Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda Pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK BROWNIES AMANDA

PADA KONSUMEN CABANG

ABDULLAH LUBIS

OLEH

BEBBIE RULITA SOELISTIARINY 070502080

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda Pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis ”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows®. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 150 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan accidental sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis. sedangkan secara parsial variabel pribadi dan psikologis mempunyai pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian pro duk Bro wnies Ama nda pa da ko nsu me n ca ba ng Abdu lla h Lu bis .

Kata kunci: perilaku konsumen, budaya, sosial, pribadi, psikologis dan keputusan pembelian


(3)

ABSTRACT

The study, entitled " analysis of the factors that influence consumer behavior in deciding whether to purchase Amanda House in consumer products Department Abdullah " Lubis. The purpose of this study to determine the effect on consumer behaviour, the product purchasing decisions on the consumer branch Amanda House Abdullah Lubis.

Method of analysis uses descriptive and statistical analysis method that uses a few tools of linear regression analysis, testing, and a large simultaneous testing significant partial. Work on data analysis techniques, using SPSS 16.0 for Windows ®. The data used in primary and secondary data. In this study used 150 respondents, sampling on the basis of random sampling.

Results based on multiple linear regression showed that the variables of the cultural, social, personal and psychological impact of positive and significant impact on the decision to purchase the product on the consumer branch Amanda House Abdullah Lubis. While partly personal and psychological variables have the greatest influence on decisions, product purchases in the consumer branch Amanda House Abdullah Lubis.

Keywords: consumer behaviour, cultural, social, personal, psychological and purchasing decisions


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya yang luar biasa sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga safaat beliau di terima di akhirat kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan memperoleh gelar Strata-1 (S-1) Sarjana Ekonomi. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mama Evilina Daulay dan Papa Yuherman Rivai yang memberikan dukungan moril, materil, nasehat dan do’a yang merupakan semangat yang tiada habisnya bagi penulis. Semoga Allah senantiasa menyayangi Mama dan Papa.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME. Selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Marhayanie, SE, M.Si. Selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Marhayanie, SE, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran dalam proses membimbing dan memberikan arahan selama proses Penulisan skripsi ini. 6. DR. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA sebagai Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Bapak Fadli, SE, Msi sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan


(5)

skripsi ini dan Seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

9. Kepada nenek Berlian Asniar Ritonga, kakak Legisa Devianty, adik-adik Penulis Diego Erickson Darren, Clarissa Agatha Darren, Muhammad Al Fatih Darren dan keluarga besar Penulis yang telah memberikan perhatian, doa dan restunya sehingga Penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman dan orang terkasih yang Penulis sayangi Harianto, Boy Alamsyah, Ida Wati, Patricya Dita dan teman-teman lainya yang tidak disebutkan namanya, terima kasih atas perhatian, dukungan, semangat yang kalian berikan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2011

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1. Uraian Teoritis ... 6

2.1.1. Teori Perilaku Konsumen ………..………….………… 6

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen... 7

2.1.3. Proses Keputusan Pembelian ... 10

2.2. Peneliti Terdahulu ... 12

2.3. Kerangka Konseptual ... 14

2.4. Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1. Jenis Penelitian ... 16

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16

3.3. Batasan Operasional Variabel ... 16

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 17

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 18

3.6. Populasi dan Sampel... 18

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 19

3.8. Jenis dan Sumber Data ……... 19

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas... 19


(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 28

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 28

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 28

4.1.2. Logo Perusahaan ... 32

4.1.3. Produk-Produk Perusahaan ... 47

4.2. Hasil Penelitian ...33

4.2.1. Analisis Deskriptif ... 33

4.2.2. Analisis Statistik ... 41

1. Uji Asumsi Klasik ... 41

a. Uji Normalitas ... 41

b. Uji Multikolinearitas ... 43

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 44

3. Uji Hipotesis ... 47

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)... 47

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 49

4. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 51

4.3. Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ...55

DAFTAR PUSTAKA ... 56


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Gambar 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel …………... 9

Gambar 3.2 Skala Likert ………... 14

Gambar 3.3 Uji Validitas I ………... 21

Gambar 3.4 Uji Validitas II ………... 22

Gambar 3.5 Uji Reliabilitas ... 23

Gambar 4.1 Gambaran Umum Responden ………... 33

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan... 34

Gambar 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya ... 35

Gambar 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sosial ... 36

Gambar 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pribadi ... 37

Gambar 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Psikologis .. 38

Gambar 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian …………... 39

Gambar 4.8 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 43

Gambar 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF ………... 44

Gambar 4.10 Analisis Linier Berganda ... 45

Gambar 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-f)………... 48

Gambar 4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-t)... 49


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ………... 9

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 14

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 31

Gambar 4.2 Variasi Produk Brownies Amanda ... 32

Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 41

Gambar 4.3 Scatterplot Uji Normalitas ... 42


(10)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda Pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis ”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang menggunakan alat analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows®. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 150 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan accidental sampling.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis. sedangkan secara parsial variabel pribadi dan psikologis mempunyai pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian pro duk Bro wnies Ama nda pa da ko nsu me n ca ba ng Abdu lla h Lu bis .

Kata kunci: perilaku konsumen, budaya, sosial, pribadi, psikologis dan keputusan pembelian


(11)

ABSTRACT

The study, entitled " analysis of the factors that influence consumer behavior in deciding whether to purchase Amanda House in consumer products Department Abdullah " Lubis. The purpose of this study to determine the effect on consumer behaviour, the product purchasing decisions on the consumer branch Amanda House Abdullah Lubis.

Method of analysis uses descriptive and statistical analysis method that uses a few tools of linear regression analysis, testing, and a large simultaneous testing significant partial. Work on data analysis techniques, using SPSS 16.0 for Windows ®. The data used in primary and secondary data. In this study used 150 respondents, sampling on the basis of random sampling.

Results based on multiple linear regression showed that the variables of the cultural, social, personal and psychological impact of positive and significant impact on the decision to purchase the product on the consumer branch Amanda House Abdullah Lubis. While partly personal and psychological variables have the greatest influence on decisions, product purchases in the consumer branch Amanda House Abdullah Lubis.

Keywords: consumer behaviour, cultural, social, personal, psychological and purchasing decisions


(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pada era yang serba sibuk seperti saat ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Segala hal yang ada dibuat sedemikian praktis agar dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak tempat yang menyuguhkan makanan cepat saji tanpa harus sibuk memasak di dapur. Mulai dari makanan ringan hingga makanan pokok. Fenomena seperti inilah yang membuat industri makanan tumbuh subur di Indonesia. Peluang industri pangan di dalam negeri sendiri berkembang pesat dan cukup menjanjikan.

