpanan Kendaraan adalah simpanan yang bertujuan untuk membantu anggota CUPK dalam merencanakan kepemilikan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Setoran awal minimal Rp 100.000. Simpanan Kendaraan menjadi jaminan untuk Pinjaman Kendaraan. Balas Jasa dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan bersangkutan dan dibayarkan setiap akhir bulan. Balas jasa dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Setiap anggota hanya boleh memiliki satu Simpanan Kendaraan.

c. Simpanan Berjangka

1) Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka)

Simpanan sukarela berjangka adalah simpanan anggota untuk merencanakan keperluan dana dalam jangka waktu tertentu. Simpanan minimal Rp 1.000.000. Jangka waktu mengendap Sisuka adalah 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Balas Jasa Sisuka bervariasi sesuai dengan jangka waktu


(64)

mengendap dan ditetapkan dengan Keputusan Pengurus. Balas jasa dihitung secara bulanan. Balas Jasa dibayar pada saat jatuh tempo bulanan dan ditransfer ke Pangari. Penutupan sebelum jatuh tempo dikenakan penalty 3% dari saldo simpanan, kecuali karena meninggal dunia. Anggota boleh memiliki lebih dari satu rekening Sisuka 2) Simpanan Sejahtera Hari Tua (Sehat)

Simpanan Sehat adalah simpanan anggota untuk merencanakan keperluan dana untuk jangka panjang. Simpanan Sehat minimal Rp500.000. Jangka waktu mengendap selama 5 tahun dan dapat diperpanjang dengan menerbitkan sertifikat baru. Balas jasa simpanan Sehat sebesar 13% p.a. Balas jasa simpanan Sehat dibayar pada setiap jatuh tempo tahunan dan menambah saldo simpanan. Penarikan sebelum jatuh tempo kontrak dikenakan biaya penalty 5% dari nominal, kecuali karena meninggal dunia. Anggota boleh memiliki lebih dari satu rekening SehaT 2. Pinjaman

a. Pinjaman Pendidikan

Pinjaman ini diberikan kepada anggota untuk membantu membiayai pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Menunjukan bukti lulus test di Perguruan Tinggi atau akan menyusun skripsi.


(65)

Pinjaman diberikan atas nama orang tua anak yang menerima manfaat pinjaman harus anggota CUPK.Jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan.

b. Pinjaman Kapitalisasi

Pinjaman Kapitalisasi adalah pinjaman yang dicairkan seluruhnya untuk menambah simpanan Pokok Simpanan Wajib, simpanan Sa’aleatn dan atau Sehat. Pinjaman dicairkan pada saat pengajuan pinjaman. Jangka waktu pengembalian maksimal 36 bulan (sesuai ketentuan program PEWARTA). Jika tidak mengangsur pinjaman selama 2 bulan berturut-turut, maka simpanan yang dijaminkan akan ditarik untuk melunasi seluruh saldo pinjaman. Anggota baru yang belum mengikuti Pendidikan Dasar, dapat mengajukan Pinjaman untuk disimpan.

c. Pinjaman Serbaneka

Pinjaman serbaneka adalah pinjaman yang bertujuan untuk membiayai keperluan keluarga seperti pengadaan barang-barang elektronik, perabot rumah tangga, pesta, dan hajatan keluarga lainnya. Simpanan (SP, SW, Sa’aleatn dan atau SeHat) minimal 20 % dari total pinjaman yang dicairkan.Jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan.


(66)

d. Pinjaman Griya

Pinjaman Griya adalah Pinjaman yang bertujuan untuk membangun, membeli dan merehab rumah. Rumah yang dibangun / dibeli / direhab menjadi jaminan pinjaman dan diasuransikan sesuai dengan jangka waktu pengembalian pinjaman. Memiliki Simpanan Griya minimal 10% dari pinjaman yang dicairkan. Jangka waktu pengembalian pinjaman maksimal 180 bulan. Balas jasa pinjaman ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus. e. Pinjaman Pertanian dan Peternakan

Pinjaman pertanian dan peternakan adalah pinjaman yang digunakan untuk membiayai usaha agrobisnis atau budi daya komoditi pertanian dan peternakan. Balas Jasa Pinjaman dibayar dimuka. Bersedia didampingi oleh petugas dari CU Pancur Kasih. Jangka waktu pengembalian sesuai masa tanam sampai panen dan maksimal 12 (dua belas) bulan. Pelunasan pokok pinjaman dilakukan setelah panen.

f. Pinjaman Perkebunan

Pinjaman perkebunan adalah pinjaman yang digunakan untuk membiayai penanaman komoditi tanaman keras, seperti: karet, kakao, dan buah-buahan lainnya.Pencairan pinjaman dilakukan secara bertahap. Jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan.


