Analisis Tingkat Efektivitas Menggunakan Menggunakan Alat Kontrasepsi Berdasarkan Tingkat Kegagalan Pengguna KB Di Provinsi Sumatera Utara

(1)

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN ALAT

KONTRASEPSI BERDASARKAN TINGKAT KEGAGALAN

PENGGUNA KB DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

KARTIKA SARI

072407011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

DEPARTEMEN MATEMATIKA

JURUSAN D3 STATISTIKA

MEDAN


(2)

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN ALAT

KONTRASEPSI BERDASARKAN TINGKAT KEGAGALAN

PENGGUNA KB DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

KARTIKA SARI 072407011

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS

MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI BERDASARKAN TINGKAT KEGAGALAN PENGGUNA KB DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : KARTIKA SARI

Nomor Induk Mahasiswa : 072407011

Program Studi : DIPLOMA (D3) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2010

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing 1 Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Marwan Harahap, M.Eng


(4)

PERNYATAAN

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI BERDASARKAN TINGKAT KEGAGALAN PENGGUNA

KB DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2010

KARTIKA SARI 072407011


(5)

PENGHARGAAN

Dengan Nama Yang Maha Sempurna

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada terkira atas segala kenikmatan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Salawat beserta salam kepada junjungan mulia Rasulullah saw keluarga dan sahabat.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesakan perkuliahan pada jurusan Statistika Program Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis.

Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penyelesaian Tugas Akhir ini tak lepas dari bantuan serta sokongan berbagai pihak. Untuk itu izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, Selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, Selaku Ketua Jurusan D-3 Statistika dan Ilmu Komputer FMIPA USU

3. Bapak Drs.Marwan Harahap, M.Eng, Selaku Dosen Pembimbing Penulis dalam Penulisan Tugas Akhir ini

4. Seluruh Staf dan pegawai jurusan D-3 Statistika dan Ilmu Komputer FMIPA USU 5. Kepada bapak, ibu yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam

Penulisan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh rekan- rekan kuliah yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir penulis.

Akhirul kalam penulis memanjatkan doa Kepada Allah SWT agar segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Allah SWT. Semoga apa yang penulis perbuat akan selalu diberkati oleh sang pemilik ilmu.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Tinjauan Pustaka 3

1.4 Tujuan Penelitian 6

1.5 Kontribusi Penelitian 6

1.6 Metode Penelitian 7

1.7 Sistematika Penulisan 8

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 9

2.1 Pengertian Keluarga Berencana 9

2.2 Aseptor KB 10

2.3 Pengujian Hipotesis 12

2.4 Macam-macam Pengujian Hipotesis 12

2.4.1 Pengujian Rata-rata µ : Uji dua pihak 13 2.4.2 Pengujian Rata-rata µ : Uji satu pihak 14 2.4.3 Pengujian Varians σ2

14 2.4.4 Pengujian Proporsi π: Uji dua pihak 16 2.4.5 Pengujian Proporsi π: Uji satu pihak 17 2.4.6 Analisis Pengujian Proporsi π Uji Satu Pihak 18


(7)

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI 19

3.1 Pengenalan Minitab 19

3.1.1 Pengenalan Baris Menu 20

3.2 Menguji Proporsi π: Uji Satu pihak 23 3.3 Menghitung Proporsi Menggunakan Minitab 23

3.4 Hasil Perhitungan 27

3.4.1 Hasil Perhitungan Alat Kontrasepsi IUD 27 3.4.2 Hasil Perhitungan Alat Kontrasepsi MOW 28 3.4.3 Hasil Perhitungan Alat Kontrasepsi MOP 29 3.4.4 Hasil Perhitungan Alat Kontrasepsi IMPLANT 30

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 31

4.1 Kesimpulan 31

4.2 Saran 32

Daftar Pustaka Lampiran


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Tampilan Pengisian Data 23

Gambar 3.2 Tampilan Mebuka Layar Worksheet 1 Proportion 24

Gambar 3.3 Tampilan Menu Summarized Data 24


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keluarga Berencana adalah salah satu usaha yang dilakukan atau dijalankan untuk mencegah kehamilan, baik secara tradisional dan modern yang tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk.

Aseptor KB merupakan peserta keluarga yang merupakan pasangan usia subur dimana salah seorang diantaranya menggunakan alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik itu melalui program KB maupun non program. Dimana alat kontrasepsi adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengendalikan angka kelahiran dalam keluarga berencana (KB), yang meliputi cara-cara alamiah, sterilisasi dan cara untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel telur.

