Rifa Khairunnisa, 2015 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
60
4.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas merupakan uji statistik untuk melihat adanya korelasi atau hubungan yang hampir sempurna antar variabel bebas yang seharusnya tidak
boleh ada hubungan antar variabel bebas pada model regresi yang baik. Uji multikolinearitas dilakukan dengan cara uji korelasi yaitu melihat nilai
koefisien korelasi antara variabel bebas. Dalam penelitian ini uji multikolinearitas menggunakan SPSS 17.00 ,berikut ini merupakan hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
36.427 6.699
5.438 .000
X1 .286
.225 .158
1.966 .041
.680 1.472
X2 .039
.329 .012
.145 .885
.680 1.472
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan menggunakan SPSS 17.00 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai VIF adalah sebesar 1,472
yang berarti masih kurang dari 10 dan memiliki nilai Tolerance sebesar 0,680 yang artinya lebih dari 0,1, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat
multikolinearitas atau tidak ada hubungan antara variabel bebas kemandirian belajar dan lingkungan belajar.
4.5 Analisis Table Silang Crosstabs
Tabel silang crosstabs merupakan metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabel silang yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antar satu variabel dengan variabel lain. Hasil tabel silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan varibel yang tersusun sebagai kolom dan baris.
4.5.1 Tabel Silang crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar
Keterkaitan antar variabel kemandirian belajar dengan hasil belajar siswa secara sederhana adalah dengan membentuk tabel silang crosstabs antar variabel
Rifa Khairunnisa, 2015 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
61 tersebut dan melihat bagaimana kedua variabel berhubungan. Berikut crosstabs
kemandirian belajar dengan hasil belajar siswa:
Tabel 4.17 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar
HB KB
Tinggi Sedang
Rendah Total
F F
F F
Sangat Mandiri 23
31,1 24
29 15
22,1 62
27,5 Mandiri
37 50
41 49,3
33 48,5
111 49,4
Kurang Mandiri 14
18,9 18
21,7 20
29,4 52
23,1 Total
74 100
83 100
68 100
225 100
Sumber: Lampiran 6 Berdasarkan tabel di atas maka karakteristik crosstbas antar kemandirian
belajar dengan hasil belajar siswa kelas X IIS SMA Negeri se-Kota Bandung dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Sumber : Lampiran 6
Gambar 4.4 Crosstabs antar Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar
Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hubungan antar kemandirian belajar dengan hasil belajar siswa kelas X IIS SMA Negeri se-Kota Bandung pada mata pelajaran
ekonomi tahun ajaran 20142015. Siswa yang berkemandirian belajar sangat mandiri sebanyak 62 siswa 27,5 dari 225 siswa. Siswa yang sangat mandiri lebih banyak
mendapatkan hasil belajar yang sedang yaitu 24 siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang tinggi sebanyak 23 siswa, dan masih ada siswa yang sangat mandiri
namun mendapatkan hasil belajar yang rendah sebanyak 15 siswa. Artinya, masih
Rifa Khairunnisa, 2015 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
62 terdapat siswa dengan kategori sangat mandiri tapi belum mendapat hasil belajar
yang tinggi, hal ini disebabkan kurangnya rasa kepercayaan diri siswa dalam belajar. Siswa yang berada pada kategori mandiri sebanyak 111 siswa 49,4, siswa
yang mandiri juga lebih banyak mendapatkan hasil belajar yang sedang sebanyak 41 siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang tinggi sebanyak 37 siswa, dan siswa
yang mendapat nilai rendah dalam kategori mandiri sebanyak 33 siswa. Artinya, siswa dalam kategori ini pada tingkat kemandirian belajarnya masih kurang, hal ini
disebabkan kurangnya motivasi dan tingkat kedisiplinan dalam belajar. Siswa yang berada pada kategori kurang mandiri sebanyak 52 siswa 23,1,
siswa yang kurang mandiri yaitu 20 siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah. Hal ini disebabkan siswa memang belum menunjukan indikator kemandirian belajar
dalam mata pelajaran ekonomi. Sedangkan, pada kategori kurang mandiri juga terdapat siswa yang mendapatkan hasil belajar yang sedang sebanyak 18 siswa dan
hasil belajar yang tinggi sebanyak 14 siswa. Artinya, siswa yang belum menunjukan indikator kemandirian belajar namun mendapatkan hasil belajar yang baik,
disebabkan adanya pemahaman siswa yang lebih terhadap mata pelajaran ekonomi. Hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X IIS SMA Negeri
se-Kota Bandung tidak semua hasil belajar tinggi ditentukan oleh kemandirian belajar, karena ada juga yang hasil belajarnya tinggi tapi kurang mandiri. Hal ini
disebabkan siswa mempunyai pemahaman yang baik terhadap mata pelajaran ekonomi dan adanya faktor lain yang mempengaruhi selain variabel kemandirian
belajar.
4.5.2 Tabel Silang crosstabs antar Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar