Analisis Mikrostuktur dengan Analisa Sruktur Kristal .1 XRD X-Ray Diffraction

2.10.3.2 Analisis Mikrostuktur dengan

Optical Microscope Optical Microscope mempunyai fungsi yang hampir sama dengan SEM Scanning Electron Microscope yaitu untuk mengetahui bentuk dan ukuran dari butir-butir serta mengetahui interaksi satu butir dengan butir lainnya. Melalui observasi dengan OM dapat diamati seberapa jauh ikatan butiran yang satu dengan yang lainnya dan apakah terbentuk lapisan diantara butiran atau disebut grain boundary . Analisis mikrostruktur dengan menggunakan OM bertujuan untuk mengetahui susunan partikel-partikel setelah proses sintering,dan juga dapat diketahui perubahannya akibat variasi suhu sintering. Dari foto OM yang dihasilkan dapat diketahui apakah terjadi perbesaran butiran atau grain growth , sejauh mana pori-pori sisa yang terbentuk didalam badan keramik. Adapun perbedaan antara SEM dan OM adalah terletak pada perbesaran obyek resolusi yang lebih tinggi daripada mikroskop optik. Sebenarnya, dalam fungsi perbesaran obyek, SEM juga menggunakan lensa, namun bukan berasal dari jenis gelas sebagaimana pada mikroskop optik, tetapi dari jenis magnet. Sifat medan magnet ini bias mengontrol dan mempengaruhi electron yang melaluinya, sehingga bisa berfungsi menggantikan sifat lensa pada mikroskop optik. http:www.scribd.comdoc81178806Makalah-SEM-kel9-Niascribd Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama empat bulan dimulai dari Februari 2015 – Mei 2015 dibeberapa laboratorium, yaitu : 1. Pusat Penelitian Pengembangan Fisika P2F Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Puspitek Serpong. 2. Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi P2ET Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bandung. 3.2 Peralatan dan Bahan 3.2.1 Peralatan Pada penelitian ini, peralatan yang digunakan antara lain : a. Spatula , Sebagai alat untuk mengambil sampel yang berbentuk bubuk. b. Gelas ukur pyrex 100 ml, Sebagai alat untuk mengukur volume aquades yang akan digunakan dan sebagai tempat air saat pengukuran densitas sampel. c. Mortar, Sebagai tempat penghancuran bahan sehingga menjadi butiran kecil. d. Neraca Digital 3 digit, Sebagai alat untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan magnet. e. Kertas Pasir, Sebagai kertas penghalus permukaan sampel. f. Molding, Sebagai alat untuk mencetak sampel yang berdiameter 2 cm. g. Hydraulic Press Hydraulic Jack , Sebagai alat untuk menekan pada proses cold compaction sampel yang telah dimasukkan ke dalam cetakan dengan kekuatan tekanan tertentu dengan kapasitas maksimum tekanan 100 ton 100kgfcm 2 . h. Oven, Sebagai alat untuk mengeringkan sampel setelah mengalami pencampuran dan pencetakan. Universitas Sumatera Utara