Sebagaimana yang kita ketahui pertambahan penduduk diakibatkan karena meningkatnya jumlah kelahiran. Pertambahan penduduk sangat berdampak bagi


(10)

pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Untuk mengatasi dan menanggulangi masalah yang dihadapi kependudukan pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pertumbuhan penduduk Provinsi Sumatera Utara terus meningkat setiap tahunnya. Tetapi apakah pengguna KB telah menggunakan alat kontrasepsi tersebut dengan baik? Pasti jawaban tersebut dua anggapan antara sukses ataukah gagal dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

Tingkat kegagalan dalam menggunakan alat kontrasepsi pasti berpengaruh antara ketidakcocokan pengguna KB dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Namun sebaliknya tingkat kesuksesan dalam menggunakan alat kontrasepsi berpengaruh karena adanya kecocokan antara pengguna KB dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisis seberapa besar tingkat efektifivitas menggunakan alat kontrasepsi berdasarkan tingkat kegagalan pengguna KB di Provinsi Sumatera Utara.

Maka penulis memilih judul tugas akhir ini “ Analisis Tingkat Efektivitas

Menggunakan Alat Kontrasepsi Berdasarkan Tingkat Kegagalan Pengguna KB di Provinsi Sumatera Utara ”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

rujukan bagi para Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara.


(11)

1.2Perumusan Masalah

Untuk memudahkan penelitian, maka penulis ingin menganalisis seberapa besar tingkat efektifitas menggunakan alat kontrasepsi berdasarkan tingkat kegagalan pengguna KB di Provinsi Sumatera Utara.

Data yang digunakan adalah tingkat pengguna KB dan tingkat kegagalan pengguna KB menurut alat kontrasepsi yang digunakan berdasarkan data tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 yang diperoleh data dari Badan Kooordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan metode statistik parametrik yaitu menguji proporsi satu pihak. Hasil akhir diharapkan mencapai tingkat efektifitas menggunakan alat kontrasepsi adalah 90% dari tingkat kegagalan pengguna KB adalah 10%.

1.3Tinjauan Pustaka

Metode statistik parametrik merupakan metode ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. Data yang berasal dari jenis distribusi probabilitas dan membuat kesimpulan tentang parameter dari distribusi.

Analisis uji proporsi satu pihak adalah uji statistk z yang mana dalam penentuan memepunyai kriteria pengujian. Dalam Hal ini, tolak hipotesis jika nilai z lebih besar sama dengan nilai z (0,5 – α) dimana z (0,5 – α) didapat dari daftar normal baku dengan


(12)

peluang (0,5 – α). Untuk nilai z lebih kecil sama dengan z (0,5 – α) maka hipotesis diterima.

Dalam menganalisis tingkat pengguna KB dan tingkat kegagalan pengguna KB menurut alat kontrasepsi yang digunakan, maka dapat digunakan beberapa buku antara lain :

Hartanto, Hanafi [1] menguraikan jarak antara persalinan yang terlalu dekat, jumlah anak lebih dari tiga orang, umur ibu waktu melahirkan kurang dari 20 tahun atau lebih dari 30-35 tahun telah terbukti merupakan penyebab tingginya morbiditas bahkan mortalitas ibu maupun anak. Tingkat kesuksesan dan kegagalan pengguna KB tersebut berpengaruh terhadap alat kontrasepsi yang digunakan apakah ada faktor keserasian atau tidak dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

Noviawati Setya Arum, Dyah [2] menguraikan definisi KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Dengan tujuan untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat / angka kematian ibu bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas.

Saifuddin, Abdul Bari [3] menguraikan alat kontrasepsi yang dominan digunakan adalah IUD (AKRD), MOW, MOP, dan Implant. Dimana IUD (AKRD) adalah sebuah


(13)

alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan, MOW (Metode Operatif Wanita) adalah alat kontrasepsi jangka panjang dgn cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan wanita, MOP (Metode Operatif Pria) adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan pria sedangkan Implant adalah sebuah alat kecil yang berbentuk karet yang ditanam dibawah kulit dan pemakai alat tersebut dalam jangka 3-5 tahun.

Siegel, R.Murray [4] menguraikan suatu ukuran mengenai perbedaan yang terdapat antara frekuensi yang observasi dan yang diharapkan. Semakin besar nilai hipotesisnya maka semakin besar perbedaan antara frekuensi yang diobservasi dan yang diharapkan. Dinyatakan bahwa hipotesisnya ditolak namun sebaliknya jika semakin kecil nilai hipotesisnya maka hipotesisnya diterima. Dapat disimpulkan bahwa data akan mendekati dengan normalitas.