(67)

Bersedia didampingi oleh petugas dari CU Pancur Kasih secara berkelompok.

g. Pinjaman Kendaraan

Pinjaman Kendaraan adalah pinjaman yang digunakan untuk pembelian kendaraan baik roda dua maupun roda empat.Memiliki Simpanan Kencana Kasih minimal 20% dari hargasepeda motor yang akan dibeli. Jangka waktu pengembalian pinjaman sepeda motor baru maksimal 48 bulan dan diasuransikan selama 2 tahun. BPKB Sepeda motor yang dibeli menjadi jaminan pinjaman. Apabila tidak mengangsur pinjaman selama 3bulan berturut-turut, maka seluruh jaminan akan ditarik untuk melunasi seluruh pinjaman.

h. Pinjaman Modal Usaha

Pinjaman untuk modal usaha/mengembangkan usaha yang dibagi kedalam:

1) Pinjaman MekarUsaha

Pinjaman ini bertujuan untuk tambahan modal usaha atau membuka usaha baru. Ketentuan pinjaman yaitu memiliki tempat usaha yang jelas.Jangka waktu pengembalian pinjaman maksimal 60 bulan.


(68)

2) Pinjaman Usaha Musiman

Pinjaman ini bertujuan untuk modal usaha musiman. Ketentuan pinjaman yaitu Balas Jasa Pinjaman dibayar di muka.Pelunasan pokok pinjaman dibayar pada saat jatuh tempo.Jangka waktu pengembalian pinjaman maksimal 6bulan.

3) Pinjaman modal Proyek

Pinjaman ini bertujuan untuk mendanai pengerjaan proyek, pemerintah/swasta. Ketentuan pinjaman yaitu calon peminjam telah memiliki kepastian untuk mengerjakan suatu proyek yang dibuktikan dengan Surat Perintah Kerja (SPK).Menyerahkan kelengkapan administrasi berupa Akta Pendirian Perusahaan (APP), bukti Pemenang Tender /Penunjukan dan SuratPerintahKerja (SPK). Menyerahkan barang jaminan dengan bukti surat-surat kepemilikan atas barang tersebut. Jangka waktu pengembalian pinjaman maksimal 12bulan (disesuaikan dengan waktu pengerjaan). Pokok pinjaman dapat diangsur per termin pencairan dana proyek. Balas Jasa dibayar dimuka.


(69)

i. Pinjaman Biaya Berobat

Pinjaman ini diberikan kepada anggota yang memerlukan sejumlah dana untuk biaya berobat Ketentuan pinjaman adalah sebagai berikut: Jangka waktu pengembalian maksimal bulan Pinjaman diberikan atas nama salah satu anggota keluarga dari anggota yang berobat. Balas jasa ditetapkan dengan keputusan pengurus.

E. Syarat, Hak, dan Kewajiban Menjadi Anggota CUPK 1. Syarat Menjadi Anggota

a) Anggota Biasa

1) Anggota biasa adalah anggota dewasa yang berusia 17 tahun atau sudah menikah.

2) Berdomisili di wilayah pelayanan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih

b) Anggota Luar Biasa

1) Anggota yang berusia di bawah 17 tahun dan atau secara ekonomis masih bergantung pada orang tua atau walinya.

2) Anggota yang bertempat tinggal di luar wilayah tempat pelayanan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih.


(70)

2. Syarat Umum Menjadi Anggota

a) Keanggotaan Sukarela dan terbuka bagi semua orang. b) Sehat Jasmani dan Rohani.

c) Tidak sedang dalam proses hukum atau sedang menjalani hukuman penjara, yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

d) Menerima dan sanggup melaksanakan prisip-prinsip dan nilai-nilai Koperasi Kredit / Credit Union.

e) Menerima dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah tangga, Peraturan Khusus Pengurus dan Keputusan-Keputusan Pengurus.

3. Syarat Khusus Menjadi Anggota

a) Mengisi formulir Surat Permohonan menjadi anggota yang telah disediakan oleh Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih. b) Melampirkan 1 lembar pas photo ukuran 2x3 cm dan tanda

pengenal KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku. Anggota luar biasa yang berusia di bawah 17 tahun dan atau secara ekonomis masih bergantung pada orang tua atau walinya, syarat ini tidak diwajibkan.

c) Wajib mengikuti Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih secara


(71)

penuh. Kecuali anggota luar biasa seperti yang dimaksudkan point.

d) Menyetor secara tunai simpanan, iuran dan biaya sebagai berikut:

1) Uang Pangkal sebesar Rp15.000 2) Simpanan Pokok

3) Simpanan Wajib 4) Simpanan Sa’aleatn

5) Dana Pembangunan Gedung 6) Biaya Pendidikan

7) Solkes 8) Panabas

2. Hak dan Kewajiban Menjadi Anggota CUPK a) Hak Menjadi Anggota CUPK

1) Mendapat Pelayanan yang baik dari Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih.

2) Mendapat informasi dan laporan mengenai perkembangan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih. 3) Mendapat Balas Jasa Simpanan (BJS) dan Bonus

Prestasi Pinjaman (BPP) sesuai ketentuan yang berlaku. 4) Mengikuti Rapat Anggota Tahunan.


(72)

b) Kewajiban Menjadi Anggota CUPK

1) Menabung Simpanan Wajib Secara teratur sesuai ketentuan.

2) Mengangsur dan membayar balas jasa pinjaman sesuai perjanjian.

3) Turut mengingatkan anggota lain yang lalai menyetor pinjamannya, dan kurang aktif menyimpan.

4) Menjadi penjamin yang bertanggung jawab.

5) Mengajak Orang Lain (kenalan, kerabat, tetangga) bergabung menjadi anggota Koperasi Kredit(CU) Pancur Kasih

6) Mengikuti dan memahami program solidaritas(Solkes dan Panabas)

7) Menjaga nama baik Koperasi Kredit(CU) Pancur Kasih.

F. Prosedur Peminjaman Dana di CUPK

Adapun prosedur dalam rangka peminjaman dana di CUPK adalah sebagai berikut:

1. Sudah menjadi anggota.

2. Untuk pinjaman kapitalisasi, pinjaman sebesar simpanandan pinjaman dibawah simpanan


(73)

3. Pemohon wajib berkonsultasi pada bagian kredit atau petugas di tempat pelayanan. Konsultasi tidak dapat diwakilkan. Jika diperlukan, konsultan kredit dapat meminta pemohon menghadirkan suami/istri/ahli waris yang sah.

4. Pemohon mengisi Surat Permohonan pinjaman yang telah disediakan oleh CUPK.

5. Calon peminjam wajib melampirkan fotocopy KTP /Kartu Keluarga atau tanda pengenal lainnya yang masih berlaku.

6. Setiap permohonan pinjaman harus mendapat persetujuan dari suami/istri yang sah, dan pada saat pencairan pinjaman, bagian kredit dapat meminta suami/istri yang sah dihadirkan (bagi yang sudah berkeluarga). 7. Besar pinjaman yang dikabulkan menjadi wewenang bagian kredit

berdasarkan hasil penelitian terhadap tujuan pinjaman, kerajinan menabung, kemampuan mengembalikan, prestasi dan partisipasi.

8. Untuk menjamin keamanan pinjaman, petugas bagian kredit dapat meminta jaminan tambahan selain simpanan kepada peminjam. 9. Taksiran nilai barang jaminan menjadi kewenangan bagian kredit.

10.Semua surat-surat yang berkaitan dengan Perjanjian Pinjaman ditandatangani di atas materai.

11.Perikatan-perikatan dapat dikuatkan dengan Akta Notaris. 12.Perjanjian pinjaman di atas Rp 1.000.000,00 harus bermaterai


(74)

13.Anggota boleh memiliki maksimal tiga produk pinjaman. Masing-masing produk tidak boleh saling menutupi kecuali untuk produk yang sama. 14.Tujuan Pinjaman tidak boleh merusak lingkungan.

15.Balas Jasa Pinjaman ditetapkan dalam keputusan pengurus, dan sewaktu-waktu dapat berubah.

16.Angsuran pokok dan balas jasa pinjaman dilakukan setiap bulan. Kecuali produk- produk yang diatur khusus.

17.Setoran pinjaman diutamakan untuk balas jasa pinjaman.

18.Apabila angsuran pokok pinjaman dilakukan lebih dari satu kali pada bulan yang sama, maka perhitungan balas jasa pinjaman bulan berikutnya berdasarkan saldo pinjaman pada saat jatuh tempo bulanan.

19.Pinjaman yang diberikan kepada anggota dilindungi oleh program PEWA RTA puskopdit.