Dalam persaingan industri makanan, khususnya kue, ada satu jenis panganan yang banyak dilirik konsumen yaitu kue brownies. Kue jenis ini mudah disukai konsumen karena memiliki rasa coklat yang pekat dan tekstur yang lembut. Kue ini juga bisa dinikmati oleh konsumen berbagai usia baik muda maupun tua. Saat ini rasa brownies pun sudah memiliki berbagai varian bukan hanya rasa coklat original saja. Dalam industri makanan ringan ada satu nama yang patut diperhitungkan yaitu Amanda Brownies kukus. Brownies Amanda merupakan salah satu pilihan kuliner dari kota Bandung yang memiliki ciri khas dengan kualitas produk yang tinggi dan sangat cocok untuk oleh-oleh. Selain untuk oleh-oleh, Brownies Amanda juga dapat disajikan dalam rapat, arisan, maupun ulang tahun.


(13)

Beberapa tahun yang lalu, Bandung sempat diramaikan oleh munculnya jenis makanan baru dengan nama ‘Amanda Brownies Kukus’, yang merupakan singkatan dari Anak Mantu Damai. Makanan ringan yang tiba-tiba menjadi sangat terkenal ini rasanya memang lezat dan berbeda dengan brownies yang biasa, dan tentu saja membuat orang yang memakannya menjadi ingin membelinya lagi. Brownies kukus Amanda merupakan hasil ketidakpuasan seorang wanita bernama Hj. Sumiwiludjeng ketika mencoba resep bolu kukus dari seorang adiknya. Pada akhir tahun 1999, Hj. Sumiwiludjeng mulai memodifikasi rasa brownies tersebut sampai menemukan rasa yang sesuai untuk bolu kukus cokelat tersebut. Setelah menemukan rasa yang sesuai, katering milik Hj. Sumi mulai menawarkan kue tersebut kepada pelanggan dan langsung mendapat respon yang positif. Setelah mendapat banyak pesanan, maka diputuskan untuk mengeluarkan kue tersebut dari daftar salah satu menu di dalam katering menjadi produk yang berdiri sendiri.

Memang pada awalnya Amanda Brownies kukus hanya industri kecil dengan skala rumahan, namun tetap dikelola dengan prinsip manajemen moderen. Setidaknya, itu terlihat dari upaya untuk mengembangkan produknya, antara lain dengan menambah varian rasa dan meletakkan nama Brownies Kukus Amanda pada kemasan agar lebih professional. Seiring dengan perkembangan pasar, Amanda menjadi pemimpin pasar brownies di Kota Bandung dengan tetap mempertahankan, memperbaiki dan terus mengembangkan kualitas produk yang dimiliki. Brownies Amanda sempat kesulitan dengan banyaknya permintaan. Permintaan tidak hanya dari Bandung tapi juga dari luar kota. Orang-orang harus berjuang untuk mendapatkan panganan ini dan harus mengantri berjam-jam.


(14)

Sempat juga banyak keluhan dengan terbatasnya jumlah brownis ini tetapi dengan berjalannya waktu dan dengan dibukanya beberapa cabang maka brownies Amanda mampu memenuhi permintaan konsumen.

Diperlukan kreasi dan inovasi terus menerus agar konsumen tidak mudah bosan dengan produk yang ditawarkan. Dilihat dari kecenderungannya kebanyakan konsumen memilih jenis panganan yang enak, bergizi, mudah didapat, variasi rasanya bermacam-macam dan memiliki merek yang sudah dikenal luas dipasaran. Kecenderungan seperti inilah yang harus diperhatikan oleh pemasar agar tidak kalah saing dengan merek lain yang produknya sejenis. Selera konsumen yang terus berubah menuntut pemasar mengenal konsumennya. Di kehidupan yang relatif konsumtif seperti saat ini dan gencarnya iklan serta jenis promosi lainnya, pemahaman tentang perilaku konsumen akan membantu pemasar mengetahui bagaimana motif, sikap maupun perilaku serta faktor-faktor usaha pemasaran maupun lingkungan eksternal lain yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.

Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, psikologis (Kotler 2007:214). Dalam hal pemasaran masih sulit untuk menentukan faktor apakah yang lebih dominan yang mempengaruhi konsumen dalam hal keputusan pembelian. Ada kalanya faktor sosial lebih dominan dibanding faktor lainnya dalam hal pembelian barang mewah. Tetapi ada kalanya juga faktor psikologis lebih dominan dari faktor lainnya dalam hal pembelian produk yang di beli tanpa perencanaan sebelumnya. Keputusan pembelian


(15)

konsumen benar-benar membeli produk. Apapun faktor yang mempengaruhi konsumen dalam hal keputusan pembelian, berarti faktor tersebut memiliki perannya masing-masing dalam mempengaruhi perilaku konsumen.

Diperlukan pemahaman tentang perilaku konsumen agar pemasar mampu mengambil keputusan-keputusan pemasaran secara tepat. Dengan memahami perilaku konsumen diharapkan perusahaan mampu menemukan peluang-peluang apa saja yang belum terbaca oleh perusahaan lain yang dibutuhkan oleh konsumen. Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi pasar, menyusun strategi promosi khususnya iklan secara tepat.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah faktor budaya, sosial, pribadi dan

psikologis berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis?”

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis.


(16)

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi : a. Perusahaan

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam membuat strategi pemasaran dalam rangka memenuhi harapan konsumen.

b. Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran khususnya perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan.

c. Peneliti selanjutnya

Sebagai masukan atau referensi bagi para peneliti lain yang ingin meneliti mengenai perilaku konsumen.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Uraian teoritis

2.1.1 Teori Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku dari konsumen akhir, individu dan rumah tangga, yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis.

Minor dan Mowen (2002:6), menyatakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Menurut The American Marketing Assosiation (Setiadi 2003:3), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Konsumen di Indonesia merupakan konsumen yang beragam sebagaimana konsumen lainnya di belahan dunia lain. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen agar mampu memasarkan produknya dengan baik. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen dan dilakukan melalui strategi pemasaran yang tepat.


(18)

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen

Menurut Kotler (2007:214) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah budaya, sosial, pribadi, psikologis. Faktor-faktor tersebut harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh dapat mempengaruhi pembelian konsumen.

a. Faktor budaya

Menurut Sumarwan (2004:170) budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Adapun unsur-unsur budaya antara lain:

1. Nilai

Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.

2. Kebiasaan

Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya.

b. Faktor sosial

Menurut Dr. Bambang Rudito sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti, sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan yang dimunculkan oleh individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat.


