3. Asas Kebangsaan, pengenaan dihubungkan dengan kebangsaan suatu
Negara, dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh
penghasilan. Berdasakan asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak berasal.
D. jenis-Jenis Pajak
Pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat memiliki beberapa jenis yang pembagiannya dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain :
1. Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung adalah pajak yang dipungut secara periodik menurut
kohir daftar piutang pajak dan pembebanannya langsung kepada wajib pajak, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, contohnya
pajak penghasilan. b.
Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pengenaannya atau pembebanannya dapat dilimpahkan kepada orang lain, contohnya PPN
dan Bea Materai. 2.
Menurut Lembaga Pemungutnya.
a. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan yang
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, contohnya Pajak Pertambahan Nilai PPN, PBB, PPnBM.
Universitas Sumatera Utara
b. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah, menurut Undang- Undang No 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 34 tahun 2000 bahwa Pajak Daerah adalah iuran wajib yang langsung
dilakukan orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, dimana hasilnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan daerah.
Kriteria Pajak Daerah :
Kriteria pajak daerah tidak jauh berbeda dengan kriteria pajak secara umum, yang membedakan keduanya adalah pihak pemungutnya, pajak pusat
yang memungut adalah Pemerintah Pusat, sedangakn pajak daerah yang memungutnya adalah Pemerintah Daerah, kriteria pajak daerah secara spesifik
diuraikan oleh K.J Davey 1998 dalam bukunya Financing Regional Government, yang terdiri dari 4 empat hal yaitu :
1. Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah
sendiri.
2. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan pemerintah pusat tetapi
penetapan tarifnya dilakukan oleh pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
3. Pajak yang ditetapkan dan atau di pungut oleh pemerintah daerah.
4. Pajak yang dipungut dan di administrasikan oleh pemerintah pusat tetapi
hasil pungutannya di berikan kepada pemerintah daerah.
Dari kriteria pajak tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian pajak daerah tersebut terdiri dari pajak yang ditetapkan dan atau dipungut di
wilayah daerah dan bagi hasil dengan pemerintah pusat, dalam literatur pajak dan public finance, pajak dapat di klasifikasikan berdasarkan golongan,
wewenang, sifat dan lain sebagainya, pajak daerah ternasuk klasifikasi pajak menurut wewenang pemungutnya, selanjutnya pajak daerah ini dapat di
klasifikasikan kembali menurut wilayah pemungutnya. Pajak daerah dibagi menjadi :
Pajak provinsi, contohnya adalah Pajak Kendaraan Bermotor, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Pengambilan Air Bawah
Tanah dan Air Permukaan.
Pajak Kotamadya Kabupaten, contohnya adalah Pajak Restoran,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
Universitas Sumatera Utara
Karena laporan akhir penulis akan membahas masalah pajak kendaraan bermotor maka penulis akan menjelaskan tentang pajak kendaraan
bermotor.
E. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor PKB