Sudjana, 1994 [5] menguraikan desain eksperimen yaitu suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang benar-benar terdefinisikan) sedemikian hingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan. Desain eksperimen merupakan langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa kepada analisis objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang akan dibahas.


(14)

Sudjana, 1992 [6] menguraikan jika data yang terdiri atas dua atau lebih variable untuk mempelajari cara bagaimana data itu berhubungan. Hubungan yang di dapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Untuk keperluan analisis, variabel bebas akan dinyatakan dengan X1,X2,...,Xk(k≥1) sedangkan variabel tak bebas akan dinyatakan dengan Y. Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Hipotesis statistik adalah jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi.

Usman, Husaini [7] menguraikan analisis uji proporsi satu pihak adalah uji statistk z yang mana dalam penentuan memepunyai kriteria pengujian. Dalam Hal ini, tolak hipotesis jika nilai z lebih besar sama dengan nilai z(0,5-α) dimana z(0,5-α) didapat dari daftar normal baku dengan peluang (0,5-α). Untuk nilai z lebih kecil sama dengan z (0,5-α) maka hipotesis diterima.

1.4. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas menggunakan alat kontrasepsi berdasarkan tingkat kegagalan pengguna KB di Provinsi Sumatera Utara.

1.5. Kontribusi Penelitian

Penganalisaan dengan menggunakan statistik parametrik diharapkan dapat menjadi nilai tambah dan bermanfaat bagi pihak instansi (BKKBN), Pemko Medan dan seluruh lapisan


(15)

masyarakat di Sumatera Utara untuk memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas menggunakan alat kontrasepsi berdasarkan tingkat kegagalan pengguna KB di Provinsi Sumatera Utara yang akan datang.

1.6. Metode Penelitian

Metode statistik parametrik adalah ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. Data yang berasal dari jenis distribusi probabilitas dan membuat kesimpulan tentang parameter dari distribusi.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan menganalisis data dimana data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh langsung dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara, yaitu data pengguna KB dan jumlah kegagalan pengguna KB dari tahun 2008-2009. Model statistik parametrik yang diambil adalah menguji proporsi untuk satu pihak. Model perumusannya adalah :

n n x Z / ) 1 ( / 0 0 0 π π − π

− =

Dimana :

n = banyaknya data pengguna KB yang menggunakan alat kontrasepsi.

x = data tingkat kegagalan pengguna KB yang menggunakan alat kontrasepsi. Kriteria Pengujian :

1 , 0 : 1 , 0 : 0 > = ππ H H


(16)

Tolak H jika 0 z≥−z0,5α dimana z0,5−α dapat dilihat dari daftar normal baku dengan peluang (0,5−α). Dengan tingkat kepercayaan 90 % .

Menganalisis data digambarkan (ditujukan) untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah pengamatan suatu objek atau respon tertentu pada tiap klasifikasinya terhadap nilai harapannya yang berdasarkan hipotesa nolnya.

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun secara sistematis didalamnya dikemukakan beberapa hal, dimana setiap bab seperti yang tercantum dibawah :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakangmaslah, perumusan maslah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Menjelaskan uraian teoritis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah Tugas Akhir.

BAB 3 : ANALISA DAN EVALUASI

Menyajikan pembahasan dan hasil penelitian.

BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN


(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Keluarga Berencana

KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah kehamilan, baik secara tradisional dan modern yang tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dengan demikian diharapkan :

1. Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk 2. Meningkatnya jumlah peserta KB atas dasar kesadaran

3. Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan balita, serta kematian ibu pada masa kelahiran dan persalinan.

Untuk mencapai tujuan diatas, program keluarga berencana diarahkan kepada sasaran langsung, yang merupakan usaha untuk menurunkan tingkat kelahiran melalui keluarga berencana dengan menggunakan alat kontrasepsi secara


(18)

untuk menggunakan alat kontrasepsi. Atau mengajak untuk memakai semua aseptor KB memakai alat kontrasepsi secara aktif dan lestari, sehingga memberikan efek langsung terhadap penurunan tingkat kelahiran atau penurunan laju pertumbuhan penduduk.

Banyaknya alat kontrasepsi yang dipakai menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggendalikan kelahiran. Karena semakin tinggi tingkat pemakaian alat maka semakin besar pula peluang untuk mengendalikan kelahiran, yang akan membuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam pemakaian alat tersebut tampak terlihat seberapa besar tingkat kecocokan masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi. Karena semakin tinggi tingkat kesuksesan masyarakat dalam menggunakan alat maka semakin besar peluang untuk mengendalikan kelahiran yang akan menciptakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

2.2 Aseptor KB

Aseptor KB adalah peserta keluarga yang merupakan pasangan usia subur dimana salah seorang diantaranya menggunakan alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik itu melalui program KB maupun non program.

Alat kontrasepsi adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengendalikan angka kelahiran dalam keluarga berencana (KB), yang meliputi cara-cara alamiah, sterilisasi dan cara untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel telur.


(19)

Begitu banyak macam jenis alat kontrasepsi yang digunakan masyarakat untuk pencegahan kehamilan. Namun penulis hanya menganalisis jenis alat kontrasepsi sesuai dengan data tingkat kegagalan pengguna KB yang telah didapat dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN). Maka penulis menentukan alat kontrasepsi apa sajakah yang sering digunakan sesuai masyarakat dengan data tingkat kegagalan dan pengguna KB menurut alat kontrasepsi.

Alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan adalah :

1. IUD (INTRA UTERINA DEVICE)

IUD (Intra Uterina Device) atau AKRD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Adalah sebuah alat kecil yang dimasukkan kedalam rahim oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.

2. MOW (Metode Operatif Wanita)

Adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan wanita. Proses pemasangan alat ini harus dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.


(20)

3. MOP (Metode Operatif Pria)

Adalah alat kontrasepsi jangka panjang dengan cara operasi pemotongan pada tubapalopi dalam kemaluan pria. Proses pemasangan alat ini harus di lakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.

4. IMPLANT

Adalah alat kontrasepsi yang berbentuk kecil seperti karet relastis yang ditanam dibawah kulit dan pemakaian alat ini dalam jangka waktu 3-5 tahun. Proses pemakaian alat ini harus dilakukan oleh dokter atau petugas kesehatan terlatih atau bidan.

2.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Hipotesis statistik adalah jika asumsi atau dugaan dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai-nilai parameter populasi.

2.4 Macam-macam Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menerima hipotesis atau menolak hipotesis. Dengan demikian terdapat dua pilihan antara hipotesis nol (H ) 0 adalah pengujian terhadap hipotesis yang perumusannya mengandung pengertian sama


(21)

atau tidak memiliki perbedaan sedangkan hipotesis tandingan (H ) adalah pengujian 1 terhadap hipotesis yang perumusannya mengandung pengertian tidak sama, lebih besar atau lebih kecil.

Ada beberapa macam pengujian hipotesis diantaranya sebagai berikut :

2.4.1 Pengujian Rata-rata µ : Uji dua pihak

Sebuah populasi berdistribusi normal dengan rata-rataµ dan simpangan baku σ yang telah diketahui dan akan diuji mengenai parameter rata-rata µ.

Dengan kriteria pengujian :

0

H : µ= µ 0 1

H : µ ≠ µ 0

Dengan perumusan statistiknya adalah :

= z

n x

/ 0 σ

µ −

Jika −z1/2(1α) < z<z1/2(1=α)

dengan z1/2(1α)dari daftar normal baku dengan peluang ½(1-α) dalam hal lainnya, 0


(22)

2.4.2 Pengujian Rata-rata µ : Uji satu pihak

Sebuah populasi berdistribusi normal dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ yang populasi telah diketahui. Perumusan untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata µ.

Kriteria pengujian hipotesis :

0

H : µ =0 µ0

0 0 1:µ >µ

H

Dengan perumusan statistiknya adalah :

= z

n x

/ 0 σ−µ

Jika zz0,5−αdengan z0,5−α didapat dari daftar normal baku menggunakan peluang )

5 , 0 ( −α

2.4.3 Pengujian Varians σ2

Sebuah populasi yang berdistribusi normal dengan varians σ2

dan daripadanya diambil sebuah sampel acak berukuran n.


(23)

Pengujian varians σ2di bedakan atas dua hal diantaranya :

a) Uji dua pihak

Kriteria pengujian hipotesisnya :

0

H : σ2 = σ20

0 2 2 1 :σ ≠σ

H

Dengan perumusan statistiknya :

0 2

2 2 ( 1)

σ χ = ns

Jika dalam pengujian dipakai taraf nyata α , maka : Terima H jika0 χ α χ χ 1 1/2α

2 2 2 / 1 2 1 − <

< dimana χ21/2α dan χ21 −1/2αdidapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan dk = (n-1) dengan peluang 1/2α dan

) 2 / 1 1

( − α . Dalam hal lainnya H ditolak. 0

b) Uji satu pihak

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kanan :


(24)

0 2 2 1 :σ >σ

H

Dengan perumusan statistiknya :

0 2

2 2 ( 1)

σ χ = ns

Jika dalam pengujian dipakai taraf nyata α, maka :