(19)

1. Kelompok acuan

Seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang.

2. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

c. Faktor pribadi

Menurut Sumarwan (2004:47) pribadi merupakan perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia. Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Karakteristik ini muncul dari dalam diri konsumen dan ada di luar control pemasar.

1. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Indikator ekonomi harus diperhatikan pemasar agar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang strategi pemasaran.

2. Gaya hidup

Gaya hidup meggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah disesuaikan dengan perubahan hidupnya.


(20)

3. Kepribadian

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.

d. Faktor psikologis

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:218) Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan tempat tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan produk yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi yang penting antara lain: 1. Motivasi

Motivasi merupakan suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya. 2. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

3. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman.


(21)

4. Keyakinan dan sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif sesorang mengenai sesuatu. Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

Gambar 2.1

Model Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler dan Keller (2007:226)

2.1.3 Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:219) keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk. Untuk sampai ketahap pembelian, terdapat langkah-langkah dalam proses pembelian dengan tahapan sebagai berikut (Kotler dan Armstrong 2001:222) :

1. Tahap pengenalan kebutuhan, yaitu tahap pertama proses pengambilan keputusan pembeli diaman konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

RANGSANGAN PEMASARAN

Produk dan Jasa Harga Distribusi Komunikasi RANGSANGAN LAIN Ekonomi Teknologi Politik Budaya PSIKOLOGI KONSUMEN Motivasi Persepsi Pembelajaran memori KARAKTERISTIK KONSUMEN Budaya Sosial Pribadi KEPUTUSAN PEMBELIAN Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Jumlah pembelian Waktu pembelian Metode pembayaran PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi alternative Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian


(22)

2. Pencarian informasi, yaitu tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi. 3. Evaluasi alternatif, yaitu tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative dalam satu susunan pilihan. 4. Keputusan membeli, yaitu tahap dalam proses pengambilan keputusan

pembeli di mana konsumen benar-benar membeli produk.

5. Perilaku pasca pembelian, yaitu tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.

Perilaku membeli sangat berbeda untuk setiap produk. Semakin kompleks keputusan biasanya akan melibatkan semakin banyak pihak yang terkait dan semakin banyak pertimbangan. Adapun tipe-tipe perilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan diantara merek (Kotler dan Keller 2007:234) :

1. Perilaku membeli yang kompleks

Perilaku membeli konsumen dalam berbagai situasi bercirikan keterlibatan mendalam konsumen dalam membeli.


(23)

Terjadi ketika konsumen sangat terlibat dengan pembelian yang mahal, jarang atau beresiko tetapi hanya melihat sedikit perbedaan diantara merek-merek yang ada.

3. Perilaku membeli karena kebiasaan

Perilaku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan yang dirasakan di antara merek-merek yang ada.

4. Perilaku membeli yang mencari variasi.

Perilaku membeli konsumen yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen tetapi perbedaan diantara merek dianggap besar.

2.2 Penelitian Terdahulu

Nasution (2010). Melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap pada mahasiswa ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda serta pada koefisien determinasi, nilai R sebesar 0.490 berarti hubungan antara afeksi, kualitas, dan diskonfirmasi terhadap kepuasan pelanggan sebesar 49.0 %. Artinya


(24)

hubungan antar variabel cukup erat. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.203 berarti 20.3 % faktor-faktor keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya 79.7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Hal-hal yang diteliti di penelitian ini tidak memiliki perbedaan dengan penelitian yang sedang dilakukan peneliti karena kedua penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Sedangkan objek yang diteliti memiliki perbedaan karena objek yang diteliti oleh peneliti adalah mahasiswa reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Prayoga (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedaap. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap oleh mahasiwa yang kost di lingkungan kampus USU. Hasil ini dapat dilihat pada analisis Regresi Berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 45,8% yang berarti bahwa pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan pembelian mie instan merek Sedaap oleh mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU sebesar 45,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.


(25)

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Kotler dan Keller (2007:214) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Keempat faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti, sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi untuk mengatur tindakan-tindakan yang dimunculkan oleh individu-individu sebagai anggota suatu masyarakat. Pribadi merupakan perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia. Perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Karakteristik ini muncul dari dalam diri konsumen dan ada di luar kontrol pemasar. Psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan tempat tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.

Keempat faktor tersebut saling mempengaruhi dan memiliki perannya masing-masing dalam hal mempengaruhi perilaku konsumen dan biasanya berada diluar perkiraan pemasar karena mempelajari perilaku konsumen tidak seperti belajar ilmu pasti. Keadaan konsumen yang terus berubah memaksa pemasar mencari tahu lebih dalam lagi tentang perilaku dari masing-masing individu yang memiliki karakteristik yang berbeda pula.


(26)

Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan, berikut disajikan kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun sekaligus mencerminkan alur berpikir yang merupakan dasar dari perumusan hipotesis.

Gambar 2.2 : Kerangka Konseptual

Sumber : Kotler dan Keller (2007), Setiadi (2008) dimodifikasi

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah : “Faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis”.

Sosial

(X2)

Pribadi

(X3)

Psikologi

(X4)

Keputusan Pembelian

(Y)

Budaya

(X1)


(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya, yang bertujuan untuk mempelajari, mendeskripsi, mengungkapkan, dan menyelidiki hubungan kausalitas antara variabel independen dengan variabel dependen.

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di outlet Brownies Amanda Jl. Abdullah Lubis no. 23A.

Waktu penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus 2011 sampai dengan September 2011.

3.3Batasan Operasional

a. Variabel Independen (X) yaitu Budaya (X₁), Sosial (X₂ ), Pribadi (X₃ ), Psikologis (X₄).


(28)

3.4Definisi Operasional

Defenisi operasionalisasi dari variabel yang diteliti adalah :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Budaya (X₁)

Segala nilai, pemikiran, simbol yang mempenga ruhi perilaku, sikap, kep ercayaan dan kebiasaan

seseorang dan masyarakat. 1. Nilai 2. Kebiasaan Likert Sosial (X₂)

Segala sesuatu yang dip akai sebagai acuan dala m berinteraksi antar ma nusia dalam konteks masyarakat atau komuniti.

1. Kelompok acuan 2. Keluarga

3. Peran dan status sosial

Likert

Pribadi (X₃)

Merupakan perbedaan k arakteristik yang paling dalam pada diri manusia.

1. Keadaan ekonomi 2. Kepribadian 3. Gaya hidup

Likert

Psikologis (X₄)

Bagian dari pengaruh li ngkungan tempat tingg al dan hidup pada waktu

sekarang tanpa mengab aikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasin ya pada waktu yang ak an datang.

