Tata cara kawin kontrak

2.2.3 Tata cara kawin kontrak

Tata cara kawin kontrak tidak jauh beda dengan perkawinan pada umumnya, yaitu dengan adanya ijab qobul, wali, saksi dan mahar atau mas kawin. Perbedaannya terletak pada ikatan yang timbul sebelum perkawinan itu diakukan, yaitu kesepakatan mengenai berakhirnya suatu perkawinan dalam jangka waktu tertentu. Tata cara kawin kontrak untuk non muslim dilakukan dengan cara mengislamkan salah satu pelaku kawin kontrak, seperti halnya yang terjadi di daerah Jepara. Di daerah Jepara, laki-laki pelaku kawin kontrak adalah non-muslim, sehingga dapat ditemukan proses meng-Islam-kan yang bersangkutan sebelum akad nikah terjadi. 22 Tata cara kawin kontrak cukup mengucapkan kepada wanita yang ingin di nikahi dengan kalimat Berikan aku kenikmatan badanmu satu hari atau setengah hari dan seterusnya dengan imbalan uang mahar sepuluh ribu misalnya”. 23 Kawin kontrak tidak diharuskan persyaratan seperti yang dilakukan dalam perkawinan yang telah ditentukan oleh Undang-undang. Yang harus memenuhi unsur-unsur seperti adanya wali, saksi dan lainnya. Kawin kontrak juga ada mahar atau mas kawin yang harus dipenuhi seperti pernikahan pada umumnya bagi pelaku kawin kontrak. Mahar yang harus dikeluarkan dalam kawin kontrak sangatlah besar, makin cantik wanita kontrak maka mahar yang dibayarkan akan semakin mahal. Mahar kawin kontrak yang termahal adalah mahar wanita kontrak yang masih perawan. 24 Kawin kontrak ini tidak ada talaq untuk memutuskan suatu perkawinan melainkan hanya berdasarkan dengan perjanjian dan kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Apabila dalam kawin kontrak lahir seorang anak, maka anak tersebut memiliki hubungan hukum dengan ibunya. Kecuali dalam ak ad telah disebutkan “jika lahir anak maka anak itu milik laki-laki”. 22 http:www.gresnews.comberitatips055210-hukum-kawin-kontrak-di-indonesia diakses pada tanggal 24 Juni 2015 pukul 10.00 23 ibid 24 http:forum.idws.idthreadspakar-sebut-budaya-arab-masuki-puncak-ini-cerita-kawin- kontrak.494215 diakses pada tanggal 24 Juni 2015 pukul 10.00 2.3 Akibat Hukum 2.3.1 Pengertian Akibat Hukum