Tolak H jika 0 χ2 ≥χ21−α dimana χ −21 α , didapat dari daftar chi kuadrat dengan dk = (n-1) dan peluang (1-α ) dalam hal lainnya H diterima. 0

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kiri :

0

H : σ2 = σ20

0 2 2 1 :σ <σ

H

Dengan perumusan statistiknya :

0 2

2 2 ( 1)

σ χ = ns

Jika dalam pengujian dipakai taraf nyata α, maka :

Tolak H jika 0 χ2 ≤ χ2α dimana χ2α, didapat dari daftar chi kuadrat dengan dk = (n-1) dan peluang α dalam hal lainnya H diterima. 0


(25)

2.4.4 Pengujian Proporsi π: Uji dua pihak

Sebuah populasi binom dengan proporsi dimana sebuah sampel acak yang diambil dari populasi itu, akan di uji mengenai uji dua pihak. Dengan π0 yang telah diketahui.

Kriteria pengujian hipotesis :

0 0 :π =π

H π

: 1

H ≠π

0 0

Dengan perumusan statistiknya :

n n x z / ) 1 ( / 0 0 0 π π π − − =

Dengan taraf nyata α adalah terima H jika 0z1/2(1−α) <z <z1/2(1−α) dimana z1/2(1−α) didapat dari daftar normal baku dengan peluang 1/2(1−α). Dalam hal lainnya, hipotesis

0

H ditolak.

2.4.5 Pengujian Proporsi π: Uji satu pihak

Sebuah populasi binom dengan proporsi dimana sebuah sampel acak yang diambil dari populasi itu, akan diuji mengenai uji pihak kanan.

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kanan : 0

H : π= π0

π

: H


(26)

Dengan perumusan statistiknya : n n x z / ) 1 ( / 0 0 0 π

π − π

− =

Dengan taraf nyata α adalah tolakH jika 0 zz0,5α dimana z0,5α dengan peluang )

5 , 0

( −α untuk z< z0,5α hipotesis H diterima. 0

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kiri : 0

H : π=π0

π

: 1

H < π0

Tolak H jika 0 z≤−z0,5α dimana z0,5−α dengan peluang (0,5−α) untuk z< z0,5−α dalam hal lainnya H diterima. 0

2.5 Analisis Pengujian Proporsi π Uji Satu Pihak

Tujuan penganalisaan adalah untuk menganalisis tingkat pengguna KB dengan tingkat kegagalan pengguna KB menurut alat kontrasepsi yang digunakan. Apakah ada perbandingan yang signifikan antara pengguna KB terhadap tingkat kegagalan pengguna dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Jika pengujian hipotesis yang diterapkan menunjukan signifikan dengan tingkat kepercayaan 90% dari tingkat kegagalan 10% maka dapat dikatakan pengujian hipotesis tersebut dapat digunakan untuk maksud penganalisaan.


(27)

BAB 3

ANALISA DAN EVALUASI

3.1 Pengenalan Minitab

Program Minitab merupakan salah satu software yang sangat besar kontribusinya sebagai media pengolahan data statistik. Software ini menyediakan berbagai jenis perintah yang memungkinkan proses pemasukan data, manipulasi data, pembuatan grafik dan berbagai analisis statistik.

Minitab mempunyai dua layar primer, yaitu Worksheet (lembar kerja) untuk melihat dan mengedit lembar kerja, serta sesi Command yang merupakan layar untuk menampilkan hasil. Perintah-perintah Minitab dapat diakses melalui menu, kotak dialog maupun perintah interaktif.

Untuk memulai Minitab for windows dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

• Klik STAR

• Pindahkan pointer mouse ke Program kemudian geser ke grup Minitab. • Klik icon Minitab


(28)

Setelah langkah-langkah di atas dilakukan maka kita akan berhadapan dengan layar Minitab, yaitu layar sesi command , layar worksheet dan baris menu. Tampilan tesebut dapat kita perhatikan pada gambar berikut :

GAMBAR 3.1 LAYAR MINITAB

3.1.1 Pengenalan Baris Menu

Sebelum memulai bekerja dengan minitab, terlebih dahulu harus dikenali menu – menu yang tersedia dalam paket program ini. Berikut akan disampaikan beberapa

penggunaan menu yang sering digunakan : a. Menu File

New Project : Membuka project baru New Worksheet : Membuka worksheet baru Open Project : Membuka file project


(29)

Open Worksheet : Membuka file worksheet Save Project : Menyimpan project Save Worksheet : Menyimpan worksheet

b. Menu Edit

Undo : Membatalkan proses/perintah sebelumnya Clear Cells : Menghapus isi cell tanpa merubah baris/kolom Delete Cells : Menghapus isi cell

Copy Cells : Menggandakan isi cell

Cut Cells : Menghapus/memindah isi cell Paste Cells : Menyisipkan isis cell

c. Menu Data

Sort : Mengurutkan data dalam satu kolom atau lebih Rank : Menyimpan skor rangking dalam suatu kolom Delete Rows : Menghapus baris-baris tertentu dari setiap kolom Erase Variables : Menghapus variabel

Copy Columns : Menggandakan kolom

Stack : Menggabungkan beberapa kolom menjadi satu kolom Unstack : Memecah satu kolom menjadi beberapa kolom

Concatenate : Menggabungkan beberapa kolom text dalam satu kolom Code : Memberikan koding nilai pada suatu kolom

Change D. Type : merubah tipe kolom


(30)

d. Meni calc

Calculator : Operasi aritmatika

Column Statistic : Perhitungan statistik berdasarkan kolom Row Statistics : Perhitungan statistik berdasarkan baris

Standardize : Pemusatan dan penskalaan data dalam suatu kolom Random Data : Pembangkitan bilangan random untuk distribusi tertentu Prob. Distri. : Menghitung peluang, peluang kumulatif dan invers peluang

kumulatif dari data kontonu. Matrices : Perintah untuk operasi matriks.

e. Menu Stat

Basic Statistics : Perhitungan statistika dasar meliputi : deskripsi data, uji hipotesis, korelasi dan uji normalitas

Regression : Perhitungan/uji untuk analisis regresi ANOVA : Perhitungan/uji untuk analisis variansi. DOE : Perhitungan/uji untuk rancangan percobaan Multivariate : Perhitungan/uji untuk analisis multivariabel.


(31)

3.2 Menguji Proporsi π: Uji Satu pihak

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji pihak kanan : 0

H : π= 0,1

π

: 1

H > 0,1

Dengan perumusan statistiknya :

n n x z / ) 1 ( / 0 0 0 π π π − − =

Dengan taraf nyata α = 0,01 dari daftar normal baku memberikan Z0,49 = 2,33. Harga Zhitung akan dihitung menggunakan Minitab.

3.3 Menghitung Proporsi Menggunakan Minitab

Langkah – langkah yang digunakan untuk menentukan proporsi dari data aktual yang tersedia untuk diolah adalah sebagai berikut :

1. Pada layar worksheet minitab, masukkan data Tingkat kegagalan pengguna KB (x) dan Tingkat Pengguna KB (n).


(32)

GAMBAR 3.1 TAMPILAN PENGISIAN DATA

2. Pilih Stat > Basic Statistics > 1 Proportion sehingga muncul jendela Proportion


(33)

3. Pilih Summarized data, pada Number of trials masukkan data tingkat pengguna KB (n) dan pada number of events masukkan data tingkat kegagalan pengguna KB (x).

GAMBAR 3.3 TAMPILAN MENU SUMMARIZED DATA

4. Pilih options, lalu muncul jendela seperti gambar dibawah ini :


(34)

5. Pada confidence level masukkan tingkat kepercayaan sebesar 99,0 dan test proportion 0,1.

6. Kemudian pilih alternative greater than (Lebih besar). 7. Setelah itu pilih OK

8. Hasil analisis menggunakan minitab secara otomatis akan muncul seperti berikut:

Hasil Analisis Data Pada Tahun 2008

Welcome to Minitab, press F1 for help. Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 58 1259 0.046068 0.032324 -6.38 1.000

2 14 741 0.018893 0.007258 -7.36 1.000

3 2 31 0.064516 0.000000 -0.66 0.745

4 21 2229 0.009421 0.004661 -14.25 1.000

Hasil Analisis Data Pada Tahun 2009

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 74 17748 0.004169 0.003044 -42.56 1.000


(35)

3 2 1356 0.001475 0.000000 -12.09 1.000

4 20 26462 0.000756 0.000363 -53.81 1.000

Keterangan : Sample 1 = IUD Sample 2 = MOW Sample 3 = MOP Sample 4 = IMPLANT

3.4Hasil Perhitungan

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat efektifitas alat kontrasepsi yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya. Maka kita melakukan uji proporsi satu pihak dengan menggunakan statistik z.

3.4.1 Hasil perhitungan alat kontarsepsi IUD

a. Hipotesa yang digunakan adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan tingkat efektifitas IUD yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

H1 : Ada perbedaan tingkat efektifitas IUD yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

b. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar : α= 0,01 atau 1 % c. Dapat diperoleh hasil perhitungan alat kontrasepsi IUD berdasarkan :


(36)

Pada tahun 2008 Zhitung = - 6,38 Ztabel = 2,33 Pada tahun 2009 Zhitung = - 42,56 Ztabel = 2,33

Sehingga Zhitung < Ztabel H diterima. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan tingkat 0 efektifitas IUD berdasarkan tingkat kegagalannya.