1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pembelajaran

4. Keyakinan dan sikap

Likert Keputusan Pembelian (Y) Merupakan tahap dimana konsumen benar-benar membeli produk

1. Pembelian yang kompleks 2. Pembelian yang mengurangi

ketidakcocokan

3. Pembelian karena kebiasaan 4. Pembelian yang mencari

variasi

Likert


(29)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2007:86).

Tabel 3.2 Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2008) 3.6 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang atau hal minat yang ingin diteliti (Sekaran, 2006:121). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang sudah melakukan pembelian di Brownis Amanda cabang Abdullah Lubis.

b. Sampel

Jumlah sampel yang ditarik dalam penelitian ini menggunakan metode non probability sampling yaitu sampling kuota dimana teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dan populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. (Sugiyono, 2008:122). Sampel


(30)

dalam penelitian ini sebanyak 150 orang konsumen yang telah melakukan pembelian produk Brownies Amanda.

3.7 Metode Pengumpulan Data

a. Daftar Pertanyaan (questioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal dan internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.8 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menurut cara memperolehnya berupa:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden dengan memberikan kuesioner/daftar pertanyaan kepada konsumen Brownis Amanda cabang Abdullah Lubis

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan laporan-laporan tertulis perusahaan, literatur-literatur yang ada di perusahaan dan bagian bahan-bahan atau tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas :


(31)

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan di outlet Brownies Amanda cabang Kruing no. 3F Sekip Medan. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) 16.0 for windows.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.


(32)

Tabel 3.3 Uji Validitas I

No Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 P1 .508 0.361 Valid

2 P2 .425 0.361 Valid

3 P3 .518 0.361 Valid

4 P4 .419 0.361 Valid

5 P5 .469 0.361 Valid

6 P6 .299 0.361 Tidak Valid

7 P7 .510 0.361 Valid

8 P8 .607 0.361 Valid

9 P9 .585 0.361 Valid

10 P10 .632 0.361 Valid

11 P11 .566 0.361 Valid

12 P12 .638 0.361 Valid

13 P13 .553 0.361 Valid

14 P14 .441 0.361 Valid

15 P15 .524 0.361 Valid

16 P16 .490 0.361 Valid

17 P17 .501 0.361 Valid

18 P18 .590 0.361 Valid

19 P19 .676 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Terlihat pada pernyataan nomor 6 data tidak valid karena rtabel untuk responden 30 orang adalah 0.361. Sedangkan nilai rhitung pernyataan nomor 6 dibawah 0.361, berarti pernyataan nomor 6 harus dihapus, setelah itu dilakukan pengujian kembali.


(33)

Tabel 3.4 Uji Validitas II

No Pernyataan rhitung rtabel Validitas

1 P1 .511 0.361 Valid

2 P2 .418 0.361 Valid

3 P3 .518 0.361 Valid

4 P4 .431 0.361 Valid

5 P5 .449 0.361 Valid

6 P7 .489 0.361 Valid

7 P8 .587 0.361 Valid

8 P9 .565 0.361 Valid

9 P10 .623 0.361 Valid

10 P11 .580 0.361 Valid

11 P12 .633 0.361 Valid

12 P13 .564 0.361 Valid

13 P14 .440 0.361 Valid

14 P15 .539 0.361 Valid

15 P16 .495 0.361 Valid

16 P17 .521 0.361 Valid

17 P18 .610 0.361 Valid

18 P19 .690 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena rhitung > rtabel. Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :


(34)

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak

reliabel.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha Jumlah Pertanyaan

0.886 18

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Pada 18 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.886. Ini berarti 0.886 > 0.60 dan 0.886 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :


(35)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2010:97)

2. Uji Heteroskedasitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang


(36)

dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (situmorang, 2010:136).

3.10.3 Analisis Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubingan linear antara beberapa beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2,X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y (Ginting 2008:191).

Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1b2 b3b4 = Koefisien regresi

X₁ = Faktor Budaya

X₂ = Faktor Sosial X₃ = Faktor Pribadi X₄ = Faktor Psikologis e = Standar error

3.10.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputuan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan: 1. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)


(37)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% 2. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel debas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1,b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1,b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5% Ha ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%


(38)

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan

“Amanda” Brownies Kukus merupakan salah satu pilihan kuliner di Kota Bandung yang memiliki ciri khas dengan kualitas produk yang tinggi. Memulai penjualan pada tahun 2000 dengan nama “Amanda” yaitu singkatan dari “Anak MANtu DAmai”. Tentu sudah tidak asing lagi bila mendengar produk brownies kukus dengan merek “Amanda”. Produk yang dulu dikenal sebagai oleh-oleh khas Bandung ini, sekarang gerai dan tokonya sudah bisa diperoleh-oleh di kota-kota besar lainnya seperti Yogyakarta, Surabaya dan Medan. Namun siapa sangka bila kesuksesan Amanda yang kini telah berhasil membuka gerai di berbagai kota sampai memiliki pabrik kue, berasal dari bisnis rumahan yang dulunya hanya dikerjakan Sumi dan dibantu anggota keluarganya. Kelezatan brownies kukus ternyata tidak hanya berhasil memikat lidah masyarakat luas, makanan ini ternyata juga memberikan sejarah penting bagi Hj. Sumiwiludjeng dan suaminya H. Sjukur Bc.AP dalam mengawali kisah suksesnya menjalankan bisnis rumahan. Mengawali bisnis sesuai dengan minat dan bakat, memang merupakan alternatif tepat untuk bisa sukses menjalankan sebuah bisnis. Bermodalkan kemampuan memasak yang didapatkan Sumi ketika mengenyam Pendidikan Kesejahteraan dan Keluarga di IKIP Jakarta, Ia menjalankan bisnis katering rumahan dengan menerima pesanan kue dan makanan untuk acara-acara tertentu.


(40)

Di akhir tahun 1999 Sumi mencoba resep kue bolu kukus yang didapatkan dari salah seorang saudaranya. Ia mencoba resep tersebut hingga berulang-ulang, sampai akhirnya menemukan takaran yang pas untuk bolu kukus tersebut. Dibantu oleh putra sulungnya Joko Ervianto beserta istrinya (Atin), Sumi menawarkan bolu kukus cokelat tersebut sebagai salah satu menu di katering mereka. Berkat kelezatan dan cita rasa bolu kukus cokelat yang unik, produk tersebut dengan mudahnya diminati para konsumen. Melihat permintaan pasar akan produk tersebut sangatlah bagus, pada tahun 2000 keluarga Sumi memutuskan untuk membuka usaha brownies kukus dengan menggunakan merek Amanda. Nama tersebut merupakan singkatan dari Anda Mantu Damai, yang artinya mengharapkan anak dan menantu bisa selalu hidup rukun dan damai.

