4.5 . Tempat Tumbuh Jamur
Menurut Retnowati 2004 jamur dapat tumbuh di banyak habitat dari artik hingga tropik, dan beberapa jamur menunjukkan habitat spesifik. Pada umumnya
jamur tumbuh di tanah, kayu lapuk lignicolous, daun folicolous, dan kotoran hewan coprophilous, dan ada juga yang tumbuh pada jamur yang telah membusuk.
Jamur makroskopis yang ditemukan di ekowisata Tangkahan mempunyai peranan dalam pelapukan tumbuhan yang luruh seperti serasah, ranting, dan batang tumbuhan.
Dari Tabel 7 ada 23 jenis jamur yang tumbuh di tanah, 25 jenis yang tumbuh di serasah, 45 jenis yang tumbuh di kayu lapuk, 12 jenis yang tumbuh di pohon, dan
1 jenis yang tumbuh di kotoran gajah. Tempat tumbuh jamur yang paling banyak yaitu di kayu lapuk sebesar 52 , dan yang paling sedikit yaitu di kotoran gajah
sebesar 1. Famili yang paling banyak dijumpai di kayu lapuk yaitu Polyporaceae. Famili Polyporaceae ciri umumnya adalah epifit, bentuk braket atau kipas dengan
himenium berupa lubang-lubang kecil yang disebut pores atau modifikasinya. Menurut Arora 1996, Polyporaceae merupakan salah satu kelompok terbesar yang
memiliki banyak warna, bentuk dan ukuran. Polypores kebanyakan tumbuh pada kayu. Tubuh buahnya berkayu, tebal dan kasar. Hal ini sesuai dengan penelitian
Kramadibrata 2003 yang menjumpai 19 jenis jamur makroskopis di kepulauan Karimunjawa yang terdiri dari famili Tricholomataceae dan Polyporaceae. Tempat
tumbuh jamur makroskopis di ekowisata Tangkahan, dapat diklihat pada Tabel 7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Tempat Tumbuh Jamur Makroskopis di Ekowisata Tangkahan
Tempat Tumbuh Jamur No
Jenis Tanah
Serasah Kayu
lapuk Kayu
hidup Kotoran gajah
1. Plectania sp.
- -
+ -
- 2.
Sarcoscypha coccinea -
- +
- -
3. Xylaria polymorpha
- +
- -
- 4.
Xylaria hypoxylon -
+ -
- -
5. Xylaria sp1.
- +
- -
- 6.
Xylaria sp2. -
+ -
- 7.
Boletus sp. +
- -
- -
8. Suillus granularis
+ -
- -
- 9.
Cantharellus sp. -
- -
+ -
10. Ramariopsis lunzei
- -
+ -
- 11.
Coprinus atramentarius +
- -
- -
12. Coprinus diseminatus
- -
+ -
- 13.
Coprinus micaceus -
- +
- -
14. Panaeolus campanularis
- -
- -
+ 15.
Crepidotus herbarum -
- +
- -
16. Crepidotus variabilis
- -
+ -
- 17.
Hygrocybe sp. +
- -
- -
18. Hygrocybe conica
+ -
- -
- 19.
Hebeloma crustuliniforme +
- -
- -
20. Lepiota cristata
+ +
- -
- 21.
Lepiota pseudohelveola +
+ -
- -
22. Lepiota sequoirum
+ +
- -
- 23.
Lepiota sp. +
+ -
- -
24. Leucocoprinus fragillimus
+ +
- -
- 25.
Cyathus striatus -
- +
- -
26. Paxillus involutrus
+ -
+ -
- 27.
Amanita sp. -
- +
- -
28. Lactarius glaucescens
+ -
- -
- 29.
Russula albidula +
- -
- -
30. Pholiota sp1.
- -
+ -
- 31.
Pholiota sp2. -
+ +
- -
32. Hypholoma elongata
+ -
- -
- 33.
Collybia butyracea -
- +
- -
34. Collybia dryophila
- -
+ -
- 35.
Collybia sp1. +
- +
- -
Universitas Sumatera Utara
Tempat Tumbuh Jamur No
Jenis Tanah
Serasah Kayu
lapuk Kayu
hidup Kotoran gajah
36. Collybya sp2.
- -
+ -
- 37.
Marasmiellus candidus -
- +
- - 38.
Marasmiellus sp. -
+ +
- -
39. Marasmius andrasaceus
- -
+ -
- 40.
Marasmius candidus -
- +
- -
41. Marasmius copelandi
- -
- -
- 42.
Marasmius ramealis -
+ -
- -
43. Marasmius scorodonius
+ +
- -
- 44.
Marasmius sp. +
+ -
- -
45. Mycena epipterygia
+ +
- -
- 46.
Mycena incata +
+ -
- -
47. Mycena pura
+ +
- -
- 48.
Mycena rosela +
+ -
- -
49. Mycena rosula
+ +
- -
- 50.
Mycena sp1. +
+ -
- -
51. Mycena sp2.
+ +
- -
- 52.
Mycena sp3. +
+ -
- -
53. Mycena sp4.
+ +
+ -
- 54.
Pleurotus sapidus -
- -
+ -
55. Tricholoma cookeina
- -
+ -
- 56.
Tricholoma saponaceum -
- +
- -
57. Pluteus longistriatus
- -
+ -
- 58.
Coltricia cinnamomea -
- +
- -
59. Coltricia perennis
- -
+ -
- 60.
Fomes annosus -
- +
- -
61. Fomes lignosus
- -
- +
- 62.
Fomitopsis cajandari -
- +
- -
63. Fomitopsis pinicola
- -
- +
- 64.
Fomitopsis sp. -
- -
+ -
65. Ganoderma applanatum
- -
+ +
- 66.
Heterobasidion annosum -
- -
+ -
67. Lenzites betulina
- -
+ -
- 68.
Polyporus arcularius -
- +
- -
69. Polyporus dermoporus
- -
- +
- 70.
Polyporus sp1. -
- +
- -
71. Polyporus sp2.
- -
- +
-
Universitas Sumatera Utara
Tempat Tumbuh Jamur No
Jenis Tanah
Serasah
Kayu lapuk
Kayu hidup
Kotoran gajah
72. Polyporus varius
- -
+ -
- 73.
Trametes sp -
- +
+ -
74. Trametes versicolor
- -
- +
- 75.
Tyromyces amarus -
- +
- -
76. Schizophyllum communea
- -
+ -
- 77.
Stereum hirsutum -
- +
- -
78. Stereum sp.
- -
+ -
- 79.
Auricularia polytrica -
- +
- -
80. Auricularia sp.
- -
+ -
- 81.
Calocera cornea -
- -
+ -
82. Neobulgaria pura
- -
+ -
- 83.
Lycoperdon sp. -
- +
- -
84. Lycoperdon foetidum
+ +
- -
- 85.
Lycoperdon pratens -
+ +
- -
86. Lycoperdon pusillum
- +
+ -
- 87.
Lycoperdon pyriformae -
+ +
- -
23 25
45 12
1
Jenis yang paling sedikit menempel pada pohon adalah Tricholamataceae, karena umumnya famili ini bersifat teresterial. Menurut Brundett, et al., 1996,
Tricholomataceae merupakan famili terbesar dengan jenis-jenis yang sangat berbeda satu dengan yang lain. Ditambahkan oleh Arora 1996, famili ini merupakan salah
satu famili dengan jumlah jenis terbesar dari ordo Agaricales. Sebagian besar merupakan jenis teresterial, dan sebagian kecil menempel di kayu.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Analisis Korelasi