20.Pinjaman di atas ketentuan program PEWARTA (poin 19) wajib diasuransikan.

21.Anggota Luar Biasa, yang berusia dibawah 17 tahun dan atau secara ekonomis masih bergantung pada orang tua atau walinya, tidak berhak meminjam.

22.Anggota Luar Biasa yang bertempat tinggal diluar wilayah tempat pelayanan Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih, berhak meminjam maksimal sebesar simpanan yang dapat diblokir.


(75)

a. Pinjaman dibawah simpanan adalah pinjaman yang diberikan maksimal sebesaar 90% dari total simpanan sa’aleatn dan atau ditambah Sehat.

b. Pinjaman dapat dicairkan pada saat pengajuan pinjaman. c. Jangka waktu angsuran maksimal 60 bulan.


(76)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden

Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini, mengambil responden yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kuesioner ini terdapat empat bagian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi anggota serta sisa hasil usaha yang diperoleh anggota CUPK.

Jumlah penyebaran kuesioner didapat berdasarkan dari hasil: n = N/ [1 + N (e 2)

n = 1400/ [1 + 1400(0.12)]

n = 93.34

melalui perhitungan pengambilan sampel dari jumlah total populasi (N) yaitu sebesar 1369 anggota (dibulatkan menjadi 1400 karena masih terdapat kemungkinan bertambahnya anggota) dan toleransi kesalahan pengambilan sampel (e) sebesar 10%, maka jumlah sampel yang di ambil


(77)

dalam penelitian ini adalah sebesar 93,34 responden (dibulatkan menjadi 100 orang responden) dan telah dianggap representatif dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini karakteristik responden akan dilihat dari umur, jenis kelamin, dan lama menjadi anggota CUPK.

Tabel 5.1

Karakteristik responden berdasarkan umur

Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa pada penelitian ini responden yang ikut berpartisipasi menunjukkan usia termuda mulai dari umur 20 tahun dan usia paling tua adalah yang lebih daripada 41 tahun. Pada tabel tersebut juga terlihat dengan jelas bahwa responden penelitian didominasi oleh anggota dengan rentang usia 20-30 tahun yakni sebanyak 45%, kemudian anggota dengan rentang usia 31-40 sebanyak 32%, dan terakhir anggota dengan rentang usia 41 tahun atau lebih, dengan responden

Umur

20-30 Tahun 31-40 Tahun ≥ 41 tahun


(78)

sebanyak 23%. Tabel ini menunjukkan bahwa anggota CUPK sebagian besar masih berusia produktif.

Tabel 5.2

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pada penelitian ini responden yang ikut berpartisipasi adalah laki-laki dan perempuan, yang mana anggota perempuan merupakan responden yang paling banyak yaitu sebanyak 58% serta laki-laki sebanyak 42%.

Responden

Laki-laki Perempuan


(79)

Tabel 5.3

Karakteristik responden berdasarkan lama menjadi anggota

Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa pada penelitian ini responden yang ikut berpartisipasi menunjukkan lamanya menjadi anggota mulai dari 1 tahun dan yang paling lama adalah anggota yang lebih daripada 11 tahun. Pada tabel tersebut juga terlihat dengan jelas bahwa responden penelitian didominasi oleh anggota dengan rentang lama menjadi anggota kurang atau sama dengan 5 tahun yakni sebanyak 74%, kemudian anggota dengan rentang 6-10 tahun sebanyak 21%, dan terakhir anggota dengan rentang 11 tahun atau lebih, dengan responden sebanyak 5%. Tabel ini menunjukkan bahwa anggota CUPK sebagian besar adalah anggota yang masih terbilang baru, mengingat CUPK tempat pelayanan kotabaru sendiri baru berdiritepatnya pada tanggal 2 september 2010.

Lama Menjadi Anggota

5 Tahun 6-10 Tahun ≥ 11 Tahun


(80)

B. Pengujian Data 1. Analisis Validitas

Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan taraf signifikansi 5% (r tabel = 0,197 ; df = n-2). Pada masing-masing bagian partisipasi yaitu partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan, dalam bidang permodalan dan dalam penggunaan jasa koperasi menunjukkan validitas dalam setiap pertanyaan yang ditujukan. Berikut adalah tabel uji validitas setiap pertanyaan.

