BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Tromboelastografi adalah alat yang dipakai pada saat ini terutama pada unit operasi jantung terbuka secara
bed site oleh karena alat ini diklaim lebih
peka untuk memeriksa hiperkoagulabilitas. Alat ini memeriksa secara global sistem koagulasi dengan prinsip
memeriksa kemampuan trombosit dan koagulasi secara menyeluruh dan bersamaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rugeri, et al pada tahun 2006 untuk mendiagnosa secara dini abnormalitas dari koagulasi pada pasien yang
mengalami trauma didapatkan sensitifitas dan spesifisitas alat tersebut adalah 87 dan 91.
1
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Essell,et al pada tahun 1993 pada pasien yang mengalami operasi bedah jantung CPB diperoleh
sensitivitas 71,4 dan spesifisitas 89,3
2
Namun sebegitu jauh belum ada laporan tentang studi penggunaan trombelastografi pada pasien-pasien Demam Berdarah Dengue DBD.
Walaupun begitu sejauh ini laporan sebelumnya menunjukkan pada DBD dijumpai tanda-tanda akan adanya “kemungkinan” hiperkoagulabilitas.
Kemungkinan tersebut didasari oleh karena adanya sebagian pasien yang jatuh pada keadaan Disseminated Intravascular Coagulation DIC.
Ramona Chaterine Pangaribuan: Troemolastografi Pada Penderita Dengue Hemorrhagic Fever, 2008. USU e-Repository © 2008
Selain tanda-tanda hiperkoagulabilitas ada bukti-bukti yang agak kontradiksi yaitu penurunan jumlah trombosit dengan konsekwensi pengenceran darah dan
kemungkinan terjadinya perdarahan. Di dalam menelaah DBD, gejala-gejala peningkatan hematokrit atau
penurunan trombosit itu umumnya datang di tengah perjalanan penyakit dan bukan pada fase awal. Peneliti sangat menyangsikan akan adanya
hiperkoagulabilitas dari data-data bahwa pasien-pasien yang dirawat secara benar dengan pemberian rehidrasi cairan maka DHF umumnya bersifat ringan,
apalagi pada fase-fase tertentu pada DHF malahan terjadi trombositopenia. Salah satu kemungkinan akan adanya hiperkoagulabilitas adalah pada waktu
timbul hemokonsentrasi. Tetapi sebegitu jauh belum ada bukti bahwa peningkatan Hemoglobin atau Hematokrit memacu sistem pembekuan darah
system koagulasi. Salah satu cara untuk membuktikan ada atau tidaknya
hiperkoagulabilitas adalah dengan cara memakai alat yang cukup peka dan bisa dipakai
bed site . Alat tersebut adalah tromboelastograf.
Oleh karena itu peneliti ingin melakukan studi hiperkoagulabilitas dengan menggunakan trombelastograf pada pasien-pasien DBD, mulai dari hari pertama
opname sampai 2 hari perawatan.
Ramona Chaterine Pangaribuan: Troemolastografi Pada Penderita Dengue Hemorrhagic Fever, 2008. USU e-Repository © 2008
1.2. PERUMUSAN MASALAH