Langkah Awal memasarkan brownies kukus Amanda ternyata tidak semulus yang dibayangkan Sumi beserta anak dan mantunya, kios usaha yang dibuka di komplek pertokoan Metro Bandung harus tergusur setelah pertokoan tersebut terbakar. Hingga akhirnya mereka memindah usaha kue tersebut dengan menyewa tempat di kawasan Jl. Tata Surya Bandung. Cobaan tersebut tidak menyurutkan tekad mereka untuk tetap menjalankan bisnis brownies kukus, dengan lokasi usaha yang baru mereka juga merasa tertantang untuk bisa mendapatkan pelanggan baru. Merintis usaha kembali di tempat baru, ternyata memberikan keuntungan tersendiri bagi Amanda. Tak sulit bagi mereka untuk mendapatkan konsumen baru, bahkan minat konsumen semakin meningkat setelah mereka pindah di lokasi baru.


(41)

Seiring dengan permintaan pasar yang semakin tinggi, membuat tempat usaha yang mereka tempati sudah tidak memenuhi kapasitas produksi. Tahun 2002 Sumi dan keluarganya berpindah lagi ke lokasi usaha baru di Jl. Rancabolang Bandung. Mengulangi kesuksesan di tahun sebelumnya, dari lokasi yang baru kesuksesan brownies kukus Amanda menunjukan kemajuan yang luar biasa. Lokasi yang strategis dan didukung dengan cita rasa brownies kukus yang lezat, mengantarkan bisnis yang dulunya hanya dikerjakan di rumah kini menjadi industri kue yang sangat sukses. Dan pada tahun 2004, merek brownies kukus Amanda resmi dipatenkan menjadi brand produk kue buatan Sumi dan keluarganya. Dibantu para menantu dan ketiga putranya Joko Ervianto, Andi Darmansyah, dan Sugeng Cahyono, kini brownies kukus Amanda sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar di berbagai kota. Dengan menawarkan lebih dari dua puluh varian produk, saat ini penjualan produk Amanda bisa mencapai ribuan kotak untuk setiap harinya di masing-masing cabang.

Seiring dengan perkembangan pasar, “Amanda” menjadi Leader di Kota Bandung dengan tetap mempertahankan, memperbaiki dan terus mengembangkan kualitas produk yang dimiliki. Terbukti dengan adanya Inovasi produk yang semula hanya mengandalkan produksi Brownies Kukus ‘Original’/Chocolate, Sekarang telah memproduksi Brownies Kukus dengan rasa Cheese Cream (Cream keju yg sangat terasa di lidah), Blueberry (varian rasa Manis dan asem yang menyegarkan), Tiramisu (panduan antara rempah dan keju yang membuat keunikan rasa yg berbeda dengan produk sejenis), Choco Marble (Sangat cocok bagi penggemar cokelat), Srikaya Pandan (rasa pandan yang ditaburi dengan


(42)

wijen) dan Banana Bizz (perpaduan antara Pisang dan biskuit di dalam lapisan tengah kue). Varian tambahan lainnya adalah Brownies Kering dan Brownies Bakar (Kenikmatan rasa Cokelat, susu dan keju dengan teksturnya yang lembut). Selain produk-produk di atas, kini Amanda brownies kukus juga mengeluarkan produk baru yaitu cheese stick, sweet stick, bungket duo, pisang bolen keju, pisang bolen coklat, pink marble, cheese roll, chicken pastry, beef pastry, cake ketan bakan sarikaya, cake ketan bakar blueberry. Sangat cocok untuk oleh-oleh, dengan ketahanan produk original sekitar 4 hari dan produk toping selama 3 hari. Selain untuk oleh-oleh Brownies Kukus Amanda juga dapat disajikan dalam rapat, arisan, maupun ulang tahun.

4.1.2 Logo Perusahaan Brownis Amanda

Sumber : http://amandacogroup.com/ (diakses tanggal 1 Mei 2011) Gambar 4.1


(43)

4.1.3.Produk-Produk Perusahaan

Sumber : http://amandacogroup.com/ (diakses tanggal 1 Mei 2011) Gambar 4.2


(44)

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 18 butir pernyataan, yakni empat butir pernyataan untuk variabel budaya (X1), dua butir pernyataan untuk variabel sosial (X2), empat butir pernyataan untuk variabel pribadi (X3), empat butir pernyataan untuk variabel psikologis (X4), dan empat butir pernyataan untuk variabel keputusan pembelian (Y). Kuesioner disebarkan kepada seratus lima puluh (150) orang konsumen Brownies Amanda Cabang Abdullah Lubis, Medan.

a. Gambaran Umum Responden

Berdasarkan data-data pada kuesioer yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 150 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden

Karakteristik Jumlah

Responden %

Total (%) Jenis

Kelamin

Laki-laki 23 15.33%

100%

Perempuan 12 84.67%

Umur

≤ 25 tahun 23 15,33%

100% 26-35 tahun 89 59.33%

36-45 tahun 33 22%

≥ 46 tahun 5 3.33% Sumber: Data Primer diolah Peneliti (September 2011)

Pada Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa konsumen Brownies Amanda Cabang Abdullah Lubis yang menjadi responden penelitian


(45)

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan

Penghasilan Jumlah Persentase

< Rp. 1.000.000 46 orang 30.67% > Rp. 1.000.000 104 orang 69.33%

Total 150 orang 100%

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (September 2011)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat 150 orang konsumen Brownies Amanda Cabang Abdullah Lubis yang menjadi responden dalam penelitian lebih dominan berpenghasilan > Rp. 1.000.000.

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Serta Keputusan Pembelian.

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai Brownies Amanda dengan variabel Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis serta Keputusan Pembelian

Pada tabel 4.3 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Budaya (X1)


(46)

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya (X1)

Sumber: Data Primer Diolah Peneliti (September 2011)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 150 responden terdapat 53,3% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan tidak ingin repot memasak didapur, 37,3% menyatakan setuju, 5,3% menyatakan kurang setuju, dan 4% menyatakan tidak setuju..

