Pengukuran Dukungan Sosial Dukungan Sosial .1 Pengertian Dukungan Sosial

Banyak faktor yang mempengaruhi resiliensi, hal ini dipaparkan oleh banyak ahli psikologi yang telah mengkaji resiliensi. Resiliensi dapat dipengaruhi oleh faktor instinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik dapat diwakili oleh self-esteem dan faktor ekstrinsik adalah dukungan sosial dan pekerjaan. Kedua faktor inilah yang akan peneliti gunakan sebagai variabel bebas bagi resiliensi. Self-esteem merupakan faktor yang berperan penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Hal ini didukung oleh pemaparan Greenberg dalam Guindon,2010 yang menyatakan bahwa Self-esteem dapat mempengaruhi motivasi, fungsi perilaku, dan kepuasan hidup, dan secara signifikan berhubungan dengan kesejahteraan seluruh aspek kehidupan. Adapun kerangka hubungan self-esteem sebagai faktor bagi resiliensi salah satunya dijelaskan oleh Werner dan Smith dalam Reich, et.al, 2010 melalui penelitian longitudinal selama 40 tahun, mendapatkan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi resiliensi adalah self-esteem, karakteristik keluarga, dan lingkungan sosial. Diketahui bahwa seseorang yang memiliki self-esteem tinggi menunjukkan perilaku yang lebih dapat diterima secara sosial, lebih bertanggung jawab, biasanya menunjukkan prestasi yang tinggi, sehingga akhirnya memiliki kesejahteraan sosioemosional yang lebih besar sehingga lebih resilien pada perubahan dalam hidup. Akan tetapi sebagian dari pecandu narkoba memiliki perasaan bersalah, tidak berguna, dan mudah tersinggung. Hal inilah yang membuat mantan pecandu narkoba memiliki keinginan untuk kembali menggunakan narkoba dan berujung relaps. Oleh karena itu self-esteem yang tinggi sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan resiliensi bagi pecandu narkoba, sehingga tidak kembali relaps. Dukungan sosial menurut Sarafino 2011 adalah merupakan kesenangan, kepedulian, penghargaan atau tersedianya bantuan yang akan diterima oleh individu dari orang lain atau kelompok. Dukungan tersebut dapat diperoleh dari pasangan hidup atau kekasih, keluarga, teman, dokter, atau organisasi dan komunitasnya. Dukungan sosial memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyembuhan yang sedang dialami oleh seseorang atau pun ketika seseorang sedang mengalami tekanan yang menyebabkan stress. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi resiliensi, hal ini juga disebutkan oleh Hjemdal, Friborg, Stiles,Rosenvinge, and Martinussen dalam Reich, et.al. 2010 mengidentifikasikan faktor internal yang dapat memprediksi resiliensi seseorang seperti kemampuan personal dan sosial dan juga faktor eksternalnya seperti keselarasan keluarga dan dukungan sosial. Pengaruh dukungan sosial terhadap resiliensi juga didukung oleh Resnick, Gwyther, Roberto 2011 yang menyatakan terdapat empat faktor yang mempengaruhi resiliensi pada individu, yaitu: Self-esteem, dukungan sosial, spritualitas atau keberagamaan, dan emosi positif. Mantan pecandu narkoba membutuhkan banyak dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat dan masyarakat agar pecandu merasa dihargai, disayangi, ditolong, dan diterima dilingkungan masyarakat sehingga