Tabel 5.4

Uji Validitas Partisipasi Anggota dalam Pengambilan Keputusan

Item No. r hitung r tabel Keputusan

1 0,535 0,197 Valid

2 0,514 0,197 Valid

3 0,480 0,197 Valid

4 0,581 0,197 Valid

5 0,446 0,197 Valid


(81)

Tabel 5.5

Uji Validitas Partisipasi dalam Bidang Permodalan

Item No. r hitung r tabel Keputusan

1 0,590 0,197 Valid

2 0,619 0,197 Valid

3 0,514 0,197 Valid

4 0,419 0,197 Valid

5 0,509 0,197 Valid

Tabel 5.6

Uji Validitas Partisipasi dalam Penggunaan Jasa

Item No. r hitung r tabel Keputusan

1 0,607 0,197 Valid

2 0,634 0,197 Valid

3 0,632 0,197 Valid

4 0,372 0,197 Valid

Pembahasan tabel 5.4, 5.5, dan 5,6:

Berdasarkan dari hasil uji validitas masing-masing butir pertanyaan pada sub bagian kuesioner pada tabel 5.4, 5.5, dan 5,6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dalam penelitian ini menunjukkan kevalidannya hal ini didasarkan pada r hitung> r tabel.


(82)

2. Analisis Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan karena bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali. Semakin tinggi tingkat reliabilitas, maka semakin stabil kemantapan hasil pengukuran dan begitu juga sebaliknya. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel reliabilitasnya dapat dikatan handal apabila jika nilai rtt >r tabel. Berikut ini merupakan tabel uji reliabilitas pada setiap pertanyaan kuesioner;

Tabel 5.7

Uji Reliabilitas Partisipasi Anggota dalam Pengambilan Keputusan

Item No. r tt r tabel Keputusan

1 0,715 0,60 Reliabel

2 0,717 0,60 Reliabel

3 0,726 0,60 Reliabel

4 0,702 0,60 Reliabel

5 0,735 0,60 Reliabel


(83)

Tabel 5.8

Uji Reliabilitas Partisipasi dalam Bidang Permodalan

Item No. r tt r tabel Keputusan

1 0,689 0,60 Reliabel

2 0,678 0,60 Reliabel

3 0,711 0,60 Reliabel

4 0,750 0,60 Reliabel

5 0,717 0,60 Reliabel

Tabel 5.9

Uji Reliabilitas Partisipasi dalam Penggunaan Jasa

Item No. r tt r tabel Keputusan

1 0,643 0,60 Reliabel

2 0,639 0,60 Reliabel

3 0,614 0,60 Reliabel

4 0,821 0,60 Reliabel

Pembahasan tabel 5.7, 5.8, dan 5,9:

Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas masing-masing butir pertanyaan pada sub bagian kuesioner pada tabel 5.7, 5.8, dan 5,9, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah reliabel hal ini didasarkan pada r tt > r tabel.


(84)

C. Analisis untuk Menjawab Rumusan Masalah

Pengujian tingkat partisipasi anggota koperasi dalam penelitian ini menggunakan One Sample t-test dengan bantuan program SPSS. Test ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata satusampel berbeda nyata atau tidak dengan suatu nilai tertentu yang digunakan sebagai pembanding. Test value yang digunakan dalam uji ini adalah sebesar 2,5 (nilai tengah antara interval 1-4) sebagai nilai standar untuk menguji apakah tingkat partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi, sedang ataupun rendah. Langkah-langkah dalam Uji One sample t-test adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tingkat partisipasi

Mean > Test Value (2,5) : partisipasi anggota termasuk dalam kategori tinggi

Mean = Test Value (2,5) : partisipasi anggota termasuk dalam kategori sedang

Mean < Test Value (2,5) : partisipasi anggota termasuk dalam kategori rendah

2. Menentukan nilai t dan membanding t hitung dan t tabel

Hasil perhitungan bias dilihat pada tabel 5.11 yaitu analisis one sample t-test dengan menggunakan test value 2,5


(1)

Soal2_3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 10 10.0 10.0 12.0

setuju 58 58.0 58.0 70.0

sangat setuju 30 30.0 30.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Soal2_4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0

tidak setuju 26 26.0 26.0 32.0

setuju 48 48.0 48.0 80.0

sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Soal2_5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0

tidak setuju 22 22.0 22.0 29.0

setuju 47 47.0 47.0 76.0

sangat setuju 24 24.0 24.0 100.0


(2)

Tabel Frekuensi Jawaban Soal 2

Soal 1_1

Soal 1_2

Soal 1_3

Soal 1_4

Soal

1_5 Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Setuju 2 2 2 6 7 19 3,8

Tidak Setuju 2 3 10 26 22 63 12,6

Setuju 54 51 58 48 47 258 51,6

Sangat Setuju 42 44 30 20 24 160 32

100

Partisipasi anggota dalam pengunaan jasa koperasi Frequency Table

Soal3_1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0

tidak setuju 2 2.0 2.0 4.0

Setuju 64 64.0 64.0 68.0

sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Soal3_2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0

tidak setuju 1 1.0 1.0 2.0

Setuju 60 60.0 60.0 62.0

sangat setuju 38 38.0 38.0 100.0


(3)

Soal3_3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0

tidak setuju 5 5.0 5.0 8.0

Setuju 52 52.0 52.0 60.0

sangat setuju 40 40.0 40.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Soal3_4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 18 18.0 18.0 18.0

tidak setuju 30 30.0 30.0 48.0

Setuju 38 38.0 38.0 86.0

sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel Frekuensi Jawaban Soal 3

Soal 1_1

Soal 1_2

Soal 1_3

Soal

1_4 Frekuensi Persentase Sangat Tidak Setuju

2 1 3 18 24 6

Tidak Setuju

2 1 5 30 38 9,5

Setuju

64 60 52 38 214 53,5

Sangat Setuju

32 38 40 14 124 31


(4)

(5)

xv ABSTRAK

EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION

Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak. Kalimantan Barat

Riki Riandy NIM:102114118 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Credit Union Pancur Kasih (CUPK) merupakan salah satu credit union (CU) terbesar yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Ditengah era globalisasi dan modernisasi, CUPK mampu bertahan dan menjadi salah satu lembaga keuangan berbasis koperasi terbaik di Indonesia yang tentunya hal tersebut didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah partisipasi anggota.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini menghasilkan rumusan masalah yaitu termasuk kategori apakah tingkat partisipasi anggota CUPK? Kemudian, tujuan yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah: mengetahui bagaimanakah tingkat partisipasi anggota CUPK.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) Kuesioner, (2) Dokumentasi, (3) Wawancara, (4) Observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: Analisis One Sample T-test.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner ke sampel penelitian yaitu anggota CUPK. Data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan memuat tentang: (1) partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan, (2) Partisipasi anggota dalam bidang permodalan, dan (3) partisipasi anggota dalam penggunaan jasa (simpan pinjam). Dari hasil analisis one sample t-test mengenai tingkat partisipasi anggota, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi anggota CUPK termasuk dalam kategori tinggi dimana mean lebih besar daripada nilai test value.


(6)

xvi

ABSTRACT

AN EVALUATION OF COOPERATIVE CREDIT UNIONS MEMBER PARTICIPATON

A Case Study at Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak. Kalimantan Barat

Riki Riandy 102114118

Sanata Dharma University Yogyakarta

2017

Credit Union Pancur Kasih (CUPK) is counted as one of the biggest credit unions (CU) which is located in West Borneo Province. During this globalization and modernization period, CUPK survives and becomes one the finest cooperative based financial institution in Indonesia. Thus, it is supported by the participation of its members.

According to its background, the problem formulation of this research is: what is the classification level of the members’ participation? Then, the purpose of this research itself is to observe the classification level of the members’ participation.

The research was a case study. The data collection techniques were: (1) Questionnaire, (2) Documentation, (3) Interview, (4) Observation. The data analysis technique was One Sample t-test analysis.

The data collecting method was done by distributing the questioner to the members of CUPK as the sample of this research. The results from the distributed questionnaire contain of: (1) the cooperative members’ participation of decision-making , (2) the cooperative members’ participation in financial capital, and (3) the cooperative members’ participation to utilize credit union service (saving and loan). Based on the result of one sample t-test analysis, it can be concluded that the level of cooperative members’ participation at CUPK is high categorized.


Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Partisipasi Anggota Terhadap Keberhasilan Credit Union Dalam Meningkatkan Pembangunan Ekonomi...

0 18 4

Evaluasi penyusunan laporan keuangan credit union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) : studi kasus di Credit Union Pancur Kasih tempat pelayanan pemangkat.

3 25 189

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota : studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

0 1 225

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat

0 7 115

Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

0 0 223

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PADA LOYALITAS ANGGOTA CREDIT UNION PANCUR KASIH KABUPATEN KUBU RAYA PONTIANAK SKRIPSI

0 5 198

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEJAHTERAAN EKONOMI ANGGOTA SEBELUM DAN SESUDAH MENGAMBIL KREDIT KE CREDIT UNION PANCUR KASIH

0 1 154