6
Sebagai bahan pertimbangan bagi setiap aktor Hubungan Internasional, baik individu, organisasi, pemerintah, maupun organisasi non-pemerintah
baik dalam level nasional, regional, maupun internasional tentang bagaimana
menformulasikan kekuatan
nasionaluntuk menjamin
pertahanan dan keamanan negara dalam mencapai kepentingan nasional.
b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia yang selalu terlibat sengketa dengan negara tetangga yaitu
Malaysia, bahwa konflik lebih banyak menciptakan kerusakan baik bagi pihak pemenang maupun lawan.
1.4 Kajian Pustaka 1.4.1 Literature Review
Sebagai dasar untuk melengkapi Kajian Pustaka, dalam penelitian ini penulis menyajikan beberapa penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan
tema yang sedang penulis teliti. Selain sebagai referensi, hal itu juga dimaksudkan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Pertama,
penelitian yang berjudul “Religion as a Factor in Ethnic C
onflict: Kashmir and Indian Foreign Policy “
10
yang ditulis oleh Carolyn C. James. Dalam tesis ini James menggambarkan bagaimana awalmula dari konflik
Kashmir terjadi. Menurut Carolyn penyebab utama konflik Kashmir yaitu agama
10
James, C. Carolyn, 2005, Religion as a Factor in Ethnic Conflict: Kashmir and Indian Foreign Policy, Terrorism and Political Violence, 17:447
–467, 2005, Copyright _ Taylor Francis Inc. lihat pada
http:ozgur.bilkent.edu.trdownload05Religion20as20a20Factor20in20Ethnic20Confl ict20Kashmir.pdf
7
dan politik. Dimana agama memilki kemampuan untuk memperkuat atau melemahkan legitimasi pemerintah. Kedua, agama mengacu pada sumber
identitas yang memenuhi kebutuhan manusia untuk mengembangkan identitas yang aman untuk individu atau kelompok. Ketiga, agama merupakan sumber
mobilisasi politik atau organisasi politik, sehingga agama yang dapat menyebabkan sebuah pemerintahan itu diterima atau ditolak.
selain hal tersebut James memperlihatkan permasalahan agama dalam perspektif ethno-religios conflik. Ethno-religiost ini kemudian didasarkan pada
aspek penting seperti kolaborasi dari psikologi, ekonomi, dan politik. Carolyn juga melihat konflik Kashmir ini dengan pendekatan Foreign Policy, yaitu dengan
memperlihatkan bahwasannya konflik Kashmir ini sangat berpengaruh terhadap politik luar negeri India.
Penelitian kedua oleh Ita Mutiara Dewi
yang berjudul “Dilema Masalah Kashmir dalam Kerangka Hubungan India-
Pakistan”
11
adalah dengan
menggunakan konsep Foreign Policy dan teori politik domino, dimana India telah memasukan Kashmir dalam kebijakan luar negerinya. India yang saat ini telah
menguasai dua pertiga wilayah Kashmir tidak akan menyerahkan Kashmir kepada Pakistan sebab India juga melihat teori politik domino yaitu jika Kashmir
lepas maka akan diikuti oleh tuntutan pelepasan wilayah-wilayah lainnya. sedangkan bagi Pakistan Kashmir merupakan lambang, simbol atau identitas,
11
Ita Mutiara Dewi.Dilema Masalah Kashmir dalam Kerangka Hubungan India-Pakistan. Staff Pengajar Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta. Lihat pada http:www.google.comurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=1cad=rjauact=8ved=0
CCYQFjAAurl=http3A2F2Fstaff.uny.ac.id2Fsystem2Ffiles2Fpenelitian2FIta2520Mu tiara2520Dewi2C2520SIP2C2520MSi.2FKashmir.pdfei=X1omU626BsWNrgfT5IDwDg
usg=AFQjCNG_ryL4fqFY-CnpaQNamR- 1LCumUQsig2=oQUpCGG7Si779noesGnqxAbvm=bv.62922401,d.bmk