Konsep Komunikasi Antarpersonal Tinjauan Pustaka

10 peneliti empat menit pertama dalam tahap ini akan menunjukkan interaksi awal apakah kita akan melanjutkan hubungan ke tahap selanjutnya atau tidak. Dalam hal ini penampilan fisik yang paling penting karena merupakan dimensi yang terbuka dan paling awal yang terlihat sehingga secara mudah untuk diamati. Kualitas lainnya seperti sikap bersahabat, kehangatan, keterbukaan dan dinamisme juga terdapat dalam tahap ini. Jika kita menyukai pihak lain dalam hubungan ini maka kita melanjutkan ke tahap selanjutnya. 2. Keterlibatan Tahap ini merupakan tahap pengenalan yang lebih jauh, ketika kita mengikatkan diri untuk lebih mengenal orang lain dan lebih mengungkapkan diri kita. Misalnya jika hubungan persahabatan yang akan dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan yang diminati bersama, seperti nonton pertandingan olahraga bersama. Namun jika hubungan romantik seseorang akan melakukan kencan pada tahap ini, misalnya makan bersama, nonton bioskop atau jalan-jalan bersama. 3. Keakraban Pada tahap keakraban kita mengikatkan diri lebih jauh dengan orang lain. Kita mungkin membina sebuah hubungan primer atau sebuah komitmen seperti menjali persahabatan, perkawinan, menolong orang lain atau mungkin mengungkap rahasia kita. Tahap ini tidak disediakan untuk semua orang, umumnya hanya kepada beberapa orang saja yang dianggap sebagai sahabat akrab kecuali dalam keluarga. 11 4. Perusakan Dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan yang terjadi ketika ikatan diantara keduan pihak telah melemah. Pada tahap perusakan kita merasa bahwa hubungan yang kita bina ini tidak penting lagi seperti yang kita pikirkan sebelumnya. Semakin sedikit ruang dan waktu yang kita lalui dan bila bertemu, kita tidak lagi banyak mengungkapkan diri kepada pihak lain dan lebih banyak diam sehingga hubungan menjadi semakin jauh. Jika tahap ini berlanjut maka kita bisa memasuki tahap pemutusan. 5. Pemutusan Tahap pemutusan ini merupakan tahap yang memutuskan hubungan atau tali yang mengikat antara kedua belah pihak. Misalnya jika hubungannya adalah sebuah perkawinan maka pemutusan tersebut dilambangkan dengan sebuah perceraian, walaupun pemutusan sesungguhnya dapat dengan berupa hidup yang terpisah. Hal ini bisa terjadi karena adanya sebuah perbedaan, berupa ketegangan dan keresahan yang semakin meningkat, adanya permusuhan, saling menyalahkan dan kemarahan yang sering terjadi.

2. Komunikasi Antarpersonal dalam Konteks Komunikasi Lintas Budaya

Setiap manusia melakukan perilaku komunikasi yang berbeda dipengaruhi oleh lingkungan atau kebudayaannya. Jadi komunikasi bisa dikatakan merupakan perilaku budaya. Keragaman budaya dan masyarakat di Indonesia menjadi alasan kita untuk tidak terhindar dari pertemuan- pertemuan maupun hubungan lintas budaya dalam kehidupan sehari-hari. 12 Sehingga perlunya masyarakat untuk saling mengerti dan memahami latar belakang ataupun kebudayaan antar manusia dalam berkomunikasi. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas community yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas merujuk pada sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunikasi bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi berperan menjelaskan kebersamaan itu Mulyana, 2000:41. Jika kita hubungkan sebenarnya komunikasi erat kaitannya dengan masyarakat yang merupakan sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu. Dan dalam masyarakat tertentu memiliki nilai-nilai yang dianut dan menjadi kebudayaannya. Semua manusia melakukan komunikasi dalam konteks tertentu salah satunya komunikasi lintas budaya. Begitu juga komunikasi antarpersonal yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang berbeda seperti yang terjadi di desa kademangan ini. Komunikasi lintas budaya merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Komunikasi yang lebih menekankan pada perbandingan pola-pola komunikasi antar pribadi diantara peserta komunikasi yang berbeda kebudayaan Istiyanto, 2008. 13 Samovar, Porter dan Jain 1981 mengatakan komunikasi lintas budaya adalah terjadinya pengiriman pesan dari seseorang yang berasal dari satu kebudayaan yang berbeda dengan pihak penerima pesan. Menurut Fiber Luce 1991, pada hakikatnya studi lintas budaya adalah salah satu studi komparatif yang bertujuan untuk membandingkan variabel budaya tertentu dan konsekuensi akibat dari pengaruh kebudayaan, dari dua konteks kebudayaan atau lebih yang berbeda Liliweri, 2005:365. Dari beberapa pernyataan mengenai konsep komunikasi lintas budaya bisa diambil kesimpulan bahwa komunikasi lintas budaya merupakan proses interaksi antar manusia atau antar individu yang melibatkan perbedaan kebudayaan yang dapat mempengaruhi proses komunikasi tersebut. Dalam keberagaman budaya yang ada di indonesia suatu saat kita dihadapkan dengan komunikasi dengan orang lain yang berbeda bahasa, aturan maupun nilai-nilainya. Karena perbedaan itu kita cenderung akan merasa sulit memahami budaya lain seperti budaya kita dan membeda-beda kan orang lain dengan rujukan budaya sendiri yang dianggap lebih baik. Hal seperti ini akan terjadi jika kita bersifat etnosentris. Etnosentrisme menurut Nanda dan Warms Samovar, 2010:214 adalah pandangan bahwa budaya seseorang lebih unggul dibandingkan budaya yang lain. Pandangan bahwa budaya lain dinilai berdasarkan standar budaya kita. Kita menjadi etnosentris ketika kita melihat budaya lain melalui kacamata budaya kita atau posisi sosial kita. 14 Kesalahpahaman antar budaya bisa dikurangi dengan adanya pemahaman mengenai bahasa maupun perilaku dari budaya orang lain. Atau terlebih lagi mengetahui prisip dari komunikasi lintas budaya. Dan kemudian mempraktekkan dalam kegiatan komunikasi dengan orang lain baik yang sudah kenal maupun baru bertemu. Jadi bagi masyarakat yang belum saling mengenal dan memahami satu sama lain, terlebih lagi dari kebudayaan yang berbeda dalam komunikasi lintas budaya dapat memicu timbulnya kesalahpahaman komunikasi, mengingat tata cara, perilaku dan nilai-nilai yang berbeda.

2.1 Komunikasi Sebagai Proses Budaya

Seperti yang diketahui bahwa setiap manusia berkomunikasi dalam konteks tertentu. Dan setiap budaya mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda. Dalam hal ini Antropolog Edward Hall 1973 berpendapat bahwa budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Dengan begitu memikirkan komunikasi juga memikirkan konteks dan makna kulturalnya Mulyana, 2010:3. Dalam permasalahan ini Hall sebenarnya mengatakan bahwa hanya manusia berbudaya yang berkomunikasi, dan ketika manusia berkomunikasi dia dipengaruhi oleh kebudayaannya. Manusia menyatakan dan mungkin juga menginterpretasikan kebudayaannya kepada orang lain dan sebaliknya orang lain menginterpretasikan kebudayaanya Liliweri 2005:361. Melalui uraian diatas bisa dikatakan bahwa komunikasi dipengaruhi oleh kebudayaan tertentu. Bagaimana manusia melakukan kegiatan 15 komunikasi dengan orang lain adalah berangkat dari budaya setiap orang. Dan berlangsungnya sebuah komunikasi adalah sebuah proses budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan dengan setiap manusia.

2.2 Komunikasi Sebagai Proses interaksi

Komunikasi dikatakan sebagai sebuah proses interaksi yaitu dimana komunikasi itu digunakan untuk berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial melalui percakapan. Percakapan bisa terjadi pada komunikasi tatap muka oleh dua orang atau lebih yang di dalamnya terdapat penyampai pesan dan penerima pesan. Melalui sebuah percakapan, kita bisa merasakan suatu persahabatan, kenyamanan, kehangatan bahkan pelarian. Sehingga hubungan dengan orang lain mengizinkan anda untuk mengalami perasaan diterima, disayang bahkan diatur. Walaupun cara menyatakan perasaan dan emosi berbeda dalam setiap budaya, semua orang secara alamiah atau melalui ajaran memiliki kebutuhan akan komunikasi dan interaksi dengan orang lain Samovar et al, 2010:17. Komunikasi sebagai proses interaksi berasumsi bahwa komunikasi berlangsung dua arah yaitu komunikator mengirim pesan kepada komunikan dan adanya tanggapan feedback secara verbal atau non verbal baik di sengaja atau tidak. Dan sebuah tanggapan dari komunikator maupun

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Studi Deskriptif Manghirap Tondi Di Desa Lintong Nihuta Kecamatan Tampahan Dalam Masyarakat Batak Toba Oleh Ibu Rotua Pardede: Kajian Terhadap Tekstual Dan Musikal

2 89 91

Kehidupan Masyarakat Transmigran Di Desa Suak Temenggung Kecamatan Pakaitan Kabupaten Rokan Hilir 1981-2000

1 35 106

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA DAN ANAK DALAM MENYIKAPI PERNIKAHAN USIA DINI ( Studi pada masyarakat Kecamatan Pagelaran Kab. Malang )

0 12 23

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MASYARAKAT MADURA DENGAN MASYARAKAT KABUPATEN MALANG (Studi pada Tokoh Agama di Desa Landungsari Kabupaten Malang)

1 15 34

KOMUNIKASI ANTARPERSONAL DALAM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Studi Fenomenologi pada Masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

6 55 46

KONTEKS KOMUNIKASI PEMIMPIN AGAMA DENGAN UMAT BERAGAMA DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA(Studi di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang,Jawa Timur)

0 5 3

PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Peran Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Membina Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus FKUB Kota Surakarta).

0 5 16

PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Peran Forum Kerukunan Umat Beragama Dalam Membina Kerukunan Antar Umat Beragama (Studi Kasus FKUB Kota Surakarta).

0 3 13

GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA DI DESA SUWARU KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG

0 7 9