2. Pada pernyataan kedua, dari 150 responden terdapat 50% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan produknya praktis dikonsumsi, 44% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, dan 1,3% menyatakan tidak setuju. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 150 responden terdapat 57,3% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan kemudahan memperoleh produk, 26% menyatakan setuju, 12,7% menyatakan kurang setuju, dan 4% menyatakan tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempat, dari 150 responden terdapat 46,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda untuk konsumsi pribadi, 44,7% menyatakan setuju, 6%

No Item

SS S KS TS Total

F % F % F % F % F %

1 80 53,3 56 37,3 8 5,3 6 4 150 100 2 75 50 66 44 7 4,7 2 1,3 150 100 3 86 57,3 39 26 19 12,7 6 4 150 100 4 70 46,7 67 44,7 9 6 4 2,7 150 100


(47)

No Item

SS S K TS Total

F % F % F % F % F %

1 84 56 5 3 8 5,3 8 5,3 150 100 2 77 51,3 62 41,3 6 4 5 3,3 150 100 Sumber: Data Primer diolah peneliti (September 2011)

No Item

SS S KS TS Total

F % F % F % F % F %

1 80 53,3 56 37,3 8 5,3 6 4 150 100 2 74 49,3 66 44 7 4,7 3 2 150 100 Pada tabel 4.4 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Sosial (X2)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sosial (X2)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan kelima, dari 150 responden terdapat 56% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan adanya rekomendasi dari teman, 33,3% menyatakan setuju, 5,3% menyatakan kurang setuju, dan 5,3% menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan keenam, dari 150 responden terdapat 51,3% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan rasa dan kualitas produk Brownies Amanda dapat dipercaya, 41,3% menyatakan setuju, 4% menyatakan kurang setuju, dan 3,3% menyatakan tidak setuju.

Pada tabel 4.5 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Pribadi (X3)

Tabel 4.5


(48)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan ketujuh, dari 150 responden terdapat 53,3% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda sesuai dengan pendapatan konsumen, 37,3% menyatakan setuju, 5,3% menyatakan kurang setuju, dan 4% menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedelapan, dari 150 responden terdapat 49,3% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan harganya yang relatif terjangkau, 44% menyatakan setuju, 4.7% menyatakan kurang setuju, dan 2% menyatakan tidak setuju. 3. Pada pernyataan kesembilan, dari 150 responden terdapat 60,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan ingin menghemat waktu, 30% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan kurang setuju, dan 2,7% menyatakan tidak setuju. 4. Pada pernyataan kesepuluh dari 150 responden terdapat 48% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda karena sesuai dengan gaya hidup konsumen yang praktis, 42% menyatakan setuju, 5,3% menyatakan kurang setuju, dan 4,7% menyatakan tidak setuju.

Pada tabel 4.6 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Psikologis (X4)


(49)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Psikologis (X4) No

Item

SS S KS TS Total

F % F % F % F % F %

1 82 54,7 43 28,7 14 9,3 11 7,3 150 100 2 73 48,7 55 36,7 18 12 4 2,7 150 100 3 78 52 56 37,3 10 6,7 6 4 150 100 4 91 60,7 45 30 13 8,7 1 0,7 150 100

Sumber: Data Primer Diolah Peneliti (September 2011)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan kesebelas, dari 150 responden terdapat 54,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan hobi makan makanan ringan, 28,7% menyatakan setuju, 9,3% menyatakan kurang setuju, dan 7,3% menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan keduabelas, dari 150 responden terdapat 48,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan informasi kandungan gizinya sudah diketahui, 36,7% menyatakan setuju, 12% menyatakan kurang setuju, dan 2,7% menyatakan tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketigabelas, dari 150 responden terdapat 52% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan adanya keinginan untuk memuaskan rasa penasaran akan trend baru yang diciptakan oleh Brownies Amanda, 37,3% menyatakan setuju, 6,7% menyatakan kurang setuju, dan 4% menyatakan tidak setuju.


(50)

No Item

SS S KS TS Total

F % F % F % F % F %

1 76 50,7 69 46 0 0 5 3,3 150 100 2 76 50,7 71 47,3 3 2 0 0 150 100 3 66 44 70 46,7 12 8 2 1,3 150 100 4 75 50 71 47,3 4 2,7 0 0 150 100

Sumber: Data Primer Diolah Peneliti (September 2011)

4. Pada pernyataan keempatbelas, dari 150 responden terdapat 60,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan rasanya yang lebih enak dibandingkan dengan Brownies merek lain, 30% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan kurang setuju, dan 0,7% menyatakan tidak setuju.

Pada tabel 4.7 berikut ini akan ditampilkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan kelimabelas, dari 150 responden terdapat 50,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan bahan-bahan yang digunakan aman dikonsumsi, 46% menyatakan setuju, tidak ada satupun yang menyatakan kurang setuju, dan 3,3% menyatakan tidak setuju.

2. Pada pernyataan keenambelas, dari 150 responden terdapat 50,7% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian


(51)

menyatakan setuju, 2% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketigabelas, dari 150 responden terdapat 44% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan sudah terbiasa membelinya, 46,7% menyatakan setuju, 8% menyatakan kurang setuju, dan 1,3% menyatakan tidak setuju. 4. Pada pernyataan keempatbelas, dari 150 responden terdapat 50% responden yang menyatakan sangat setuju bahwa pembelian Brownies Amanda dikarenakan banyaknya variasi rasa yang ditawarkan oleh Brownies Amanda, 47,3% menyatakan setuju, 2,7% menyatakan kurang setuju, dan tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju.

4.2.2. Analisis Statistik 4.2.2.1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov

1. Pendekatan Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.


(52)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (September 2011) Gambar 4.3

Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (September 2011) Gambar 4.4

Scatterplot Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal,hal ini ditunjukkan oleh gambar yang terlihat tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Sedangkan pada Gambar 4.4


(53)

Terlihat titik yang mengikuti sebaran data di sepanjang garis diagonal.

2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S) untuk memastikan apakah data benar berdistribusi normal.

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N

Mean

Std. Deviation Absolute Positive Negative

150

Normal Parametersa 13.7333333

1.14344318

Most Extreme Differences .107

.094 -.107

Kolmogorov-Smirnov Z 1.310

Asymp. Sig. (2-tailed) .065

a.Test distribution is Normal

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2- tailed) adalah 0,065, ini berarti nilainya di atas nilai signifikan 5% (0,05). Dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.


(54)

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

TABEL 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.426 .810 6.696 .000

budaya .213 .082 .260 2.600 .010 .381 2.625

sosial .040 .101 .030 .395 .694 .677 1.476

pribadi .134 .083 .168 1.620 .108 .355 2.819

psikologis .246 .062 .328 3.997 .000 .569 1.758

a. Dependent Variable: keputusanpembelian

Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa :

a. Nilai VIF dari nilai budaya, sosial, pribadi, dan psikologis lebih kecil atau di bawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena


(55)

multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologis lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.2.2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.356 .776 5.610 .000

budaya .124 .076 .153 1.643 .103

sosial .156 .136 .099 1.147 .253

pribadi .291 .101 .321 2.879 .005

psikologis .186 .068 .238 2.733 .007

a. Dependent Variable: keputusanpembelian


(56)

Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam tabel 4.10 maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 4.356 + 0.124X1 + 0.156X2 + 0.291X3 + 0.186X4 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta (a) = 4.356, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika

variabel budaya(X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologis (X4) = 0, maka keputusan pembelian = 4.356.

b. Koefisien X1 (b1) = 0.124, ini berarti bahwa variabel budaya (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika budaya (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0.124.

c. Koefisien X2 (b2) = 0.156, ini menunjukkan bahwa variabel sosial (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika sosial (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0.156.

d. Koefisien X3 (b3) = 0.291, ini menunjukkan bahwa variabel pribadi (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika pribadi (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0.291.

e. Koefisien X4 (b4) = 0.186, ini menunjukkan bahwa variabel psikologis (X4) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan


(57)

4.2.2.3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k – 1 df (penyebut) = n – k Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 150 dan jumlah keseluruhan (k) adalah 5, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 5 – 1 = 4 2. df (penyebut) = 150 – 5 = 145

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows®, kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel


(58)

Tabel 4.11

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 251.115 4 62.779 38.405 .000a

Residual 237.025 145 1.635

Total 488.140 149

a. Predictors: (Constant), psikologis, sosial, budaya, pribadi

b. Dependent Variable: keputusanpembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F yakni sebesar 38,405 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni 2,34, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain F hitung > F tabel (38,405 > 2,34).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (budaya, sosial, pribadi dan psikologis) secara serempak adalah signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependent


(59)

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.356 .776 5.610 .000

Budaya .124 .076 .153 1.643 .103

Sosial .156 .136 .099 1.147 .253

Pribadi .291 .101 .321 2.879 .005

Psikologis .186 .068 .238 2.733 .007

a. Dependent Variable: keputusanpembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (September 2011)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Budaya (X1)

Nilai thitung variabel budaya adalah 1,643 dan nilai ttabel 1,655 maka thitung < ttabel (1,643 < 1,655) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel budaya berpengaruh positif tetapi tidak signifikan (0,103 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian pada konsumen Brownies Amanda cabang Abdullah Lubis. Artinya, jika variabel budaya ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0,124.

2. Variabel Sosial (X2)

Nilai thitung variabel sosial adalah 1,147 dan nilai ttabel 1,655 maka thitung < ttabel (1,147 < 1,655) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel sosial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan (0,253 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian pada konsumen Brownies


(60)

Amanda cabang Abdullah Lubis. Artinya, jika variabel sosial ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0,156.

3. Variabel Pribadi (X3)

Nilai thitung variabel pribadi adalah 2,879 dan nilai ttabel 1,655 maka thitung > ttabel (2,879 > 1,655) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pribadi berpengaruh positif dan signifikan (0,005 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian pada konsumen Brownies Amanda cabang Abdullah Lubis. Artinya, jika variabel pribadi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,291.

4. Variabel Psikologis (X4)

Nilai thitung variabel psikologis adalah 2,733 dan nilai ttabel 1,655 maka thitung > ttabel (2,733 > 1,655) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pribadi berpengaruh positif dan signifikan (0,007 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian pada konsumen Brownies Amanda cabang Abdullah Lubis. Artinya, jika variabel psikologis ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,186.

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan


(61)

satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.13

Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .717a .514 .501 1.27854

a. Predictors: (Constant), Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:

a. R = 0,717 berarti hubungan antara variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) sebesar 71,70%. Artinya hubungannya erat.

b. Adjusted R Square sebesar 0,501 berarti 50,1% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya 49,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

c. Standard Error of Estimated (standar deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,27854. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.


(62)

4.5 Pembahasan

Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh konsumennya. Perilaku konsumen yang terus menerus berubah membuat perusahaan harus terus belajar memperbaiki strategi pemasaran dan kinerja perusahaan. Bagi perusahaan, strategi pemasaran yang tepat dapat mendorong dan mempengaruhi konsumen melakukan pembelian.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia produk makanan, Amanda Brownies Kukus telah membuktikan bagaimana pengetahuan tentang perilaku konsumen dan strategi pemasaran yang tepat mampu mengembangkan sebuah usaha rumahan menjadi usaha berskala nasional seperti sekarang ini. Dengan adanya pengetahuan akan perilaku konsumen, perusahaan akan mampu melihat peluang membuka usaha di daerah lain termasuk di daerah Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Perilaku konsumen di tiap daerah pasti berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh perbedaan budaya dan kebiasaan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian, variabel pribadi dan psikologis banyak mempengaruhi keputusan pembelian. Kedua perilaku konsumen ini paling sering berubah-ubah dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan jaman dan keinginan konsumen itu sendiri. Apabila perusahaan tidak mampu melihat kecenderungan pasar, maka akan semakin tertinggal dari perusahaan lain yang sejenis. Itulah alasannya mengapa diperlukan pemahaman dan pembelajaran tentang perilaku konsumen.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang dapat dirumuskan penulis dalam skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda Pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis” adalah :

5.1. Kesimpulan

1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebas budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis.

2. Dari keempat variabel bebas yang terdiri dari budaya, sosial, pribadi dan psikologis yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis adalah variabel pribadi.

3. Melalui hasil analisis sebesar 50,1% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh berarti 50,1% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya 49,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.


(64)

5.2. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak- pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :

1. Terdapat dua variabel bebas yaitu pribadi dan psikologis yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis, maka perusahaan Amanda Brownies Kukus perlu untuk mempertahankan dan juga meningkatkan kedua variabel tersebut dalam membangun citra perusahaan.

2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pribadi lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen cabang Abdullah Lubis, maka perusahaan Amanda Brownies Kukus diharapkan terus memperhatikan dan mempelajari sisi pribadi konsumen yang cenderung berubah-ubah agar dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.

3. Penelitian ini menggunakan empat variabel bebas untuk mengukur keputusan pembelian, namun ada dua variabel yang belum terfokus pada objek-objek keputusan pembelian secara lebih menjurus yaitu variabel budaya dan sosial, sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan variabel bebas tersebut dengan mengembangkan indikator-indikator yang lebih tepat ataupun menambahkan variabel lainnya yang dapat mengukur keputusan pembelian.


