Uji Hipotesis PETUNJUK PENGISIAN

3.10 Uji Hipotesis

3.10.1 Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y, Rumus untuk uji t menurut Santoso 2002: t = Sb b keterangan: t = Hasil t hitung b = Koefisien regresi variabel bebas Sb = Kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan dengan formula. Kriteria pengujian: 1. Apabila t hitung t Tabel pada a = 0,05 : H ditolak atau H a diterima. Hal itu berarti ada pengaruh antara Self efficacy dan budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja karyawan 2. Apabila t hitung t Tabel pada a = 0,05: H diterima atau H a ditolak. Hal itu berarti tidak ada pengaruh antara Self efficacy dan budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja karyawan. 3.10.2 Triming Theory Triming Theory adalah teori yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Jadi Triming Theory terjadi ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan Ridwan, 2008:127. Walaupun ada satu, dua atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki analisis jalur yang telah dihipotesiskan. Cara menggunakan Triming Theory yaitu menghitung ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Langkah-langkah pengujian analisis jalur dengan Triming Theory adalah sebagai berikut Ridwan, 2008;128 : Uji multikolinieritas merupakan pengujian dari asumsi yang berkatitan bahwa antara variabel-variabel bebas dalam suatu model tidak saling berkorelasi satu dengan yang lainnya. Salah satu cara untuk melihat terjadinya multikolinieritas yaitu dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dengan ketentuan apabila nilai VIF 5, maka terjadi multikolinieritas. Begitupun sebaliknya, jika VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas Gujarati, 1991:299. b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Adapun deteksi adanya Heteroskedastisitas menurut Santoso 2002:210 ialah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah Residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di unstandardized. c. Uji Normalitas Model Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam regresi, dependent variable, independent variable, dan atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal Santoso, 2002:212. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi yang ada memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi yang ada tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber : Data diolah Keterangan : βX 1 Y : Koefisien jalur pengaruh langsung Self efficacy terhadap Kinerja. βX 1 Z : Koefisien jalur pengaruh langsung Self efficacy terhadap Kepuasan kerja. βX 2 Y : Koefisien jalur pengaruh langsung Budaya terhadap Kinerja. βX 2 Z : Koefisien jalur pengaruh langsung Budaya terhadap Kepuasan kerja. βZY : Koefisien jalur pengaruh langsung Kepuasan kerja terhadap Kinerja. Model analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam persamaan struktural berikut Sarwono, 2006:147: Z = β X 1 Y + β X 2 Y + β Z +Є 2 …….... persamaan 1 Y = β X 1 Z + β X 2 Z +Є 1 …………….... persamaan 2 Dimana: X 1 = Self Efficacy X 2 = Budaya organisasi Z = Kepuasan kerja karyawan Y = Kinerja karyawan Є 1 , Є 2 = Variabel pengganggu

3.9 Uji Asumsi Klasik