3.4.2 Hasil perhitungan alat kontarsepsi MOW

a. Hipotesa yang digunakan adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan tingkat efektifitas MOW yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

H1 : Ada perbedaan tingkat efektifitas MOW yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

b. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar : α= 0,01 atau 1 %

c. Dapat diperoleh hasil perhitungan alat kontrasepsi MOW berdasarkan : Pada tahun 2008

Zhitung = - 7,36 Ztabel = 2,33


(37)

Pada tahun 2009 Zhitung = - 30,59 Ztabel = 2,33

Sehingga Zhitung < Ztabel H diterima. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan tingkat 0 efektifitas MOW berdasarkan tingkat kegagalannya.

3.4.3 Hasil perhitungan alat kontarsepsi MOP

a. Hipotesa yang digunakan adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan tingkat efektifitas MOP yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

H1 : Ada perbedaan tingkat efektifitas MOP yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

b. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar : α= 0,01 atau 1 % c. Dapat diperoleh hasil perhitungan alat kontrasepsi MOP berdasarkan :

Pada tahun 2008 Zhitung = - 0,66 Ztabel = 2,33 Pada tahun 2009 Zhitung = - 12,09 Ztabel = 2,33


(38)

Sehingga Zhitung < Ztabel H diterima. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan tingkat 0 efektifitas MOP berdasarkan tingkat kegagalannya.

3.4.3 Hasil perhitungan alat kontarsepsi IMPLANT

a. Hipotesa yang digunakan adalah :

H0 : Tidak ada perbedaan tingkat efektifitas IMPLANT yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

H1 : Ada perbedaan tingkat efektifitas IMPLANT yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

b. Taraf nyata yang digunakan adalah sebesar : α= 0,01 atau 1 %

c. Dapat diperoleh hasil perhitungan alat kontrasepsi IMPLANT berdasarkan : Pada tahun 2008

Zhitung = - 14,25 Ztabel = 2,33 Pada tahun 2009 Zhitung = - 53,81 Ztabel = 2,33

Sehingga Zhitung < Ztabel H diterima. Kesimpulannya bahwa tidak ada perbedaan tingkat 0 efektifitas IMPLANT berdasarkan tingkat kegagalannya.


(39)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian data sekunder Badan Koordinasi Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara yang dianalisa dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan data dari program Minitab, menunjukan bahwa data pengguna KB dan tingkat kegagalan pengguna KB tidak efektifitas. Nilai statistik Zhitung < Ztabel H diterima. 0

2. Hasil perolehan data akhir menunjukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat efektifitas alat kontrasepsi yang digunakan pengguna KB berdasarkan tingkat kegagalannya.

3. Dari uraian penjelasan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa banyak pengguna KB berhasil dalam menggunakan alat kontrasepsi yang digunakan seperti IUD, MOW, MOP, dan IMPLANT.

4. Hasil akhir yang diperoleh mencapai tingkat efektifitas menggunakan alat kontrasepsi 90 % dari tingkat kegagalan 10 %.

5. Keberhasilan pengguna KB dalam menggunakan alat kontrasepsi berpengaruh dalam pencegahan kehamilan dan berupaya untuk menurunkan tingkat kelahiran melalui program keluarga berencana (KB).


(40)

4.2 Saran

Dalam hasil penelitian dan dari beberapa hasil kesimpulan dapat diambil saran-saran sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan agar alat kontrasepsi yang digunakan selain IUD, MOW, MOP, dan IMPLANT dapat diuji tingkat efektifitasnya juga.

2. Dengan memperbanyak pengguna KB dan proses pemakaian alat kontarsepsi tersebut dapat dilakukan berhasil memberikan efek langsung terhadap penurunan tingkat kelahiran atau penurunan laju pertumbuhan penduduk.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 1994.

Noviawati Setya Arum, Dyah. Panduan Lengkap Pelayanan KB terkini. Penerbit Mitra Cendikia Press. Jogjakarta. 2002.

Saifuddin, Abdul Bari. Panduan Praktis Pelayanan Konterasepsi edisi 2. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2006.

Siegel, R.Murray. Theory and Problems of Statistics (S1 Metric) Edtion. Penerbit Erlangga. Jakarta. 1984.