(65)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Ginting, Paham & Syafrizal Helmi Situmorang. 2010. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Medan: USU Press.

Kotler dan Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I, Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid I, Edisi kedua belas. Jakarta : Indeks.

_______________. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I, Edisi ketiga belas. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Minor & Mowen. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sekaran, Umar. 2006. Research Methods For Business, John Wiley & Sons, New York.

Setiadi, J. Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media.

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Cetakan kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.

Skripsi

Nasution, Rizki Affandy. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi, Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Prayoga, Putra Saguh. 2010. “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedaap (Studi Kasus Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU) Skripsi, Program Studi Manajemen Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Website


(66)

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

BROWNIS AMANDA PADA KONSUMEN CABANG ABDULLAH LUBIS

A. UMUM

Dengan rasa hormat, penulis memohon kesediannya untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan kepada anda. Jawaban yang anda berikan adalah informasi bagi penulis sebagai data penelitian dalam rangka penyususnan skripsi dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis”.

Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk menjawabnya dengan baik. Terima kasih atas kerjasamanya.

B. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Pendapatan per Bulan : < Rp. 1.000.000,- > Rp. 1.000.000,-

C. PETUNJUK PENGISIAN

STS : Tidak Setuju TS : Kurang Setuju S : Setuju


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang dapat dirumuskan penulis dalam skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda Pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis” adalah :

5.1. Kesimpulan

1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel bebas budaya, sosial, pribadi, dan psikologis secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis.

2. Dari keempat variabel bebas yang terdiri dari budaya, sosial, pribadi dan psikologis yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis adalah variabel pribadi.

3. Melalui hasil analisis sebesar 50,1% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh berarti 50,1% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sedangkan sisanya 49,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.


(2)

5.2. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak- pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :

1. Terdapat dua variabel bebas yaitu pribadi dan psikologis yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Brownies Amanda pada konsumen cabang Abdullah Lubis, maka perusahaan Amanda Brownies Kukus perlu untuk mempertahankan dan juga meningkatkan kedua variabel tersebut dalam membangun citra perusahaan.

2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel pribadi lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen cabang Abdullah Lubis, maka perusahaan Amanda Brownies Kukus diharapkan terus memperhatikan dan mempelajari sisi pribadi konsumen yang cenderung berubah-ubah agar dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.

3. Penelitian ini menggunakan empat variabel bebas untuk mengukur keputusan pembelian, namun ada dua variabel yang belum terfokus pada objek-objek keputusan pembelian secara lebih menjurus yaitu variabel budaya dan sosial, sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan variabel bebas tersebut dengan mengembangkan indikator-indikator yang lebih tepat ataupun menambahkan variabel lainnya yang dapat mengukur keputusan pembelian.


(3)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Ginting, Paham & Syafrizal Helmi Situmorang. 2010. Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Medan: USU Press.

Kotler dan Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I, Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid I, Edisi kedua belas. Jakarta : Indeks.

_______________. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I, Edisi ketiga belas. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Minor & Mowen. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I, Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sekaran, Umar. 2006. Research Methods For Business, John Wiley & Sons, New York.

Setiadi, J. Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media.

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Cetakan kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta. Skripsi

Nasution, Rizki Affandy. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi, Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Prayoga, Putra Saguh. 2010. “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedaap (Studi Kasus Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU) Skripsi, Program Studi Manajemen Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Website


(4)

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

BROWNIS AMANDA PADA KONSUMEN CABANG ABDULLAH LUBIS

A. UMUM

Dengan rasa hormat, penulis memohon kesediannya untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan kepada anda. Jawaban yang anda berikan adalah informasi bagi penulis sebagai data penelitian dalam rangka penyususnan skripsi dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Brownies Amanda pada Konsumen Cabang Abdullah Lubis”. Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk menjawabnya dengan baik. Terima kasih atas kerjasamanya.

B. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Pendapatan per Bulan : < Rp. 1.000.000,- > Rp. 1.000.000,-

C. PETUNJUK PENGISIAN STS : Tidak Setuju TS : Kurang Setuju S : Setuju


(5)

Pernyataan yang berkaitan dengan : Budaya (X1)

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Saya membeli Brownies Amanda karena tidak ingin repot memasak di dapur.

2. Saya membeli Brownies Amanda karena praktis untuk dikonsumsi. 3. Saya membeli Brownies Amanda

karena mudah diperoleh.

4. Saya membeli Brownies Amanda untuk konsumsi pribadi saya.

Pernyataan yang berkaitan dengan : Sosial (X2)

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Saya membeli Brownies Amanda karena rekomendasi dari teman. 2. Saya membeli Brownies Amanda

karena sebagian besar keluarga saya mempercayai rasa dan kualitasnya yang baik.

Pernyataan yang berkaitan dengan : Pribadi (X3)

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Saya membeli Brownies Amanda karena sesuai dengan pendapatan saya.

2. Saya membeli Brownies Amanda karena harganya yang relatif terjang kau.

3. Saya membeli Brownies Amanda karena ingin menghemat waktu daripada harus memasak sendiri. 4. Saya membeli Brownies Amanda

karena sesuai dengan gaya hidup saya yang praktis.


(6)

Pernyataan yang berkaitan dengan : Psikologis (X4)

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Saya membeli Brownies Amanda karena saya hobi makan makanan ringan.

2. Saya membeli Brownies Amanda karena kandungan gizinya sudah saya ketahui.

3. Saya membeli Brownis Amanda karena ingin memuaskan rasa penasaran saya akan trend baru yang dibuatnya.

4. Saya membeli Brownis Amanda karena rasanya lebih enak dibandingkan dengan Brownies merek lain.

Pernyataan yang berkaitan dengan : Keputusan Pembelian Produk (Y)

No. Pernyataan SS S KS TS

1. Saya membeli Brownies Amanda karena sudah mengetahui bahan yang digunakan aman dikonsumsi. 2. Saya membeli Brownies Amanda

karena keinginan saya sendiri. 3. Saya membeli Brownies Amanda

karena sudah terbiasa membelinya. 4. Saya membeli Brownies Amanda

karena memberikan banyak variasi rasa yang saya sukai


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI KARANGANYAR.

0 1 11

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI KARANGANYAR.

0 1 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT DI SURAKARTA.

0 0 6

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI SUKOHARJO.

0 1 12

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI SUKOHARJO.

0 1 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK INDOMIE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK INDOMIE DI SOLO GRANDMALL SUPERMARKET SURAKARTA.

0 1 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Batik Di Lumbung Batik Surakarta.

0 2 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Membeli Handphone Produk China.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU PRABAYAR

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN PRODUK- PRODUK ONLINE SHOP

0 3 13