Pendekatan Multidisplin PENDIDIKAN IPS SD KELAS RENDAH.

34 Sesungguhnya dalam pelajaran IPS yang bersifat “broadfield” ini dapat dibedakan adanya dua jenis pendekatan yaitu: 1. Pendekatan multidisiplin multidisciplinary approach 2. Pendekatan interdiscipliner interdisciplinary approach

1. Pendekatan Multidisplin

Bentuk pengajaran dengan pendekatan ini lebih banyak digunakan, khususnya ditingkat SD dan SMP, penyusunan bentuk pengajaran ini bergantung pada pengambilan konsep-konsep. Generalisasi dan proses dari berbagai disilin ilmu sosial untuk membantu para siswa memahami topik yang mereka pelajari. Dalam pendekatan multidisiplin tidak semua disiplin mengembangkan secara bersama-sama dalam pemahaman topik. Sebagai contoh, banyak model pengajaran dengan pendekatan multidisplin di S bertumpu pada antropologi dalam mempelajari topik-topik. Disiplin-disiplin lainnya seperti ekonomi, geografi, dan lain-lain biasanya digunakan sebagai ilmu pembantu bilamana diperlukan. Pendekatan multidisiplin mengarah pada pendekatan topic secara cross cultural atau pendekatan topic atau perspektif multi cultural. Pada tingkat sekolah yang lebih tinggi SLTA pendekatan multidisiplin lebih banyak disajikan dalam bentuk sajian yang disebut “area studies” yaitu bentuk sajian pelajaran yang bersifat penjelajah; wilayah persoalan yang terkandung di dalam topic. Artinya semua aspek dari topic itu ditelaah sehingga pengertian siswa itu menjadi luas dan dalam, dan dengan demikian tujuan sajian akan tercapai secara mantap. Pada hakekatnya pendekatan multi cultural disusun disekitar dan kepentingan: a. Expanding environment – terutama untuk tingkat sekolah dasar vide : buku-buku IPS untuk SD dan Kurikulum. b. Kesinambungan penyajian konsep dari tingkat ke tingkat. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengertian siswa mengenai konsep dasar key concept dan konsep inti core concept yang ada dalam kurikulum. 35 Bentuk penyajian “spiral” akan berperan penting dalam pendekatan ini. Misalnya : konsep inti interpensi saling ketergantungan dimaksudkan dalam kurikulum, maka untuk tingkat SD konseptersubut berturut-turut akan diberikan di tingkt 1 dalam bentuk studi tentang kelluarga di tingkat 2 dalam bentuk studi tentang sekolah menengah atas konsep tersebut akan lebih tepat digunakan dalam “area studies”, “social-issues”, dan sebagainya.

2. Pendekatan Interdisplin