1.6 Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1.6.1. Bagi Kalangan Medis
• Kuesioner  LittlEars  sebagai  deteksi  dini  gangguan  pendengaran  di  Indonesia  bagi
anak usia di bawah 24 bulan •
Sebagai acuan penelitian selanjutnya
1.6.2. Bagi Peneliti
• Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan
• Memperoleh pengetahuan dalam pelaksanaan penelitian
• Memperoleh Ilmu tentang gangguan dengar pada bayi, faktor risiko, serta  deteksi
dini pada bayi di bawah umur 24 bulan
1.6.3. Bagi Perguruan Tinggi
• Melaksanakan  kegiatan  tridarma  perguruan  tinggi  sebagai  lembaga  penyelenggara
pendidikan, penelitian, dan pengabdian bagi masyarakat. •
Meningkatkan hubungan kerjasama antara pendidik dan mahasiswa
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Embriologi Pendengaran
Pada saat usia kehamilan kurang dari 22 hari terjadi penebalan ektoderm pada kedua sisi rombensalon  yang  terdiri  dari  plakoda  telinga  yang  membentuk  gelembung  telinga.
Selanjutnya  bagian  ventral  membentuk  sacculus  dan  ductus  cochlearis,  unsur  dorsal membentuk  utriculus,  canalis  semicircularis,  dan  ductus  endolymphaticus,  bagian  epitel  ini
dikenal sebagai labirin membranosa.
9
Pada  bulan  ke-3  kehamilan  sel-epitel  pada  bagian  dorsal  celah  faring  pertama berkembang membentuk sumbat meatus kemudian pada bulan ke-7 sumbat ini menghilang
dan  epitel  yang  melapisi  dasarnya  ikut  membentuk  gendang  telinga  tetap.    Selain  itu gendang  telinga  juga  terbentuk  dari  lapisan  ektoderm  dari  meatus  acusticus,  lapisan
endoderm cavum tympani, dan lapisan tengah yang berasal dari stratum fibrosum. Gendang telinga  sebagian  menempel  pada  ujung  dari  tulang  maleus  dan  sebagian  lain  membentuk
batasan pemisah antara telinga luar dan cavum tympani.
9
Terdapat  6  buah  lapisan  mesenkim  yang  terdapat  di  lengkung  faring  pertama  yag berkembang  menjadi  daun  telinga  aurikula  kemudian  berkembang  tonjolan-tonjolan  daun
telinga  yang  masing-masing  terdapat  pada  sisi  telinga  luar  dan  menyatu  membentuk  daun telinga yang tetap. Bagian telinga luar berkembang dari bawah leher hingga setinggi mata.
9
2.2 Anatomi Pendengaran Telinga  merupakan  salah  satu  organ  utama  manusia,  dengan  telinga  manusia  dapat
mendengar, mencari sumber suara, peringatan bahaya, dan komunikasi dengan masyarakat.
Telinga  terdiri  dari  tiga  bagian  yaitu  telinga  luar,  telinga  tengah,  dan  telinga  dalam. Gelombang  udara  yang  masuk  ke  dalam  telinga  dialirkan  melalui  telingan  luar  dan  tengah
yang mengandung cairan menuju telinga dalam, selanjutnya gelombang yang masuk telinga
dalam  diubah  oleh  sistim  sensorik  yaitu  koklea  menjadi  impuls  saraf    sehingga  dapat
mendengar suara dan apparatus vestibularis untuk menjaga keseimbangan manusia.
10,12
Gambar 2.1 Anatomi telinga
Sumber : Sherwood, 2011
2.2.1 Telinga luar Telinga luar merupakan gerbang masuknya gelombang suara yang berasal dari udara luar
dan  disalurkan  ke  telinga  dalam,  anatomi  telinga  luar  merupakan  gabungan  dari  tulang rawan  yang  dilapisi  oleh  kulit.  Telinga  luar  terdiri  dari  pinna  daun  telinga  dengan  bentuk
berbentuk  helix  dan  bagian  inferiornya  tesusun  atas  jaringan  lunak,  fungsinya  menangkap gelombang  suara  dan  menyalurkan  ke  telinga  tengah.  Meatus  auditorius  eksternus
merupakan  struktur  tabung  berbentuk  S  dengan  ukuran  2,5  cm  yang    berkembang  ke  arah membran timpani. Terdapat rambut-rambut halus dan kelenjar sebasea, kulit yang melapisi
the  external  acoustic  canal  terdapat  kelenjar  yang  mensekresikan  serumen  yang  disebut ceruminous  yang  berfungsi  untuk  menengah  partikel  kecil  asing  masuk  kedalam  saluran
telinga.
10