Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa rata-rata rasio selama 5 tahun pada 14 perusahaan perbankan dengan rasio likuiditas tertinggi diperoleh Bank Danamon BDMN sebesar 110,12, mengindikasikan bahwa Bank Danamon memiliki tingkat kesehatan yang rendah. Sementara rasio likuiditas terendah sebesar 46,20 pada Bank BNI BNII. Tabel 4.5 Loan to Deposit Ratio LDR Perbankan Tahun 2009-2013 Nama Bank Tahun Rata-rata 2009 2010 2011 2012 2013 BBNI 73,28 79,07 77,73 79,01 65,27 74,87 BBRI 76,44 70,91 71,87 76,53 85,45 76,24 BDMN 98,53 103,23 111,25 116,83 120,75 110,12 BNGA 92,91 85,16 90,72 90,79 89,05 89,72 BNII 42,39 44,52 48,21 47,81 48,04 46,20 BNLI 90,70 91,95 89,32 95,01 99,11 93,22 NISP 93,17 100,29 111,28 113,16 130,23 109,63 BBCA 48,79 54,05 61,36 68,26 74,78 61,45 BBKP 75,24 71,05 83,15 82,65 85,38 79,49 BEKS 71,05 27,71 62,71 79,30 85,39 65,23 BMRI 60,98 68,93 77,71 83,68 88,53 75,97 MEGA 56,82 56,77 64,71 53,69 57,61 57,92 BTPN 84,26 90,68 85,47 89,03 93,94 88,68 PNBN 73,13 76,36 80,96 90,32 78,08 79,77 Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti, 2014

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara lebih dari satu variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor giro, tabungan, deposito dan pinjaman terhadap likuiditas pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode per 31 Desember 2009-2013. Hasil dari analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Persamaan Regresi Model Regresi Koefisien Regresi Signifikansi α=5 Konstanta 0,814 0,000 Giro X 1 0,028 0,000 Tabungan X 2 0,039 0,000 Deposito X 3 0,047 0,000 Pinjaman X 4 0,094 0,000 Sumber : Lampiran 2 Analisis regresi linier berganda menggunakan perangkat lunak SPSS Statistical Product and Service Solutions for Windows didapat model regresi seperti pada Tabel 4.6 sebagai berikut. Y = 0,814 + 0,028 X 1t + 0,039 X 2t + 0,047 X 3t + 0,094 X 4t + e it Berdasarkan persamaan pada Tabel 4.6 besarnya pengaruh variabel bebas yaitu variabel Giro X 1 , Tabungan X 2 , Deposito X 3 dan Pinjaman X 4 terhadap Likuiditas Y. Penjelasan hasil persamaan regresi linier berganda di atas adalah sebagai berikut: a. Nilai konstanta 0,814, hal ini menjelaskan bahwa apabila nilai dari variabel Giro X 1 , Tabungan X 2 , Deposito X 3 dan Pinjaman X 4 sama dengan nol, maka besarnya Likuiditas Y bernilai 0,814, atau dengan arti lain jika nilai variabel giro, tabungan, deposito dan pinjaman tidak berubah atau tetap maka besarnya likuiditas bernilai 0,814. b. Signifikansi variabel Giro X 1 sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 5 0,05, dapat menjelaskan bahwa Giro X 1 berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Y. Nilai koefisien regresi variabel Giro X 1 bernilai positif sebesar 0,028, maka apabila nilai giro mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Likuiditas Y akan meningkat sebesar 0,028 persen, atau dengan arti lain setiap terjadi kenaikan nilai giro, maka akan meningkatkan likuiditas sebesar 0,028. c. Signifikansi variabel Tabungan X 2 sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 5 0,05, dapat menjelaskan bahwa Tabungan X 2 berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Y. Nilai koefisien regresi variabel Tabungan X 2 bernilai positif sebesar 0,039, maka apabila nilai tabungan mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Likuiditas Y akan meningkat sebesar 0,039 persen, atau dengan arti lain setiap terjadi kenaikan nilai tabungan, maka akan meningkatkan likuiditas sebesar 0,039. d. Signifikansi variabel Deposito X 3 sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 5 0,05, dapat menjelaskan bahwa Deposito X 3 berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Y. Nilai koefisien regresi variabel Deposito X 3 bernilai positif sebesar 0,047, maka apabila nilai deposito mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Likuiditas Y akan meningkat sebesar 0,047 persen, atau dengan arti lain setiap terjadi kenaikan nilai deposito, maka akan meningkatkan likuiditas sebesar 0,047. e. Signifikansi variabel Pinjaman X 4 sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi 5 0,05, dapat menjelaskan bahwa Pinjaman X 4 berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Y. Nilai koefisien regresi variabel Pinjaman X 4 bernilai positif sebesar 0,094, maka apabila nilai pinjaman mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Likuiditas Y akan meningkat sebesar 0,094 persen, atau dengan arti lain setiap terjadi kenaikan nilai pinjaman, maka akan meningkatkan likuiditas sebesar 0,094. f. Nilai koefisien regresi variabel Pinjaman X 4 bernilai positif sebesar 0,094 dan menunjukkan nilai koefisien regresi yang terbesar diantara variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Pinjaman X 4 mempunyai pengaruh dominan terhadap Likuiditas Y. 4.3.1 Uji Determinasi Adjusted R 2 Uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi R 2 ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependent terikat Y dapat diterangkan oleh variabel independent bebas X. Hasil Uji Determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Uji Determinasi Adjusted R 2 R R Square Adjusted R Square 0,767 a 0,589 0,564 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0,564. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel Giro X 1 , Tabungan X 2 , Deposito X 3 dan Pinjaman X 4 terhadap Likuiditas Y sebesar 56,4, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,6 dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian ini.

4.4 Uji Asumsi Klasik