Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

12 untuk diteliti oleh peneliti. Jadi, subjek penelitian itu merupakan sumber informasi yang digali untuk mengungkap fakta-fakta dilapangan 14 . Berdasarkan penjelasan diatas, maka penetuan subjek penelitian dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan secara jelas dan mendalam. Penentuan subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan ketimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga pempermudah peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang sedang diteliti. Dengan menggunakan prinsip purposive sampling diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun subjek penelitian dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tokoh adat serta perangkat desa yang mengetahui tentang sejarah lomba kerbau, di Desa Angkatan. Kecamatan arjasa. 1 orang b. Kepala Desa, Kepala Dusun, Tokoh Agama ustad 3 orang c. Pelaku jokiPemilik lomba kerbau 3 orang d. Masyarakat penonton 3 orang

4. Sumber Data

14 Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT.Rineka Cipta.hal 199 13 Penelitian ini data kulaitatif yang dimabil dalam penelitian merupakan sumber data Primer dan sumber Data Sekunder adalah 15 : 1. Sumber data primer: diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti berupa teks hasil wawancara dan observasi dari lomba kerbau. Data tersebut dapat diperoleh dengan melihat langsung dan wawancara ditempat kejadian dimana lomba kerbau tersebut diselenggarakan, yaitu di Kangean, Desa Angkatan, Kabupaten Sumenep. 2. Sumber data sekunder: data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca dan melihat 16 . Data sekunder ini merupakan data yang dapat diambil dan mendukung hasil penelitian yang telah diamati yaitu data yang berkaitan dengan lombe kerbau sebagai identitas sosial budaya masyarakat Kangean

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan model trigulasi menggunakan model, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. 1. Observasi Obsevasi atau yang disebut pengamatan adalah meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menngunakan seluruh alat indra 17 . Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama yaitu 15 Op.cid.Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung : Alfabeta hlm.240. 16 Sarwono,Jonathan.2006.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm.207. 17 Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT.Rineka Cipta.hal 199 14 mengamati secara langsung lokasi penelitian secara umum, kemudian hal yang diamati adalah tentang banyaknya warga yang memelihara kerbau lomba dan juga melaksanakan aduan kerbau itu sendiri, kemudian setelah selesai melakukan observasi peneliti mulai berinteraksi dengan pemilik kerbau lomba dan informanpun tidak merasa curiga saat peneliti melakukan observasi, sebab informan sudah mengenal peneliti sebelumnya. 2. Wawancara. Wawancara interview atau yang sering juga disebut dengan kusioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer untuk memperoleh informasi dari terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu 18 . Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, dimana peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh, oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak 18 Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT.Rineka Cipta.hal 198. 15 menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap 19 . Wawancara yang dilakukan oleh penliti yaitu pertama-pertama peneliti bertanya kepada warga sekitar tentang orang yang pelaku pemilik lomba kerbau. Setelah itu peneliti langsung mendatangi pemilik lomba kerbau untuk memulai wawancara. Pada saat melakukan wawancara peneliti tidak merasa kesulitan untuk berwawancara karena peneliti sudah mengetahui karakteristik tempat yang akan dijadikan objek penelitian dan informan yang diwawancarai oleh peneliti tidak merasa canggung saat diwawancara karena kita sudah saling kenal sebelumnya dan bahsa yang digunakan peneliti adalah adalah bahasa lokal atau bahasa madura sehingga membuat informan mudah mengerti. Dengan cara seperti itu peneliti merasa mudah untuk mendapatkan informasi dan data-data mengenai simbol dan makna dalam lomba kerbau tersebut. 3. Dokumentasi. Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen- dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian dan sebagainya 20 . 19 Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan RD. Bandung:Alfabeta. hal 138 20 Ibid Suharsimi Arikunto. hal 201 16 Peneliti melakukan dokumentasi yaitu dengan cara mengambil gambar yang berhubungan dengan lomba kerbau, seperti halnya pada saat pelaksanaan ritual lomba kerbau dan lomba kerbau. Saat mengambil gambar tentang lomba kerbau pun peneliti tidak minta ijin secara langsung pada pemiliknya. Peneliti mengambil gambar dengan sekehendak peneliti dan pemilik lomba kerbau tidak marah karena peneliti sudah kenal dengan pemilik kerbau lomba justru sebaliknya pemilik kerbaau lomba senang karena kerbau mereka di foto.

6. Teknik Analisa Data

Dokumen yang terkait

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PESISIR NYAPLONGUNDUNG di KEPULAUAN KANGEAN (Studi di pesisir Nyaplogundung Kepulauan Kangean)

0 31 31

MAKNA SUNDRANG BAGI MASYARAKAT SAPEKEN (Studi di Dusun Sepangkur Besar Desa Sabuntan Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep)

4 10 35

Identifikasi Parasit Darah Pada Ayam Bekisar Di Desa Lao’janjang Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep Madura.

2 15 25

KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT DESA Konflik Sosial Dalam Masyarakat Desa (Studi Kasus di Dukuh Pulutan Desa Pulutatr Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali).

0 6 12

ASPEK PENDIDIKAN NILAI SPIRITUAL DALAM TRADISI “WALIMATUL KHITAN” Aspek Pendidikan Nilai Spiritual dalam Tradisi Walimatul Khitan Studi Kasus di Dusun Pesisir Desa Angkatan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep, Kangean Jawa Timur.

0 1 17

PENDAHULUAN Aspek Pendidikan Nilai Spiritual dalam Tradisi Walimatul Khitan Studi Kasus di Dusun Pesisir Desa Angkatan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep, Kangean Jawa Timur.

0 3 9

ASPEK PENDIDIKAN NILAI SPIRITUAL DALAM TRADISI “WALIMATUL KHITAN” Aspek Pendidikan Nilai Spiritual dalam Tradisi Walimatul Khitan Studi Kasus di Dusun Pesisir Desa Angkatan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep, Kangean Jawa Timur.

0 2 20

MAKNA RITUAL SEDEKAH BUMI DAN RESPON MASYARAKAT DESA PANCUR KECAMATAN TEMAYANG KABUPATEN BOJONEGORO.

0 1 114

SIMBOL DAN MAKNA RITUAL PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA SUKOMANAH KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO.

3 5 171