Sudjana. Desain dan Analisis Eksperimen edisi 3. Penerbit Tarsito. Bandung. 1994. Sudjana. Metode Statistika edisi 6. Penerbit Tarsito. Bandung. 1992.


(42)

TABEL JUMLAH TINGKAT KEGAGALAN PENGGUNA KB DAN JUMLAH TINGKAT PENGGUNA KB MENURUT ALAT KONTRASEPSI THN 2008-2009

Tahu

n Metode Kontrasepsi Jlh tingkat kegagalan pengguna KB Jlh tingkat pengguna KB

2008 IUD 58 1259

MOW 14 741

MOP 2 31

IMPLANT 21 2229

2009 IUD 74 17748

MOW 35 9109

MOP 2 1356

IMPLANT 20 26462

Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Utara.


(43)

————— 5/7/2010 8:39:10 PM ———————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 58 1259 0.046068 0.032324 -6.38 1.000

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 14 741 0.018893 0.007258 -7.36 1.000

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 2 31 0.064516 0.000000 -0.66 0.745

* NOTE * The normal approximation may be inaccurate for small samples.

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99%

Lower Exact Sample X N Sample p Bound P-Value 1 21 2229 0.009421 0.005315 1.000

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1


(44)

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 21 2229 0.009421 0.004661 -14.25 1.000

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 74 17748 0.004169 0.003044 -42.56 1.000

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 35 9109 0.003842 0.002334 -30.59 1.000

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 2 1356 0.001475 0.000000 -12.09 1.000

* NOTE * The normal approximation may be inaccurate for small samples.

Test and CI for One Proportion Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 20 26462 0.000756 0.000363 -53.81 1.000

————— 5/10/2010 9:55:53 AM ———————————————————


(45)

(1)

4.2 Saran

Dalam hasil penelitian dan dari beberapa hasil kesimpulan dapat diambil saran-saran

sebagai berikut :

1.

Penulis menyarankan agar alat kontrasepsi yang digunakan selain IUD, MOW,

MOP, dan IMPLANT dapat diuji tingkat efektifitasnya juga.

2.

Dengan memperbanyak pengguna KB dan proses pemakaian alat kontarsepsi

tersebut dapat dilakukan berhasil memberikan efek langsung terhadap penurunan

tingkat kelahiran atau penurunan laju pertumbuhan penduduk.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan.

Jakarta. 1994.

Noviawati Setya Arum, Dyah. Panduan Lengkap Pelayanan KB terkini. Penerbit

Mitra Cendikia Press. Jogjakarta. 2002.

Saifuddin, Abdul Bari. Panduan Praktis Pelayanan Konterasepsi edisi 2. Penerbit

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2006.

Siegel, R.Murray. Theory and Problems of Statistics (S1 Metric) Edtion. Penerbit

Erlangga. Jakarta. 1984.

Sudjana. Desain dan Analisis Eksperimen edisi 3. Penerbit Tarsito. Bandung. 1994.

Sudjana. Metode Statistika edisi 6. Penerbit Tarsito. Bandung. 1992.


(3)

TABEL JUMLAH TINGKAT KEGAGALAN PENGGUNA KB DAN JUMLAH

TINGKAT PENGGUNA KB MENURUT ALAT KONTRASEPSI THN

2008-2009

Tahu

n

Metode Kontrasepsi Jlh tingkat kegagalan pengguna KB

Jlh tingkat pengguna KB

2008 IUD

58

1259

MOW

14

741

MOP

2

31

IMPLANT

21

2229

2009 IUD

74

17748

MOW

35

9109

MOP

2

1356

IMPLANT

20

26462

Sumber : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Provinsi Sumatera Utara.


(4)

————— 5/7/2010 8:39:10 PM ———————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 58 1259 0.046068 0.032324 -6.38 1.000

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 14 741 0.018893 0.007258 -7.36 1.000

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 2 31 0.064516 0.000000 -0.66 0.745

* NOTE * The normal approximation may be inaccurate for small samples.

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99%

Lower Exact Sample X N Sample p Bound P-Value 1 21 2229 0.009421 0.005315 1.000

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1


(5)

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 21 2229 0.009421 0.004661 -14.25 1.000

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 74 17748 0.004169 0.003044 -42.56 1.000

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 35 9109 0.003842 0.002334 -30.59 1.000

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 2 1356 0.001475 0.000000 -12.09 1.000

* NOTE * The normal approximation may be inaccurate for small samples.

Test and CI for One Proportion

Test of p = 0.1 vs p > 0.1

99% Lower

Sample X N Sample p Bound Z-Value P-Value 1 20 26462 0.000756 0.000363 -53.81 1.000

————— 5/10/2010 9:55:53 AM ———————————————————


(6)