Tekanan efektif rata – rata Daya Indikator Konsumsi bahan bakar Sfc

Fatah Maulana Siregar : Performansi Mesin – Non Stationer Mobile Berteknologi VVT-i Dan Non VVT-i, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 2.3 adalah gambar siklus aktual dari mesin Otto. Fluida kerjanya adalah campuran bahan bakar – udara, jadi ada proses pembakaran untuk sumber panas. Pada langkah hisap, tekanannya lebih rendah dibandingkan dengan langkah buang. Proses pembakaran dimulai dari penyalaan busi ignition sampai akhir pembakaran. Proses kompresi dan ekspasi tidak adiabatis, karena terdapat kerugian panas yang keluar ruang bakar.

2.5. Parameter Performansi Mesin

2.5.1. Tekanan efektif rata – rata

Selama siklus berlangsung, temperatur dan tekanannya selalu berubah – ubah. Oleh karena itu sebaiknya dicari harga tekanan tertentu konstan yang apabila mendorong torak sepanjang langkahnya dapat menghasilkan kerja persiklus yang sama dengan siklus yang dianalisis. Tekanan tersebut dinamai “tekanan efektif rata – rata”, , yang diformulasikan sebagai [7] dimana: = tekanan efektif rata – rata kPa V d = volume langkah torak m 3 W nett = kerja netto dalam satu siklus kJ

2.5.2. Daya Indikator

7 lit. Michael J. Moran dan Howard N. Shapiro, Termodinamika Teknik 2, Erlangga, hal. 57 Fatah Maulana Siregar : Performansi Mesin – Non Stationer Mobile Berteknologi VVT-i Dan Non VVT-i, 2009. USU Repository © 2009 Merupakan daya yang dihasilkan dalam silinder motor sehingga merupakan basis perhitungan atau penentuan efisiensi pembakaran atau besarnya laju panas akibat pembakaran di dalam silinder. [8] dimana : = daya indikasi kW N = putaran mesin putarandetik n = jumlah putaran dalam satu siklus, untuk empat tak n = 2 putaransiklus 2.5.3. Daya poros Daya yang dihasilkan suatu mesin pada poros keluarannya disebut sebagai daya poros atau biasa dikenal dengan brake horse power yang dihitung berdasarkan rumusan: [9] dimana: = daya poros kW N = putaran mesin putarandetik k = torsi N m seperti yang telah diketahui, dari sejumlah gaya yang dihasilkan mesin, maka sebagian darinya dipakai untuk mengatasi gesekanfriksi antara bagian – bagian 8 lit. Willard W. Pulkrabek, Engineering Fundamentals of Internal Combustion, Prentice hall, hal. 51 9 ibid Fatah Maulana Siregar : Performansi Mesin – Non Stationer Mobile Berteknologi VVT-i Dan Non VVT-i, 2009. USU Repository © 2009 mesin yang bergerak, sebagian lagi dipakai untuk mengisap udara dan bahan bakar serta mengeluarkannya dalam bentuk gas buang.

2.5.4. Konsumsi bahan bakar Sfc

Konsumsi bahan bakar didefenisikan sebagai jumlah bahan bakar yang dikonsumsi persatuan unit daya yang dihasilkan perjam operasi. Secara tidak langsung konsumsi bahan bakar spesifik merupakan indikasi efisiensi mesin dalam menghasilkan daya dari pembakaran bahan bakar. [10] dimana: dimana: = konsumsi bahan bakar spesifik grkwh = laju aliran rata – rata bahan bakar kgdetik = massa bahan bakar kg = massa udara kg

2.5.5. Efisiensi termal