Radikal Bebas TINJAUAN PUSTAKA

8 Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada temperatur lebih tinggi dari pada temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 o C. 3. Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut yang selalu baru, dilakukan dengan menggunakan alat soklet sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. 4. Infundasi Infundasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90 o C selama 15 menit. 5. Dekoktasi Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90 o C selama 30 menit.

2.3 Radikal Bebas

Radikal bebas ialah atom atau molekul dengan susunan elektron tidak lengkap atau tidak berpasangan misalnya Cl, CH 3 , HO sehingga bersifat tidak stabil dan kecenderungan kuat untuk berpasangan. Radikal bebas bertendensi kuat memperoleh elektron dari atom lain, sehingga atom lain yang kekurangan satu elektron ini menjadi radikal bebas pula yang disebut radikal bebas sekunder. Proses ini akan berlangsung berantai dan menyebabkan kerusakan biologik. Radikal bebas menyebabkan efek samping invivo sehingga terjadi injury sel atau disfungsi dan diikuti inflamasi dan pada akhirnya terjadi penyakit degeneratif. Metabolisme aerobik terjadi karena adanya pengaruh atmosfer yang berisi oksigen sehingga terbentuk radikal bebas dari molekul oksigen dan molekul aktif Kosasih, 2004. Universitas Sumatera Utara 9 Pembentukan radikal bebas dan reaksi oksidasi pada biomolekul akan berlangsung sepanjang hidup. Inilah penyebab utama dari proses penuaan dan berbagai penyakit degeneratif. Tubuh memiliki mekanisme pertahanan antioksidan antioxidant defence dalam bentuk enzim antioksidan dan zat antioksidan untuk menetralisir radikal bebas. Akan tetapi karena perkembangan industri yang pesat, manusia berkontak dengan berbagai sumber radikal bebas yang berasal dari lingkungan dan dari kegiatan fisik yang tinggi sehingga sistem pertahan antioksidan dalam tubuh tidak memadai Silalahi, 2006. Radikal bebas yang ada didalam tubuh berasal dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung, kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Tubuh memerlukan antioksidan untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas tersebut. Secara umum tahapan reaksi pembentukan asam lemak menjadi radikal bebas menurut Kumalaningsih, 2006 adalah sebagai berikut: I. Inisiasi RH + initiator R - II. Propogasi R - + O 2 ROO - ROO - + RH ROOH + R - III Terminasi R - + R - RR ROO - + R - ROOR Universitas Sumatera Utara 10 Tahap inisiasi adalah tahap awal terbentuknya radikal bebas, suatu senyawa turunan asam lemak mengalami kehilangan satu atom. Tahap propogasi adalah tahap perpanjangan radikal berantai, asam lemak bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi, kemudian radikal peroksi lebih lanjut akan menyerang asam lemak lagi membentuk hidroperoksi dan asam lemak baru. Tahap terminasi adalah tahap akhir, terjadinya pengikatan suatu radikal bebas dengan radikal bebas lain sehingga tidak menjadi reaktif Kumalaningsih, 2006. Radikal bebas yang sangat berbahaya dalam makhluk hidup antara lain adalah golongan hidroksil OH - , superoksida O - 2 , nitrogen monooksidaNO, peroksidal RO - 2 , peroksinitrit ONOO - , asam hipoklorit HOCl, hydrogen peroksida H2O2 Silalahi, 2006.

2.4 Antioksidan