BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Keluarga Berencana
KB Keluarga Berencana adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah kehamilan, baik secara tradisional dan modern yang tujuannya adalah meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dengan demikian diharapkan :
1. Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk
2. Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran
3. Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan
anak, perpanjangan usia harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan balita, serta kematian ibu pada masa kelahiran dan persalinan.
Untuk mencapai tujuan diatas, program keluarga berencana diarahkan kepada sasaran langsung, yang merupakan usaha untuk menurunkan tingkat kelahiran
melalui keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi secara berlanjut bagi yang sudah menggunakan alat kontrasepsi, dan mengajak yang baru
Universitas Sumatera Utara
untuk menggunakan alat kontrasepsi. Atau mengajak untuk memakai semua aseptor KB memakai alat kontrasepsi secara aktif dan lestari, sehingga
memberikan efek langsung terhadap penurunan tingkat kelahiran atau penurunan laju pertumbuhan penduduk.
Banyaknya alat kontrasepsi yang dipakai menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggendalikan kelahiran. Karena semakin tinggi tingkat
pemakaian alat maka semakin besar pula peluang untuk mengendalikan kelahiran, yang akan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam
pemakaian alat tersebut tampak terlihat seberapa besar tingkat kecocokan masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi. Karena semakin tinggi tingkat
kesuksesan masyarakat dalam menggunakan alat maka semakin besar peluang untuk mengendalikan kelahiran yang akan menciptakan keluarga kecil, bahagia
dan sejahtera.
2.2 Aseptor KB
Aseptor KB adalah peserta keluarga yang merupakan pasangan usia subur dimana salah seorang diantaranya menggunakan alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan,
baik itu melalui program KB maupun non program.
Alat kontrasepsi adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengendalikan angka kelahiran dalam keluarga berencana KB, yang meliputi cara-cara alamiah,
sterilisasi dan cara untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel telur.
Universitas Sumatera Utara
Begitu banyak macam jenis alat kontrasepsi yang digunakan masyarakat untuk pencegahan kehamilan. Namun penulis hanya menganalisis jenis alat kontrasepsi sesuai
dengan data tingkat kegagalan pengguna KB yang telah didapat dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana BKKBN. Maka penulis menentukan alat kontrasepsi apa sajakah
yang sering digunakan sesuai masyarakat dengan data tingkat kegagalan dan pengguna KB menurut alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan adalah :
1. IUD INTRA UTERINA DEVICE
IUD Intra Uterina Device atau AKRD Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Adalah sebuah alat kecil yang dimasukkan kedalam rahim oleh dokter atau
petugas kesehatan terlatih atau bidan.
2. MOW Metode Operatif Wanita
Adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan wanita. Proses pemasangan alat ini harus dilakukan
oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.
Universitas Sumatera Utara
3. MOP Metode Operatif Pria
Adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan pria. Proses pemasangan alat ini harus di lakukan oleh
dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.
4. IMPLANT
Adalah alat kontrasepsi yang berbentuk kecil seperti karet relastis yang ditanam dibawah kulit dan pemakaian alat ini dalam jangka waktu 3-5 tahun. Proses
pemakaian alat ini harus dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.
2.3 Pengujian Hipotesis