9 berwarna kekuning-kuningan sampai hijau, disertai rasa gatal, pedih, terkadang berbau
amis dan berbau busuk. Pemeriksaan khusus dengan memerikskan lendir dilaboratorium, dapat diketahui apa penyebabnya, apakah karena jamur, bakteri atau parasit, namun ini
kurang praktis karena harus butuh waktu beberapa hari untuk menunggu hasil.Jones, 2005. Amsel et al merekomendasikan diagnosa klinik vaginosis bakterialis berdasarkan
adanya tiga tanda-tanda berikut : 1.
Cairan vagina homogen, putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding vagina. 2.
Jumlah pH vagina lebih besar dari 4,5. 3.
Sekret vagina berbau seperti bau ikan sebelum atau sesudah penambahan KOH 10 whiff test.
Adanya “clue cells” pada pemeriksaan mikroskop sediaan basah. Clue cell merupakan sel epitel vagina yang ditutupi oleh berbagai bakteri vagina sehingga
memberikan gambaran granular dengan batas sel yang kabur karena melekatnya bakteri batang atau kokus yang kecil Endang, 2003.
Penegakan diagnosis harus didukung data laboratorium terkait, selain gejala dan tanda klinis yang muncul dan hasil pemeriksaan fisik seperti pH vagina dan
pemeriksaan mikroskopik untuk mendeteksi blastospora dan pseudohifa Widiawaty, 2006.
Diagnosis Trichomonoasis ditegakan bila ditemukan Trichomo nas vaginalis pada sediaan basah. Pada keadaan yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan dengan
biakan duh tubuh vagina.
4. Patofisiologi
Organ yang paling sensitif dan rawan pada tubuh wanita adalah organ reproduksi dan merupakan organ yang paling rawan dibanding organ tubuh yang
Universitas Sumatera Utara
10 lainnya. Keputihan Fluor albus merupakan salah satu tanda dan gejala penyakit organ
reproduksi wanita, di daerah alat genitalia eksternal bermuara saluran kencing dan saluran pembuangan sisa-sisa pencernaan yang disebut anus. Apabila tidak dibersihkan
secara sempurna akan ditemukan berbagai bakteri, jamur dan parasit, akan menjalar ke sekitar organ genitalia. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dengan gejala keputihan.
Selain itu dalam hal melakukan hubungan seksual terkadang terjadi pelecetan, dengan adanya pelecetan merupakan pintu masuk mikroorganisme penyebab infeksi penyakit
hubungan seksual PHS yang kontak dengan air mani dan mukosa Kasdu, 2008.
5. Dampak Terhadap wanita
Keputihan Fluor albus yang pisiologis tidak memberi dampak pada wanita. keputihan yang memberi dampak pada ibu yaitu keputihan yang patologis. Dengan
adanya keputihan ibu merasa tidak nyaman karena menunjukkan keluhan berbau busuk, gatal, vulva terasa seperti terbakar. Apabila keputihan tidak diobati maka infeksi dapat
menjalar ke rongga rahim kemudian sampai ke indung telur dan akhirnya sampai kerongga panggul. Banyak ditemukan wanita yang menderita keputihan yang kronik
menjadi mandul Jones, 2005. Biasanya komplikasi yang terjadi pada wanita adalah terinfeksinya kelenjar yang
ada di dalam bibir vagina. Bisul kelenjar tersebut harus disedot keluar karena tidak dapat disembukan dengan obat. Komplikasi pada wanita sering menimbulkan radang saluran
telur. Infeksi nonspesifik pada wanita sering tanpa keluhan maupun gejala. Itu sebabnya tidak mudah mendiagnosis hal itu. Kadang seorang wanita merasa tidak punya penyakit
kelamin, tetapi ketika lendir keputihannya diperiksa maka ditemukan bibit penyakit. Biasanya wanita hanya merasa tidak enak kalau buang air kecil, kemudian jumlah
Universitas Sumatera Utara
11 lendirnya hanya sedikit. Terkadang merasa tidak enak di panggul dan mungkin akan
merasa nyeri kalau melakukan hubungan seks. Oleh karena itu komplikasi sering terjadi apabila tidk dilakukan pemeriksaan sedini munggkin Rahma, 2006.
6. Penatalaksanaan Keputihan Fluor albus