Lecturer University of Muhammadiyah Malang

ix ABSTRACT Analysis frequency and duration of risk consume snack toward nephrotic syndrome incident Stella Eka Susanti 1 , Nurul Aini 2 , Solichati 3 Nephrotic syndrome is a disease with an uncertain etiology, but nowadays autoimmune has been considered as the etiology of nephrotic syndrome by antigen-antibody reaction. The nephrotic syndrome tends to happened in children due to the snack consumption pattern. Chemical substances such as saccharine, nitrosamine, MSG, rhodamine B, methanol yellow, formalin, borax, acrylamide, and bisphenol A were found in those snacks as a mixture. Kidney is an organ of filtration, reabsorbtion, excretion, and secretion so that the chronic accumulation of chemical substance can lead to a kidney failure. The design of research is analytic descriptive. Sampling technique in this research is incidental sampling and 24 children as the total sample. Snack frequency and longer dangerous snack consumption are the independent variable and nephritic syndrome is the dependent variable. Chi square analysis is used in the data analysis. As the result of characteristic analysis with nephrotic syndrome, chiki is the most common snack and reach 81,21, tempura-permen 75 and cilok 62,5 and then kids non nephritic syndrome, candy-chiki 62, ice cream 56, and cilok 50. In the past, the frequency is often found 50, rarely 19, and never 5, then for kids non nephrotic syndrome is often found 12, rarely 69, and never 19 . snack consumption for 3 years is 50 and 3years is 50, then for kids non nephritic syndrome in 3 years is 56 dand 3 years is 44. When using chi square testthe result of frequency it found propability value sig or P-value 0,05 is 0,031 then Ho reject and H1 accept, so its mean have influence significant. The result of duration it found propability value sig or P-value 0,05 is 1000 then Ho accept and H1 reject, so its mean not have influence significant. Contingency coefficient of frequency 0.407 is low 0,5 it’s mean have weak relation, then contingency coefficient of duratio n 0,036 is low 0,5 it’s mean have weak relation. Keywords : frequency, duration, nephrotic syndrome,kinds 1. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang 2. Lecturer University of Muhammadiyah Malang

3. Lecturer University of Muhammadiyah Malang

x INTISARI Analisis Frekuensi Dan Lama Konsumsi Jajanan Beresiko Terhadap Kejadian Sindrom Nefrotik Stella Eka Susanti 1 , Nurul Aini 2 , Solichati 3 Sindrom nefrotik merupakan penyakit yang sebagian besar penyebabnya belum pasti diketahui, namun akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun yaitu merupakan suatu reaksi antigen-antibodi. Sindrom nefrotik sebagian besar banyak terjadi pada anak-anak, hal ini di kaitkan dengan pola konsumsi jajanan yang di konsumsi. Pada makanan jajanan yang dijual oleh pedagang banyak ditemukannya bahan kimia sebagai campuran seperti sakarin, nitrosamine, MSG, rhodamin B, methanol yellow, formalin,boraks, acrylamide dan bisphenol A. ginjal merupakan salah satu organ tempat filtrasi, reabsorbsi, ekresi dan sekresi sehingga bahan kimia yang terakumulasi terus menerus dapat menyebabkan kerusakan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan sampling insidential dengan jumlah sampel 24 anak. Dengan variable independen adalah frekuensi dan lama konsumsi jajanan beresiko dan dependen sindrom nefrotik. Analisa data yang digunakan adalah uji chi square. Hasil karakteristik di dapatkan untuk jenis konsumsi jajanan anak sindrom nefrotik terbesar yaitu chiki 81, tempura-permen 75, dan cilok 62 sedangkan pada anak tidak sindrom nefrotik terbesar yaitu permen-chiki 62, es cream 56, dan cilok 50. Frekuensi pada anak sindrom nefrotik yaitu sering 50, kadang-kadang 19 dan tidak pernah 5 sedangkan tidak sindrom nefrotik nefrotik yaitu sering 12, kadang-kadang 69 dan tidak pernah 19. Lama konsumsi yaitu 3 tahun 50 dan 3 tahun 50 sedangkan anak normal yaitu 3tahun 56 dan 3tahun 44. Menggunakan uji chi square hasil dari frekuensi di dapatkan nilai probabilitas sig atau P-value 0,05 yakni 0,031 maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga ada pengaruh yang signifikan. Hasil dari lama di dapatkan dapatkan nilai probabilitas sig atau P-value 0,05 yakni 1000 maka Ho diterima dan H1 ditolak sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan. Koefisien kontingensi frekuensi sebesar 0,407 yang berada dibawah 0.5 berarti kekuatan hubungan adalah lemah sedangkan lama sebesar 0,036 yang berada di bawah 0,5 berarti kekuatan hubungan lemah. Kata Kunci : frekuensi, lama, sindrom nefrotik, jenis

1. Program Studi Ilmu Keperawata, Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang