BAB III TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian SWOT “SWOT adalah kependekan dari Strengths, Weakness, Opportunities dan
Threats, yang berarti pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan secara internal dari suatu usaha serta kesempatan dan ancaman yang datang dari lingkungan sekitar yang
dijalankan”. Ulul Albab, Analisis SWOT, 2010 .
Secara lebih lengkap pengertian SWOT setiap bagiannya dapat dilihat sebagai berikut :
a. Strengths kekuatan adalah segala sesuatu yang bagus atau suatu karakteristik
yang memiliki kapabilitas penting. Kekuatan itu dapat berupa keahlian skill, keunggulankompetensi inti core competence, sumber daya kemampuan
bersaing, teknologi superior, dan lain-lain. Dengan kekuatan yang dimiliki organisasi, maka organisasi akan dapat memanfaatkannya dengan efektif dan
efisien. b.
Weakness kelemahan adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan, atau
suatu kondisi yang tidak menguntungkan, jadi diharapkan dapat memotivasi organisasi.
c. Opportunities peluang adalah yang ada organisasi harus mengambilnya lebih
cepat dari para pesaing yang mulai mengincarnya. d.
Threats ancaman untuk fakultas merupakan situasi utama yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan fakultas.
Universitas Sumatera Utara
B. Perkembangan Lingkungan Strategis Untuk merespon secara efektif perubahan dalam lingkungannya, organisasi harus
terus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya. Dalam kamus bahasa Inggris Yogi Berra, mereka harus mengamati watch. pengembangan lingkungan harus
diamati secara sistematis dengan cara pengembangan pendidikan dan pengembangan lingkungan strategis baik global maupun nasional, berikut penjelasannya :
1. Pengembangan pendidikan tidak dapat terlepas dari perkembangan lingkungan
strategis. Proses pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan
strategis, khususnya dalam menangkap peluang yang ada dan mengantisipasi kendala yang mungkin timbul, sedangkan lingkungan itu sendiri merupakan
materi pendidikan yang harus diajarkan kepada peserta didik. Perkembangan lingkungan strategis berubah dengan cepat yang tidak mudah dunia pendidikan
dapat mengikuti, dihadapkan pada masalah perubahan kurikulum, penyediaan tenaga
pendidik, sarana prasarana pendidikan dan lain-lain. 2.
Lingkungan Strategis Global a.
Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Komunikasi dan Informasi
Dewasa ini berbagai perkembangan dan kemajuan pesat akan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi menyebabkan perubahan
besar di berbagai aspek dan bidang kehidupan manusia. Kondisi ini mau tidak mau dan suka atau tidak suka mengharuskan mahasiswai untuk mengikuti
dan berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan tersebut yang
Universitas Sumatera Utara
berarti akan menjadi semakin kompleks dan persaingan akan semakin ketat. Menjelang berakhirnya abad 20 ditandai dengan pesatnya kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Informasi menjadi cirri kehidupan manusia dan yang paling menyolok adalah bidang informasi. Media
komunikasi yang berkembang membuat arus informasi itu dapat dengan cepat mencapai setiap tempat di dunia ini, menembus batas antar Negara.
b. Globalisasi Pendidikan Globalisasi juga merambah dunia pendidikan baik menyangkut kurikulum
maupun peluang untuk mengikuti pendidikan. Sasaran pendidikan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik suatu Negara tetapi sudah
diarahkan kepada kebutuhan globalisasi untuk mengantisipasi “era keterbukaan”, dimana tenaga kerja sudah dengan mudah melintasi batas-batas
Negara. Peluang untuk mengikuti pendidikan tinggi di dunia ini semakin banyak pilihan. Bahkan lembaga-lembaga pendidikan domestik maupun asing
sudah mulai bergerak mendekati calon peserta didik dengan memanfaatkan kemampuan promosi masing-masing, yang juga tidak jarang terjadi
pemberian gelar tanpa memperhatikan proses belajar mengajar yang semestinya.
3. Lingkungan Strategis Nasional a. Krisis Moneter, disusul dengan krisis ekonomi dan berlanjut sampai pada
krisis multidimensional yang sampai saat ini belum berakhir berdampak
Universitas Sumatera Utara
buruk terhadap dunia pendidikan terutama terkait dengan pendanaan dan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Upaya-upaya komersialisasi pendidikan nampaknya makin dapat ditoleransi oleh masyarakat, karena tanpa dukungan dana yang kuat agaknya sulit
mengejar mutu yang baik. b. Masyarakat menempatkan gelar kesarjanaan hanya sebagai status sosial, tidak
menghargai kesesuaian hasil kerja dengan gelar kesarjanaan. Berbeda dengan masa lalu dimana tidak jarang diketemukan orang tanpa gelar namun
menunjukkan kemampuan bahwa ia cukup banyak belajar terpelajar.
C. Analisis SWOT Dalam Kebijakan Pendidikan di Era Globalisasi